Produksi ASI Sedikit? Ini 5 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Kandungan nutrisi pada ASI dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh bayi, membantu pros...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

3 min
17 Feb 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
ASI berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi


ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Kandungan nutrisi pada ASI dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh bayi, membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi, serta meningkatkan perkembangan kognitif bayi.1 Tetapi proses menyusui tidak selalu mudah, kan, Bu? 

Ada kalanya, produksi ASI sedikit, dan hal ini membuat Ibu khawatir si kecil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Nah, agar produksi ASI kembali lancar, kenali penyebab ASI sedikit dan cara memperbanyak ASI secara alami berikut ini.  

Penyebab Produksi ASI Sedikit

Pola makan sehat akan memperlancar produksi ASI sekaligus meningkatkan kualitasnya

Jumlah ASI yang dapat dihasilkan seorang ibu setelah melahirkan tergantung pada berbagai faktor. Jika Ibu merasa suplai ASI sedikit atau kesulitan memberikan ASI yang cukup pada bayi, kondisi ini bisa disebut sebagai sindrom ASI kurang.2

Kondisi ini sebenarnya jarang terjadi, dan hanya lima persen ibu yang benar-benar mengalami sindrom ASI kurang.2  Penyebabnya dapat dipengaruhi dari sejumlah faktor, seperti:

1. Proses menyusui yang salah

Posisi menyusui dan pelekatan bayi pada payudara Ibu yang salah bisa menyebabkan puting lecet. Ibu yang mengalami puting lecet akan kesakitan sehingga frekuensi menyusui akan berkurang. Rasa sakit itu sendiri akan menekan keluarnya hormon prolaktin yang efeknya dapat menurunkan produksi ASI.2

2. Stres

Ada banyak faktor yang memicu stres pada Ibu, di antaranya rasa cemas tidak bisa memberi ASI yang cukup untuk si Kecil. Asal Ibu tahu, kondisi ini dapat mengurangi pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI, lho.3

3. Merokok

Nikotin dan paparan asap rokok dapat mengurangi produksi ASI dengan cara menghambat produksi hormon prolaktin atau oksitosin. Tak hanya memengaruhi produksi ASI, nikotin juga dapat mengubah komposisi dan rasa ASI. Kandungan nikotin juga bisa berpindah ke ASI, yang dapat berdampak pada kesehatan bayi. Itu sebabnya, Ibu disarankan untuk tidak merokok serta menjauhi asap rokok selama menyusui.4

4. Alat KB hormonal

Bagi ibu menyusui yang ingin menunda kehamilan, biasanya memutuskan untuk menggunakan alat KB. Sebenarnya, alat KB cenderung aman digunakan ibu menyusui. Namun, ternyata ada jenis kontrasepsi yang menurunkan produksi ASI, yaitu alat KB hormonal yang memiliki kandungan estrogen.5

Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik KB yang mengandung estrogen pada ibu menyusui, dapat menekan produksi hormon laktasi, yaitu prolaktin dan oksitosin. Akibatnya, produksi ASI menjadi terganggu.5

Cara Memperbanyak ASI Secara Alami

Dukungan Ayah bisa jadi salah satu cara memperbanyak ASI secara alami, lho!

Tentunya Ibu tak mau ASI seret terus-menerus, kan? Yuk, simak 5 cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ASI secara alami berikut ini! 

1. Tingkatkan frekuensi menyusui

Setelah melahirkan, ketika suplai ASI mulai tersedia,  ada hubungan positif antara frekuensi menyusui dan produksi ASI. Artinya, semakin sering Ibu menyusui, semakin banyak pula produksi ASI.6

Produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon penting, yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Dan kedua hormon ini akan diproduksi baik bila bayi disusui sesering mungkin.6

Agar proses menyusui lancar, IDAI menyarankan menyusui sesering mungkin minimal 8-12 kali per hari. Atau, menyusui setiap kali bayi ingin menyusu (sesuka bayi) dan membangunkan bayi dengan membuka bedong tiap 2 jam agar si kecil terbangun dan menyusu.7

Baca Juga: 4 Tanda Bayi Cukup ASI yang Mudah Ibu Kenali

2. Pijat oksitosin

Pijat oksitosin bisa jadi solusi untuk cara memperbanyak ASI secara alami. Secara teknis, cara perawatan ini yaitu dengan memijat punggung sampai tengkuk ibu dan meregangkan otot-otot yang tegang. Pijatan ini mampu memicu pengeluaran oksitosin dan prolaktin.8

Tak hanya meningkatkan produksi hormon yang diperlukan untuk mengeluarkan ASI, pijat punggung ini juga dapat membuat Ibu lebih relaks, mengurangi stres, dan membantu tidur lebih baik.8

Pijat oksitosin sangat mudah dilakukan. Ibu bisa meminta bantuan Ayah atau anggota keluarga lain untuk melakukan pijatan ini. Berikut caranya:8

  • Duduk di kursi dengan meja ada di depan Ibu, lipat kedua lengan di atas meja dan rebahkan kepala Ibu di atas kedua lengan. Letakkan bantal di depan Ibu agar lebih nyaman.  

  • Minta Ayah atau anggota keluarga lain untuk memijat kedua sisi tulang belakang menggunakan kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan. Pijat dengan gerakan melingkar. Pijat sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, dari leher sampai ke tulang belikat. Lakukan pijatan ini selama 2-3 menit.

3. Mengelola stres

Stres mungkin tidak secara langsung mengurangi produksi ASI, tapi diduga dapat menghambat proses keluarnya ASI. Faktor stres di antaranya kurang tidur, atau karena peningkatan kadar hormon tertentu, seperti kortisol.3

Kenali penyebab stres pada ibu menyusui. Berbicaralah kepada Ayah atau anggota keluarga lain untuk meminta bantuan mengurus si Kecil agar Ibu bisa mendapatkan waktu beristirahat yang cukup. Mereka mungkin tidak bisa menyusui si Kecil, tapi Ibu bisa mendapat bantuan dalam untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga lainnya, seperti memasak, mencuci, dan lainnya. Dengan begitu, Ibu dapat menjaga suplai ASI yang cukup untuk si Kecil.3

4. Konsumsi makanan sehat dan tinggi kalori

Asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui adalah sekitar 2500 kalori per hari. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, Ibu menyusui juga membutuhkan sumber zat besi dan kalsium. Kalsium dapat diperoleh dari susu dan produk olahannya, seperti keju atau yogurt. Semua itu dapat membantu Ibu untuk  memperbanyak dan memperlancar produksi ASI.9

Selain itu, pastikan juga Ibu banyak minum untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya. Di masa 6 bulan pertama saat menyusui, Ibu membutuhkan tambahan asupan cairan 800 ml, sehingga total Ibu perlu minum setidaknya 3 liter per hari.10

Jangan lupa juga untuk melakukan olahraga teratur. Selain bermanfaat untuk menjaga berat badan, olahraga juga dapat membuat ibu rileks dan bugar. Rasa bahagia dan perasaan rileks ini berperan penting  dalam memproduksi hormon oksitosin, yang berperan dalam produksi ASI.9

Baca Juga: Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir dan Jadwal Bayi Konsumsi ASI

5. Dukungan ayah dan keluarga sekitar

Ajak Ayah untuk menjadi pendukung nomor satu Ibu dalam hal menyusui si Kecil. Dukungan Ayah bisa dilakukan dengan menggendong bayi sebelum disusui atau setelah disusui untuk disendawakan, mengganti popok dan memandikan bayi, bermain, mendendangkan bayi, dan membantu pekerjaan rumah tangga. Semua kebiasaan ini dapat meningkatkan hormon oksitosin pada Ibu, lho.6

Di antara lima cara memperbanyak ASI secara alami di atas, mana yang akan Ibu coba lebih dulu? Semoga berhasil, ya! 

Baca Juga: Sejumlah Manfaat Pemberian ASI Eksklusif untuk Tumbuh Kembang si Kecil

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Badriul Hegar. (2013).  Nilai Menyusui. Diambil dari https://www.idai.or.id (Diakses 3 Februari 2022) 

  1. (2013). ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Diambil dari https://www.idai.or.id (Diakses 4 Februari 2022) 

  1. Shivani Patel. (2018). 4 factors that can decrease breast milk supply – and how to replenish it. Diambil dari https://utswmed.org (Diakses 4 Februari 2022) 

  1. Laura Gibson dkk. (2018) Drinking or Smoking While Breastfeeding and Later Cognition in Children. Diambil dari https://publications.aap.org (Diakses 4 Februari 2022) 

  1. La Ode Alifariki. (2019). Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dan Produksi Air Susu Ibu di Puskesmas Poasia. Diambil dari https://www.researchgate.net (Diakses 3 Februari 2022) 

  1. Utami Roesli dan Elizabeth Yohmi. (2013). Manajemen Laktasi. Diambil dari https://www.idai.or.id (Diakses 3 Februari 2022) 

  1.  Eveline P. N. Sp.A. (2017).  ASI Saya Kurang? Diambil dari https://www.idai.or.id (Diakses 3 Februari 2022) 

  1. RSUD dr Soedirman. (2019). Pijat Oksitosin. Diambil dari https://rsuddrsoedirman.kebumenkab.go.id (Diakses 4 Februari 2022) 

  1. I Gusti Ayu Partiwi, SpA. (2013). Cairan Hidup ASI, Bagaimana Mengoptimalkan Produksinya? Diambil dari https://www.idai.or.id (Diakses 3 Februari 2022)  

  2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Angka Kecukupan Gizi. 2019. Diambil dari: http://hukor.kemkes.go.id  (Diakses 15 Februari 2022)



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait