Normalkah Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak? Ini Cara Stimulasinya
Melihat si Kecil merangkak untuk pertama kalinya tentu menjadi momen yang tidak terlupakan bagi Ibu. Sebab, merangkak menjadi salah satu...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Melihat si Kecil merangkak untuk pertama kalinya tentu menjadi momen yang tidak terlupakan bagi Ibu. Sebab, merangkak menjadi salah satu perkembangan utama yang dinantikan orang tua sebelum bayi bisa berjalan dengan lancar maupun berlari.
Merangkak merupakan cara anak untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitarnya, Bu. Namun, tidak semua bayi merangkak pada usia yang sama. Ada beberapa bayi yang mulai merangkak di usia 7 bulan. Namun, ada juga bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak.
Hal tersebut yang terkadang menjadi kekhawatiran Ibu dan Ayah di rumah. Lalu, apakah normal bayi 9 bulan belum bisa merangkak? Bagaimana cara stimulasi bayi agar bisa merangkak? Yuk, ketahui jawaban selengkapnya di artikel ini, Bu!
Normalkah Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak?
Umumnya, bayi mulai merangkak antara usia 9 bulan atau lebih. Namun, ada beberapa bayi yang mulai merangkak lebih awal, sekitar usia 6 atau 7 bulan.
Jadi, jika ada pertanyaan apakah normal bayi 9 bulan belum bisa merangkak? Jawabannya adalah normal. Jadi, Ibu dan Ayah jangan dulu panik, ya, jika melihat bayi usia 9 bulan belum bisa merangkak.
Perlu diingat juga bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Beberapa bahkan ada yang melewatkan fase merangkak, mereka akan menarik tubuh ke posisi berdiri, meluncur, dan berjalan.
Tidak semua bayi mengikuti fase duduk, merangkak, dan berjalan yang sama. Bahkan, ada beberapa bayi yang melewatkan fase merangkak dan akan bergeser menggunakan pantatnya atau merayap dengan perutnya.
Sebelum bisa merangkak, bayi membutuhkan kontrol kepala dan leher yang kuat serta keseimbangan yang baik. Jadi, bisa dibilang merangkak adalah kemampuan besar bagi bayi yang membutuhkan waktu latihan berbulan-bulan.
Bayi akan belajar merangkak setelah menghabiskan waktu tengkurap untuk memperkuat otot lengan dan bahunya. Saat menginjak usia 6 bulan, ia akan dapat melakukan push-up mini. Bayi akan berbaring tengkurap dan mengangkat kepala dan dada ke atas, menggunakan lengan untuk menopang.
Kemudian si Kecil dapat mulai bergerak dengan menahan perutnya di lantai, lalu menggunakan tangan untuk mendorongnya ke depan. Bayi kemudian dapat bangun dengan posisi merangkak dan bergoyang ke belakang dan ke depan, dengan tangan lurus dan tubuh mereka sejajar dengan lantai.
Di usia 8 bulan, bayi akan menyadari bahwa mendorong lutut dapat membuat ia maju bergerak ke depan. Awalnya, mungkin si Kecil akan bergerak mundur dulu sebelum belajar maju. Secara bertahap, bayi akan belajar beralih dari posisi merangkak kembali ke posisi duduk.
Baca Juga: Umur Berapa Bayi Bisa Bicara? Kenali Tahapannya
Apa Tanda-tanda Bayi Siap Merangkak?
Biasanya, bayi mengembangkan kemampuan geraknya secara bertahap dan dalam urutan yang bisa diprediksi.
Tanda-tanda utama yang menunjukkan bahwa bayi siap untuk merangkak adalah kemampuan mereka untuk duduk dengan stabil dan mampu berguling. Bayi juga mulai melakukan push-up, mengangkat, atau menopang diri di atas lengannya selama tummy time.
Dari sana, si Kecil akan belajar mengangkat diri dengan kedua lengan dan lutut. Kemudian, ia akan mulai bergerak maju dan mundur. Akhirnya, si Kecil akan menyadari ketika si Kecil mendorong tubuhnya dengan lutut, ia dapat bergerak sendiri.
Bayi juga cenderung bereksperimen dengan gerakan cara yang berbeda saat merangkak, Bu. Sebagai contoh, ada bayi yang merangkak dengan berbaring telungkup dan menggunakan lengannya untuk bergerak maju.
Ada pula yang bergerak dengan satu lutut ditekuk dan lutut lainnya diluruskan. Nah, jenis merangkak pada bayi memang bermacam-macam sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika bayi menggunakan gaya merangkak yang berbeda dari biasanya.
Walaupun bayi belum bisa merangkak, kemungkinan ada kemampuan di atas yang ditunjukkan bayi.
Nah, berikut ini tanda-tanda yang ditunjukkan bayi ketika ia merangkak:
-
Melakukan push-up selama tummy time.
-
Duduk tanpa sandaran.
-
Dapat berguling dua arah sambil berbaring.
-
Melihat sekeliling ruangan, bahkan pada benda-benda yang jauh, saat tengkurap.
-
Bergerak maju dan mundur dengan posisi merangkak.
-
Mencoba bergerak maju dengan tangan sambil merangkak.
Bagaimana Cara agar Bayi Cepat Bisa Merangkak?
Bagi bayi usia 9 bulan yang belum bisa merangkak, Ibu bisa coba berikan stimulasi. Tujuannya adalah untuk merangsang dan mengoptimalkan kemampuan bayi untuk merangkak.
Berikut berbagai stimulasi yang bisa Ibu berikan pada bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak namun sudah menunjukkan tanda-tanda siap merangkak.
1. Rutin Lakukan Tummy Time
Stimulasi agar bayi cepat bisa merangkak, yaitu dengan melakukan tummy time secara rutin bahkan sejak dini. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan tummy time dua hingga tiga sesi setiap hari, dengan setiap sesinya berlangsung setidaknya lima menit. Durasi tummy time akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia si Kecil.
Stimulasi untuk bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak ini dapat membantu mengembangkan otot yang mereka butuhkan ketika merangkak.
Saat bayi tengkurap, ia akan mengangkat kepala untuk melihat sekeliling. Gerakan ini akan membangun kekuatan di leher, bahu, lengan, dan badannya. Saat mereka menendang kaki sambil tengkurap, ini akan memperkuat pinggul dan kakinya.
2. Pancing Bayi dengan Mainan
Stimulasi terbaik untuk bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak adalah dengan meletakkan mainan di luar jangkauan si Kecil.
Bayi mempunyai rasa ingin tahu yang besar, Bu. Oleh karena itu, manfaatkan rasa ingin tahu bayi untuk meningkatkan keterampilan motorik mereka.
Ibu bisa menaruh mainan dengan warna menarik di sekitar si Kecil untuk mendorong bayi menggerakkan tubuhnya sehingga ada keinginan untuk merangkak atau merayap.
Baca Juga: Jangan Salah! Begini Cara Melatih Anak Berjalan
3. Berlatih Duduk
Salah satu cara untuk meningkatkan keseimbangan bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak adalah dengan membantu si Kecil duduk.
Selain itu, duduk juga dapat membantu menguatkan otot punggungnya, Bu. Setelah bayi berusia 6 bulan, letakkan si Kecil dalam posisi duduk dan biarkan ia tetap seperti itu selama beberapa menit.
Ulangi stimulasi tersebut setiap hari. Begitu bayi belajar duduk tanpa bantuan, si Kecil akan segera menemukan cara untuk bergerak sendiri.
4. Berikan Contoh Merangkak
Meskipun tertarik dengan mainan di depannya, beberapa bayi mungkin belum tahu bagaimana cara memulai gerakan merangkak. Oleh karena itu, langkah stimulasi untuk bayi 9 bulan yang belum bisa berdiri adalah mengajak bayi merangkak bersama.
Saat melakukan tummy time, Ibu ikut berada di lantai sehingga bayi merasa lebih termotivasi untuk merangkak. Ibu cobalah untuk berbaring dan secara perlahan berubah ke posisi merangkak dan bergerak mendekati mainan terdekat.
Bayi mungkin akan meniru gerakan Ibu dan mencoba merangkak ke arah objek yang diminati.
5. Pastikan Area Bermain Aman
Sebelum bayi latihan merangkak, penting untuk memastikan area bermainnya sudah aman dari benda-benda kecil, seperti koin, kancing, atau mainan berukuran kecil. Sebab, bayi usia 9 bulan yang belum bisa merangkak masih suka memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya.
Selain itu, jika tidak mempunyai karpet atau playmat, Ibu bisa memakaikan si Kecil baju dan celana lengan panjang untuk membantu bayi lebih mudah bergerak dengan lebih sedikit gesekan.
Apabila rumah Ibu berlantai kayu, pastikan juga tidak ada paku yang terbuka atau serpihan kayu yang lepas sehingga tidak berisiko melukai si Kecil.
6. Biarkan si Kecil Menghampiri Ibu
Saat bayi sedang belajar merangkak, cobalah untuk memberikan motivasi dengan menjauh beberapa langkah dari si Kecil dan memberikan kesempatan untuk mendatangi Ibu. Biarkan bayi bergerak secara mandiri menuju Ibu.
Bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak membutuhkan waktu untuk merespons stimulasi dan menguasai kemampuan yang dilatih. Penting untuk tetap bersabar dan membiarkan mereka bergerak dengan kecepatan mereka sendiri.
7. Perbanyak Bermain di Lantai
Terakhir, cara stimulasi yang tepat untuk bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak adalah membiasakannya untuk bermain di lantai. Tujuannya, agar mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bereksplorasi.
Jika bayi terlalu sering duduk di kursi bayi atau bouncer, hal ini dapat menunda kemampuannya untuk merangkak. Bayi yang terlalu sering menghabiskan waktu di stroller, tempat tidur, atau bouncer dapat mengalami keterbatasan dalam berlatih dan bereksplorasi.
Oleh karena itu, lebih baik membiarkan si Kecil bermain di lantai yang aman dan nyaman agar bayi dapat mengembangkan kemampuan merangkak dengan lebih baik.
Bagaimana Jika Bayi Tidak Melewati Fase Merangkak?
Pada dasarnya, tidak semua bayi mengalami tahap merangkak, dan itu merupakan hal yang normal. Yang terpenting adalah bayi memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya dan memperkuat tubuhnya dalam persiapan untuk berjalan.
Beberapa waktu silam, ada anggapan yang menyebutkan bahwa bayi yang tidak mencapai tonggak gerakan berisiko mengalami ketidakmampuan belajar dan perkembangan. Namun, penelitian telah membuktikan bahwa mitos tersebut tidak benar.
Meskipun demikian, mitos tersebut masih dipercaya dan banyak orang tua yang khawatir ketika si Kecil tidak merangkak pada usia yang ditentukan.
Menurut AAP, melewatkan tonggak perkembangan tidak selalu menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan, selama bayi memenuhi tonggak perkembangan lainnya dengan baik. Ini artinya, hal yang normal jika bayi tidak mencapai perkembangan tertentu, seperti merangkak, asalkan mereka mengembangkan keterampilan motorik dan perkembangan selanjutnya dengan baik.
Ibu dapat mengenali beragam red flag bayi 9 bulan belum bisa merangkak sebagai berikut.
-
Bayi tidak berusaha menggeliat atau menggerakkan lengan dan kaki saat disentuh.
-
Bayi tidak berusaha merangkak atau bergerak ke arah objek dan menyukai satu sisi di atas sisi lainnya bahkan setelah satu tahun.
-
Bayi terlihat tidak bersemangat dan tidak dapat menopang berat badannya.
-
Bayi menggerakkan lengan, tetapi kakinya tampak kaku.
Untuk memastikannya, Ibu dapat berkonsultasi pada dokter untuk dapat memeriksa keterlambatan perkembangan si Kecil. Tentunya Ibu mempunyai insting yang tepat, jadi, semakin cepat ditangani, akan semakin baik, Bu.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai bayi usia 9 bulan belum bisa merangkak. Semoga penjelasan di artikel ini menjawab segala pertanyaan Ibu, ya.
Ibu juga bisa mengecek tumbuh kembang bayi 9 bulan apakah sudah sesuai dengan tahapan usianya melalui tools BebeJourney, lho!
Di sini, Ibu juga bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!