4 Penyebab Anak Demam dan Muntah, Plus Cara Atasinya

Anak demam dan muntah tentunya membuat cemas ya, Bu? Pasti Ibu bertanya-tanya, kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Yuk...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
15 Feb 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH


Anak demam dan muntah tentunya membuat cemas ya, Bu? Pasti Ibu bertanya-tanya, kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Yuk kita kupas tuntas semua kemungkinan penyebab dan cara mengatasi muntah pada anak yang disertai demam dalam artikel ini!

Penyebab Anak Demam dan Muntah

Demam disertai muntah umumnya adalah gejala dari suatu penyakit atau infeksi tertentu. Maka itu, Ibu disarankan memeriksakan kondisi si Kecil ke dokter guna mencari tahu penyebabnya secara pasti. Perhatikan pula apakah ada gejala atau tanda-tanda lainnya yang mungkin muncul. 

Beberapa kemungkinan penyebab anak demam dan muntah yang paling umum adalah:

1. Gastroenteritis atau Flu Perut

Salah satu penyebab anak mengalami demam dan muntah adalah gastroenteritis. Mungkin, Ibu lebih familiar dengan istilah muntaber.

Nah, muntaber biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang juga menjadi penyebab diare pada anak. Selain anak muntah dan demam, muntaber juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti diare dan sakit perut. 

2. Keracunan Makanan

Jika anak demam dan muntah, coba Ibu perhatikan lagi makanan atau minuman apa yang baru saja dikonsumsi si Kecil. Sebab, bisa jadi ini disebabkan oleh keracunan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus. 

Anak Ibu bisa mengalaminya setelah mengonsumsi makanan yang diolah dengan tidak higienis, tidak dimasak hingga matang, atau tidak disimpan dengan benar. 

Gejala keracunan makanan mirip dengan gastroenteritis, tapi cenderung lebih parah. Jika Ibu mencurigai penyebab anak muntah dan demam akibat keracunan makanan, segera bawa si Kecil ke klinik atau rumah sakit terdekat guna mencegah risiko dehidrasi.

3. Radang Usus Buntu (Apendisitis)

Pada beberapa kasus, penyebab demam dan muntah pada anak bisa karena radang usus buntu atau apendisitis. Kondisi ini kerap memunculkan rasa sakit pada area pusar yang berpindah ke perut bagian kanan bawah. 

Selain muntah dan demam, radang usus buntu dapat menyebabkan anak sakit perut parah, merasa tidak nyaman saat berdiri atau duduk, dan sakit saat tubuhnya digerakkan.

Perlu diketahui juga, Bu, bahwa radang usus buntu termasuk kondisi medis yang darurat. Jadi bila si Kecil memiliki usus buntu, segera bawa ke rumah sakit, ya.

4. Infeksi Penyakit Lainnya

Anak demam dan muntah juga bisa menjadi tanda penyakit infeksi lain pada tubuh si Kecil lho, Bu. Misalnya, radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kencing, serta infeksi paru-paru seperti pneumonia.

Bahkan, muntah dan demam terkadang menandakan infeksi penyakit yang lebih serius, seperti meningitis. Meningitis adalah infeksi pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan gejala lain, termasuk rasa kantuk yang ekstrem, kekakuan leher, dan muncul ruam.

Selain itu, infeksi pada aliran darah dan batuk rejan (pertusis) juga terkadang membuat anak demam disertai muntah.

Baca Juga: Tanda-Tanda si Kecil Mengalami Gangguan Pencernaan

Midbanner anak demam dan muntah

Cara Mengatasi Anak Demam dan Muntah dengan Tepat

Bila anak demam yang disertai muntah, Ibu jangan buru-buru khawatir. Hal yang paling utama adalah Ibu harus tetap tenang di hadapan anak. Jika Ibu tenang, anak juga akan ikut merasa tenang sehingga tidak lagi menganggap kondisinya menakutkan.

Kemudian, Ibu bisa mengikuti cara mengatasi anak demam dan muntah berikut ini sebagai pertolongan pertama.

1. Istirahatkan Perut Anak

Setelah si Kecil muntah, Ibu sebaiknya jangan terburu-buru memberinya minum atau makanan. Meski mungkin tujuan Ibu baik, yaitu untuk mengisi ulang gizi atau cairan tubuh yang hilang, tapi hal ini bisa menyebabkan perutnya “kaget”.

Selain itu, sebetulnya wajar apabila anak menjadi tidak nafsu makan sesaat setelah muntah. Maka, jangan paksakan si Kecil untuk makan apa pun dulu setelah ia muntah, ya. 

2. Berikan Air Putih

Anak demam dan muntah sangat berisiko dehidrasi karena tubuhnya kehilangan banyak cairan. Jika dibiarkan dan tidak segera diganti, anak bisa makin merasa lemas dan tidak enak badan, bahkan mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, pastikan anak terus mendapatkan asupan air minum yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang.

Namun, ada baiknya untuk beri jeda waktu sekitar 30-60 menit setelah anak muntah sampai ia merasa tenang sebelum memberikan air putih hangat.

Tunggu sampai si Kecil merasa cukup baikan untuk minum, dan jangan memaksanya untuk minum saat ia masih merasa mual dan ingin muntah. Jangan pula membangunkannya untuk minum bila si Kecil sedang tidur.

Cara memberikan minum setelah anak muntah-muntah juga perlu diperhatikan, ya, Bu! Pertama-tama, cobalah berikan 1 sendok teh air air putih tiap 5-10 menit setelah muntah. Bila ia masih memuntahkan cairan, tunggu setidaknya 30 menit lagi. Kemudian, coba mulai lagi dengan mengurangi jumlah airnya dan berikan setiap 5-10 menit. 

Secara perlahan, perbanyak jumlah air putih untuk si Kecil setelah ia tidak lagi muntah-muntah selama 3-4 jam. 

3. Berikan Cairan Lain

Selain air putih biasa, Ibu juga dapat memberikan kuah sayur sup hangat atau cairan rehidrasi oral (oralit) untuk memenuhi kebutuhan cairannya.

Tapi, hindari memberikan minuman yang mengandung kafein, seperti teh, minuman bersoda, atau cokelat. Karena, jenis minuman ini justru bisa membuat anak buang air kecil terus-menerus sehingga anak lebih cepat kehilangan cairan tubuh.

Pemberian minuman olahraga atau minuman manis yang mengandung banyak gula juga tidak disarankan karena justru dapat memperburuk gejala muntah pada anak.

4. Berikan Makanan Padat

Bila rasa lapar datang setelah anak demam dan muntah, Ibu bisa memberikan sedikit makanan bertekstur padat. Misalnya, biskuit cracker atau sereal kering. Ibu juga dapat memberikan makanan mengandung karbohidrat kompleks, seperti kentang, nasi, atau roti.

Hindari memberikan si Kecil makanan berminyak, berlemak, atau pedas selama beberapa hari sampai ia bisa pulih sepenuhnya.

5. Kompres Hangat

Pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak yang paling mudah adalah dengan menempelkan kompres hangat di leher dan ketiak. 

Ibu cukup siapkan wadah atau baskom berisi air hangat suam-suam kuku dan kain waslap bersih. Basahi kain waslap dengan air hangat, peras, kemudian tempelkan di leher dan ketiak anak agar suhu tubuhnya cepat turun. 

Jangan gunakan air dingin untuk mengompres anak yang demam, ya, Bu. Kompres dingin justru akan membuat anak Ibu menggigil sehingga suhu tubuhnya makin naik. Selain itu, hindari pula memberikan kompres menggunakan cairan alkohol karena berisiko terhirup, atau bahkan mengiritasi kulit anak.

6. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Selain memberikan kompres hangat, cara cepat menurunkan demam pada anak bisa dengan memandikannya dengan air hangat suam-suam kuku. 

Setelah mandi, Ibu bisa segera mengeringkan tubuh si Kecil menggunakan handuk lembut dan kenakan pakaian yang nyaman sebagai cara menurunkan demam pada anak. Pilihlah pakaian yang berbahan tipis dan adem, supaya panas dari tubuh bayi bisa cepat keluar. 

Hindari memakaikan pakaian tebal dan berlapis-lapis saat anak sedang demam. Ini karena pakaian yang terlalu tebal dapat berisiko meningkatkan suhu tubuh anak dan memerangkap panas dalam tubuhnya.

Kalau si Kecil merasa kedinginan, Ibu bisa memberikan selimut sampai dia merasa hangat lagi.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak

Kapan Anak Demam dan Muntah Perlu Diwaspadai?

Kebanyakan kasus anak demam dan muntah tidak perlu dikhawatirkan dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa memberikan pengobatan tertentu. Terlebih, bila si Kecil masih dapat makan dan minum seperti biasa, serta bergerak aktif. 

Namun terkadang, kondisi ini bisa menandakan masalah yang lebih serius. Maka, Ibu dan Ayah perlu segera membawa si Kecil ke dokter apabila ia mengalami gejala sebagai berikut.

  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius.

  • Demam dan muntah berlangsung selama 12 jam atau lebih.

  • Demam selama lebih dari 3 hari.

  • Nyeri perut parah.

  • Tampak lemas dan sering mengantuk.

  • Sulit bernapas.

  • Muntah berdarah.

  • Muntah berwarna kehijauan atau kecokelatan (dengan lendir).

  • Adanya keluhan sakit kepala.

  • Ada tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, bibir pecah-pecah, sering mengantuk, menangis tidak mengeluarkan air mata, hingga anak jarang pipis.

  • Anak tidak mau makan dan minum, serta memuntahkan apa yang ia konsumsi.

  • Kondisi anak tidak kunjung membaik.

Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi si Kecil. Selain itu, jangan lupa Ibu tetap perlu menjaga kesehatan saluran cernanya tiap hari. Sebab, sistem pencernaan yang baik juga dapat mendukung tumbuh kembang optimalnya.

Dapatkan juga lebih banyak informasi terbaru soal kesehatan dan tumbuh kembang anak dengan mendaftarkan diri di Bebeclub, yuk!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Nausea or vomiting in children. (2020). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/symptom-checker/nausea-or-vomiting-in-children-child/related-factors/itt-20009075

  2. Fever (High Temperature) In Kids (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html

  3. Fever in babies and kids: Causes, treatment, and when to worry. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/fever-and-your-baby-or-child_84#what-to-do-if-your-baby-or-child-has-a-fever

  4. Vomiting in children. (2021, November). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children

  5. Food Poisoning (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/food-poisoning.html

  6. Erickson, R. (2011, September 14). My Two Year Old Is Throwing Up & Has Rapid Respiration. Healthfully; Healthfully. https://healthfully.com/my-two-year-old-is-throwing-up-has-rapid-respiration-8176627.html

  7. Viral gastroenteritis (stomach flu)-Viral gastroenteritis (stomach flu) - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847

  8. Food poisoning - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-poisoning/symptoms-causes/syc-20356230

  9. Children's Health Team. (2018, August 21). Why Your Child Vomits — and When to See a Doctor. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/why-your-child-vomits-and-when-to-see-a-doctor/

  10. What to Do When Your Child Is Vomiting. (2022). Fairview.org. https://www.fairview.org/patient-education/89539



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait