Panduan Cara Jemur Bayi yang Benar dan Aman
Banyak hal penting yang harus Ibu ketahui saat si Kecil baru lahir. Salah satunya adalah manfaat dan cara jemur bayi yang benar. Nah, ha...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Banyak hal penting yang harus Ibu ketahui saat si Kecil baru lahir. Salah satunya adalah manfaat dan cara jemur bayi yang benar. Nah, hal apa saja yang perlu Ibu perhatikan sebelum melakukan kegiatan ini? Simak penjelasan lengkapnya di sini ya, Bu.
Manfaat Jemur Bayi
Menjemur bayi adalah salah satu cara merawat bayi baru lahir yang penting untuk Ibu ketahui. Walaupun sebenarnya kulit bayi masih sangat sensitif dan perlu perawatan yang baik dan hati-hati, ternyata sinar matahari alami berguna bagi kesehatan si Kecil apabila dimanfaatkan dengan benar.
Berikut ini manfaat menjemur bayi yang perlu Ibu ketahui:
1. Mendapatkan Vitamin D
Sinar matahari ternyata mampu memenuhi asupan vitamin D bagi tubuh bayi. Mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup akan membantu tulang si Kecil menyerap kalsium, sehingga memperkuat tulang dan mencegah gangguan pada tulang.
Selain itu, ketika tubuh si Kecil mendapatkan suplai vitamin D yang cukup, sistem kekebalan tubuh juga dapat bekerja dengan lebih efektif. Ini berarti bahwa tubuh bayi akan memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap berbagai jenis penyakit dan infeksi..
2. Mencegah Penyakit Kuning
Secara umum, bayi baru lahir berisiko mengalami penyakit kuning. Kondisi ini diakibatkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat berwarna kuning yang terdapat pada organ empedu si Kecil.
Untuk menurunkan kadar bilirubin, Ibu bisa jemur bayi selama 15 hingga 20 menit. Paparan sinar matahari dapat membantu memecah bilirubin dalam tubuh, sehingga hati dapat memprosesnya dengan lebih mudah.
Apabila bilirubin si Kecil sudah terlalu tinggi atau bisa dikatakan mengalami penyakit kuning atau bahasa medisnya ikterus neonatorum, menjemur bayi tidak bisa menyembuhkannya. Kondisi ini perlu tindakan perawatan medis, yaitu fototerapi di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
3. Meningkatkan Kadar Serotonin
Paparan sinar matahari telah terbukti memiliki manfaat positif pada produksi serotonin pada bayi ketika ia mendapatkannya dalam jumlah yang cukup.
Serotonin, yang sering disebut sebagai 'hormon kebahagiaan', memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa bahagia dan memberikan rasa ketenangan.
Hormon serotonin juga berperan dalam mengatur pola tidur bayi. Selain itu, hormon kebahagiaan ini dapat meningkatkan kinerja sistem pencernaan pada si Kecil.
4. Memberi Energi yang Lebih Banyak
Menjemur bayi yang baru lahir di bawah sinar matahari berperan penting dalam mengatur produksi melatonin dalam tubuhnya.
Melatonin adalah hormon yang diproduksi di otak dan umumnya berfungsi mengatur siklus malam dan siang. Hormon ini memiliki dampak positif pada pola tidur bayi, yang merupakan hal penting dalam tahun pertamanya.
Paparan sinar matahari membantu mengurangi kadar melatonin, sehingga meningkatkan tingkat energi bayi. Ketika rutin jemur bayi, energi si Kecil dapat semakin meningkat sehingga membantu si Kecil merasa lebih segar dan aktif.
Baca Juga: 6 Cara Menggendong Bayi yang Aman
Bagaimana Cara Jemur Bayi yang Benar?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar matahari pada sekitar 40% tubuh bayi memiliki dampak positif terhadap kesehatan si Kecil. Meski begitu, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan saat hendak jemur bayi.
Di bawah ini adalah cara jemur bayi yang benar:
1. Hindari Paparan di Bawah Sinar Matahari Langsung
Menjemur bayi adalah salah satu kegiatan penting untuk membantu menjaga kesehatan dan perkembangan bayi.
Namun, perlu diingat bahwa bayi sebaiknya tidak terpapar langsung oleh sinar matahari yang terlalu kuat karena kulit mereka sangat sensitif dan rentan terhadap kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Cara yang lebih aman adalah dengan menjemur bayi melalui jendela di dalam ruangan. Pastikan jendela tersebut cukup terbuka untuk memungkinkan cahaya matahari masuk, tetapi tidak langsung mengenai kulit bayi. Selain itu, pastikan juga bayi tetap terlindung dari angin yang bisa membuatnya kedinginan.
2. Jemur Sebelum Pukul 10 Pagi
Menjemur bayi merupakan salah satu cara merawat bayi baru lahir yang tidak boleh dilakukan sembarangan, Bu. Untuk kondisi iklim tropis seperti di Indonesia, idealnya menjemur bayi antara jam 7 pagi hingga 10 pagi cukup selama 10-15 menit untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Kondisi kulit bayi masih sensitif, jangan menjemurnya lebih dari 30 menit. Hal tersebut dapat menyebabkan kulit bayi terbakar matahari sehingga tampak iritasi dan kemerahan.
Selain mengamati waktu dan durasi saat menjemur bayi, penting juga untuk memperhatikan peningkatan suhu tubuhnya. Jika bayi mulai terlihat tidak nyaman karena kepanasan, kulitnya terasa sangat panas ketika Ibu sentuh, sebaiknya segera bawa masuk si Kecil kembali ke dalam rumah.
3. Lindungi dengan Pakaian Tertutup
Mungkin Ibu sering mendengar anggapan bahwa bayi sebaiknya dijemur dalam keadaan telanjang. Anggapan tersebut tidak tepat, ya, Bu, karena justru akan berbahaya bagi kulit bayi yang masih sangat sensitif.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jemurlah bayi dengan tetap memakaikannya baju lengan panjang dan topi untuk mengurangi radiasi dari paparan sinar matahari langsung.
Selain itu, Ibu juga disarankan memakaikan kacamata khusus bayi untuk menghindari risiko kerusakan mata pada si Kecil.
Baca Juga: Kenali 5 Cara Menidurkan Bayi Lewat Stimulasi
4. Gunakan Tabir Surya
Tabir surya atau sunscreen biasanya sering dipakai orang dewasa ketika hendak keluar rumah saat matahari sedang terik. Namun, tabir surya juga bisa digunakan bayi ketika ingin berjemur.
Ibu dapat memberikan si Kecil tabir surya pada 15 - 20 menit sebelum berjemur. Pastikan untuk menggunakan tabir surya minimal dengan SPF 15 yang dibuat khusus untuk bayi.
Penting untuk membatasi penggunaan sunscreen pada bayi prematur karena lapisan stratum korneum atau lapisan kulit terluar si Kecil yang prematur lebih tipis sehingga dapat menyerap bahan tabir surya dengan lebih banyak.
5. Perhatikan Posisi Menggendong
Untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang maksimal, pastikan sebagian tubuh terpapar sinar dengan cukup, mulai dari bagian dada dan punggungnya.
Ibu dapat memangku si Kecil dan membuka bajunya sedikit sampai sinar matahari mengenai bagian dada hingga kaki. Selain itu, Ibu juga bisa memberikan tummy time sambil menjemur bayi agar sinar matahari juga terpapar ke bagian punggung.
6. Perhatikan Riwayat Melanoma
Jika dalam keluarga Ibu atau Ayah ada yang mempunyai riwayat melanoma atau kanker kulit harus lebih berhati-hati saat menjemur bayi. Sebab, si Kecil juga berisiko mengalami melanoma jika terpapar matahari langsung.
Namun, risiko melanoma bukan hanya dimiliki oleh bayi yang memiliki keturunan dalam keluarga saja. Bayi dengan warna kulit terang dan kulit muka berbintik juga memiliki risiko tinggi terserang melanoma.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menjemur Bayi?
Setelah selesai berjemur, bersihkan keringat di badan bayi menggunakan tisu kering atau handuk yang lembut. Selanjutnya, pastikan untuk menyusui si Kecil lebih sering untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.
Jika setelah beberapa kali berjemur kulit bayi tampak kemerahan atau menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa, sebaiknya tunda dulu menjemur si Kecil untuk sementara waktu, dan konsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Penyakit Kulit Pada Bayi dan Cara Menanganinya
Nah itulah beberapa cara jemur bayi yang Ibu harus perhatikan dengan benar agar optimal mendapatkan manfaatnya. Jangan lupa kunjungi Bebe Journey sebagai panduan Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!