7 Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Nyaman
Bagi Ibu yang baru memiliki buah hati, mungkin sering kali dilanda kebingungan mengenai bagaimana cara menyusui bayi yang benar. Meski t...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bagi Ibu yang baru memiliki buah hati, mungkin sering kali dilanda kebingungan mengenai bagaimana cara menyusui bayi yang benar. Meski terlihat mudah, biasanya beberapa Ibu harus adaptasi terlebih dahulu untuk menemukan posisi dan cara menyusui bayi yang benar.
Posisi menyusui yang salah dapat membuat Ibu merasa tak nyaman. Oleh karena itu, cara menyusui bayi yang benar perlu Ibu cepat pahami. Yuk, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini, Bu!
Bagaimana Cara Menyusui Bayi yang Benar?
Menyusui bayi memang terlihat mudah, Bu. Sederhananya, Ibu hanya perlu membuka kancing baju, setelah itu si Kecil sudah bisa langsung menyusu dengan nyaman. Namun, Ibu perlu memahami cara menyusui yang benar agar si Kecil mendapatkan manfaat ASI secara optimal.
Teknik menyusui yang benar itu meliputi posisi bayi dan Ibu, perlekatan mulut bayi, dan hisapan bayi pada payudara. Jika cara menyusui yang dilakukan tidak tepat, bisa berdampak pada volume ASI sehingga pertumbuhan si Kecil terhambat.
Lantas, bagaimana cara menyusui bayi yang benar? Berikut penjelasan selengkapnya yang perlu Ibu ketahui.
1. Cari Posisi yang Nyaman
Cara menyusui bayi yang benar adalah membuat diri Ibu senyaman mungkin agar bisa fokus sepenuhnya pada si Kecil. Ibu bisa menggunakan bantal untuk menopang punggung, atau bisa juga meletakkan bantal di perut sambil menggendong si Kecil.
Jika Ibu baru pulih dari operasi caesar, kemungkinan dokter akan menyarankan Ibu untuk berbaring miring dan meletakkan bayi di samping kemudian menyusuinya.
Namun, terlepas dari posisi yang Ibu pilih untuk menyusui, ingatlah untuk tidak membungkukkan tulang belakang saat duduk atau berbaring, karena akan menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.
2. Gelitik Bibir Bayi dengan Puting
Setelah itu, gelitik lembut bibir bayi dengan puting Ibu. Tujuannya adalah agar mulut bayi bisa terbuka lebar seperti menguap. Ibu juga bisa mengarahkan puting payudara ke arah hidung si Kecil, kemudian mengarahkannya ke bibir bayi untuk membuka mulutnya lebar-lebar. Ini bertujuan untuk mencegah bibir bawah terselip saat menyusui.
3. Dekatkan Bayi ke Payudara
Cara menyusui bayi yang benar selanjutnya adalah mendekatkan bayi ke payudara. Jangan gerakkan payudara ke arah mulut atau memasukkan puting ke dalam mulut bayi. Biarkan si Kecil mengambil inisiatif, Bu.
Pastikan hidung sejajar dengan puting. Lalu, biarkan kepala bayi sedikit miring ke belakang sehingga bibir atasnya dapat bersentuhan dengan puting Ibu. Tentunya diperlukan beberapa kali percobaan agar bayi dapat membuka mulutnya cukup lebar untuk menyusu dengan benar.
4. Pastikan Mulut Bayi Menutupi Areola
Areola yang merupakan area berwarna gelap di sekitar puting memiliki peran penting saat menyusui. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memastikan bahwa sebagian besar areola bagian bawah dimasukkan ke dalam mulut bayi saat menyusui.
Sebab, hanya mengisap puting saja tidak cukup untuk merangsang kelenjar ASI. Selain itu, kondisi ini justru bisa menyebabkan payudara nyeri dan lecet pada puting. Namun, dengan posisi, gerakan mulut, lidah, dan bibir yang tepat, dapat merangsang keluarnya ASI dari kelenjar payudara.
5. Amati Cara Bayi Mengisap Payudara
Ibu juga perlu mengamati cara menyusui yang benar dari sisi bayi. Periksa bagian pipinya, apakah ada gerakan ritmis dan pola napas menelan yang kuat atau tidak. Jika cara menyusuinya sudah benar, Ibu akan mendengar suara menelan dari si Kecil.
Apabila bayi tidak mengisap dengan benar, Ibu perlu memposisikan bayi lagi. Caranya, dengan melepaskan payudara, kemudian gelitik bibir bayi untuk membuat mulut si Kecil menempel dengan areola.
Pada awalnya, mungkin akan diperlukan beberapa kali percobaan untuk menyusui dengan benar. Tidak perlu khawatir, Bu, menyusui merupakan proses belajar bukan hanya untuk Ibu saja, tapi juga untuk si Kecil.
6. Pastikan Payudara Tidak Menutupi Hidung Bayi
Saat si Kecil sedang menyusu, periksa apakah payudara Ibu menghalangi hidung bayi atau tidak. Ibu bisa menekan payudara dengan lembut menggunakan jari untuk menjauhkannya dari hidung si Kecil. Alih-alih memegang kepala, Ibu bisa elus-elus kepala bayi dengan lembut.
7. Melepas Payudara dari Bayi
Terakhir, Ibu juga perlu mengetahui cara melepas payudara yang benar setelah menyusui si Kecil atau saat bayi mengalami kesulitan perlekatan.
Menarik payudara keluar dari mulut bayi secara tiba-tiba bisa menyebabkan puting menjadi cedera. Sebab, perlekatan bayi bisa sangat kuat, sehingga tidak boleh memaksa melepas payudara. Cara yang benar adalah dengan meletakkan jari kelingking dengan lembut di antara gusi bayi dan payudara Ibu. Setelah itu, baru lepas payudara dengan perlahan.
Baca Juga: Manfaat Menyusui Bagi Ibu untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Posisi Menyusui yang Harus Dihindari
Menyusui dengan posisi yang salah dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti puting susu yang lecet dan produksi ASI yang tidak optimal, yang pada akhirnya dapat memengaruhi keinginan bayi untuk menyusui. Akibatnya, bayi bisa mengalami kekurangan ASI dan tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya.
Oleh karena itu, selain mengetahui cara menyusui yang benar, Ibu juga perlu memahami posisi yang harus dihindari saat menyusui si Kecil. Berikut penjelasannya:
1. Posisi Ibu Terlalu Membungkuk
Posisi menyusui yang membungkuk sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan tulang belakang membungkuk dan memberikan beban tambahan pada punggung.
Selain itu, terlalu membungkuk juga membuat pelekatan saat menyusui menjadi kurang sempurna. Sebab, payudara akan menekan ke dalam mulut bayi.
Sebaiknya, gunakan posisi yang nyaman dan benar, sehingga memungkinkan bayi menempel dengan baik dan memberikan dukungan yang seimbang pada tubuh Ibu.
2. Tubuh Bayi Terlalu Jauh dari Payudara
Selanjutnya, posisi menyusui yang harus dihindari adalah badan si Kecil terlalu jauh dari payudara Ibu. Hal ini bisa membuat bayi kesulitan menyusu, dan si Kecil akan menarik puting Ibu saat menyusui. Ketika puting tidak sengaja ditarik oleh bayi bisa menyebabkan rasa nyeri dan lecet pada puting.
3. Menyusui Hanya di Satu Sisi Payudara
Menyusui hanya dari satu payudara tidak disarankan, Bu. Prinsip ASI adalah semakin sering Ibu menyusui, maka semakin banyak produksi ASI pada payudara. Jika, bayi hanya menyusu di satu payudara saja, bisa saja payudara satunya membengkak karena kelebihan produksi ASI atau malah kendur akibat tidak adanya rangsangan kelenjar ASI dari mulut bayi.
Cara yang benar adalah bayi menyusu pada satu payudara sampai berhenti, selanjutnya istirahat sambil menyendawakan si Kecil.
Setelah itu, jika bayi masih ingin menyusu, Ibu bisa mengganti payudara di sisi yang lainnya. Langkah ini bermanfaat untuk memastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup dan memaksimalkan pengosongan payudara.
4. Tubuh dan Kepala Bayi Menghadap ke Arah Berbeda
Posisi terakhir yang perlu dihindari yaitu saat menyusui, tubuh dan kepala bayi menghadap ke arah yang berbeda. Misalnya posisi bayi berbaring lurus, tapi saat menyusui, hanya kepalanya saja yang menghadap ke payudara.
Hal ini bisa mengakibatkan si Kecil akan kesulitan untuk menelan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menopang leher, bahu, dan punggung si Kecil dalam posisi miring sehingga ia dapat menelan dengan mudah.
Baca Juga: Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Menanganinya
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai cara menyusui yang benar. Dengan mengikuti cara-cara yang tepat, bayi akan mendapatkan manfaat ASI dengan maksimal. Selamat mengASIhi, ya, Bu.
Jangan lupa, Ibu juga bisa mulai awali perjalanan hebat si Kecil dengan cek berbagai hal hebat yang dapat si Kecil lakukan di setiap bulan perkembangannya lewat Bebe Journey, lho!