11 Makanan yang Mengandung Vitamin D3 untuk Anak
Hampir 43% anak di perkotaan Indonesia kekurangan vitamin D. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin D3 bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dan mencegah kekurangan vitamin D.
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Memenuhi asupan makanan yang mengandung vitamin d3 penting untuk tumbuh kembang anak. Sebab, kekurangan vitamin D3 yang parah dapat memengaruhi suasana hati anak. Yuk, cari tahu!
Mengapa Vitamin D3 Penting untuk Anak?
Vitamin D3 penting untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor demi menjaga kesehatan tulang, otot, dan gigi. Selain itu, vitamin ini juga berkontribusi dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin D3 dapat menyebabkan rakitis pada anak, yaitu kondisi yang membuat tulang lunak dan rapuh. Oleh karena itu, asupan vitamin D3 yang cukup sangat penting.
Vitamin D3 juga membantu produksi serotonin, hormon yang mengatur emosi dan kontrol impuls. Defisiensi parah bisa mengganggu perkembangan saraf dan meningkatkan risiko depresi.
Berapa Kebutuhan Harian Vitamin D3 untuk Anak?
Secara umum, anak umur 1-3 tahun membutuhkan 15 mcg vitamin D per hari. Namun, menurut survei sebesar 43% anak perkotaan di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D.
Oleh sebab itu, makanan yang mengandung vitamin D3 bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dan mencegah kekurangan vitamin D pada anak.
Baca Juga: Panduan Pola Makan Sehat untuk Anak dari Kemenkes RI
Daftar Makanan yang Mengandung Vitamin D3 untuk Anak
Vitamin D3 memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan tulang dan otak anak. Berikut adalah beberapa makanan tinggi vitamin D3 dan juga bermanfaat untuk kesehatan si Kecil.
1. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, tuna, dan sarden merupakan makanan yang mengandung vitamin D3 dalam jumlah tinggi.
Dalam 100 gram salmon, misalnya, terkandung sekitar 526 IU vitamin D3, sedangkan makarel 643 IU, tuna kalengan 269 IU, dan sarden kalengan dengan 193 IU.
Selain itu, ikan berlemak merupakan sumber omega-3 terbaik untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan sehat, serta mengoptimalkan fungsi otak si Kecil.
2. Minyak Ikan
Minyak ikan adalah makanan yang mengandung vitamin D3 sangat tinggi, yakni sekitar 450 IU per sendok teh.
Minyak ikan sudah lama digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin D dan sebagai pengobatan rakitis, kondisi di mana tulang jadi rapuh.
Minyak ikan juga mengandung DHA dan EPA yang terbukti mendukung fungsi kognitif otak, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak.
3. Kuning Telur
Kuning telur mengandung sekitar 37 IU vitamin D3 per butir, yang membantu mencukupi kebutuhan vitamin D3 harian anak.
Ibu bisa memilih telur omega-3 agar sekaligus bisa mendapatkan manfaat omega-3 bagi anak.
Omega-3 telah terbukti meningkatkan perkembangan otak, kemampuan verbal, dan memori anak.
4. Hati Sapi
Makanan yang mengandung vitamin D3 berikutnya adalah hati sapi dengan 50 IU per 100 gram.
Meski kurang populer, hati sapi memiliki kandungan gizi yang bermanfaat lho, Bu. Contohnya, zat besi, vitamin A, dan protein yang baik untuk kesehatan si Kecil.
Namun, karena kandungan kolesterolnya cukup tinggi, konsumsinya sebaiknya dibatasi dan dikombinasikan dengan sumber protein lainnya.
5. Susu
Susu sapi dapat mengandung sekitar 100 IU vitamin D3 per gelas.
Untuk memastikan si Kecil mendapatkan vitamin D3 yang optimal, Ibu bisa pilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi 14 vitamin dan 9 mineral penting, termasuk vitamin D3 dan omega-3.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi DHA dari susu dapat meningkatkan performa akademik anak.
Salah satu pilihan susu tinggi DHA dan vitamin D3 yang bisa Ibu berikan pada si Kecil adalah Bebelac 3 GroGreat+. Segelas Bebelac 3 GroGreat+ dapat memenuhi 20% kebutuhan vitamin D3 harian anak.
Bebelac 3 GroGreat+ juga diperkaya FOS:GOS 1:9 yang teruji internasional serta Triple A (DHA, LA, ALA). Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.
6. Keju
Vitamin D3 juga terdapat di produk olahan susu terfortifikasi, seperti keju.
Tidak semua keju secara alami kaya akan vitamin D3, tapi keju yang diperkaya dengan vitamin D3 selama proses produksi dapat menjadi sumber vitamin D3 yang mudah dikonsumsi.
Contohnya, keju Cheddar yang diperkaya (cari yang berlabel "fortified cheddar cheese"). Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 dari keju yang diperkaya dapat diserap tubuh dengan baik, setara dengan vitamin D3 dari suplemen.
Beberapa butter dan yogurt juga dapat diperkaya dengan vitamin D3.
7. Susu Nabati
Bagi anak yang memiliki alergi susu sapi, susu kedelai dan susu nabati lain yang difortifikasi bisa menjadi alternatif. Susu kedelai terfortifikasi mengandung vitamin D3 dalam jumlah yang setara susu sapi.
Susu nabati juga biasanya diperkaya dengan omega-3, seperti DHA dan EPA yang akan mempertajam fokus, kemampuan berpikir kritis, dan penyelesaian masalah pada anak.
Selain kedelai, pilihan lainnya adalah susu almond dan susu oat. Pastikan Ibu memilih susu nabati yang rendah gula dan rendah lemak, ya!
8. Jus Jeruk Terfortifikasi
Jus jeruk fortifikasi bisa menjadi pilihan makanan yang mengandung vitamin D3. Dalam satu gelas jus jeruk fortifikasi terkandung sekitar 100 IU vitamin D3.
Beberapa jus jeruk juga diperkaya dengan omega-3, yang telah terbukti membantu meningkatkan fungsi kognitif dan kecerdasan otak si Kecil.
9. Paha Ayam
Paha ayam mengandung vitamin D3 dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan bagian dada ayam.
Selain itu, bagian ini juga memiliki kandungan lemak sehat yang mendukung penyerapan vitamin D dalam tubuh.
Dikombinasikan dengan pola makan sehat, konsumsi paha ayam dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D3 anak.
10. Cokelat Terfortifikasi
Produk cokelat yang telah difortifikasi termasuk makanan yang mengandung vitamin D3 untuk anak.
Penelitian membuktikan bahwa makanan yang difortifikasi dengan vitamin D3 bisa secara efektif meningkatkan asupan vitamin D3 dalam tubuh.
Tak cuma enak dijadikan camilan, cokelat fortifikasi juga bisa menjadi sumber energi yang baik bagi si Kecil yang aktif.
Cokelat juga bisa meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berkat kandungan flavonoid di dalamnya. Pastikan untuk memilih cokelat dengan kadar gula yang rendah agar tetap sehat.
11. Sereal Fortifikasi
Sereal yang difortifikasi dapat menjadi sumber vitamin D3 yang praktis untuk sarapan anak. Per 29 gram sereal yang dikonsumsi dengan susu fortifikasi, anak bisa memperoleh sekitar 140 IU vitamin D3.
Kalau ditambah dengan jus jeruk terfortifikasi, anak bisa mendapatkan lebih dari 200 IU vitamin D3.
Pilih sereal yang tak hanya difortifikasi oleh vitamin D3, tapi juga dengan omega-3. Omega-3 akan memengaruhi cara anak berpikir, bernalar, dan menggunakan fungsi otaknya secara optimal.
Baca Juga: 9 Nutrisi Penting untuk Kecerdasan Otak Anak
Cara Memaksimalkan Penyerapan Vitamin D3 dalam Tubuh
Bu, coba terapkan cara-cara memaksimalkan penyerapan vitamin D3 supaya si Kecil bisa mencukupi kebutuhan hariannya:
1. Tetap Dapatkan Paparan Sinar Matahari
Vitamin D3 terbaik bisa didapatkan dari sinar matahari. Sayangnya, anak Indonesia masih kurang terpapar sinar matahari pagi yang menyehatkan karena kebanyakan anak beraktivitas di dalam ruangan.
IDAI menyarankan untuk membiasakan menjemur anak dua kali sehari pada pukul 10 pagi dan 4 sore, selama 5-30 menit.
Jangan lupa gunakan sunscreen minimal SPF 15 untuk melindungi kulit si Kecil. Oleskan 15-20 menit sebelum menjemur anak.
2. Kombinasi dengan Lemak Sehat
Vitamin D3 adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak. Jadi, si Kecil sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D3 bersama dengan sumber lemak sehat agar penyerapan vitaminnya lebih optimal.
Lemak sehat terdapat di alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Ibu bisa memasak ikan berlemak menggunakan minyak zaitun, atau memberikan potongan alpukat bersamaan dengan sereal fortifikasi.
Baca Juga: Inspirasi Menu MPASI 1 Tahun yang Lezat Bergizi untuk si Kecil
3. Konsumsi dengan Kalsium dan Magnesium
Vitamin D3 berperan penting dalam membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang mendukung kesehatan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis.
Konsumsi kalsium yang rendah dapat meningkatkan metabolisme vitamin D secara berlebihan, sehingga berisiko menyebabkan defisiensi.
Selain itu, magnesium juga berperan dalam proses metabolisme vitamin D, sehingga mengonsumsi keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitasnya.
4. Bantu dengan Suplemen
Makanan yang mengandung vitamin D3 sangat penting untuk pertumbuhan anak, terutama dalam mendukung kesehatan tulang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan anak di atas 12 bulan perlu mendapatkan suplementasi vitamin D sebanyak 600 IU per hari terlepas dari pola makannya sehari-hari.
Harapannya, anak dapat tumbuh sehat dan berprestasi dengan pola makan seimbang dan asupan vitamin D3 yang cukup. Jadi, pastikan Ibu selalu memenuhi asupan gizi si Kecil ya!
Namun, sebaiknya tetap konsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk mengetahui dosis dan frekuensi minum yang tepat untuk si Kecil.
Agar tidak ketinggalan informasi terkait parenting dan pemenuhan nutrisi anak, gabung menjadi member Bebeclub sekarang. Ibu juga bisa dapatkan promo dan hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac, lho.