Panduan Jadwal MPASI dan Menu MPASI untuk Bayi 6 Bulan

Ibu tentu paham bahwa air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi terbaik yang seharusnya diterima oleh seorang bayi baru lahir hingga u...

14 Sep 2023

21 ibu tandai artikel ini bermanfaat

Ibu tentu paham bahwa air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi terbaik yang seharusnya diterima oleh seorang bayi baru lahir hingga usianya mencapai 2 tahun. Namun ketika usianya telah mencapai 6 bulan, ada baiknya Ibu memberikan nutrisi tambahan berupa makanan pendamping ASI (MPASI).

Pemberian MPASI untuk bayi 6 bulan ke atas sangatlah penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Dengan memberikan MPASI kepada si Kecil, ia akan berpotensi tumbuh menjadi anak hebat, yaitu anak yang pintar tidak hanya dalam intelegensi (IQ), namun juga pintar dari sisi emosional (EQ).

Lantas, bagaimana aturan pemberian, jadwal, dan menu MPASI 6 bulan untuk pertama kalinya kepada si Kecil? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel ini, Bu!

Kenapa MPASI Mulai di Usia 6 Bulan?

Sebelum mengenalkan MPASI untuk pertama kalinya kepada si Kecil, Ibu perlu tahu kenapa MPASI diberikan di usia 6 bulan. Begini, Bu. Idealnya, sejak baru lahir sampai usia 6 bulan bayi sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif

Akan tetapi umumnya setelah usia 6 bulan, ia perlu diberikan makanan bayi atau mendapatkan ASI dan MPASI secara bersamaan. Ini karena kebutuhan nutrisi bayi sudah tidak lagi dapat terpenuhi sepenuhnya hanya dari ASI. 

Tak hanya itu, keterampilan makan bayi pun terus berkembang seiring dengan pertumbuhannya, juga bayi mulai memperlihatkan minat akan makanan lain selain ASI. Maka, memulai pemberian MPASI akan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. 

Periode tersebut dikenal pula sebagai masa penyapihan (weaning) yang merupakan masa rawan pertumbuhan anak. Sebab, si Kecil sangat berisiko terhadap malnutrisi jika tidak diberi makanan yang tepat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Apabila pada masa ini asupan nutrisi anak tidak optimal, malnutrisi dapat menempatkan si Kecil pada risiko yang lebih tinggi terhadap keterlambatan tumbuh kembang atau kondisi gagal tumbuh serius seperti stunting. 

Namun perlu diingat ya, Bu, pemberian MPASI untuk bayi 6 bulan tentu harus tetap dilakukan bersamaan dengan ASI agar lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi si Kecil. 

Tanda-Tanda Bayi Mulai Bisa Makan MPASI 

Sebelum memberikan MPASI 6 bulan, Ibu perlu memperhatikan dulu apakah si Kecil sudah siap menerima makanan padat atau belum. Berikut ciri-ciri fisik ketika si Kecil telah siap menerima MPASI[1]:

  • Bayi telah mampu memperlihatkan kerja mata, mulut, serta tangan dengan lebih teratur.
  • Bayi telah mampu menjangkau benda serta memasukkannya ke dalam mulut.
  • Bayi telah menunjukkan rasa ketertarikan serta penasarannya pada makanan yang dikonsumsi oleh orang sekitarnya.
  • Bayi sudah bisa duduk stabil di kursi tinggi khusus bayi dengan posisi kepala terkendali dengan baik dan tegak lurus.
  • Bayi terlihat lebih lapar dan tetap menunjukkan tanda masih lapar walaupun sudah diberikan ASI.
  • Bayi tertarik ketika diberikan makanan, refleks menjulurkan lidah, hingga mengarahkan tubuhnya tanda ingin mencoba atau mencoba meraih makanan yang ada di depannya.
  • Bayi membuka mulutnya jika disodori makanan atau sendok. 

Nah, ketika si Kecil sudah memenuhi syarat di atas, artinya bayi sudah siap diberikan MPASI. Meski demikian, perlu diketahui juga, Bu, kalau kesiapan bayi berbeda-beda. Mungkin ada saja bayi yang sudah siap menerima MPASI dan ada pula yang belum.

MPASI 6 Bulan Pertama Sebaiknya Makan Apa?

Pertama-tama yang perlu Ibu perhatikan adalah pastikan makanan pendamping bayi usia 6 bulan mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi. Selain karbohidrat dan lemak, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan. 

Sebagai langkah pencegahan stunting, anak perlu mengonsumsi makanan mengandung protein hewani. Protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap daripada protein nabati yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Protein dalam pangan hewani berfungsi sebagai pembangun sel-sel tubuh yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, memperbaiki serta mengganti jaringan tubuh yang rusak atau mati, juga membantu pembentukan antibodi yang berperan melawan penyakit.

Sumber protein hewani antara lain ikan, daging sapi, daging ayam, dan telur. Adanya kandungan zat besi pada daging sapi bahkan juga bisa membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting.

Meski demikian, bukan berarti protein nabati tidak boleh dimasukkan ke dalam menu MPASI bayi. Protein nabati seperti dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan boleh diberikan sebagai pelengkap variasi makanan untuk menunjang kebutuhan nutrisi bayi.

Vitamin dan mineral juga harus diberikan pada MPASI terutama zat besi, seng, dan vitamin A karena kandungan zat ini pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bagi bayi.

Lalu, apa saja makanan sehat yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil tersebut? Ibu bisa memperkenalkan brokoli, bayam, wortel, kembang kol, kacang polong, nasi, atau kentang di awal masa MPASI. Pilihan buahnya adalah alpukat, pisang, apel, atau pir. Selain itu, daging ayam, daging sapi, ikan, telur, atau tahu juga bisa menjadi sumber protein yang baik untuk si Kecil.

Baca Juga: Cara Menghangatkan MPASI dan Menyiapkan Makanan Bayi

Cara Memberikan MPASI Pertama pada Bayi 6 Bulan

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI), bayi di usia 6 bulan pertama bisa diberikan makanan dengan tekstur yang harus dibuat lumat halus atau saring (puree). 

MPASI bayi 6 bulan berbentuk lumat bisa diberikan 2 kali sehari berupa buah atau biskuit (yang direndam air matang). Untuk takarannya, berikan sebanyak 2-3 sendok, lalu secara bertahap tingkatkan hingga sebanyak 2/3 mangkuk ukuran 250 ml. 

Ibu juga bisa memberikan MPASI berupa makanan lumat seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe, serta buah yang telah dilumatkan atau disaring. Sebagai contoh, tomat saring, pisang lumat halus, serta pepaya lumat atau air jeruk manis.

Untuk jenis bubur, Ibu dapat membuat bubur susu maupun bubur ASI. Namun, yang perlu menjadi catatan, jangan terlalu encer ya, Bu, karena bisa membuat kandungan zat gizi dan kalorinya jadi berkurang. 

Setelah anak sudah terbiasa dengan tekstur MPASI bayi 6 bulan tersebut, maka konsistensinya bisa ditingkatkan secara bertahap menjadi lebih kental. Secara bertahap teksturnya bisa diganti makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed) setelah usianya mencapai 9 bulan, atau dicincang setelah usianya 12 bulan.

Dengan mengenalkan beragam jenis makanan, baik yang mengandung sumber protein, kalsium, zinc, zat besi, buah atau sayur yang mengandung vitamin A, vitamin C, serta float, maka hal ini akan membantu mendukung asupan nutrisi si Kecil.

Berapa Kali Sehari Memberi Makan Bayi Usia 6 Bulan?

Menurut IDAI, Bayi usia 6 bulan biasanya perlu makan sebanyak 2-3 sendok makan atau setengah mangkuk berukuran 250 ml untuk 2-3 kali sehari. Di antara jadwal makan utamanya, Ibu boleh memberikan 1-2 kali makanan selingan (snack) dengan tetap rutin memberikan ASI.

Ibu bisa memberikan makanan padat sedikit-sedikit terlebih dulu. Karena ini adalah makanan yang baru pertama kali ia rasakan sehingga dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cara makan barunya. Perhatikan pula reaksi si Kecil, apakah ia tertarik atau malah menolaknya

Ingat ya, Bu. Tidak perlu memaksanya jika ia tidak mau. Ibu bisa mencobanya lagi minggu depan. Ketika si Kecil berhasil menerima makanan, tetap lanjutkan menyuapi pelan-pelan. 

Bila merasa kenyang, ia akan memberi tanda seperti tidak mau menerima suapan lagi. Ibu perlu berhenti memberinya makan dan tak perlu memaksa si Kecil menghabiskannya.

Jadwal Makan MPASI Bayi 6 Bulan

Sebagian ibu mungkin masih merasa bingung untuk merencanakan menu sehat buat si Kecil yang berusia 6 bulan. Kalau tidak direncanakan atau dijadwalkan dengan baik, bisa-bisa si Kecil rewel karena lapar. Akibatnya, Ibu akan kesulitan membentuk rutinitas pola makannya. 

Selain itu, jangan sampai pemberian ASI terlalu dekat dengan waktu makannya agar ia tetap mau makan dan menyusui seperti biasa. Karena itu, Ibu perlu mengatur jadwal makan bayi 6 bulan dalam satu hari.

Di bawah ini jadwal makan MPASI bayi 6 bulan berdasarkan rekomendasi Departemen Kesehatan RI[2]:

  • 06:00-07:00: ASI dengan jumlah yang diinginkan oleh bayi.
  • 09:00-10:00: Puree buah, bubur buah, atau sari buah dalam takaran 2-3 sendok makan.
  • 12:00-12:30: ASI dengan takaran yang diinginkan oleh bayi.
  • 14:00-15:00: Puree buah, bubur, atau sari buah sebanyak 2-3 sendok makan.
  • 17:30-18:00: ASI, dalam jumlah yang diinginkan oleh bayi.
  • 20:00-21:00: ASI, sebanyak yang bayi inginkan.

Perlu Ibu ketahui, mungkin saja jadwal MPASI 6 bulan berbeda-beda. Namun, agar anak tumbuh hebat, usahakan untuk tidak terlambat mengenalkan si Kecil dengan MPASI, ya.

Baca Juga: Cara Tepat Memulai MPASI yang Wajib Ibu Ketahui

Inspirasi Menu MPASI untuk Bayi 6 Bulan

Supaya buah hati makin lahap dan tidak bosan dengan pilihan menu yang ada, Ibu bisa mengganti menu dan mengkreasikannya. Nah, apa saja jenis resep menu MPASI 6 bulan yang praktis untuk referensi hidangan sehari-hari buah hati? Berikut ini beberapa menu MPASI yang cocok untuk bayi 6 bulan:

1. Bubur Pisang

Pisang memang memiliki beragam manfaat dan hampir semua orang menyukainya. Sebagai bahan makanan pendamping, buah yang satu ini dapat dijadikan bubur, Bu. Sebab, teksturnya yang lembut tidak akan membuat Ibu kerepotan. 

Cukup mengambil sedikit demi sedikit buah pisang menggunakan sendok dan lumatkan sebelum menyuapkannya ke bayi. Banyak kandungan nutrisi dari buah pisang matang, di antaranya serat, vitamin B6, fosfor, niasin, folat, serta potasium[4].

2. Bubur Pepaya

Sama seperti pisang, pepaya juga efektif diberikan kepada si Kecil, karena zat besi serta asam folat di dalamnya efektif dalam membantu proses perkembangan otaknya. Pepaya juga kaya serat.

3. Bubur Alpukat

Apabila Ibu ingin mengenalkan berbagai macam rasa kepada si Kecil, tidak ada salahnya untuk memberikan alpukat. Selain tekstur yang lembut, buah ini juga mengandung banyak vitamin seperti vitamin C dan K untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, juga folat dan kalium untuk mengatur tekanan darah, juga serat untuk kesehatan usus.

4. Nasi Tim

Sebagai variasi, Ibu bisa mencoba nasi tim sebagai MPASI. Sebab, penyajian nasi tim terbilang mudah. Bahan dasar yang dibutuhkan pun hanya beras, santan, serta garam secukupnya. Ibu juga bisa menambahkan gizi yang bisa didapatkan dari bayam, wortel, atau ikan.

Kini, Ibu tak perlu lagi bertanya-tanya berapa kali bayi 6 bulan makan? Jika Ibu memberikan MPASI pada bayi usia 6 bulan sesuai jadwal secara rutin, maka keadaan ini akan lebih mudah membentuk pola makannya secara rutin serta mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental si Kecil[6]. Dengan tubuh yang sehat si Kecil pun akan tumbuh menjadi aktif dan pintar.

Baca Juga: Panduan Jadwal Makan dan Menu MPASI Bayi 7 Bulan

Nah, itu dia informasi seputar MPASI 6 bulan pertama bayi yang perlu Ibu ketahui beserta menu resep yang bisa dicoba. Untuk mendapatkan lebih banyak inspirasi resep MPASI lainnya, Ibu bisa intip di Bebe Journey, lho!

 


 

Referensi tambahan:

  1. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  2. Introducing solids: why, when, what and how. (2022, May 4). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/breastfeeding-bottle-feeding-solids/solids-drinks/introducing-solids
  3. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  4. Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/
  5. TFNet News Compilation. (2016, March 16). BANANA – Nutritional Value – TFNet – International Tropical Fruits Network. Itfnet.org. https://www.itfnet.org/v1/2016/03/banana-nutritional-value/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait