Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

Salah satu masalah keterlambatan perkembangan anak yang jadi kekhawatiran terbesar para orang tua adalah speech delay atau terlambat bic...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
14 Aug 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Ibu mengajak bicara si Kecil.


Salah satu masalah keterlambatan perkembangan anak yang jadi kekhawatiran terbesar para orang tua adalah speech delay atau terlambat bicara. Sebab, kemampuan bicara adalah salah satu milestone anak yang paling penting menginjak usia 1 tahun. 

Keterampilan berbicara tidak hanya membuat si Kecil bisa berkomunikasi dengan Ibu dan Ayah, tapi juga membantunya mengekspresikan keinginan dan perasaannya melalui bahasa lisan.

Kemampuan berbicara juga membawa dampak positif yang besar untuk perkembangan sosialnya. Tidak hanya jadi bisa bergaul atau berteman, anak juga bisa memahami informasi lebih baik sehingga ia bisa belajar dari apa yang telah dipelajari. Berkat hal itu, si Kecil jadi bisa membedakan mana benar dan salah serta mengemukakan opininya.

Lalu, kalau sampai sekarang si Kecil masih belum mau banyak bersuara seperti teman-temannya, apakah ini tandanya ia mengalami speech delay? Dan, apa yang harus Ibu lakukan jika si Kecil terlambat dalam berbicara? Yuk, cari tahu ciri-ciri dan penyebab speech delay pada anak serta cara membantu si Kecil agar lancar dalam berbicara.

Apa Itu Speech Delay?

Speech delay atau keterlambatan bicara adalah keterlambatan kemampuan bicara dan bahasa yang tidak sesuai dengan usia anak. 

Anak yang mengalami speech delay sebenarnya mampu bicara untuk mengucapkan kata-kata, tapi kesulitan dalam menghubungkannya. Pada kondisi ini, anak tidak mampu menyampaikan isi pikirannya dengan baik sehingga kata-katanya sulit dipahami.

Menurut IDAI, keterlambatan bicara dan bahasa dialami oleh 5-8% anak usia prasekolah. 

Kapan Seorang Anak Dikatakan Mengalami Speech Delay?

Seorang anak bisa dikatakan mengalami speech delay jika sudah mencapai umur 2-3 tahun, tapi belum bisa berbicara dengan lancar. Memangnya, paling lambat anak bisa bicara umur berapa?

Setiap anak sebenarnya mempunyai kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Akan tetapi, menurut buku SDIDTK dari Kemenkes, anak-anak umumnya sudah bisa memanggil Ayah dengan kata “Papa” dan memanggil Ibu dengan kata “Mama” di umur 1-2 tahun. Si Kecil di usia 1-2 tahun juga sudah bisa menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti. 

Dalam kurun waktu ini anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari si Kecil memperoleh kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (misalnya, “mama mandi”, “naik sepeda”), dan dapat mengikuti perintah dua langkah (misalnya, “Nak, mandi dulu yuk, habis itu kita makan!”). Pada pertumbuhan normal, anak usia 1,5 tahun minimal sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata.

Sementara pada umur 2-3 tahun, anak-anak umumnya sudah bisa bicara dengan baik menggunakan 2-3 kata, dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta, serta melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. Pada usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.

Di antara usia 2-3 tahun kosakata si Kecil pun akan terus bertambah. Ia mulai mengerti saat Ibu menyampaikan perkataan yang ditujukan kepadanya. Mendekati usia 3 tahun, si Kecil bahkan sudah bisa membuat kalimat terdiri dari 3 kata atau lebih dan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi. Memasuki usia 3 tahun, kemampuan bicara anak sudah bisa dikatakan lancar. 

Baca Juga: Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur dan Strategi Pengasuhannya 

Ciri-Ciri Speech Delay pada Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa orangtua harus berhati-hati terhadap risiko speech delay jika anak tidak merespons saat dipanggil namanya atau tidak melalui fase babbling (mengoceh) antara usia 2-6 bulan. Waspada juga apabila tidak ada kalimat 2 kata yang anak ucapkan pada usia 24 bulan bisa dimengerti Ibu dan Ayah.

Namun, secara umum berikut adalah ciri-ciri- anak speech delay:

  • Anak mengalami kesulitan dalam memahami instruksi sederhana, seperti ketika Ibu mencoba meminta si Kecil untuk mengambil sesuatu, anak tidak merespon dengan baik.

  • Anak seperti memiliki kosakata yang terbatas. Si Kecil juga sulit mengucapkan kata-kata dengan benar atau mengalami kesulitan dalam membentuk kalimat panjang yang kompleks.

  • Anak cenderung menggunakan isyarat atau menunjukkan benda secara fisik ketika ia menginginkan sesuatu, daripada menggunakan kata-kata untuk mengungkapkannya.

  • Anak mengalami perubahan nada suara yang tidak normal, seperti serak atau sengau.

  • Anak kesulitan mengeluarkan kata-kata, kecuali dalam situasi mendesak seperti saat ia ingin minum atau tidur.

  • Anak tidak dapat menirukan suara atau kata-kata yang dicontohkan oleh Ibu dan Ayah.

  • Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.

  • Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.

  • Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.

  • Tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan

Anak-anak dengan speech delay mungkin juga menghadapi kesulitan dalam perkembangan kemampuan bahasa, seperti mengenali huruf atau menggabungkan suara-suaranya untuk membentuk kata-kata yang dapat dipahami.

Baca Juga: Kebiasaan yang Baik untuk Asah Anak Pemalu Jadi Lebih Berani 

Penyebab Speech Delay pada Anak

Kesulitan dalam menyebutkan kata-kata dengan benar bisa terjadi pada anak bayi atau balita karena terdapat berbagai kendala yang menghambat perkembangan bicaranya. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan speech delay pada anak.

Berikut adalah beberapa penyebab umum speech delay yang sering dikaitkan dengan kondisi kemampuan bicara yang harus Ibu ketahui.

1. Kurang Stimulasi Bahasa

Salah satu faktor penyebab speech delay pada anak yaitu karena kurangnya stimulasi yang diberikan. Lingkungan yang memiliki banyak interaksi dan stimulasi bahasa akan berpengaruh pada kemampuan bicara anak. 

Kurangnya stimulasi verbal seperti melakukan percakapan, membaca buku bersama, mendengarkan lagu, dan bernyanyi bersama dapat memengaruhi perkembangan bicara anak dan menghambat kemampuan komunikasinya. 

2. Terlalu Banyak Screen Time

Tak dapat disangkal bahwa gadget seperti handphone, tablet, atau bahkan game console bisa menjadi penyelamat ketika si Kecil bosan di rumah sementara Ibu sedang disibukkan dengan hal lain.

Akan tetapi, screen time yang berlebihan termasuk salah satu faktor terbesar yang memicu speech delay pada anak, khususnya yang berusia di bawah 3 tahun.

Penggunaan gadget berlebihan pada anak dapat mengganggu interaksi sosial seperti berinteraksi dengan Ibu atau teman-temannya serta waktu bermain “analog” yang seharusnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari si Kecil.

Padahal, interaksi sosial amatlah penting dalam membantu si Kecil mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya.

Studi mengungkapkan, semakin lama anak menghabiskan waktu bermain gadget, semakin berdampak negatif pula kemampuan bicara dan perkembangan kognitif-nya.

3. Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak

Perkembangan anak dapat bervariasi dan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meskipun ada beberapa perkembangan umum yang akan dialami anak seperti perkembangan motorik, kognitif, sosial, emosional, dan bahasa, tetapi si Kecil sering kali mencapai tonggak perkembangan ini dalam waktu yang berlainan.

Penting bagi Ibu untuk peka terhadap perkembangan si Kecil dan memperhatikan apakah ia mencapai tonggak perkembangan yang diharapkan dalam usianya. Jika terdapat keterlambatan pada salah satu perkembangan yang harus dicapainya, kemungkinan besar hal itu akan memengaruhi perkembangan berbicara pada anak.

4. Gangguan Oral-Motorik

Keterbatasan dalam mengendalikan otot-otot mulut dan lidah juga dapat menjadi penyebab speech delay pada anak. Si Kecil mungkin menghadapi kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan lidah, bibir, dan rahang untuk menghasilkan suara yang diperlukan dalam berbicara.

5. Masalah Pendengaran

Keterlambatan bicara dapat terjadi saat anak menghadapi masalah pendengaran yang menghalangi pemahaman suara dan pembicaraan orang lain. Kendala ini dapat menghambat kemampuan anak untuk mempelajari dan menguasai kata-kata.

Karena alasan tersebut, penting untuk mengidentifikasi masalah pendengaran pada si Kecil sejak dini. Penting bagi Ibu dan Ayah untuk segera berkonsultasi dengan dokter saat mencurigai adanya masalah pendengaran pada si Kecil.

Baca Juga: Cara Disiplinkan Anak Tanpa Marah-Marah Lewat Metode Time Out 

Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

Orangtua memainkan peran penting dalam mendeteksi keterlambatan perkembangan bicara pada anak. Sebab Bila keterlambatan ini tidak dideteksi dan ditangani secara dini, akan berakibat pada gangguan kecerdasan dan perilaku.

Anak dengan gangguan bahasa juga berisiko untuk mempunyai masalah membaca dan kesulitan memahami pemahaman, yang mengakibatkan anak sangat rentan mengalami masalah dengan pendidikan dan interaksi sosial.

Anak yang mengalami speech delay bisa sembuh ketika mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut ini beberapa cara yang dapat Ibu lakukan untuk membantu si Kecil mengatasi speech delay yang dialaminya.

