Panduan Cara Menggendong Bayi Baru Lahir yang Benar
Menggendong tidak membuat bayi jadi bau tangan, Bu. Menggendong bayi dengan cara yang benar justru banyak manfaatnya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Sebagai orang tua baru, bagaimana cara menggendong bayi dengan benar dan aman adalah salah satu hal yang sering dikhawatirkan. Tidak sedikit, lho, ibu-ibu baru yang merasa takut atau ragu-ragu menggendong bayi newborn karena merasa badannya masih terlalu ringkih.
Agar tidak salah langkah, yuk cek panduan cara menggendong bayi baru lahir yang benar di artikel ini!
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir yang Benar dan Aman
Mitos zaman dulu menganggap bahwa menggendong anak akan membuat si Kecil jadi bau tangan alias manja.
Hal ini yang membuat para orang tua baru semakin ragu-ragu untuk menggendong bayi mereka. Namun, mitos tersebut tidak terbukti benar, kok. Nyatanya, menggendong adalah salah satu cara perawatan bayi baru lahir yang banyak manfaatnya.
Menggendong bayi membantu membangun bonding Ibu dan si Kecil, menghangatkan tubuh bayi, menghadirkan rasa nyaman dan aman bagi si Kecil, hingga membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Jadi, berikut adalah cara menggendong bayi baru lahir yang benar:
1. Topang Kepala dan Leher Bayi
Hal terpenting yang harus Ibu ingat dalam cara menggendong bayi adalah menopang kepala dan lehernya dengan baik.
Saat akan mengangkat bayi, selipkan satu tangan Ibu di bawah kepala dan lehernya dan tangan lainnya di bawah pantatnya. Tekuk lutut Ibu untuk melindungi punggung Ibu saat akan menggendong si Kecil.
Bayi baru lahir tidak memiliki kontrol otot leher dan punggung yang cukup kuat untuk menyangga kepalanya sendiri. Terlebih ukuran kepala bayi masih lebih besar dibanding proporsi tubuhnya. Itulah mengapa, Ibu harus membantu menopang kepalanya agar tidak terkulai.
Saat akan mengangkat bayi, pastikan salah satu tangan Ibu mantap menopang bagian bawah kepala sampai ubun-ubun bayi (titik lunak di bagian atas kepalanya), selipkan ibu jari di ketiak bayi dan sangga kepalanya dengan keempat jari lainnya. Letakkan tangan yang satu lagi di bawah pantat bayi.
Kemudian, angkat tubuhnya setinggi dada Ibu sembari meluruskan kembali kaki Ibu supaya bisa berdiri tegak.
Baca Juga: 5 Cara Menidurkan Bayi dengan Metode Ibu Kekinian
2. Rilekskan Tubuh Ibu
Selama menggendong bayi, usahakan jangan tegang, ya, Bu.
Rilekskan tubuh dan percayakan pada insting Ibu sebagai orang tua untuk mengangkat dan gendong bayi dengan mantap.
Jika Ibu bergerak dengan yakin, Ibu akan merasa lebih nyaman dan bayi juga merasa lebih aman dalam dekapan Ibu.
3. Posisikan Bayi dalam Gendongan
Selanjutnya, cara menggendong bayi baru lahir akan terserah Ibu. Selama bagian kepala dan lehernya ditopang dengan mantap dan aman oleh kedua tangan Ibu, bayi bisa digendong dalam posisi apa pun.
Ada berbagai jenis gendongan yang mungkin Ibu dan si Kecil sukai. Beberapa posisi berikut juga bagus untuk menyusui atau menyendawakan bayi:
-
Cradle Hold: Bayi digendong posisi telentang setinggi dada Ibu. Tempatkan kepala bayi di lekukan salah satu siku, lalu geser posisi tangan Ibu yang ada di bokongnya ke atas untuk menopang lehernya dari bawah. Sambil tetap menopang kepalanya, gerakkan tangan Ibu yang satu dari lengan penyangga ke bawah untuk menopang bokongnya.
-
Shoulder Hold: Angkat bayi dengan posisi berdiri sejajar tubuh Ibu, agar kepalanya setinggi bahu Ibu. Sandarkan kepalanya di dada dan bahu Ibu sehingga ia dapat melihat ke belakang Ibu. Letakkan satu tangan di kepala dan lehernya, dan tangan lainnya menopang pantat bayi.
-
Belly Hold: Angkat bayi dengan cara seperti di atas, dan baringkan tengkurap, di lengan bawah dengan kepala bayi menghadap siku Ibu. Kakinya harus mendarat di kedua sisi tangan, lebih dekat ke tanah sehingga posisi bayi agak miring. Posisi ini berguna jika bayi kembung dan perlu bersendawa. Usap punggung bayi dengan lembut untuk membantunya sendawa.
-
Lap Hold: Setelah mengangkat bayi, duduklah di kursi dengan kaki mantap menjejak lantai. Letakkan bayi di pangkuan Ibu dalam posisi telentang, dengan kepala sejajar lutut Ibu. Angkat kepalanya dengan kedua tangan Ibu sebagai penyangga dan lengan bawah Ibu di bawah tubuhnya. Kaki bayi harus diselipkan ke dalam pinggang Ibu.
Bereksperimenlah dengan mencoba berbagai posisi untuk mengetahui mana cara menggendong bayi yang terbaik bagi Ibu dan si Kecil.
4. Pastikan Bayi dalam Posisi Aman dan Nyaman
Selain selalu memastikan kepala dan leher bayi tertopang dengan baik, selalu ingatlah 5 aturan TICKS berikut ini:
-
Tight atau ketat. Maksudnya, eratkan gendongan Ibu sehingga badan si Kecil menempel di badan Ibu seperti dipeluk. Tapi, jangan memeluknya terlalu kencang agar si Kecil masih bisa leluasa bernapas, ya.
-
In View at All Times alias selalu dalam penglihatan Ibu. Artinya, posisi wajah bayi harus selalu terlihat agar Ibu dapat dengan mudah mengecek kondisinya.
-
Close Enough to Kiss alias posisinya yang dekat dengan Ibu. Selama menggendong, pastikan kepala si Kecil selalu dekat jangkauan untuk dicium.
-
Keep Chin off the Chest. Pastikan dagu bayi tidak menempel ke dada Ibu agar saluran napasnya tidak tertutup.
-
Supported Back. Pastikan gendongan Ibu dapat menyangga punggung sampai leher bayi dengan sempurna.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Memijat Bayi agar Nyaman
Jangan lupa kunjungi Bebe Journey sebagai panduan Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di Bebe Journey, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, hingga mengecek grafik pertumbuhan bayi setiap bulannya. Gratis!
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi
Setelah tahu bagaimana cara menggendong bayi baru lahir yang benar, Ibu juga harus memahami hal-hal lain seputar keamanan dan kenyamanan si Kecil selama digendong.
Berikut adalah beberapa tips yang perlu Ibu perhatikan selama menggendong si Kecil:
-
Pantau terus mood dan kondisi bayi. Jika bayi rewel atau menangis, coba ubah posisi menggendongnya untuk melihat apakah ia menjadi lebih nyaman.
-
Ibu bisa menimang bayi dengan gerakan lembut dan lambat, tapi jangan digoyang-goyang atau ayunkan dengan kencang. Hal ini dapat memicu shaken baby syndrome yang menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan kematian.
-
Gendong bayi dengan kedua tangan saat Anda naik dan turun tangga untuk menambah keamanan.
-
Jangan memasak atau membawa minuman panas sambil menggendong bayi karena dapat menyebabkan cedera secara tidak sengaja. Jangan pula menggendong bayi dekat orang lain yang memegang/mengerjakan hal-hal tersebut.
-
Jaga agar kepalanya selalu menghadap ke luar agar tidak menyebabkan bayi sesak napas.
-
Cobalah skin-to-skin contact saat menggendong bayi. Misalnya dengan menggendong bayi di dada telanjang Ibu, dan menutupinya dengan selimut.
-
Pilih posisi duduk jika Ibu masih merasa gugup saat menggendong bayi. Duduk juga merupakan ide bagus bagi pengasuh lain yang mungkin tidak memiliki kekuatan untuk menopang berat badan bayi, seperti kakek dan neneknya yang sudah lanjut usia.
-
Gunakan gendongan bayi, misalnya selendang jarik, stretchy wrap, atau atau gendongan samping, untuk menggendong bayi secara handsfree agar Ibu bisa beraktivitas dengan lebih leluasa.
Baca Juga: Cara Menenangkan Bayi yang Sering Kaget saat Tidur
Meski kecil, bayi baru lahir tidak serapuh yang Ibu bayangkan, kok. Kuncinya adalah Ibu bisa merasa nyaman saat menggendongnya dan menopang kepala dan leher si Kecil dengan baik.
Pada awalnya mungkin Ibu merasa canggung atau kaku. Tapi dengan latihan dan terus mengingat tips-tips di atas, Ibu jadi lebih mudah menerapkan cara menggendong bayi yang benar dan aman.
Semoga artikel ini membantu!