8 Cara Mengatasi Bayi Pilek dengan Solusi Alami

Melihat bayi pilek rasanya pasti tidak tega ya, Bu? Namun jangan panik, karena ada berbagai cara mengatasi bayi pilek yang mudah dilakuk...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
11 Apr 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Apa ya yang harus dilakukan untuk mengatasi pilek pada bayi?


Melihat bayi pilek rasanya pasti tidak tega ya, Bu? Namun jangan panik, karena ada berbagai cara mengatasi bayi pilek yang mudah dilakukan Ibu dan Ayah di rumah. Supaya cepat teratasi dengan tepat, kenali dulu, yuk, penyebab pilek pada bayi!

Penyebab Pilek pada Bayi

Pilek bisa disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh bayi yang masih belum berkembang sempurna. Terlebih di satu tahun pertama usia bayi. 

Maka itu, bayi rentan tertular sakit saat terkena paparan virus penyebab pilek dari lingkungan sekitarnya. Misalnya dari Kakak, Ibu, atau Ayah yang sedang pilek di rumah.

Bayi juga bisa terkena pilek dari partikel virus yang menempel di mainan atau benda-benda tertentu setelah disentuh oleh anggota keluarga yang sedang sakit.

Ketika tangan bayi menyentuh benda-benda tersebut dan tangan yang sudah tertempel virus dimasukkan ke dalam mulut, maka ia bisa dengan mudah tertular.

Gejala dan Ciri-Ciri Bayi Pilek

mengatasi pilek pada bayi dengan berjemur di bawah sinar matahari

Setiap bayi pasti rewel dan menangis sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan Ibu, terutama di 3 bulan pertama usianya. 

Akan tetapi, Ibu mungkin belum tahu bagaimana cara membedakan rewel dan tangisan bayi biasa dengan tangisan karena sedang jatuh sakit, bukan?

Nah, cara paling mudah untuk bisa tahu apakah bayi menangis karena gejala pilek atau bukan adalah lewat kondisinya. Mula-mula, Ibu mungkin memperhatikan hidung bayi tampak berair. Pilek juga bisa dilihat dari cairan yang keluar dari hidung yang awalnya bening, tapi lama-lama tampak kental dan berubah jadi kuning kehijauan seiring bertambahnya hari. 

Selanjutnya, beberapa gejala pilek pada bayi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Demam.

  • Bersin.

  • Batuk.

  • Tidak mau menyusu atau selera makan berkurang jika bayi sudah MPASI, karena hidungnya tersumbat.

  • Bayi rewel dan menangis terus.

  • Biasanya pilek dapat sembuh sendiri setelah 2-3 hari. Namun kadang, butuh waktu hingga seminggu lamanya sampai si Kecil benar-benar sembuh dari pilek.

Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Pilek?

Cara mengatasi pilek sebetulnya cukup mudah, Bu. Akan tetapi, ada baiknya Ibu mempelajari dulu plus minus serta cara melakukannya dengan tepat agar hasilnya maksimal dan si Kecil terhindar dari risiko lain. 

Berikut adalah beberapa cara mengatasi bayi pilek agar kondisi ini tidak berlangsung berlarut-larut. Yuk, Bu, kita sama-sama belajar!

1.Berikan Lebih Banyak ASI

Meski bayi jadi lebih sulit menyusu, tetap penting untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya ya, Bu, yakni dengan memberikan ASI eksklusif.

Selain mencegah risiko dehidrasi pada bayi, ASI mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh sehingga dapat memperkuat sistem imunitas tubuhnya dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus, termasuk pilek.

Cairan dari ASI pun diketahui dapat membantu mengencerkan lendir ingus dan melegakan jalan napasnya.

2. Berikan Air Putih Hangat

Pada bayi berusia 6 bulan ke atas dan sudah mulai MPASI, Ibu bisa coba berikan sedikit air putih hangat dan sup kaldu hangat yang mengandung gizi tambahan untuk tubuhnya. Air putih dan makanan berkuah juga dapat membantu mengencerkan lendir ingus.

Biarkan si Kecil minum air putih sedikit-sedikit setiap beberapa jam supaya ia mau minum lebih banyak. Ibu juga bisa memberikan sari buah yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meringankan gejala pilek pada bayi berusia di atas 6 bulan.

3. Mandikan Bayi dengan Air Hangat

Memandikan bayi dengan air hangat suam-suam kuku juga bisa menjadi cara mengatasi pilek pada bayi. Uap ini diketahui dapat membantu melebarkan saluran pernapasan sehingga ia bisa bernapas dengan mudah. Apalagi jika dilakukan sebelum waktu tidur bayi, dijamin ia akan tidur nyenyak setelahnya, Bu.

Caranya, cukup lap tubuh bayi dengan kain waslap lembap yang hangat. Uap panas dari air hangat juga dapat melewati rongga hidung dan paru-paru anak, yang secara tidak langsung akan mengencerkan lendir di dalam rongga napasnya.

Ibu juga bisa nyalakan pancuran air hangat di kamar mandi sampai seluruh ruangan menghangat dan dipenuhi uap. Tutup pintu kamar mandi dan pangku si Kecil duduk sambil membiarkannya menghirup uap hangat. 

Kemudian, dudukkan si Kecil di kursi bayi dan biarkan ia menghirup uap hangatnya untuk melegakan pernapasan. Lakukan cara mengatasi bayi pilek ini tiap malam hari selama 10-15 menit.

Agar si Kecil tidak bosan, Ibu bisa sambil membawa mainan atau buku favoritnya, serta mengajaknya ngobrol dan bercanda. 

4. Pastikan Bayi Cukup Istirahat

Cara mengatasi pilek yang tak kalah penting adalah dengan memastikan si Kecil istirahat yang banyak. Tidur adalah cara yang paling efektif karena saat tidur imunitas tubuhnya dapat bekerja lebih maksimal dalam melawan virus atau kuman penyebab pilek. 

Sering-seringlah mendekap atau memeluk hangat si Kecil saat menemaninya tidur untuk membuatnya merasa nyaman dan rileks. 

5. Sangga Kepala Bayi Saat Tidur

Saat tidur, atur posisi badannya agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kakinya sehingga melancarkan keluarnya ingus dan ia bisa bernapas lebih lega.

Caranya, letakkan beberapa bantal kecil di bawah kepala bayi. Namun, hati-hati jangan sampai bantal menutupi wajah si Kecil, ya, Bu. Karena itu, tidak disarankan melakukan hal ini bila si Kecil tidur di boks bayi.

6. Nyalakan Humidifier

Penggunaan humidifier (pelembap udara) bisa membuat udara di dalam ruangan menjadi lebih lembap. Ini juga berguna untuk melegakan hidung si Kecil yang sedang tersumbat.

Ibu bisa memasang humidifier di dekat bayi saat ia tidur atau bermain, tapi pastikan jauh dari jangkauannya ya, Bu. Jangan lupa untuk mengganti airnya setiap hari, dan membersihkan alat secara berkala.

7. Gunakan Alat Penyedot Ingus Bayi

Tenang Bu, cara mengatasi bayi pilek ini tidak dilakukan dengan menyedot lendir atau ingus langsung menggunakan mulut seperti yang dulu biasa dilakukan oleh orang tua kita. 

Sebagai cara mengencerkan dan mengeluarkan ingus sekaligus melegakan pernapasannya, Ibu bisa menyemprotkan atau meneteskan cairan NaCl yang dijual bebas di apotek, ke lubang hidung bayi. 

Untuk memastikan apakah cairan masuk ke rongga hidung bayi atau tidak, Ibu bisa meletakkan gulungan handuk di bawah bahu bayi, sehingga Ibu bisa mendorong kepala bayi dengan lembut ke belakang.

atasi pilek pada bayi dengan mencuci hidung

8. Mencuci Hidung

Menurut jurnal kedokteran International Journal of Environmental Research and Public Health, tindakan cuci hidung bekerja dengan melunakkan dan mengalirkan lapisan lendir pada rongga hidung. Maka, ini juga merupakan pilihan cara mengatasi pilek pada bayi yang efektif, Bu. 

Agar lebih aman, Ibu bisa meminta kepada dokter untuk mengajarkan cara melakukan cuci hidung yang benar. Ketika cairan saline disemprotkan, ingus pun akan mengalir keluar bersama cairan itu melalui rongga hidung sebelahnya. Saat ingus keluar, zat-zat penyebab alergi dan peradangan ikut terbuang. 

Lakukan cara ini selama kurang lebih 15 menit sebelum menyusui atau memberi makan si Kecil. Ibu juga bisa bersihkan hidung si Kecil sebelum tidur malam.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Batuk Berdahak pada Bayi Tanpa Obat

Itulah berbagai cara mengatasi pilek pada bayi yang bisa Ibu lakukan di rumah. Bila setelah melakukan cara di atas si Kecil juga belum sembuh, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat apa pun untuk mengatasi pilek si Kecil.

Tanyakan juga lebih banyak informasi terbaru soal tumbuh kembang dan kesehatan si Kecil dengan berkonsultasi kepada Tim BebeCare yang hadir 24 jam menjawab pertanyaan Ibu soal kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. G Michael Allan, Bruce Arroll. (2014). Prevention and treatment of the common cold: making sense of the evidence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3928210/
  2. Abby R Nolder, Gresham T Richter. (2015). The Infant with Noisy Breathing. https://link.springer.com/article/10.1007/s40746-015-0025-5 
  3. Heidi Godman. (Diulas secara medis oleh Dan Brennan, MD, 2016). How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose
  4. Natharina Yolanda. (2016). Perlukah Suplemen Vitamin D? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d
  5. R Adhi Teguh P Iskandar. (2015). Menjemur Bayi dengan Tepat. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/menjemur-bayi-dengan-tepat  
  6. Dimas Dwi Saputro. 2017. Amankah Tindakan Cuci Hidung pada Anak? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/amankah-tindakan-cuci-hidung-pada-anak
  7. WebMD. (2021). Natural Cold Remedies for Babies. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-natural-cold-remedies
  8. Watson, S. (2016, May 10). When Your Baby Has a Cold. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/guide/identify-child-cold-symptoms
  9. Common cold in babies - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2021). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold-in-babies/diagnosis-treatment/drc-20351657
  10. IDAI | ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja
  11. IDAI | Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait