14 Aktivitas Stimulasi Otak yang Seru untuk Anak 2 Tahun

Memasuki usia 2 tahun, energi di dalam tubuh si Kecil seolah tidak pernah habis. Ia bagaikan segumpal energi yang selalu aktif bergerak ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
14 Oct 2022
Anak 2 tahun bermain balok


Memasuki usia 2 tahun, energi di dalam tubuh si Kecil seolah tidak pernah habis. Ia bagaikan segumpal energi yang selalu aktif bergerak seperti memanjat sofa, berlari mengelilingi ruangan, hingga melempar-lempar bola. 

Nah, Ibu bisa lho membantu si Kecil agar ia terus tumbuh hebat dan ceria. Caranya dengan memberikan stimulasi yang tepat secara konsisten sehingga perkembangan fisik, emosi, dan kognitifnya menjadi semakin optimal.

Anak 2 Tahun Sudah Bisa Apa Saja? 

Sebelum mencari tahu simulasi seperti apa yang cocok untuk mendukung tumbuh kembangnya, Ibu perlu terlebih dahulu memahami milestone apa saja yang biasanya sudah dikuasai anak usia 2 tahun. 

1. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi 

  • Mengucapkan kalimat pendek yang terdiri dari 2 hingga 4 kata. 

  • Menunjuk benda yang diminta.

  • Mengetahui nama-nama bagian tubuh.

  • Mengenali orang-orang terdekatnya.

  • Mengulangi kata-kata yang ia dengar. 

  • Mengerti instruksi sederhana. 

Baca juga: Memahami Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 Tahun

2. Perkembangan Otak 

  • Mulai mengenali bentuk dan warna. 

  • Dapat menemukan benda yang Ibu sembunyikan di bawah benda-benda lain. 

  • Melengkapi kalimat dari buku-buku yang sering dibacakan Ibu. 

  • Bermain permainan imajinatif sederhana. 

  • Dapat menyusun menara menggunakan 4 atau lebih balok. 

  • Dapat mengerti instruksi 2 langkah. 

  • Mulai mengembangkan kemampuan tangan yang dominan. 

3. Perkembangan Sosial dan Emosional

  • Suka menirukan perilaku orang tua dan anak-anak lain yang ada disekitarnya. 

  • Menjadi lebih semangat ketika ia sedang bersama anak-anak lain.

  • Menjadi sosok yang lebih mandiri sehingga kadang membangkang.  

4. Perkembangan Fisik 

  • Bisa berlari, menendang bola, dan melempar bola melewati kepala. 

  • Bisa memanjat naik dan merambat turun dari furniture tanpa bantuan Mama maupun Papa. 

  • Membuat atau meniru garis lurus atau lingkaran. 

Baca juga: 6 Hal Unik yang Terjadi pada Perkembangan Anak 2 Tahun

Stimulasi untuk Anak 2 Tahun

Ibu pasti sudah sering mendengar, bahwa tumbuh kembang setiap anak tidak ada yang sama persis. Ada yang sedikit lebih cepat dan ada yang sedikit lebih lambat dari teman-teman sebayanya.

Sebagai guru pertama bagi anak, Ibu dapat mengajaknya melakukan berbagai aktivitas sederhana berikut ini agar tumbuh kembangnya semakin optimal, terutama perkembangan otaknya.

1. Doodling

Ibu dapat menyediakan selembar kertas polos dan berbagai macam alat tulis dengan ukuran besar agar mudah dipegang oleh si Kecil. Contohnya krayon atau spidol besar. 

Pada usia ini, mungkin Ibu akan melihat genggaman tangannya masih kaku dan kurang nyaman, namun tidak apa-apa. Jika Ibu sering mengajak si Kecil untuk doodling lama-kelamaan genggaman tangannya akan semakin sempurna. 

Setelah beberapa kali doodling dan ia terlihat semakin mantap dalam memegang alat tulis, Mama dapat mulai mengajak si Kecil latihan menggambar garis lurus dan lingkaran. Mula-mula beri contoh terlebih dahulu lalu biarkan si Kecil menirukannya. 

Nampaknya memang hanya corat-coret, namun latihan ini sebenarnya membantu mengembangkan keterampilan motorik halus si Kecil, Bu. 

Ketika motorik halusnya semakin bagus, koordinasi antara mata dan tangan si Kecil juga akan semakin baik sehingga si Kecil dapat memproduksi gerakan yang presisi.

Ketika motorik halusnya berkembang, di masa depan, si Kecil dapat melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan keterampilan tangan dengan baik seperti menulis, mengancingkan baju, meronce manik-manik, memahat patung, dan lain sebagainya. 

Baca juga: 8 Cara Ampuh agar Anak Cepat Bicara, Ibu Wajib Tahu!

2. Ajak Bermain Treasure Hunt

Treasure hunt alias permainan berburu harta karun sangat bagus untuk menstimulasi perkembangan otak anak usia 2 tahun. Sebab pada usia ini ia sudah mulai bisa menemukan benda yang disembunyikan dalam tumpukan berlapis-lapis. 

Untuk memainkan permainan ini, Ibu dapat menyembunyikan beberapa benda yang aman ketika dipegang oleh anak atau tidak sengaja menimpa tubuhnya ketika ditarik.

Kemudian, Ibu dapat membuat kartu berisi gambar benda-benda yang harus ditemukan  atau memberi instruksi secara langsung seperti, “Sekarang kita akan berlayar untuk berburu harta karun bernama boneka beruang!”

Setelah mendengar perintah tersebut, kepala si Kecil akan segera mencoba mencari bagai cara menemukan semua harta karun yang tersembunyi. Saat inilah kemampuan pemecahan masalah si Kecil diasah. 

3. Role Play

Ibu bisa bantu mengasah kemampuan akal kreatif, imajinasi, serta sosial-emosional si Kecil dengan mengajaknya bermain roleplay, lho! 

Saat melakukan roleplay, si Kecil memiliki kesempatan untuk bertindak dan berbicara sesuai dengan karakter yang ia perankan. Bahkan terkadang karakter ini tidak ada di dunia nyata. 

Ibu bisa mengajak anak untuk berpura-pura menjadi chef yang pintar membuat kue atau mengajak anak memerankan karakter favoritnya di buku cerita, misalnya Ariel dari buku The Little Mermaid. 

Saat memerankan tokoh yang a inginkan, si Kecil akan secara tidak langsung belajar memahami bahwa setiap manusia memiliki peran, cara bicara, bahasa, gestur tubuh, ekspresi wajah, dan emosi yang berbeda-beda. 

Untuk mendukung imajinasi anak, Bunda dapat membuat atau menyediakan berbagai macam properti sederhana, misalnya dengan membuat mobil-mobilan dari kardus dari kardus bekas mie instan. 

Setelah mobil-mobilan jadi, Ibu dapat mengajak si Kecil untuk duduk di dalam kardus. Ajak si Kecil membayangkan ia adalah seorang pembalap profesional yang sedang dalam kompetisi sengit seperti dalam film kartun Cars.

Setelah itu, Ibu dapat membantu menggoyangkan kardus ke arah kanan atau kiri sambil  membuat suara mobil yang sedang melaju kencang seperti, “Ngeeeng, ngeeeng!” atau Ibu memberikan komentar seperti, “Wah didepan ada tikungan tajam ayo kita rem mobilnya, ciiiiiiiit!” 

Baca juga: 10 Ide Mainan DIY Kreatif untuk Anak Usia 2 Tahun

4. Membangun Tower

Permainan membangun tower mungkin terlihat sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh orang dewasa. Namun, tidak bagi si Kecil. 

Keterampilan membangun tower menggunakan balok, lego, paper cup, atau benda lain ternyata merupakan salah satu pencapaian penting dalam kehidupan anak usia 2 tahun. 

Aktivitas ini memerlukan keterampilan koordinasi tangan dan mata yang baik, daya berpikir kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah. 

Selain itu, membangun tower juga akan mengenalkan si Kecil pada konsep dasar matematika seperti ukuran, bentuk, tinggi, perbandingan, urutan, dan lain sebagainya. 

Pasalnya saat bermain, si Kecil secara tidak langsung akan terstimulasi untuk berpikir seperti, “Berapa banyak balok yang harus aku pakai kalau ingin membuat towe ini lebih tinggi?” atau, “Balok mana yang harus aku pakai selanjutnya? Yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil ya?” 

5. Main Flashcard

Bermain dengan bantuan flashcard bisa jadi aktivitas yang sangat baik bagi anak usia 2 tahun dalam belajar mengenal huruf, angka, atau nama-nama binatang atau yang ada di sekitarnya. 

Misalnya, setelah Ibu menunjukkan gambar hiu pada flashcard dan menyebutkan namanya, tanya kembali pada si Kecil apa yang ia lihat dari kartu tersebut dan bisakah ia menebak dimana hiu tinggal. 

 

Gambar-gambar yang ada di flashcard dapat membantu stimulasi otak anak untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan memperkuat daya ingatnya. Dengan belajar lewat flashcard, anak pun akan memiliki keinginan yang lebih besar untuk mengeksplor dunianya lebih dalam.

Butuh inspirasi tema flash card lainnya, Bu? Bebeclub punya koleksi flashcard eksklusif untuk menemani si Kecil belajar sambil bermain di rumah yang bisa Ibu cek selengkapnya di sini.

Koleksi flashcard ini berisi berbagai aktivitas menarik yang sesuai dengan usia anak untuk melatih si Kecil tumbuh hebat!

6. Belajar Menghitung Benda

Di usia 2 tahun, si Kecil umumnya sudah bisa mengenal dan menyebutkan angka sederhana, seperti 1, 2, dan 3. Agar semakin mahir, Ibu bisa menstimulasi buah hati dengan menaruh beberapa benda yang ada di rumah secara berjajar, kemudian minta ia menghitungnya. 

Jika si Kecil belum lancar berbicara, Ibu bisa menyebut angka terlebih dahulu, lalu minta ia mengikuti kata-kata Ibu. 

7. Bermain Puzzle

Jangan salah, permainan puzzle ternyata tidak hanya menyenangkan bagi orang dewasa, Bu, melainkan juga bagi si Kecil. 

Aktivitas ini diyakini bisa membantu meningkatkan koordinasi tangan dan mata anak, serta meningkatkan kesabaran anak usia 2 tahun. 

Agar lebih menarik, pilihlah puzzle yang memiliki gambar besar dan warna-warni. Hal ini juga bermanfaat untuk merangsang penglihatan anak. 

Ibu bisa membuat puzzle sendiri dari kertas berwarna, atau buat papan dengan gambar sesuai dengan bentuk. Lalu, minta si Kecil untuk mencocokkannya.

Baca juga: 10 Permainan Anak yang Mendidik, Seru, dan Mudah Dibuat

8. Bermain Filter Warna

Permainan stimulasi anak 2 tahun ini juga tak kalah menyenangkan, Bu. Caranya, ambil selembar kertas, lalu Ibu bisa menggambar beberapa bentuk, seperti lingkaran, segitiga, atau kotak, dan beri warna tertentu. 

Kemudian, gunting lingkaran, segitiga, atau kotak. Siapkan wadah atau gelas dari plastik. Lalu, ajak si Kecil bermain dengan memintanya memasukkan gambar-gambar tersebut ke wadah atau gelas yang telah disediakan. 

9. Mewarnai 

Mewarnai juga bisa menjadi cara stimulasi otak anak di umur 2 tahun dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna dan menggambar sejak dini. Aktivitas ini dapat meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan serta konsentrasi si Kecil.

Ibu bisa menyediakan sejumlah buku mewarnai serta krayon atau pensil warna. Minta ia mewarnai gambar-gambar tersebut agar tidak sampai keluar garis 

10. Bacakan Cerita dari Buku Pop-Up

Ibu rutin membacakan buku cerita dongeng untuk si Kecil? Tetap lanjutkan kegiatan ini, ya, Bu. Sebab, jenis stimulasi anak ini dapat memperkaya kosakata, kemampuan berbahasa, dan meningkatkan imajinasinya. 

Agar pengalaman membaca si Kecil menjadi lebih menyenangkan dan memorable, Ibu dapat membelikan buku cerita pop-up untuk si Kecil. Jadi, ketika halaman baru dibuka, karakter penting atau benda penting dalam cerita akan mencuat ke permukaan. 

Lihatlah mata si Kecil yang berbinar-binar saat menyaksikan gambar pop-up muncul di depan wajahnya!

Oh iya, sensasi menghibur dan sensasi kejutan dari buku pop-up juga akan terus muncul walaupun ia sudah membacanya berulang kali. Hal ini membuat si Kecil ingin membaca buku tersebut secara berulang. 

Lebih lanjut, Ibu juga dapat melatih motorik halus kecil dengan memotivasi si Kecil untuk membolak-balik halaman buku cerita sendiri. 

Baca juga: 6 Manfaat Membacakan Buku Cerita Pada Anak

11. Mengajak si Kecil Jalan-Jalan 

Jalan-jalan sore di taman memang sangat menyenangkan. Sambil menghirup udara segar, Ibu dan si Kecil dapat melihat berbagai hal baru. 

Mungkin Ibu dan si Kecil akan melihat anak anjing lucu yang sedang diajak berjalan-jalan, kucing yang sedang bermain, kupu-kupu di atas kuncup-kuncup bunga, hingga burung kecil yang sedang membangun sarang. 

Ketika melihat hal-hal tersebut, jangan lupa Ibu narasikan pada si Kecil, ya. Hal ini sangat penting untuk bantu bangun kemampuan bahasa dan komunikasi anak usia 2 tahun. 

Ibu bisa mengatakan, “Lihat, ada anak kucing. Lucu sekali, ya. Bulunya warnanya coklat. Suaranya meong-meong. Sepertinya kucingnya lapar. Kita kasih makan, yuk!”

12. Play Date

Pada usia ini, anak akan sangat senang saat bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Maka dari itu, Ibu dapat membuat jadwal playdate, mungkin 1 minggu sekali di kids cafe atau mengunjungi rumah teman secara bergiliran. 

Bermain dengan teman sebayanya akan membuat kemampuan sosial-emosional anak menjadi lebih baik. 

Saat bermain, ia memiliki kesempatan untuk bercakap-cakap dengan teman-temannya. Ia akan berbagi mainan hingga bekerjasama untuk menyelesaikan masalah sehingga tumbuhlah rasa saling memiliki. 

Oh iya, bermain dengan teman sebaya juga dapat menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan si Kecil berbagai kebiasaan baik. Sebab ia memiliki kecenderungan untuk menirukan hal yang dilakukan anak lain. 

Misalkan Ibu tahu, teman Ibu anaknya sudah terbiasa gosok gigi setelah makan siang lalu tidur. Nah, Ibu dapat mengajak si Kecil main ke rumah teman tersebut untuk bermain kemudian makan siang bersama, gosok gigi, dan diakhiri dengan tidur siang bersama. 

13. Membiarkan Anak Makan Sendiri

Pada usia 2 tahun, si Kecil sudah mampu mengunyah dengan gerakkan rahang yang penuh dan bisa menggunakan alat makan sendiri, walaupun mungkin masih sering tumpah-tumpah. 

Agar ia semakin pintar makan, Ibu dapat mulai membiarkan anak makan sendiri dari food tray-nya. Berikan sendok dan garpu plastik dengan gagang ergonomis agar mudah dipegang si Kecil. 

Saat belajar makan sendiri, si Kecil mungkin akan membuat kekacauan besar di ruang makan. Ia mungkin mengangkat food tray dan cangkirnya untuk ditumpahkan isinya, dilambaikan ke udara atau diletakkan di atas kepala. 

Walau kadang membuat gemas dan mengelus dada, tetap sabar, tenang, dan semangat ya, Ibu. Apabila Ibu terbawa emosi saat si Kecil melakukan hal tersebut, ia dapat belajar bahwa membuat keributan saat makan adalah salah satu cara untuk mendapatkan perhatian Ibu. 

Untuk lebih memudahkan proses bersih-bersih, Ibu dapat memberikan alas karpet plastik yang tidak licin di bawah high-chair si Kecil. Jangan lupa pasangkan bib juga, jadi meminimalisir jumlah makanan yang mengenai badan si Kecil. 

Baca juga: Berat Badan Ideal Anak Usia 2 Tahun dan Nutrisi untuk Mencapainya

14. Penuhi Asupan Nutrisi si Kecil

Saat berusia 2 tahun, si Kecil mungkin menunjukkan tanda-tanda siap disapih dari ASI. Sambil melakukan proses penyapihan, jangan lupa untuk terus memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh mungilnya. 

Ibu pasti sudah paham betul, di masa keemasannya ini si Kecil membutuhkan asupan makronutrien seperti karbohidrat, protein, serat, dan lemak baik. Selain makronutrien, si Kecil juga memerlukan asupan mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral seperti asam folat, zat besi, kolin, yodium, dan asam lemak esensial omega 3 dan omega 6. 

Apabila si Kecil sudah berhenti minum ASI sepenuhnya, pastikan Ibu bantu lengkapi kebutuhan asupan nutrisi anak dengan memberikan susu pertumbuhan yang telah difortifikasi seperti Bebelac 3 GroGreat+ untuk Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil.

Susu Bebelac 3 GroGreat+ dilengkapi kandungan kombinasi serat FOS dan GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy). Ketika pencernaannya baik, anak akan memiliki akal yang kreatif (happy brain), serta bisa lebih aktif, ceria, dan makin semangat untuk bermain dan mencoba hal-hal baru (happy heart).

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Your toddler’s developmental milestones at 2 years. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-2-years#:~:text=By%20the%20age%20of%202,an%20interest%20in%20potty%20training.

  2. WebMD. (2017, May 11). Your Child at 2: Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/guide/child-at-2-milestones

  3. Fine motor control: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2023). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/002364.htm

  4. Role Play. (2013). Harvard.edu. https://ablconnect.harvard.edu/role-play-research

  5. Stacking and building games: children 3-6 years. (2023, May 9). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/activity-guides/making-and-building/stacking-and-building-games

  6. Dian Idha Rahmawati, & Rukiyati Rukiyati. (2018). Developing Pop-Up Book Learning Media to Improve Cognitive Ability of Children Aged 4-5 Years. ResearchGate; unknown. https://www.researchgate.net/publication/329939862_Developing_Pop-Up_Book_Learning_Media_to_Improve_Cognitive_Ability_of_Children_Aged_4-5_Years

  7. Toddler development: Learning to feed themselves. (2023, February 7). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toddler-development-learning-to-feed-themselves



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait