Panduan Pemberian ASI Eksklusif Bagi Ibu yang Bekerja
ASI merupakan sumber utama nutrisi bagi bayi sejak lahir. Memberikan ASI kepada bayi selama enam bulan pertama memiliki dampak yang luar...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
ASI merupakan sumber utama nutrisi bagi bayi sejak lahir. Memberikan ASI kepada bayi selama enam bulan pertama memiliki dampak yang luar biasa terhadap pertumbuhan anak. Inilah yang disebut juga dengan pemberian ASI eksklusif.
ASI memberikan nutrisi yang sangat lengkap karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air. Selama proporsi yang tepat, semua nutrisi tersebut dapat mendukung pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan yang optimal pada bayi.
Melihat banyaknya manfaat ASI, Ibu yang sedang bekerja mungkin akan merasa khawatir jika pemberian ASI eksklusif untuk si Kecil tidak dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, yuk, simak artikel mengenai panduan pemberian ASI bagi working mom!
Berbagai Manfaat ASI Eksklusif
Menurut IDAI, hampir 90% Ibu di Indonesia sudah menyusui anaknya, tetapi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan masih sangatlah rendah, yaitu hanya sekitar 20%.
Padahal, pemberian ASI direkomendasikan sejak bayi lahir hingga anak usia 2 tahun. ASI terus diberikan setelah bayi mencapai usia 6 bulan karena sekitar 65% kebutuhan energinya pada usia 6-8 bulan masih dipenuhi melalui ASI. Pada usia 9-12 bulan hanya sekitar 50% kebutuhannya berasal dari ASI, dan hanya sekitar 20% pada usia 1-2 tahun.
Tujuan, pemberian ASI secara eksklusif adalah ASI memenuhi zat gizi dan sebagai antibodi yang penting untuk pertumbuhan bayi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga memberikan banyak manfaat lainnya, seperti:
1. Melindungi Bayi dari Berbagai Penyakit
ASI eksklusif mengandung antibodi dan faktor kekebalan yang membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi dan penyakit. Hal inilah yang mampu memberikan perlindungan alami terhadap bayi dari paparan penyakit alergi, diare, dan infeksi lainnya.
Bahkan, pemberian ASI eksklusif pada bayi membuatnya berisiko lebih rendah terkena pilek dan gangguan pernapasan.
2. Menjaga Berat Badan Bayi Ideal
Pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat membantunya mengurangi risiko obesitas pada masa anak-anak dan di masa dewasa.
ASI dapat membantu mengatur pola makan bayi, memberikan jumlah makanan yang tepat dan mendorong pertumbuhan yang seimbang. Bayi yang minum ASI memiliki lebih banyak leptin, yakni hormon penting untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
3. Memberikan Nutrisi Terbaik untuk Bayi
ASI eksklusif dapat memberikan semua nutrisi yang bayi butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya yang baik. ASI juga mengandung zat-zat penting yang diserap dengan mudah oleh tubuh bayi, serta komposisinya akan menyesuaikan dengan pertumbuhannya.
Pada bulan pertama setelah melahirkan, Ibu hanya menghasilkan ASI yang kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Jenis ASI ini sangatlah tinggi protein, rendah gula, dan mengandung banyak sekali senyawa bermanfaat.
4. Membantu Perkembangan Kognitif Bayi
Selain berpengaruh pada perkembangan fisik bayi, pemberian ASI eksklusif dapat menunjang proses perkembangan kognitif. Menurut penelitian, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan kecil kemungkinan mengalami kesulitan dalam belajar seiring bertambahnya usia.
Pengaruh pada perkembangan kognitif dapat dilihat dari bayi yang terlahir prematur, karena besar kemungkinan dapat meningkatkan tumbuh kembangnya jika mendapat ASI secara eksklusif. Jadi, bisa dipastikan jika ASI memang mempunyai pengaruh penting pada perkembangan kognitif bayi secara jangka panjang.
Baca Juga: Ketahui Pelekatan Menyusui yang Benar agar Manfaat ASI Maksimal
5. Meningkatkan Ikatan Batin Ibu dan Bayi
Menyusui merupakan cara yang paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup si Kecil. Selain dari segi kesehatan tubuh bayi, melalui pemberian ASI eksklusif juga membuat Ibu menjadi lebih dekat dengan si Kecil.
Kontak fisik dan interaksi selama menyusui membantu memperkuat ikatan antara Ibu dan bayi, memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi bayi. Oleh karena itu, memberikan ASI eksklusif memungkinkan Ibu dan bayi untuk mengalami keterikatan emosional yang kuat.
Jadwal Pemberian ASI yang Perlu Ibu Ketahui
Bayi mempunyai kapasitas perut yang kecil dari sejak lahir dan akan terus bertumbuh. Untuk itu, Ibu tidak dapat memberikan ASI secara terus menerus dan harus mengetahui kapan si Kecil mulai merasa lapar. Adapun tanda-tanda umum bayi lapar yaitu ketika ia menangis, menjulurkan lidah, dan menjilat bibir.
Frekuensi pemberian ASI secara bertahap bisa berkurang seiring pertumbuhan bayi, tetapi Ibu harus tetap mencukupi kebutuhan nutrisinya. Berikut ini panduan jadwal pemberian ASI eksklusif yang harus Ibu ketahui.
-
Bayi yang baru lahir hingga usia 2 minggu umumnya menyusui setiap 2–3 jam atau sekitar 8–12 kali dalam sehari. Bahkan pada hari pertama atau kedua setelah lahir, mereka biasanya mengonsumsi sekitar 15 ml ASI setiap kali menyusu.
-
Pada sekitar usia 2 bulan, bayi umumnya mengonsumsi sekitar 118 ml hingga 150 ml ASI dalam satu kali makanan, dengan durasi sekitar 3 hingga 4 jam.
-
Memasuki usia 4 bulan, bayi biasanya akan mengonsumsi 4 hingga 177 ml sekali makan.
-
Saat menginjak usia 6 bulan, bayi dapat mengonsumsi hingga 237 ml setiap 4 hingga 5 jam.
Meski ada panduan jadwal menyusui pada bayi, Ibu sebaiknya tetap memberikan ASI sesuai dengan keinginan si Kecil. Seiring waktu, pola menyusui akan secara perlahan terbentuk dan si Kecil akan menyesuaikan frekuensi menyusu dengan kebutuhannya.
Strategi Pemberian ASI Eksklusif untuk Ibu yang Bekerja
Menyusui adalah salah satu pengalaman paling indah yang dapat Ibu rasakan. Namun, sayangnya tidak semua Ibu dapat menyusui secara eksklusif atau bahkan mengabaikan pentingnya menyusui bayi. Padahal, sudah jelas jika kebutuhan nutrisi bayi dari sejak lahir hanya bisa didapatkan dari ASI.
Untuk itu, walaupun Ibu seorang working mom dan harus meninggalkan si Kecil, jangan pernah berhenti memberikan ASI eksklusif. Berikut panduan pemberian ASI eksklusif yang optimal bagi working mom.
1. Latihan Memerah ASI
Memompa atau memerah ASI merupakan kegiatan rutin yang harus Ibu jalani ketika mulai bekerja dan meninggalkan si Kecil.
Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi.
Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah. Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk di rumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih.
ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak bahan-bahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di tempat bekerja, Ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam).
Ini akan membantu Ibu merasa lebih nyaman dan terampil dalam memompa ASI di tempat kerja. Selain itu, Ibu juga harus mulai menyimpan ASI dari sebelum mulai bekerja agar persediaan ASI untuk si Kecil tetap terjaga.
2. Gunakan ASIP
ASI perah (ASIP) sudah sangat umum menjadi alternatif pemberian ASI eksklusif jika Ibu tidak bisa bersama si Kecil dalam waktu lama, misalnya saat Ibu sedang bekerja di kantor.
ASIP didapatkan dengan cara memerah ASI dari payudara untuk ditempatkan dalam wadah steril, seperti botol, yang nantinya diberikan kepada bayi.
Sebelum Ibu mulai bekerja, coba ajari dan membiasakan si Kecil menggunakan media pemberian ASI. Nantinya, Ibu akan mengetahui media mana yang paling membuat si Kecil nyaman.
Sebagai contoh, Ibu dapat memberikan si Kecil ASI melalui botol satu atau dua kali dalam sehari agar mulai terbiasa. Namun, dalam pemberian ASI eksklusif ini tetap biasakan juga untuk memberikan ASI secara langsung dari payudara supaya si Kecil tetap nyaman dan menjaga bonding terhadap ibunya.
3. Atur Jadwal Memompa ASI
Dalam pemberian ASI eksklusif, Ibu harus membuat jadwal memompa ASI. Jadi, ketika Ibu mulai bekerja di tempat kerja, segera berbicara dengan atasan agar mendapatkan waktu untuk memompa ASI.
Tetapkan jadwal yang konsisten untuk memompa ASI di tempat kerja. Hal ini akan membantu menjaga produksi ASI dan memberikan si Kecil “makanan” yang cukup saat Ibu tidak ada di dekatnya. Jangan lupa cari tempat yang nyaman dan aman ketika ingin memompa ASI.
Baca Juga: 10 Ide Mainan Edukatif Buatan Sendiri, Mudah dan Praktis
4. Simpan ASI dengan Benar
Panduan pemberian ASI eksklusif selanjutnya adalah Ibu harus tahu cara menyimpan ASI yang benar. Pasalnya, ASI juga bisa basi atau rusak apabila tidak disimpan dengan baik.
Apalagi jika Ibu sedang berada di tempat kerja dan sudah mempunyai stok ASI yang cukup, penyimpanan yang tepat akan membuat kualitas ASI tetap bagus. Ibu dapat gunakan wadah penyimpanan ASI yang mudah dibawa seperti kantong ASI yang berlabel BPA free atau dengan botol kaca bertutup rapat.
ASI dapat bertahan selama kurang lebih 8 jam pada suhu ruangan. Namun, sebaiknya Ibu segera menyimpannya di kulkas dengan suhu minimal 4°C agar bisa bertahan lebih lama.
5. Menyusui di Malam Hari
Ketika Ibu sudah selesai bekerja dan sampai di rumah, sebaiknya manfaatkan waktu untuk memberikan ASI secara langsung. Ibu harus memanfaatkan waktu menyusui di malam hari agar kontak kulit ke kulit dengan bayi tetap terjadi dan memperkuat ikatan batin.
Produksi ASI akan meningkat jika si Kecil rajin disusui secara langsung, karena isapan bayi memacu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI secara terus menerus.
Di samping itu, saat libur bekerja, Ibu bisa menyusui si Kecil secara langsung dan mengajaknya bermain bersama.
6. Jaga Asupan Gizi dan Cairan Ibu Menyusui
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pemenuhan makanan bergizi untuk ibu menyusui dan cairan baik di rumah ataupun di kantor. Jangan sampai melewatkan jam makan agar produksi ASI tetap melimpah, Bu. Jika perlu minum suplemen pelancar ASI atau vitamin untuk mendukung kesehatan bagi ibu menyusui.
7. Minta Dukungan Keluarga dan Pengasuh
Proses pemberian ASI eksklusif untuk Ibu bekerja juga perlu dimaksimalkan dengan adanya kesepakatan bersama antara ibu, keluarga, dan pengasuh.
Edukasi khusus tentang pentingnya ASI, cara penyimpanan ASIP yang tepat, dan pemberian ASIP sangat penting dilakukan mulai dari sebelum Ibu kembali bekerja agar menjadi rutinitas pembiasaan anggota keluarga / pengasuh selama Ibu meninggalkan bayinya di rumah.
Baca Juga: 7 Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Nyaman
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai cara pemberian ASI eksklusif bagi working mom. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bu.
Jangan lupa kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, kumpulan resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!