1. Sering Ajak Bicara

Rutin mengajak bicara akan membantunya untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan mendapatkan kosakata baru. Oleh karena itu, Ibu perlu secara aktif mengajak anak untuk berkomunikasi sejak dini dan membuat lingkungan yang interaktif.

Salah satu cara untuk mengatasi speech delay pada anak adalah dengan memberikan berbagai pertanyaan. Ibu bisa mencoba bertanya kepada anak tentang apa yang ada di sekitarnya, dirasakannya, atau dimakannya. 

2. Batasi Waktu Bermain Gadget

Anak yang fokus bermain gadget akan membuatnya kurang berinteraksi dan berkomunikasi. Studi menyebutkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan gadget untuk menonton video dengan keterlambatan bicara pada anak usia 18 bulan.

Untuk mengatasi masalah speech delay, para ahli dari WHO merekomendasikan Ibu membatasi waktu bermain gadget tidak lebih dari 1 jam dalam sehari untuk anak usia 2-3 tahun. Lebih sedikit, lebih baik. WHO bahkan sama sekali melarang anak usia 1 tahun bermain gadget demi menghindari risiko speech delay.  

3. Bebaskan si Kecil Aktif Bermain

Sebagai ganti screen time, Ibu harus membebaskan si Kecil bermain secara aktif. Baik itu dengan menyediakan mainan edukatif, misalnya seperti mainan sensori, mengajaknya main bersama seperti bermain peran (role play), mengajaknya berenang atau bersepeda, sampai mengajaknya bermain ke taman bermain.

Ibu juga bisa mengatur jadwal playdate agar si Kecil bisa bermain bersama teman-temannya sembari melatih kemampuan sosialisasinya.

4. Ajak Bernyanyi

Bernyanyi bersama dapat membantu anak untuk melatihnya berbicara. Setiap anak pasti akan senang untuk bernyanyi atau mendengarkan lagu yang disukainya. Lirik lagu anak-anak dapat menstimulasi si Kecil mengembangkan kosakata dan mengenal nada.

Ibu juga bisa mengajaknya bernyanyi sambil menari agar kegiatan yang dilakukan jadi semakin menyenangkan. 

Baca Juga: 8 Cara Ampuh agar Anak Cepat Bicara, Ibu Wajib Tahu!

5. Membaca Buku Bersama

Salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak ialah dengan sering membacakan buku cerita. Dari membaca buku, anak akan mendapatkan banyak sekali kosakata baru, memahami struktur kalimat, dan mengikuti alur cerita dengan baik.

Ibu dapat memberikan bacaan dengan gambar yang menarik agar membantu si Kecil merangsang kemampuan bicaranya. Saat membacakan buku cerita, Ibu bisa mengajak anak untuk menunjuk gambar-gambar di dalam buku dan menyebutkan nama-nama yang dilihatnya. 

Sedang kehabisan ide mau membacakan dongeng apa? Yuk, unduh pilihan cerita-cerita seru bermakna kebaikan dari Bebestory. Download dan koleksi semua ceritanya, gratis!

6. Terapi Wicara

Jika anak sudah terdiagnosis speech delay setelah diperiksakan ke dokter atau spesialis perkembangan anak, langkah Ibu selanjutnya yakni melakukan terapi wicara bersama ahlinya.

Terapi ini termasuk cara pendekatan yang umum digunakan untuk mengatasi speech delay.

Terapi wicara harus dimulai sesegera mungkin agar mendapatkan hasil yang baik. Sebaiknya, Ibu mengajak si Kecil terapi sebelum berusia 5 tahun. Namun, bukan berarti anak yang lebih tua tidak bisa mendapatkan terapi ini secara maksimal

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai speech delay pada anak. Apabila Ibu merasa khawatir terkait perkembangan bicara si Kecil, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat dan penanganan sejak dini. Semoga artikel ini membantu, ya, Bu.


Referensi:

  1. Infant development: Milestones from 4 to 6 months. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20048178
  2. ‌When do babies recognize their name? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/when-will-my-baby-respond-to-her-name_6719
  3. Verywell. (2013). Causes of Toddler Speech Delays. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/causes-of-toddler-speech-delays-289665
  4. ‌Pietrangelo, A. (2019, October 30). Does My Toddler Have a Speech Delay? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2#summary
  5. ‌Rizky Anugrah Putra, Ashadi Ashadi, & Muhammad Fahruddin Aziz. (2022). Excessive Gadget Exposure and Children Speech Delay: The Case of Autism Spectrum Risk Factor. 7(01), 176–195. https://doi.org/10.24903/sj.v7i01.1077
  6. ‌IDAI | Keamanan Menggunakan Internet bagi Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-bagi-anak
  7. ‌Toddler milestone: Talking and understanding. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/toddler-milestone-talking-and-understanding_11738
  8. ‌Higuera, V. (2020, March 25). How to Teach Your Toddler to Talk. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk
  9. ‌IDAI | Keterlambatan Bicara. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait