10 Makanan untuk Anak Diare dan Pantangannya

Saat anak mengalami diare, Ibu perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanannya, ya. Karena ada beberapa jenis makanan yang justru menj...

4 min
14 Feb 2022

3 ibu tandai artikel ini informatif

Saat anak mengalami diare, Ibu perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanannya, ya. Karena ada beberapa jenis makanan yang justru menjadi pantangan. Di sisi lain, ada juga makanan yang dianjurkan untuk anak diare supaya ia bisa cepat pulih. 

Lantas, apa saja pilihan makanan untuk diare anak yang bisa dikonsumsi dan yang tidak? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di sini!

Pilihan Makanan untuk Anak Diare agar Cepat Sembuh

Memenuhi kebutuhan cairan memang jadi cara mengatasi diare pada anak yang utama, Bu. Meski begitu, memilih makanan yang tepat juga penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah gejala makin parah.

Nah, supaya Ibu tidak salah memberikan makanan untuk anak, yuk kenali beberapa pilihan makanan yang baik untuk meringankan diare anak. 

1. Sup Kaldu Tulang

Kalau anak sudah diare, ia pasti gampang merasa lemas dan makan pun jadi tak selera. Tapi jangan sampai si Kecil kekurangan cairan ya, Bu.

Selain rutin memberinya minum air putih, Ibu bisa menyelingi asupan cairan tubuh dengan membuatkan sup kaldu tulang yang bisa memberinya tambahan energi, vitamin, dan mineral. 

Sup kaldu tulang kaya akan kalsium, magnesium, kalium, fosfor, vitamin A, vitamin K2, seng, besi, boron, mangan, dan selenium, serta asam lemak omega-3 dan omega-6. 

Ibu bisa menggunakan tulang sapi atau ayam untuk mengolah makanan berkuah ini. Supaya rasa dan kandungan gizinya juga makin kaya, tambahkan juga sumsum dan jaringan ikat pada bagian tulang dan kaki, termasuk ceker ayam, serta potongan wortel, seledri, bawang bombay dan bawang putih. Supaya sensasi hangat pada perutnya makin maksimal, jangan lupa tambahkan sedikit jahe dan lengkuas geprek.

Cara membuat sup kaldu tulang sebagai makanan untuk anak yang sedang diare sangatlah mudah dan aman. Ibu cukup mencuci bersih semua bahan dan masukkan ke dalam slow cooker berisi air secukupnya, serta bahan-bahan lain yang sudah disiapkan. 

Masak sekitar 12-24 jam. Cara terbaik membuat kaldu tulang memang menggunakan slow cooker karena semakin lama dimasak, akan semakin bergizi tinggi dan enak rasanya4. Ibu bisa membuatnya saat sore atau malam untuk dikonsumsi esok hari. Setelah matang, dinginkan dan saring ke dalam wadah. Kaldu tulang siap dinikmati si Kecil untuk dijadikan campuran bubur, nasi tim, atau langsung diminum.

Lalu, bagaimana jika tidak ada slow cooker? Ibu bisa kok menggunakan panci biasa. Didihkan dengan api sedang, lalu buang air rebusan pertama ini karena biasanya pada rebusan pertama terbentuk kotoran dari sisa darah yang ada di tulang. 

Setelah itu, rebus kembali tulang bersama dengan bahan lainnya dalam panci tertutup dengan api kecil selama 4 sampai 6 jam. Memang agak lama, Bu, tetapi dengan cara ini kaldu yang dihasilkan akan lebih lezat!

Selain membuat sup kaldu tulang, Ibu juga bisa membuat menu makanan berkuah lainnya, seperti sup kaldu ayam atau sup sayur bayam bening.

2. Pisang

Ibu mungkin pernah mendengar diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) sebagai makanan untuk anak diare. Makanan-makanan ini memiliki sifat mengikat yang bisa menyebabkan konstipasi sehingga dapat membantu diare jadi berkurang.

Salah satu jenis makanan yang termasuk dalam metode BRAT ini adalah buah pisang. Rutin makan pisang berkhasiat untuk mempercepat proses pemulihan anak yang diare. Pisang juga mengandung kalium tinggi dan pektin (serat larut air) yang baik dikonsumsi saat diare untuk mengembalikan elektrolit yang hilang sekaligus membantu kerja usus lebih mudah mengolah sisa makanan menjadi feses yang lebih padat.

Tekstur pisang yang lembek, lembut, dan rasa yang tidak terlalu tajam juga nyaman diterima oleh perut anak yang sedang melilit. 

Sebuah hasil penelitian yang dimuat pada Gastro Journal menemukan bahwa anak di atas usia 6 bulan yang mengalami diare tampak lebih cepat pulih dalam 24 jam-5 hari setelah diberikan pisang. Sementara anak yang tidak diberikan pisang baru bisa sembuh dari diare setelah 10 hari.

Jika si Kecil tiba-tiba ingin makan camilan yang manis-manis, Ibu bisa membuatkan nugget pisang dari pisang raja yang ranum. Potong kecil-kecil agar mudah digenggam si Kecil, kemudian celupkan ke dalam putih telur dan lumuri dengan tepung roti (tepung panko). Goreng hingga matang dan sajikan. 

Namun, jangan ditambahkan topping manis, seperti meses coklat, kental manis, atau keju, ya, karena itu termasuk dalam makanan yang membentuk gas secara berlebihan di dalam perut.

3. Nasi Putih

Nasi putih polos juga cocok dijadikan pilihan makanan untuk anak diare. Kenapa? Karena selain bisa menambah energi tubuh yang hilang, nasi tergolong makanan yang mudah dicerna anak dan bersifat mengikat sehingga membantu memadatkan feses yang encer selama anak diare.

Ibu bisa memberikan nasi putih polos dengan lauk sup kaldu tulang untuk anak yang sedang diare.

4. Apel

Selain pisang, buah untuk anak diare berikutnya adalah apel. Namun, anak yang sedang diare mungkin akan sulit mencerna apel yang tidak diolah alias apel utuh, apalagi jika makan apel dengan kulitnya.

Sebab, kulit apel mengandung serat tidak larut yang dapat membebani sistem pencernaan anak Ibu yang tengah mengalami gangguan. Oleh karena itu, Ibu bisa memberikan buah apel yang sudah lebih dulu diolah menjadi jus atau saus apel.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association menyimpulkan bahwa makan buah untuk diare ini juga sama baiknya bagi penderita diare yang mengalami muntah-muntah.

Hasil penelitian tersebut juga mengemukakan bahwa anak-anak yang diminta minum jus apel murni (tanpa gula) lebih cepat sembuh dari diare, dan lebih cepat keluar dari opname di rumah sakit dibandingkan yang hanya minum oralit.

5. Roti Tawar Putih

Makanan untuk diare anak berikutnya adalah roti tawar putih. Jenis roti ini dianggap sebagai makanan yang baik saat diare karena bisa memberikan sensasi menenangkan di lambung.

Pati yang dikandungnya juga dipercaya bisa mengikat dan memadatkan feses yang encer selama anak diare.

Anak Ibu bisa mengonsumsi roti tawar putih yang dipanggang atau roti lapis (sandwich). Mereka juga bisa memakannya tanpa dipanggang terlebih dahulu, kok, Bu.

Meski begitu, makanan yang bagus untuk anak diare ini sebaiknya tidak ditambahkan selai kacang, mentega, meses cokelat, selai stroberi, atau bumbu lainnya yang bisa memperparah kondisinya, ya, Bu. 

6. Probiotik

Diare bisa menyebabkan anak kehilangan banyak bakteri baik di saluran pencernaannya. Untuk itu, Ibu disarankan untuk memberikan makanan mengandung probiotik.

Apa fungsi probiotik? Probiotik dapat membantu pencernaan dengan meningkatkan keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran cerna, sekaligus membantu memulihkan fungsi usus agar normal kembali dengan cepat seperti semula. 

Ada beberapa jenis probiotik yang bisa dikonsumsi, seperti tempe, kefir, dan yogurt. 

7. Melon Jingga

Melon jingga mengandung banyak nutrisi yang tidak kalah menyehatkan, termasuk untuk memulihkan gejala diare pada anak, Bu. Tak heran bila melon jingga menjadi alternatif buah untuk diare pada anak yang bisa dikonsumsi. 

Satu porsi melon jingga ukuran 177 gram mengandung kurang lebih 60,2 gram kalori, 65 gram vitamin C, dan 1,6 gram kalium.

Berbagai kandungan tersebut dapat membantu mempercepat proses penyembuhan diare pada anak. Hal yang tak kalah penting, melon mengandung banyak air dan kalium yang mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

8. Kentang Tanpa Kulit

Tahukah Ibu? Kentang juga bisa menjadi pilihan makanan untuk anak diare berikutnya. Jenis makanan ini punya kandungan kalium yang baik untuk mengganti kebutuhan elektrolit si Kecil yang hilang selama diare. 

Ibu bisa mengolah kentang dengan cara direbus atau dikukus sehingga lebih mudah dikonsumsi anak. Tapi, pastikan Ibu membuang kulit kentang sebelum memberikannya kepada anak, ya. 

Sebab, kulit kentang memiliki kandungan serat tidak larut air yang justru bisa memperburuk kondisi sistem pencernaan anak. 

9. Cracker

Jika si Kecil sedang diare, Ibu juga bisa menyediakan cracker sebagai camilan makanan untuk diare anak. Cracker termasuk makanan hambar dan mudah lunak yang bisa diberikan pada anak diare. 

Mengingat makanan ini mudah dicerna, risiko mengiritasi saluran pencernaan menjadi lebih kecil. Tidak heran kalau cracker dianggap sebagai makanan untuk anak diare dan muntah.

Terlebih, makanan yang bagus untuk diare ini termasuk jenis makanan asin yang mengandung sodium atau natrium (garam). 

Makanan yang mengandung natrium dibutuhkan untuk membantu menahan cairan dalam tubuh sehingga anak Ibu tidak mudah dehidrasi selama diare. 

10. Telur dan Daging Ayam

Sebagian Ibu mungkin penasaran dan bertanya-tanya, bolehkah anak makan telur saat diare? Jawabannya adalah boleh kok, Bu. ini karena telur mengandung protein yang dibutuhkan tubuh anak saat mengalami diare.

Sumber protein lainnya, seperti daging ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, telur, ikan, dan tahu, merupakan makanan yang baik saat diare. Daging ayam kukus juga bisa menjadi pilihan makanan untuk anak diare yang mudah dicerna, lho, Bu.

Baca Juga: Cara Membuat Susu untuk Anak Diare

Makanan yang Harus Anak Hindari Saat Diare

Setelah mengetahui berbagai makanan yang baik untuk anak diare, Ibu juga perlu tahu sejumlah makanan yang bisa memperparah diare. Dengan demikian, gejala diare atau mencret pada anak tidak akan semakin parah, Bu.

Berikut adalah beberapa pantangan makanan untuk anak diare yang perlu dihindari.

  • Gorengan dan makanan berminyak.

  • Makanan berlemak.

  • Makanan pedas.

  • Makanan olahan atau cepat saji (fast food).

  • Jus buah kental.

  • Makanan yang membuat perut bergas, seperti brokoli, kol, kembang kol, paprika, buncis, polong, jagung, buah beri.

  • Minuman mengandung kafein, seperti teh atau cokelat.

  • Minuman berkarbonasi atau soda.

  • Permen hisap dan permen karet (sekalipun mengandung bebas gula).

  • Es krim.

  • Puding. 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Diare pada Anak Bisa Terjadi

Aturan Pemberian Makanan untuk Anak yang Diare

Saat si Kecil diare, ia mungkin sering kali menolak makan, termasuk makanan favoritnya. Anak juga tampak lemas dan terkadang tidak mau minum. Hal ini pasti membuat Ayah dan Ibu khawatir karena takut anak mengalami kekurangan zat gizi. 

Nah, Ibu dan Ayah tak perlu khawatir, ada berbagai cara menyiasati pemberian makan anak saat diare yang dianjurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA). Yuk, Bu, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Siapkan Cairan Oralit

Jika anak sedang mengalami diare, Ibu wajib menyiapkan larutan oralit untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh si Kecil. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak mengalami dehidrasi.

Kalau anak sudah mengalami dehidrasi berat, ia akan semakin malas minum yang mengakibatkan tubuhnya semakin lemas. Jadi, Ibu harus mencegah dengan memberikan oralit sebanyak 10 ml/kg berat badan.

Sebagai contoh, kalau berat badan anak Ibu 15 kg, maka ia memerlukan oralit 150 ml setiap ia mengalami diare. Pastikan untuk tidak memaksakan anak minum oralit terburu-buru agar ia tidak mual. Bila anak muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan cairan oralit kembali sedikit demi sedikit.

2. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil dan Sering

Memilih makanan untuk anak diare memang gampang-gampang susah ya, Bu. Pada kondisi diare, perut anak pasti terasa tak nyaman dan badan pun lemas. Kadang-kadang, anak Ibu mungkin juga merasa mual atau malah ingin muntah. Akibatnya, anak jadi tidak selera makan. 

Makanya, berilah makanan dalam porsi lebih kecil yang lebih mudah diterima atau dicerna anak. Makanan dalam porsi kecil ini perlu diberikan lebih sering, misalnya tiap tiga sampai empat jam, untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak selama diare.

3. Lanjut Beri Makanan Tinggi Energi Setelah Sembuh dari Diare

Biasanya, anak yang sedang diare berat badannya sering kali menurun karena asupan makanan yang kurang atau kondisi dehidrasi. Nah, jika diare sudah sedikit membaik, Ibu bisa mengejar kekurangan asupan makanan tersebut dengan melanjutkan pemberian makanan tinggi energi agar pertumbuhannya tetap terjaga saat masa penyembuhan.

Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Kuat Si Kecil Berawal dari Perut Sehatnya

Untuk menjaga kesehatan pencernaan anak saat ia sudah pulih dari diare, Ibu bisa menyajikan 3 gelas sehari susu Bebelac Gold. Bebelac Gold mengandung 3 jenis serat, omega 3 & 6, 13 vitamin & 7 mineral, serta 0% sukrosa. 

Nutrisi optimal tinggi serat pada Bebelac Gold jadi pilihan tepat Ibu Hebat untuk mendukung kesehatan pencernaannya. Susu Bebelac juga dapat mendukung 7 kehebatan lengkap si Kecil, yaitu pencernaan lancar, menjaga kesehatan pencernaan, penyerapan nutrisi lebih baik, tumbuh kembang lebih baik, perkembangan kognitif lebih tajam, mood lebih positif, dan memberikan perlindungan alami bagi si Kecil.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya tentang kesehatan pencernaan anak? Yuk, Bu, daftarkan diri di Bebeclub untuk dapatkan fitur-fitur menarik seputar tumbuh kembang anak hebat!


Referensi:

  1. Health Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/moms-advice-is-still-the-best-for-treating-diarrhea/. Diakses pada 19 September 2022.
     
  2. Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/what-to-eat-for-diarrhea-1944822. Diakses pada 19 September 2022.
     
  3. Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/how-to-make-diarrhea-go-away-1324506. Diakses pada 19 September 2022.
     
  4. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320124#foods-to-eat. Diakses pada 19 September 2022.
     
  5. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/271157#potassium. Diakses pada 19 September 2022.
     
  6. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/279176#benefits. Diakses pada 19 September 2022.
     
  7. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324424#recovery-diet. Diakses pada 19 September 2022.
     
  8. Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000693.htm. Diakses pada 19 September 2022.
     
  9. Live Strong. https://www.livestrong.com/article/524985-bread-rice-for-diarrhea/. Diakses pada 19 September 2022.
     
  10. Live Strong. https://www.livestrong.com/article/426559-do-apples-or-apple-juice-cause-diarrhea/. Diakses pada 19 September 2022.
     
  11. JAMA Network. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2518402. Diakses pada 19 September 2022.
     
  12. National Library of Medicine. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2074539/. Diakses pada 19 September 2022.
     
  13. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92775/. Diakses pada 19 September 2022.
     
  14. Draxe. https://draxe.com/nutrition/brat-diet/#How_BRAT_Works_Potential_Benefits. Diakses pada 19 September 2022.
     
  15. Gastroenterology Journal. https://www.gastrojournal.org/article/S0016-5085(01)89171-X/fulltext. Diakses pada 19 September 2022.
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait