Berat Badan Bayi 1 Bulan yang Ideal dan Cara Menambahnya
Berat badan bayi 1 bulan idealnya bertambah 20–30 gram per hari dari berat lahirnya. Tambah berat badan bayi dengan menyusui teratur dan pastikan perlekatan menyusui sudah benar.
Berat badan bayi 1 bulan jadi salah satu indikator penting untuk memantau tumbuh kembang si Kecil. Jika berat badannya belum sesuai, ada cara sehat untuk membantu menambah berat badan bayi!
Berat Badan Ideal Bayi 1 Bulan
Berat badan bayi 1 bulan tergantung pada berat lahir, faktor genetik, dan pola menyusui. Berdasarkan Standar Antropometri Anak dari Kemenkes, berikut berat badan ideal bayi 1 bulan:
- Bayi laki-laki: sekitar 3,4–5,1 kg
- Bayi perempuan: 3,2–4,8 kg
Menurut IDAI, berat badan bayi usia 1 bulan bisa bertambah sekitar 20–30 gram per hari dari berat lahirnya.
Bila berat badan bayi jauh di bawah atau di atas rata-rata, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan rutin membantu memastikan tumbuh kembang bayi sesuai tahapan usianya.
Baca Juga: Pertumbuhan Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan yang Ideal
Kenapa Berat Badan Bayi 1 Bulan Tidak Naik?
Berat badan bayi yang tidak bertambah di usia 1 bulan seringkali membuat orang tua khawatir. Padahal, penyebabnya bisa sangat beragam dan tidak selalu berarti masalah serius.
1. Menyusu Kurang dari 8 Kali Sehari
Menyusu kurang dari 8 kali sehari dapat menyebabkan asupan kalori bayi tidak mencukupi. Padahal, pada usia 1 bulan, kebutuhan energi bayi meningkat pesat.
Frekuensi menyusu yang jarang juga bisa menurunkan produksi ASI. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan.
Pastikan bayi menyusu sesuai keinginannya, termasuk di malam hari. Respons cepat terhadap tanda lapar akan membantu menjaga berat badan tetap ideal.
2. Perlekatan Menyusui Kurang Tepat
Perlekatan menyusui yang kurang tepat membuat bayi sulit mengisap ASI dengan efisien. Akibatnya, jumlah ASI yang masuk ke tubuh berkurang dan berat badan pun sulit bertambah.
Pastikan mulut bayi terbuka lebar, dagu menempel pada payudara, dan sebagian besar areola masuk ke mulutnya.
Dengan posisi yang benar, bayi akan lebih mudah mendapatkan ASI dan merasa kenyang lebih lama.
3. Produksi ASI Belum Maksimal
Pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan, tubuh Ibu masih menyesuaikan diri dalam memproduksi ASI. Akibatnya, jumlah ASI keluar belum maksimal, sehingga bayi tampak sering lapar.
Untuk membantu meningkatkan produksi ASI, Ibu bisa menyusui lebih sering, menjaga asupan cairan dan nutrisi, serta beristirahat cukup.
Sentuhan kulit dengan bayi juga dapat merangsang hormon yang memperlancar keluarnya ASI.
4. Gangguan Pencernaan Ringan
Gangguan pencernaan ringan seperti gumoh atau kembung sering terjadi pada bayi 1 bulan. Kondisi ini bisa membuat proses penyerapan nutrisi terganggu, sehingga berat badan sulit naik.
Sendawakan bayi setelah menyusu dan hindari posisi telentang segera setelah makan. Jika keluhan sering muncul atau disertai rewel berlebihan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
5. Faktor Kesehatan Lain (Prematur, Infeksi, Metabolisme)
Bayi yang lahir prematur atau memiliki gangguan kesehatan sering kali mengalami kenaikan berat badan yang lebih lambat.
Misalnya, infeksi atau masalah metabolisme, yang membuat penyerapan nutrisi tidak seoptimal bayi sehat pada umumnya.
Pemantauan rutin oleh dokter dapat memastikan kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi. Dokter mungkin menyarankan tambahan suplemen atau pola pemberian ASI yang disesuaikan.
Baca Juga: Perkembangan Bayi 1 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?
Cara Menambah Berat Badan Bayi 1 Bulan
Bayi akan mengalami penurunan berat selama 5 hari pertama, tapi akan naik kembali dalam 5 hari berikutnya. Jika penurunan masih terus terjadi, coba terapkan cara berikut:
1. Menyusui dengan Rutin dan Teratur
Menyusu sekitar 8–12 kali sehari, membantu memastikan bayi mendapatkan cukup nutrisi. Frekuensi ini juga merangsang produksi ASI agar tetap lancar dan sesuai kebutuhan bayi.
Jangan ragu membangunkan bayi untuk menyusu, terutama jika ia tidur terlalu lama. Pola menyusui yang teratur akan menambah berat badan bayi dan mendukung tumbuh kembangnya.
2. Pastikan Perlekatan Menyusui Benar
Mengingat bahwa menyusui menjadi ‘cara terpenting’ menambah berat badan bayi 1 bulan, pastikan perlekatan payudara sudah benar. Di antaranya:
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Sebagian besar areola dalam posisi masuk ke dalam mulut bayi.
- Bibir bayi tampak terlipat keluar.
- Pipi bayi disarankan tidak kempot, karena bukan metode mengisap yang benar.
- Apakah bayi mengeluarkan bunyi decakan saat menelan? Sebaiknya tidak sampai terjadi.
- Puting payudara ibu tidak terasa sakit atau nyeri selama bayi menyusu.
- Bayi tenang selama menyusu.
3. Lakukan Skin-to-Skin dan Tidur Dekat Bayi
Melakukan kontak skin-to-skin dapat merangsang hormon prolaktin yang berperan penting dalam produksi ASI.
Sentuhan hangat antara kulit ibu dan bayi juga membuat bayi merasa aman dan lebih sering menyusu.
Tidur dekat bayi membantu Ibu mengenali tanda lapar lebih cepat, sehingga proses menyusui menjadi lebih responsif. Frekuensi menyusu pun meningkat dan berat badan bayi bisa naik.
Baca Juga: 9 Cara Stimulasi Bayi 1 Bulan, Mana yang Sudah Dilakukan?
4. Pijat Bayi Secara Rutin
Menurut IDAI, pijatan memiliki banyak manfaat bagi bayi. Salah satunya adalah meningkatkan frekuensi menyusu, yang berimbas pada kenaikan berat badan bayi.
Manfaat dari memijat bayi lainnya adalah:
- Membantu bayi berlatih relaksasi
- Membuat tidur bayi lebih lelap dan lama
- Membentuk ikatan (bonding) antara bayi dengan ibunya.
5. Gendong Bayi Lebih Sering
Lakukan skin to skin sebanyak mungkin. Ibu bisa menggendong, mendudukkannya di pangkuan, atau menidurkannya di perut. Cara ini dinilai bisa membantu mencapai berat badan normal bayi.
Itulah cara yang bisa Ibu upayakan dalam usaha menambah berat badan bayi 1 bulan.
Sebaiknya rutinlah juga membawa bayi ke dokter maupun posyandu, untuk mengecek kesehatannya secara keseluruhan.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!
