Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal yang Perlu Diketahui

Pertumbuhan anak bisa dinilai berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Apabila saat diukur dalam rentang waktu ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

not yet estimated
20 Mar 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Pertumbuhan anak bisa dinilai berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Apabila saat diukur dalam rentang waktu tertentu semua datanya menunjukkan kenaikan, itu artinya si Kecil tumbuh dengan normal.

Sayangnya, terkadang orang tua mengabaikan pentingnya mengukur lingkar kepala bayi. Padahal, pengukuran lingkar kepala bisa mendeteksi masalah pertumbuhan pada bayi. 

Nah kalau Ibu belum tahu, yuk sama-sama kita pelajari berapa ukuran lingkar kepala bayi yang normal hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Kenapa Penting Mengukur Lingkar Kepala Bayi?

Selain berat dan tinggi badan, ukuran lingkar kepala bayi termasuk sebagai salah satu indikator pertumbuhan anak secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk memantau seperti apa pertumbuhan otak anak

Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar lingkar kepala bayi diukur secara berkala, sejak baru lahir sampai setidaknya ia berusia dua tahun. Alasannya karena otak dan kepala bayi melakukan sebagian besar pertumbuhannya di dua tahun pertama kehidupan.

Memantau lingkar kepala bayi normal setiap bulannya sangat penting untuk mengetahui apakah si Kecil sudah bertumbuh kembang sesuai dengan usianya. Pengukuran ini juga penting dilakukan karena ukuran lingkar kepala bayi yang tidak normal bisa menandakan adanya masalah kesehatan.

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal Sesuai Usianya

Di setiap fase pertumbuhannya, ukuran lingkar kepala si Kecil akan mengalami kenaikan ukuran. Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi normal ini berbeda-beda, Bu, tergantung jenis kelamin dan usia bayi

Pada rentang usia 0 hingga 3 bulan, umumnya lingkar kepala bertambah sekitar 2 centimeter (cm) setiap bulannya.

Kemudian pada usia 3 hingga 6 bulan, rata-rata peningkatan berada sekitar 1 cm tiap bulannya. Saat masuk usia 7 hingga 12 bulan, atau dalam enam bulan terakhir periode bayi, pertumbuhan lingkar kepala akan melambat menjadi sekitar 0,5 cm per bulan.

Jadi, apabila diakumulasi, selama tahun pertama kehidupan bayi, lingkar kepala umumnya akan meningkat sekitar 12 cm.

Sementara, jika mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lingkar kepala bayi dari kelahiran hingga usia 2 tahun biasanya berada dalam rentang 35 hingga 49 cm, tapi bisa berbeda sesuai jenis kelaminnya. 

Adapun lingkar kepala bayi perempuan yang normal adalah:

  • Usia 0-3 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 34 - 39,5 cm. Jika pada bulan ketiga ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan. 

  • Usia 3-6 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 39,5 - 42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.

  • Usia 6-12 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 42- 45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 12 bulan memiliki lingkar kepala di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm. 

Lingkar kepala bayi laki-laki yang normal adalah:

  • Usia 0-3 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 34,5 - 40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.

  • Usia 3-6 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 40,5 - 43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan.

  • Usia 6-12 bulan: Lingkar kepala berkisar antara  43 - 46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm. \

Untuk mengetahui berapa ukuran lingkar kepala bayi Ibu sudah sesuai usianya atau belum, periksakan si Kecil ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit secara berkala. Nantinya, dokter atau bidan akan mencatat dan mengamati hasil pengukuran tiap bulan pada grafik lingkar kepala yang ada di kartu atau buku kesehatan anak (misalnya KMS, yaitu Kartu Menuju Sehat). 

Ibu juga bisa terus memantau tumbuh kembang si Kecil dari bulan ke bulannya lewat Bebe Journey. Di sini ada berbagai fitur edukatif dan menarik untuk mendukung awal semua kehebatan si Kecil, mulai dari Grafik Tumbuh Kembang, Jadwal Vaksin IDAI, sampai panduan resep MPASI.

Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan

Faktor yang Memengaruhi Ukuran Lingkar Kepala Bayi

Setiap bayi pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berbeda sehingga sangatlah wajar, Bu. 

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi adalah genetik warisan dari orang tua. Selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang memengaruhinya, seperti:

1. Asupan Nutrisi

Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi bayi akan memengaruhi pertumbuhannya. Jadi selama masa tumbuh kembangnya, pastikan ia mendapat cukup asupan kalori dan nutrisi ya, Bu. Jika usianya masih di bawah 6 bulan, berikan bayi ASI eksklusif secara rutin. Setelah bayi berusia di atas 6 bulan, Ibu bisa tetap memberikan ASI yang disertai dengan pemberian makanan pendamping (MPASI). 

2. Kondisi Kesehatan Selama Hamil

Penting diketahui kalau kesehatan Ibu selama masa kehamilan dapat memengaruhi janin dalam kandungan. Maka itu, selama masa kehamilan, Ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang baik dan menghindari pola hidup tidak sehat. 

3. Kesehatan Ibu Setelah Melahirkan

Kondisi Ibu setelah melahirkan juga turut memengaruhi pertumbuhan si Kecil. Jika Ibu mengalami depresi pascamelahirkan, mungkin Ibu akan lebih sulit untuk merawat si Kecil. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari seharusnya. 

4. Kondisi Kesehatan Tertentu pada Bayi

Beberapa kondisi medis yang menyerang bayi, seperti infeksi, juga dapat menghambat tumbuh kembang bayi. Meski demikian, pertumbuhan dan perkembangan bayi biasanya akan kembali normal seiring pemulihan dan sembuhnya bayi dari penyakit yang dideritanya.

Bagaimana Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi? 

Cara mengukur lingkar kepala bayi bisa menggunakan meteran khusus yang dilingkarkan ke bagian kepalanya yang paling besar, yakni mulai dari area dahi hingga ke belakang kepala. 

Lebih lengkapnya, berikut panduan yang tepat dalam proses pengukuran lingkar kepala bayi:

  1. Gunakan pita pengukur yang fleksibel dan tidak dapat meregang saat melakukan pengukuran lingkar kepala bayi.

  2. Posisikan pita pengukur di sekitar kepala bayi di bagian terlebar, yang terletak persis di atas alis dan telinga, serta melingkari bagian belakang kepala tempat kepala menonjol dari leher.

  3. Pastikan bahwa pita pengukur terpasang dengan pas dan nyaman di kepala bayi, lalu catatlah ukuran lingkar kepala ini di area dengan lingkar terbesar. 

  4. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, lakukan pengukuran lingkar kepala sebanyak tiga kali. 

Walaupun bisa dilakukan di rumah, baiknya pengukuran ini dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, Bu. Pasalnya, selisih satu centimeter saja bisa memiliki dampak yang cukup signifikan dalam menilai pertumbuhan bayi. Mendapatkan angka yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama mengingat bayi cenderung sulit untuk diatur posisinya.

Karena itulah, penting untuk melakukan pengukuran dengan cermat dan menggunakan alat pengukur yang sesuai, seperti pita pengukur yang fleksibel. 

Dengan mengikuti panduan tersebut, Ibu dapat melakukan pengukuran dengan lebih cermat. Sebab, pengukuran yang tepat dan dilakukan secara berkala dapat membantu Ibu dalam memantau perkembangan dan kondisi kesehatan bayi guna mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Apa Artinya Kalau Lingkar Kepala Bayi Tidak Normal?

Ukuran lingkar kepala yang berada di luar batas normal dapat menjadi petunjuk adanya masalah pertumbuhan atau masalah saraf yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Lingkar kepala bayi dianggap tidak normal jika seiring pertambahan usia, ukuran lingkar kepala si Kecil tidak bertambah. Misalnya ketika diukur, lingkar kepala anak ternyata lebih kecil dibanding standar yang sudah ditetapkan. 

Kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa ia mengidap mikrosefalus, yaitu gangguan sistem saraf langka yang menyebabkan kepalanya menjadi kecil dan tidak sepenuhnya berkembang. Ini juga bisa membuat otak si Kecil berhenti tumbuh sebagaimana mestinya.

Selain mikrosefalus, lingkar kepala bayi yang tidak normal juga bisa ditandai dengan ukurannya yang melebihi normal. Pada kondisi ini, anak mungkin berisiko mengidap hidrosefalus, yaitu kondisi di mana kepala si Kecil berukuran besar.

Hidrosefalus terjadi akibat penumpukan cairan pada rongga otak, atau yang disebut dengan ventrikel. Cairan ini akan terus bertambah, sehingga ventrikel dalam otak membesar serta menekan struktur dan jaringan otak di sekitarnya.

Apabila hasil pengukuran menunjukkan adanya kelainan atau lingkar kepala yang tidak sesuai dengan usia, jangan ragu untuk bawa si Kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tentunya semakin cepat ditangani, akan semakin baik juga untuk pertumbuhan si Kecil, Bu.

 

Referensi:

  1. IDAI | PENTINGNYA PENGUKURAN LINGKAR KEPALA DAN UBUN-UBUN BESAR. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar
  2. Growth charts: Taking your baby’s measurements. (2014). BabyCenter Canada. https://www.babycenter.ca/a25008789/growth-charts-taking-your-babys-measurements
  3. Understanding your baby’s growth. (2014). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a25012759/understanding-your-babys-growth
  4. IDAI | Kurva Pertumbuhan WHO. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait