Menu MPASI 4 Bintang, Cukupkah untuk Penuhi Gizi Bayi?

Ketika ingin memulai memberikan MPASI, mungkin Ibu sering mendengar istilah menu MPASI 4 bintang. Tidak sedikit memang ibu-ibu di Indone...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
14 Nov 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Bayi sedang makan menu MPASI 4 bintang


Ketika ingin memulai memberikan MPASI, mungkin Ibu sering mendengar istilah menu MPASI 4 bintang. Tidak sedikit memang ibu-ibu di Indonesia yang menerapkan pola MPASI ini, karena saran dari orang-orang terdekat atau hasil cari tahu sendiri di internet. Lalu, apa itu MPASI 4 bintang dan apa bedanya dengan pemberian MPASI pada umumnya? Simak artikel ini untuk penjelasan lengkap sekaligus inspirasi resepnya, Bu.

Apa Itu Menu MPASI 4 Bintang?

MPASI 4 bintang adalah menu makan yang terdiri dari 4 unsur gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan serat disatukan dalam satu hidangan yang dapat diberikan ketika bayi menginjak usia 6 bulan.

Sebagai contoh, karbohidrat diperoleh dari berbagai makanan pokok, seperti nasi, kentang, jagung, dan umbi-umbian. Protein hewani berasal dari daging-dagingan seperti ikan, daging sapi, ceker, hati ayam, daging ayam, dan telur.

Protein nabati didapat dari makanan seperti tahu, tempe, buncis, dan kacang-kacangan, serta serat dari buah seperti alpukat atau sayuran seperti wortel, bayam, dan tomat.

Konsep menu MPASI 4 bintang muncul sebagai adaptasi dari nasihat warisan leluhur yang menyarankan metode MPASI tunggal, bahwa mengenalkan makanan pada bayi sebaiknya satu per satu sesuai kelompok makanannya untuk menghindari risiko alergi atau ketidakcocokan. 

Misalnya, awal pemberian MPASI berikan sumber karbohidrat saja, sementara tunda pemberian daging sampai usia 8-10 bulan dan tunda pemberian ikan, telur sampai usia 1 tahun.

Apa Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Sesuai dengan namanya, kandungan dalam MPASI menu 4 bintang hanya memenuhi 4 unsur nutrisi saja. Namun jika diperhatikan dengan saksama, pemberian MPASI ini belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan gizi bayi yang mulai makan makanan padat. 

Ini karena tidak ada komponen lemak yang sebetulnya juga vital untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi, juga proporsi sayuran dan buah pada menu bintang empat yang dirasa terlalu tinggi. Padahal, mengonsumsi sayuran dan buah bukanlah prioritas pada fase awal pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Itu sebabnya pemerintah memperkenalkan panduan baru, yakni MPASI menu lengkap.

Menu MPASI yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah yang mengandung semua jenis makronutrien, yaitu karbohidrat serta lemak sebagai sumber tenaga, protein dari sumber hewani dan nabati, juga mikronutrien seperti vitamin serta mineral termasuk zat besi, kalsium, seng, vitamin C, vitamin A, dan folat dalam satu piring.

Dengan kata lain, MPASI menu lengkap lebih menitikberatkan pada seberapa lengkap dan komprehensif komponen gizi yang termuat dalam satu hidangan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara menyeluruh.

Sebab, seluruh gizi tersebut tidak hanya penting untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil, tetapi juga untuk mengoptimalkan sistem imun dan mendukung fungsi kognitif serta perkembangan emosional bayi.

Oleh karena itulah, IDAI menyarankan orang tua untuk memberikan MPASI berupa menu lengkap, yang tidak hanya mengandung karbohidrat, protein, dan serat, tapi juga lemak dan vitamin serta mineral penting lainnya. 

Baca Juga: Tanda Bayi Siap MPASI yang Wajib Ibu Kenali

Rekomendasi Menu MPASI 4 Bintang yang Bergizi Lengkap

Dilihat dari tujuannya, MPASI 4 bintang sama-sama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi setelah berusia 6 bulan, di mana ASI mulai tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.

Maka dari itu, pemberian MPASI harus dilakukan dengan benar. Jika tidak, maka dapat meningkatkan risiko stunting atau pertumbuhan terhambat pada bayi.

Berikut ini beberapa rekomendasi resep menu MPASI 4 bintang yang bisa Ibu berikan pada si Kecil.

1. Bubur Labu Siam Hati Ayam

Menu ini cocok untuk diberikan pada bayi yang baru memulai MPASI. Menu MPASI 4 bintang ini dapat dikategorikan sebagai menu lengkap karena diperkaya dengan kandungan penting lain, yaitu zat besi.

Hati ayam memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan banyak sumber protein lainnya. Peran zat besi sangat penting bagi tubuh untuk memproduksi hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah.

Bahan-bahan:

  • ¼ potong labu siam.

  • 3 potong hati ayam.

  • 60 gram nasi.

  • 1 lbr daun salam.

  • 1 lbr daun jeruk.

  • Air.

Cara membuat bubur labu siam hati ayam:

  1. Rebus hati ayam hingga empuk. Kemudian, masukkan satu lembar daun jeruk.

  2. Masak nasi hingga menjadi bubur, lalu masukkan daun salam.

  3. Sebelum mengental menjadi bubur, tambahkan labu siam yang sudah diiris kecil-kecil.

  4. Setelah bubur matang, campur dengan cincangan hati ayam dan blender. Lalu sajikan selagi hangat.

2. Sup Kentang Daging Kacang Merah

Daging sapi memang merupakan sumber protein hewani yang kaya akan zat besi dan asam folat yang mudah dicerna. Kehadiran zat besi dalam daging sapi mendukung produksi sel darah merah yang sehat, sementara asam folat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada bayi.

Menu MPASI 4 bintang ini tergolong sebagai menu lengkap karena selain mengandung zat besi, juga mengandung lemak baik dan probiotik dari keju yang bagus untuk mendukung kesehatan pencernaannya.

Bahan-bahan:

  • 1 ½ sdm daging sapi giling.

  • 1 buah kentang ukuran besar.

  • 1 buah baby carrot.

  • 1 sdm kacang merah.

  • 1 siung bawang merah.

  • 1 siung bawang putih.

  • Air (secukupnya).

  • Keju (secukupnya).

  • Sepucuk daun seledri.

Cara membuat sup kentang daging kacang merah:

  1. Iris dan tumis bawang merah dan putih hingga harum, kemudian sisihkan.

  2. Rebus air di dalam panci sampai mendidih. Kemudian, tambahkan kacang merah lalu rebus hingga empuk.

  3. Masukkan kentang yang sudah dipotong-potong sebelumnya, tunggu hingga setengah empuk. Kemudian, masukkan potongan wortel dan daging giling hingga semua matang.

  4. Kemudian masukkan bawang merah dan putih yang sudah ditumis, serta cincang daun seledri.

  5. Tunggu air mendidih hingga sedikit surut. Setelah itu, diamkan sebentar semua bahan.

  6. Lalu blender semua bahan hingga halus dan sajikan.

Baca Juga: Cara Menyusun Jadwal MPASI untuk Bayi 6 Bulan

3. Creamy Broccoli Soup

Daging ayam juga merupakan sumber protein yang relatif terjangkau dan mudah diolah menjadi makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam 100 gram daging ayam, terdapat sekitar 27 gram protein, serta kandungan zat besi, magnesium, vitamin, dan fosfor yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. 

Ini merupakan menu lengkap karena mengandung prebiotik dari brokoli, yang memberikan nutrisi sempurna bagi bakteri baik dalam usus si Kecil.

Bahan-bahan:

  • 60 gram nasi.

  • 2 sendok daging ayam giling.

  • 1 butir telur puyuh.

  • 1 ruas wortel.

  • Brokoli secukupnya.

Cara membuat creamy broccoli soup:

  1. Parut wortel dan brokoli.

  2. Tumis daging ayam sampai berubah warna dan tambahkan air 200 ml.

  3. Setelah itu masukkan telur puyuh lalu aduk hingga merata.

  4. Kemudian masukkan nasi, wortel, brokoli, aduk sampai semua tercampur.

  5. Setelah matang, pindahkan ke wadah untuk disaring atau blender sesuai tekstur yang dibutuhkan.

4. Udang Tomat Telur Puyuh

Udang merupakan salah satu jenis makanan laut yang kaya akan protein dan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki manfaat penting untuk tubuh dan perkembangan otak bayi.

Bahan-bahan:

  • 2 butir telur puyuh.

  • 35 gram udang.

  • 60 gram nasi.

  • 1 buah tomat.

  • 15 gram tahu.

  • Kembang kol secukupnya.

  • Bawang bombay, daun bawang, dan daun jeruk secukupnya.

Cara membuat udang tomat telur puyuh:

  1. Cuci bersih bahan dan potong sesuai selera.

  2. Tumis bawang bombay, daun bawang, dan daun jeruk.

  3. Tambahkan udang, tunggu hingga berubah warna kemudian masukkan telur puyuh.

  4. Masukkan nasi dan sedikit air

  5. Masak hingga airnya berangsur hilang dan tekstur berubah menjadi bubur.

  6. Setelah matang dapat disaring atau blender sesuai tekstur yang dibutuhkan.

Baca Juga: Pilihan Buah yang Aman untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5. Bubur Jagung Telur

Telur adalah sumber protein hewani yang mudah diolah menjadi MPASI dan memiliki manfaat khusus dalam mencegah stunting pada bayi.

Menurut PERGIZI PANGAN Indonesia yang dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, memberikan satu butir telur dalam MPASI bayi setiap hari dapat efektif mengurangi risiko stunting.

Jagung juga berfungsi sebagai prebiotik di usus untuk membantu meningkatkan kesehatan pencernaan si Kecil.

Bahan-bahan:

  • 30 gram jagung manis pipil.

  • 15 gram tahu putih.

  • 25 gram telur.

  • 1 siung bawang putih.

Cara membuat bubur jagung telur:

  • Rebus telur hingga matang, kupas dan ambil hanya 25 gram.

  • Kukus jagung dan tahu sampai matang dan empuk.

  • Tumis bawang dan campurkan jagung, tahu, serta telur.

  • Setelah semua matang, saring atau blender sesuai kebutuhan.

6. Nasi Goreng Ikan Kembung

Ikan kembung memiliki protein yang tinggi dan mengandung zat gizi seperti omega-3 dan DHA yang bermanfaat untuk perkembangan kognitif si Kecil. Kementerian Kesehatan RI bahkan mencatat bahwa kandungan omega-3 dalam kembung bahkan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan salmon. Yuk, catat resepnya, Bu!

Bahan-bahan:

  • 60 gram nasi.

  • 60 gram ikan kembung fillet.

  • ½ siung bawang merah dan bawang putih.

  • ½ sdm daun bawang.

  • Air secukupnya.

  • Kecap manis.

Cara membuat nasi goreng ikan kembung:

  1. Tumis bawang merah, bawang putih, dan daun bawang sampai aromanya tercium.

  2. Masak ikan kembung sampai matang.

  3. Campurkan nasi ke dalamnya dan aduk rata.

  4. Tambahkan kecap manis sesuai selera.

  5. Tuangkan air secukupnya sesuai dengan konsistensi tekstur makanan bayi.

  6. Setelah mencapai konsistensi yang diinginkan, hidangkan dalam piring.

  7. Nasi goreng ikan kembung siap disajikan untuk si Kecil.

Nah, itulah beberapa hal tentang menu MPASI 4 bintang dan yang bisa Ibu coba. Kira-kira, hari ini mau masak apa untuk si Kecil? 

Ibu juga bisa kunjungi Bebe Journey sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Ibu bisa pula cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!


Referensi:

  1. Humas UNUSA. (2023, February). MPASI Dapat Cegah Stunting, Begini Penjelasannya! - UNUSA. UNUSA. https://unusa.ac.id/2023/02/01/mpasi-dapat-cegah-stunting-begini-penjelasannya/
  2. ‌IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  3. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  4. ‌IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  5. ‌View of EDUKASI PENGANEKARAGAMAN MENU 4 BINTANG (4*) MP-ASI HOMEMADE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA. (2023). Universitaspahlawan.ac.id. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/1099/884
  6. ‌WebMD Editorial Contributors. (2021, April 14). What to Know About Quail Eggs. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/what-to-know-quail-eggs
  7. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1867/fungsi-pangan-dan-gizi-untuk-kesehatan
  8. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/protein-hewani-cegah-stunting
  9. ‌Plant-based diets for babies and toddlers. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/vegan-vegetarian-diets-baby-toddler_40009254
  10. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1593/manfaat-mengkonsumsi-buah-dan-sayur
  11. ‌Anak Tak Butuh Sayur dan Buah Berlebihan. (2018). Jatengprov.go.id. https://jatengprov.go.id/publik/anak-tak-butuh-sayur-dan-buah-berlebihan/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait