Kapan Boleh Berikan Yogurt untuk MPASI Bayi?

Yogurt adalah produk olahan susu yang kaya probiotik untuk bantu melancarkan pencernaan. Selain bagus untuk orang dewasa, yogurt ternyat...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
27 Jan 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Bayi laki-laki sedang makan yogurt


Yogurt adalah produk olahan susu yang kaya probiotik untuk bantu melancarkan pencernaan. Selain bagus untuk orang dewasa, yogurt ternyata juga punya banyak manfaat untuk bayi, lho! Namun, kapan, sih, Ibu boleh mulai memberikan yogurt untuk bayi? 

Yuk, Bu, kita cari tahu bersama jawaban selengkapnya dalam artikel ini, lengkap dengan manfaat dan tips memberikan yogurt untuk si Kecil.

Kapan Bayi Boleh Minum Yoghurt?

Menginjak usia 6 bulan, bayi biasanya sudah mulai boleh diperkenalkan dengan makanan selain ASI. IDAI menyarankan mengawali pemberian MPASI dengan tekstur makanan yang dihaluskan atau dilumatkan hingga menjadi bubur kental. Misalnya, puree buah alpukat.

Nah, yogurt juga memiliki tekstur yang kental dan halus mirip seperti puree. Jadi, secara teori, yoghurt sebenarnya sudah boleh diberikan sebagai menu MPASI untuk bayi 6 bulan.

Akan tetapi, jika Ibu masih ragu-ragu (mungkin karena rasanya yang asam dan kecut), Ibu bisa menunda memberikan yogurt mulai di usia 9-10 bulan ketika bayi sudah mengenal lebih banyak variasi rasa.

Prinsipnya sama. Sebelum memperkenalkan yogurt pada bayi, baiknya Ibu sudah lebih dulu memperkenalkan beberapa makanan padat lain, seperti daging, buah, dan sayuran dalam bentuk puree atau bubur saring. Setelah ini, baru bayi diperbolehkan untuk mencoba yoghurt.

Akan tetapi, perlu diingat, Bu, bila bayi atau orang tua memiliki alergi terhadap susu maupun intoleransi terhadap jenis makanan lainnya, tunda dulu pemberian makanan ini sampai Ibu sudah berkonsultasi dengan dokter.

Sebab, yogurt mengandung protein susu dan laktosa (gula alami dalam susu) yang dapat memicu reaksi alergi atau intoleransi laktosa. Maka itu, beberapa bayi mungkin tidak disarankan untuk mulai makan yogurt sampai mendapat “lampu hijau” dari dokter.

Baca Juga: Madu untuk Bayi, Apakah Aman Dikonsumsi?

Apa Manfaat Yogurt untuk Bayi?

Yogurt baik diberikan untuk bayi karena kandungan probiotik dan proteinnya bantu mendukung pertumbuhan serta kesehatan si Kecil.

Khususnya, yoghurt mengandung protein hewani dari susu yang dapat membantu mencegah terjadinya stunting (kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis) pada anak-anak sejak usia dini. Protein dari produk hewani, seperti yogurt, memiliki kandungan asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Selain baik untuk pencegahan stunting, yoghurt juga terbukti berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung metabolisme tubuh, memperkuat tulang dan otot, dan mendukung pembentukan hormon pertumbuhan (HGH) di dalam tubuh. 

Namun, salah satu manfaat yogurt yang paling banyak dikenal adalah fungsinya untuk menjaga kesehatan pencernaan. Manfaat ini berasal dari kandungan probiotik yang didapat dari hasil  fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Kedua bakteri ini termasuk jenis bakteri baik yang dapat mendukung kerja sistem kekebalan tubuh bayi untuk melindungi dan melawan serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.

Yogurt juga termasuk sumber makanan yang padat gizi untuk bayi, karena satu porsinya dapat mengandung sejumlah mineral dan vitamin penting, mulai dari vitamin A, B6, D, E, K, riboflavin, asam folat, niacin, hingga kalsium, fosfor, kalium, magnesium, zinc, dan lainnya. 

Baca Juga: Penyebab Alergi Makanan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Tips Memilih Yogurt yang Baik untuk MPASI Bayi

Mungkin, satu pertanyaan yang muncul dalam benak Ibu setelah mengetahui beragam manfaatnya mungkin adalah yogurt apa yang bagus untuk bayi?

Pertama, pilihlah yogurt yang berlabel full-fat karena bayi berusia di bawah 1 tahun membutuhkan asupan lemak sehat yang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan berat badan dan perkembangan otaknya. 

Lalu, pilih yogurt varian plain atau yang tanpa rasa karena yogurt jenis ini tidak mengandung tambahan rasa atau gula untuk menghindari asupan gula berlebih pada si Kecil. Terlalu sering memberikan makanan manis dengan tambahan gula dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan risiko kenaikan berat badan berlebih atau obesitas.

Selain disebut gula atau pemanis, kandungan gula dalam yogurt juga bisa menggunakan sebutan pemanis jagung, sirop jagung, dekstrosa, fruktosa, konsentrat jus buah, madu, glukosa, sirop jagung fruktosa, laktosa, maltosa, sirup malt, dan sukrosa.

Maka, agar tidak salah pilih, jangan lupa cek label kemasan produk yogurt yang dibeli di toko atau supermarket, ya, untuk memastikan apakah mengandung pemanis atau tidak. Bahkan, sudah ada beberapa produk yoghurt yang berlabel “sugar-free”.

Baca Juga: Keju untuk MPASI Bayi, Kapan Boleh Diberikan?

Cara Mengolah dan Menyajikan yogurt untuk Bayi MPASI

Sebagai awalan, Ibu bisa memberikan yogurt secara bertahap, misalnya mulai dari seujung sendok kecil terlebih dulu atau sebagai topping camilan untuk mengetahui apakah si Kecil akan menyukainya atau tidak. 

Apabila si Kecil ternyata memang suka, Ibu boleh memberikannya dalam porsi yang agak lebih banyak, misalnya setengah sendok teh, atau diolah ke dalam berbagai menu MPASI di waktu makan utama.

Namun supaya anak tidak cepat bosan, ada berbagai cara menyajikan yogurt untuk bayi MPASI yang bisa Ibu coba. Misalnya: 

1. Jadikan Yogurt Sebagai Cocolan Finger Food

Salah satu cara menyajikan yogurt untuk bayi MPASI yang paling mudah adalah dengan mencampurkannya dengan aneka buah-buahan favorit si Kecil. Misalnya, alpukat, nanas, apel, pisang, stroberi, blueberry, anggur, mangga, pepaya, dan lain sebagainya. 

Sementara itu, jenis sayuran yang cocok untuk dijadikan topping yogurt adalah ubi madu, labu, dan buncis. Buah dan sayuran tersebut bisa Ibu potong-potong sesuai dengan ukuran yang mampu dimakannya.

2. Olah Yogurt dengan Puree Buah atau Bubur Susu

Ibu bisa mencampurkan yogurt dengan makanan lunak dari campuran buah-buahan, seperti stroberi, pisang, mangga, atau blueberry. Supaya lebih mudah dimakan si Kecil, coba hancurkan buah-buahan tersebut tapi tidak begitu halus baru dicampur dengan yogurt plain.

3. Olah Yogurt dengan Oatmeal atau Sereal

Semangkuk oatmeal atau sereal yang dicampurkan yogurt tanpa rasa bisa menjadi menu sarapan MPASI untuk si Kecil. Bila perlu, tambahkan dengan potongan buah-buahan untuk memperkaya kandungan nutrisinya. 

4. Buat Smoothie yogurt

Olahan minuman dengan campuran yogurt juga bisa Ibu berikan untuk si Kecil. Ibu bisa menghaluskan satu atau beberapa jenis buah-buahan secara bersamaan. Setelah diblender, tambahkan yogurt tanpa rasa dan jadilah smoothie segar dan menyehatkan.

Selain itu, Ibu juga dapat membekukan sisa smoothie yogurt yang ada untuk dijadikan sebagai es loli. Dijamin si Kecil pasti akan menyukainya, Bu!

Sebaiknya, hindari menambahkan madu sebagai pemanis alami ke dalam yogurt apabila usia bayi belum genap 1 tahun ya, Bu. Pasalnya, pemberian madu pada bayi di bawah usia tersebut berisiko menyebabkan botulisme. 

Jika sedang cari ide resep MPASI lainnya yang sesuai usia bayi, Ibu juga bisa, lho, gunakan tools Bebe Journey. Di sini selain ada banyak resep MPASI yang menggugah selera, juga ada berbagai macam fitur yang bisa Ibu gunakan untuk memantau perkembangan bayi! 

Waspadai Gejala Alergi Susu Setelah Bayi Makan Yogurt

Menambahkan yogurt ke dalam makanan bayi bisa menjadi suatu pencapaian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil.

Walaupun rasanya lezat dan bernutrisi, tapi Ibu perlu ingat ya, kalau yogurt termasuk makanan yang berpotensi menyebabkan alergi pada bayi dan anak-anak. 

Apabila anak tiba-tiba rewel dan merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi yogurt, maka ini bisa jadi tanda awal dari alergi, Bu. Gejala alergi lainnya yang bisa Ibu perhatikan di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Gatal-gatal

  • Mual

  • Muntah

  • Sakit perut

  • Diare

  • Bersin-bersin 

Setelah Ibu coba memberikan yogurt untuk bayi, tunggulah setidaknya 3 hari ke depan dan lihat apakah ada reaksi alergi yang timbul atau tidak. 

Selama 3 hari ke depan ini jangan berikan makanan baru lainnya agar bisa melihat efek sebab dan akibat dari yogurt untuk bayi.

Pada reaksi yang lebih berat, seperti bengkak pada kulit, mulut, dan tenggorokan, hingga kesulitan bernapas juga bisa terjadi. Jika salah satu gejala ini terjadi, Ibu perlu mencari pertolongan medis dengan membawa si Kecil ke unit gawat darurat secepat mungkin, ya.

Selain risiko alergi, intoleransi laktosa juga mungkin saja dialami si Kecil. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan perut kembung, diare, muncul bercak-bercak merah, hingga disertai penurunan berat badan. 

Sebetulnya, bayi yang memiliki intoleransi laktosa masih aman untuk diberikan yogurt, Bu. Berbeda dengan produk susu lainnya, yogurt biasanya lebih mudah ditoleransi oleh perut bayi karena mengandung kadar laktosa yang lebih sedikit. 

Meski begitu, agar lebih yakin dan tidak salah langkah, alangkah baiknya Ibu segera memeriksakan kondisi si Kecil ke dokter apabila mencurigai anak mengalami gejala alergi ataupun intoleransi laktosa. 

Baca Juga: Resep Puding yogurt yang Mudah Ibu Buat di Rumah

Nah, itu dia, Bu, penjelasan lengkap mengenai kapan waktu yang tepat untuk memberikan yogurt untuk anak bayi. Sekarang apakah Ibu sudah siap memberikan MPASI yogurt yang enak dan kaya nutrisi untuk si Kecil? Selamat mencoba!


Referensi: 

  1. What to Expect. https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-feeding/when-can-babies-eat-yogurt. Diakses pada 21 Desember 2022. 
     
  2. Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/can-babies-have-yogurt#yogurt-allergies. Diakses pada 21 Desember 2022. 
     
  3. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/when-can-babies-eat-yogurt-284243. Diakses pada 21 Desember 2022. 
     
  4. Parenting First Cry. https://parenting.firstcry.com/articles/yogurt-for-babies-when-to-introduce-and-benefits/#healthbenefitsofcurdyogurtforbabies. Diakses pada 21 Desember 2022.
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait