6 Cara Mudah Mengatasi Bayi yang Susah Makan

Di awal-awal fase pemberian MPASI, tak jarang ada bayi susah makan bahkan tidak mau makan sama sekali sehingga membuat Ibu khawatir dan ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
22 Mar 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Cara mengatasi bayi susah makan - Bebeclub


Di awal-awal fase pemberian MPASI, tak jarang ada bayi susah makan bahkan tidak mau makan sama sekali sehingga membuat Ibu khawatir dan bertanya-tanya. Apakah si Kecil memang belum siap makan MPASI atau ia tidak suka dengan makanannya? Atau jangan-jangan, ia justru sedang sakit sehingga tidak mau makan?

Meski membuat cemas, selama bayi tumbuh dan berkembang dengan normal sebenarnya Ibu tidak perlu khawatir. Namun, Ibu tentu tidak boleh membiarkan bayi susah makan terus-menerus. Apalagi sampai menunda pemberian MPASI-nya, karena di usia ini si Kecil sangat membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dari makanan.

Lantas, kenapa bayi susah makan dan bagaimana supaya si Kecil mau makan? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di artikel ini!

Penyebab Bayi Susah Makan

Setiap orang tua mungkin pernah menghadapi situasi ketika bayinya susah makan. Saat bayi tidak mau makan sering kali Ibu akan merasa bingung dan khawatir. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari bayi pilih-pilih makanan, hingga penyakit yang membutuhkan penanganan dokter. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa penyebab bayi susah makan yang perlu Ibu dan Ayah ketahui.

1. Bayi Sudah Kenyang

Salah satu penyebab kenapa bayi susah makan adalah karena bisa jadi si Kecil sudah merasa kenyang, Bu. Ya! Mungkin ada kalanya Ibu memberi MPASI di saat bayi sudah atau merasa kenyang.

Jadi, bukannya menghabiskan makanannya, si Kecil mungkin akan melepeh, mengemut makanan, atau memainkannya sebagai tanda sudah kenyang dan tidak ingin makan.

Perhatikan saat si Kecil memukul-mukul sendok, memalingkan wajah, atau menutup mulutnya, tandanya ia berusaha memberi tahu bahwa tidak ingin makan sekarang, Bu.

Meski demikian, sebetulnya Ibu tidak perlu cemas apabila melihat bayi yang susah makan saat memberikannya MPASI karena biasanya ia akan meminta makan jika sudah mulai lapar.

2. Bayi Enggan Mencoba Makanan Baru

Karena baru belajar makan, bayi mungkin tidak akan langsung suka dengan makanan barunya. Entah karena merasa asing dengan rasanya, baunya, atau teksturnya. Jadi, masih sangat wajar bila bayi tidak mau makan, bahkan melepeh kembali makanan yang sudah ada di dalam mulutnya.

Memperkenalkan jenis makanan baru kepada si Kecil memang butuh waktu dan kesabaran, ya, Bu?

Tapi, jangan menyerah jika jenis makanan baru yang Ibu perkenalkan ditolak oleh si Kecil. Karena, memang butuh berulang kali percobaan hingga kita tahu anak benar-benar menolak atau tidak.

3. Bayi Belum Siap Makan MPASI

Umumnya, bayi sudah bisa makan makanan padat ketika menginjak usia 6 bulan. Meski demikian, ada beberapa bayi yang belum siap untuk makan MPASI di usia ini. 

Bayi 6 bulan susah makan kemungkinan terjadi karena si Kecil membutuhkan waktu lebih untuk membiasakan diri beralih dari ASI ke makanan padat. Jangan menyerah mengenalkan makanan pada si Kecil ya, karena memberikan MPASI memang perlu dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Untuk melihat apakah bayi memang sudah benar-benar sudah siap untuk makan makanan padat, berikut adalah beberapa tandanya:

  • Bayi sudah bisa menegakkan dan menahan kepalanya.

  • Bayi sudah bisa membuka mulut bila disodori makanan atau sendok.

  • Bayi menunjukkan ketertarikan melihat orang makan, dan mencoba mengambil makanan.

  • Refleks menjulurkan lidah berkurang.

  • Bayi bisa duduk sendiri dengan disandarkan.

Baca Juga: Tips Atur Jadwal MPASI 6 Bulan agar Si Kecil Tumbuh Optimal

4. Bayi Terlalu Sering Dipaksa Makan

Tahukah Ibu? Bagaimana cara Ibu memberikan makan ternyata sangat berpengaruh pada perilaku si Kecil, lho! Sebagai contoh, mungkin karena tampilan makanan yang kurang menarik, rasa yang kurang enak di lidah, atau aromanya yang mengganggu si Kecil. 

Alasan lain yang mungkin juga bisa membuat bayi susah makan adalah karena Ibu memberi makan bayi sambil marah-marah. Frustrasi adalah emosi yang sangat wajar dialami setiap orang tua ketika melihat anaknya menolak makan, tapi emosi Ibu yang terlalu tinggi juga bisa membuat si Kecil jadi takut sehingga menghubungkan waktu makan dengan hal yang menakutkan. 

Selain itu, latar belakang kebiasaan keluarga itu sendiri juga bisa berpengaruh. Sebagai contoh, bayi terus-terusan diberikan minum jamu-jamuan yang dipercaya dapat menambah nafsu makan. Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hal ini justru bisa menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak yang berakibat semakin sulit makan.

5. Bayi Sedang Sakit

Sama halnya seperti orang dewasa, bayi juga bisa kehilangan nafsu makan saat kondisi tubuhnya sedang kurang sehat, Bu.

Ketika si kecil sedang flu, pilek, batuk, sakit tenggorokan, tumbuh gigi, diare, hingga sembelit akan sulit baginya untuk berselera saat Ibu menyajikan makanan padat.

Alhasil, hal tersebut membuat bayi susah makan, entah itu saat makan sendiri maupun disuapi. Maka itu, Ibu harus tetap bersabar jika bayi tidak mau makan saat sedang sakit bahkan hingga berat badannya turun.

Teruslah berusaha dan kejar kembali berat badan bayi jika ia sudah sehat.

Cara Mengatasi Bayi Susah Makan

Melihat bayi menolak makan memang kerap membuat orang tua khawatir. Namun, sebetulnya Ibu bisa kok menghadapi masalah si Kecil yang enggan makan ini tanpa harus marah-marah. 

Terlebih, setiap anak sebenarnya unik sehingga pendekatan yang dilakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya sebaiknya disesuaikan dengan karakteristiknya masing-masing.

Mengutip dari IDAI, berikut adalah beberapa cara mengatasi bayi susah makan yang bisa Ibu terapkan di rumah.

1. Berikan Porsi Kecil Tapi Sering

Daripada harus menyajikan makanan dalam porsi besar tapi tidak habis, cobalah berikan porsi makan si Kecil lebih kecil tapi cukup sering sebagai salah satu cara mengatasi bayi susah makan.  

IDAI menyarankan agar Ibu bisa memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya. 

Dengan begitu, anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang. Hal ini membuat porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba.

Jika diterapkan secara rutin, cara ini setidaknya dapat membantu mengatur jadwal makannya sehingga lama-kelamaan, masalah bayi sulit makan bisa teratasi dengan baik.

Memberikan makanan dalam berbagai rasa dan tekstur dalam porsi-porsi yang kecil juga bertujuan agar kalau bayi tidak suka pada satu makanan, ia dapat mencoba yang lainnya. Baru ketika bayi menyukai makanan baru yang diberikan, Ibu bisa mulai menambahkan porsinya.

2. Ubah Cara Mengenalkan Makanan

Jika si Kecil tampak susah mencicipi makanan baru karena bentuk atau teksturnya yang tidak menarik, Ibu bisa memutar otak untuk mengolah bahan tersebut dengan cara berbeda.

Bantu bayi agar lebih mudah mencoba makanan baru dengan membuatnya terlihat mirip dengan makanan favorit yang sudah lebih dulu dikenalnya.

Misalkan, bayi Ibu senang sekali makan ubi tumbuk, tapi saat ini Ibu ingin mengenalkannya dengan wortel. Wortel memang memiliki cita rasa alami yang berbeda dengan kentang. Jadi, Ibu bisa mengakalinya dengan mengolah wortel dicampur bersama kentang dan dibuat agak lebih halus.

Usahakan untuk memberikan makan sedikit terlebih dahulu agar ia tidak terlalu ‘kaget’ pada pengalaman barunya, dan teruskan berikan makanan yang sama selama beberapa hari.

Jika si Kecil menolak dan bereaksi berlebihan selama beberapa hari tersebut, Ibu bisa melanjutkannya dulu dengan menawarkan makanan lainnya.

Lalu, bagaimana bila bayi Ibu memuntahkan makanannya? Jangan langsung menyerah ya, Bu. Cobalah memberikannya lagi di lain hari. Mencampurkannya dengan makanan favorit bayi bisa menjadi strategi jitu agar bayi tidak lagi menolaknya. Hal ini memang butuh waktu yang tidak sebentar, tapi hasilnya akhirnya dijamin tidak akan mengecewakan!

3. Variasikan Makanan Sekreatif Mungkin

Ketika bayi sedang sakit dan tidak mau makan, Ibu bisa meningkatkan nafsu makannya dengan memberikan makanan-makanan favoritnya. Lalu, campur atau kombinasikan makanan favoritnya tersebut dengan jenis makanan lain agar asupan nutrisi anak lebih beragam.

Berikan juga berbagai variasi jenis makanan bergizi dan biarkan si Kecil memilih dan mengeksplor makanan yang diinginkan. Jangan memaksa ia untuk mencicipi makanan baru sebagai cara mengatasi bayi susah makan. Ibu mungkin perlu beberapa kali menawarkan makanan baru sebelum si Kecil mau mencobanya.

Pada anak yang masih diperkenalkan dengan MPASI, cobalah memberi makanan seukuran jari (finger food) yang dapat ia pegang sendiri. Hindari makanan yang dapat menyebabkan tersedak, seperti buah anggur atau stroberi utuh, sosis yang besar, permen bulat dan keras, hingga kacang-kacangan. 

Baca Juga: Kapan Boleh Berikan Yogurt untuk MPASI?

4. Buat Jadwal Makan yang Teratur dan Konsisten

Pemberian MPASI adalah suatu keharusan sebagai cara memenuhi kebutuhan gizi bayi mulai usia 6 bulan ke atas. Ini karena semakin bayi bertambah besar, kebutuhan gizi dan energinya akan ikut bertambah. 

Itu kenapa pemberian ASI eksklusif harus didampingi dengan makanan. World Health Organization (WHO) dan IDAI merekomendasikan 70% asupan gizi bayi pada rentang usia 6-8 bulan didapatkan dari ASI dan 30%-nya lagi dari MPASI.

Nah supaya bayi mau terbiasa makan makanan selain ASI, penting untuk Ibu menerapkan jadwal makan yang teratur. Hal ini dilakukan agar bayi bisa belajar mengerti kapan ia merasakan rasa lapar dan kenyang dalam satu hari.

Jadi, Ibu hanya perlu lebih telaten membantu bayi terbiasa makan sesuai dengan jadwal. Dalam sehari bayi perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan (snack) dan ASI/susu sesuai dengan kebutuhan di usianya. 

Selain itu, IDAI juga menyarankan untuk membiasakan memberi makan maksimal 30 menit saja, karena terlalu lama ditakutkan akan membuat bayi bosan dan semakin tidak mau makan. Coba dulu beri jeda sekitar 10-15 menit. Jika anak masih belum mau makan lagi, lebih baik segera sudahi memberi makanan.

Jangan pula biasakan bayi ngemil di luar jadwal makan camilannya karena hal ini akan menyebabkan si Kecil tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.

5. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman Saat Makan

Ketika waktu makan malam tiba, Ibu bisa mengajak si Kecil duduk bersama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Dengan demikian, ia akan melihat proses makan dan mampu memancingnya untuk mencoba makanan yang ada di meja makan.

Nah, agar sesi makan bersama keluarga bisa dinikmati seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Ibu coba:

  • Siapkan serbet agar makanan tidak berantakan. 

  • Biasakan si Kecil untuk fokus saat makan. Jangan beri ia hp, mainan, atau menonton tv.

  • Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.

  • Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.

  • Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri. 

  • Bila anak menolak makan dengan tanda seperti menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala. Jangan langsung berhenti ya, Bu. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.

Ibu bisa memberikan piring berisi makanan yang telah dipotong kecil-kecil agar si Kecil dapat “bermain” dan mencoba makan sendiri dari piring tersebut. Isi piring disesuaikan dengan usia dan dapat merupakan lauk yang sama yang sedang disuapi oleh Ibu atau pengasuh. Contoh, tempe, ayam atau ikan suwir dan buncis atau wortel yang dipotong kecil.

6. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Si Kecil

Memberi contoh yang baik pada si Kecil ternyata juga bisa menjadi alternatif cara mengatasi bayi susah makan, Bu. Ini karena anak merupakan peniru ulung karena melihat tindakan orang-orang di sekelilingnya.

Jadi, sebelum meminta anak untuk mencoba makanan baru atau menghabiskan makanan yang Ibu sajikan, berikan contoh dulu.

Ibu bisa mengajak si Kecil duduk bersama di meja makan, kemudian berikan ia makanan yang sama dengan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.

Sebelum Ibu menyuapi, cicipilah makanan bayi dan keluarkan suara "mmm" sambil menunjukkan ekspresi orang yang sedang menikmati makanan lezat. Bayi Ibu akan menangkap suara dan gestur yang Ibu buat, lalu timbul keinginan untuk menirunya.

Jika di awal anak tampak ragu untuk mencicipi makanan tersebut, beri contoh dan katakan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dengan makanan favoritnya.

Ada kalanya Ibu dan Ayah mungkin sama-sama punya kebiasaan suka memilah-milah makanan atau tidak menyukai jenis makanan tertentu.

Dalam kondisi ini, tak heran jika nantinya anak juga akan meniru kebiasaan orang tua yang satu ini. Agar bayi tidak susah makan makanan tertentu, sebaiknya hindari menunjukkan sikap tersebut di depan si Kecil, ya.

Baca Juga: Cara Menerapkan Feeding Rules agar Si Kecil Mau Makan

Jika di hari itu bayi terlihat susah makan, bukan berarti ia akan seterusnya seperti itu ya, Bu. Kadang bayi menolak makan karena bosan dengan menu yang itu-itu saja atau sedang merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Ketika hal-hal ini bisa Ibu tangani dengan baik, kemungkinan nafsu makannya akan kembali seperti sedia kala.

Cobalah juga untuk memantau perkembangannya selama satu minggu. Jika setelah mencoba berbagai cara, ia masih tidak mau makan sehingga berat badannya turun terus, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.   

Semoga si Kecil mau lahap makan, ya!

Jangan lupa, gabung bersama Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat untuk Tumbuhkan Anak Hebat, serta nikmati berbagai macam fitur eksklusif di Bebe Journey untuk memantau tumbuh kembang si Kecil secara gratis. Yuk, coba sekarang!

Referensi:

  1. Swati Patwal. (2021, April 12). 11 Reasons Why Baby Refuses To Eat And How To Help Them. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/baby-refusing-to-eat-reasons-tips-to-help_00724399/
  2. IDAI | Penanganan kesulitan makan (Feeding Difficulty) pada Si Kecil. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penangan-kesulitan-makan-feeding-difficulty-pada-si-kecil
  3. WebMD. (2010, June 21). Why Won’t Baby Eat? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-wont-baby-eat
  4. IDAI | SULIT MAKAN PADA BAYI DAN ANAK. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
  5. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  6. IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  7. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana#:~:text=Tanda%20bayi%20siap%20makan%2C%20yaitu,mulut%20jika%20disodori%20sendok%2Fmakanan

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait