10 Manfaat Labu Kuning untuk MPASI, Nutrisi, dan Resep Simpel

Labu kuning untuk MPASI kaya serat yang melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, serta mengandung vitamin yang mendukung pertumbuhan dan daya tahan tubuh si Kecil. Teksturnya lembut, sehingga aman dikonsumsi mulai sejak 6 bulan,

Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
labu kuning untuk mpasi-bebeclub


Labu kuning untuk MPASI bagus untuk pencernaan karena teksturnya lembut dan tinggi serat. Kandungan vitamin A, C, zat besi, folat, kalsium, dan magnesium juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah anemia, serta mendukung pertumbuhan tulang dan otot bayi.

Pelajari manfaat, resep, serta tips memasak labu kuning agar bayi lahap makan dan tumbuh optimal!

Kenapa Memilih Labu Kuning untuk MPASI?

Tekstur labu kuning lembut dan mudah dicerna, jadi aman diberikan sejak bayi mulai MPASI tanpa khawatir tersedak. Rasanya juga manis alami, jadi biasanya lebih mudah diterima bayi.

Dari segi nutrisi, labu kuning cocok diberikan sebagai MPASI pertama karena kaya zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang si Kecil. Berikut kandungan satu mangkuk puree labu kuning rebus (atau sekitar 245 gram).

Kandungan Gizi

Jumlah

Manfaat untuk Bayi

Air

230 gram

Melancarkan BAB dan mencegah dehidrasi

Energi

49 kkal

Memberi pasokan tenaga untuk aktivitas dan fungsi tubuh

Protein

1,76 gram

Mendukung pertumbuhan tubuh karena merupakan protein nabati terbaik

Lemak

0,172 gram

Membantu penyerapan vitamin

Karbohidrat

12 gram

Memberi tenaga dan menambah berat badan bayi

Serat

2,7 gram

Menjaga kesehatan pencernaan

Gula

5,1 gram

Sumber energi utama

Kalsium

36,8 mg

Membangun tulang dan gigi

Zat besi

1,4 mg

Mencegah anemia

Magnesium

22 mg

Menunjang perkembangan saraf

Fosfor

73,5 mg

Membantu pembentukan tulang dan gigi

Kalium

564 mg

Mengatur keseimbangan cairan

Natrium

2,45 mg

Menjaga fungsi otot dan saraf serta mengontrol keseimbangan air dan mineral

Beta karoten

5,14 mg

Diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh

Vitamin C

11,5 mg

Menjaga daya tahan tubuh

Vitamin E

1,96 mg

Menjaga kesehatan kulit

Vitamin A

0,7 mg

Melawan infeksi, menjaga fungsi mata, merangsang pertumbuhan

Baca Juga: 7 Pilihan Buah yang Aman untuk MPASI Bayi 6 Bulan

Kapan dan Bagaimana Memulai MPASI Labu Kuning?

Labu kuning bisa diberikan dalam bentuk bubur halus (puree) sejak bayi usia 6 bulan.

Namun, sebaiknya perhatikan juga kesiapan bayi makan makanan padat, seperti sudah bisa duduk tegak, tertarik melihat makanan, membuka mulut saat sendok mendekat, dan mampu menelan dengan baik.

Sebagai perkenalan pertama, coba berikan 1–2 sdm puree labu kuning sebanyak 2 kali sehari. Ketika si Kecil sudah terbiasa, coba tingkatkan porsi secara bertahap menjadi 2–3 sendok makan setiap kali makan hingga sekitar 4–8 sendok makan. 

Berikut panduan tekstur labu kuning untuk MPASI sesuai usia bayi:

Usia Bayi

Tekstur MPASI Labu Kuning

Cara Mengolah

6–9 bulan

Bubur halus kental

Kukus labu, lalu blender.

9–12 bulan

Cincang halus, tingkatkan tekstur secara bertahap jadi cincang kasar, dan dipotong dadu besar yang bisa digenggam

Campurkan labu dengan nasi dan protein hewani

12–24 bulan

Dihaluskan atau cincang secukupnya

Olah labu kuning menjadi makanan yang dikonsumsi sekeluarga

Manfaat Labu Kuning untuk MPASI Bayi

Labu kuning bagus untuk MPASI pertama bayi karena kaya nutrisi, mudah dicerna, dan rasanya manis. Berikut berbagai manfaat labu kuning sebagai MPASI:

1. Melancarkan Pencernaan

Berbanding terbalik dari anggapan banyak orang selama ini, labu kuning tidak menyebabkan sembelit pada bayi.

Sebaliknya, kandungan serat labu kuning justru membantu melancarkan pencernaan dan teksturnya yang lembut mudah diolah tubuh si Kecil. Maka itu, labu kuning cocok sebagai MPASI pencegah sembelit.

Namun memang, jika bayi baru mulai MPASI lalu diberi labu terlalu banyak, pencernaannya bisa kaget dan efeknya mirip sembelit. Jadi, berikan sedikit dulu dan pastikan ia cukup cairan dari ASI atau air putih.

Agar lebih yakin, Ibu bisa langsung cek kesehatan pencernaan si Kecil setiap kali diberikan makanan baru lewat AI Poop Tracker. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan Ibu bisa langsung dapatkan hasil analisisnya dalam 60 detik, lho!

Baca Juga: Warna dan Tekstur Feses Bayi MPASI yang Normal

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Labu memiliki vitamin C yang mampu memperkuat sistem imun agar bisa melawan infeksi. Buah ini juga kaya beta-karoten, yakni antioksidan yang melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. 

Radikal bebas diketahui meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti kanker dan diabetes di kemudian hari. Dengan begitu, bayi bisa tumbuh sehat dan bugar.

3. Menjaga Kesehatan Mata

Labu kuning untuk MPASI kaya akan beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah rabun senja.

Dengan penglihatan sehat, bayi lebih leluasa bermain, menyentuh, meraih, menggenggam, dan belajar makan sendiri. Ia juga bisa membedakan mana benda yang aman dan berbahaya untuk dimainkan.

4. Membantu Tidur Lebih Nyenyak

Labu mengandung triptofan, yaitu asam amino yang membantu tubuh memproduksi serotonin. Serotonin merupakan senyawa di otak yang merangsang hormon yang memicu rasa kantuk, yaitu melatonin.

Serotonin juga membuat tubuh si Kecil jadi lebih rileks sehingga tidurnya lebih berkualitas. Bapak Ibu bisa memberikan MPASI labu kuning bila si Kecil memiliki gangguan tidur. 

5. Menunjang Pertumbuhan Tulang

Labu kuning untuk MPASI kaya akan kalsium dan fosfor untuk membangun kekuatan dan pertumbuhan tulang dan gigi.

Studi terbitan Biomolecules (2021) bahkan menyatakan, 99% kalsium dan 85% fosfor di tubuh ditemukan pada tulang dan gigi.

6. Meningkatkan Energi Tubuh

Labu kuning untuk MPASI meningkatkan energi dari kandungan karbohidrat dan kalium. Karbohidrat merupakan sumber energi yang digunakan pertama kali oleh tubuh.

Sementara itu, kalium menyeimbangkan metabolisme tubuh dan mengubah makanan menjadi energi. Jadi, si Kecil bisa aktif sepanjang hari.

Satu mangkuk labu kuning mengandung 500 mg kalium dan memenuhi 58%–90% kebutuhan kalium harian bayi.

7. Menjaga Kulit Tetap Sehat 

Labu kuning untuk MPASI kaya vitamin E dan beta-karoten yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. 

Studi terbitan Journal of Research in Medical Sciences juga menjelaskan, vitamin E juga bermanfaat untuk memperbaiki kondisi kulit dengan dermatitis atopik.

8. Mendukung Perkembangan Saraf

Kekurangan magnesium akan berdampak pada fungsi saraf bayi, seperti tremor, kejang-kejang, dan mudah rewel. 

Asupan magnesium yang cukup dari MPASI labu kuning bisa mencegah gangguan tersebut, juga membantu meredakan kecemasan.

Bayi berusia 0–6 bulan memerlukan 39 mg magnesium per hari. Untuk bayi 7–12 bulan, kurang lebih membutuhkan 75 mg magnesium setiap harinya.

9. Menurunkan Risiko Obesitas

Labu kuning merupakan MPASI tinggi serat dan relatif rendah kalori. Serat membuat si Kecil kenyang lebih lama sehingga mengurangi hasrat makan berlebihan.

Dengan begitu, berat badannya bisa terjaga dengan optimal.

10. Menumbuhkan Selera Makan

Labu kuning memiliki rasa manis alami. Rasa manis ternyata sudah menjadi rasa favorit bawaan sejak lahir karena ini merupakan hasil evolusi manusia.

Untuk itu, Bapak Ibu bisa menambahkan labu kuning untuk MPASI agar si Kecil lebih bersemangat makan karena ada rasa manis alami kesukaannya.

Baca Juga: 10 Cara Tepat Terapkan Feeding Rules agar Anak Mau Makan

Apakah Labu Kuning Menyebabkan Alergi?

Secara umum, labu kuning aman untuk bayi dan jarang memicu alergi. Namun, tetap ada kemungkinan sebagian kecil bayi menunjukkan sensitivitas terhadap protein tertentu dalam labu kuning.

Jika alergi terjadi, gejalanya biasanya ringan, seperti ruam di sekitar mulut, gatal, atau sedikit gangguan pencernaan. Reaksi ini biasanya muncul segera setelah bayi mencicipi makanan tersebut.

Meski kasus alergi labu kuning tergolong langka, orang tua tetap perlu memperhatikan respon bayi saat pertama kali dikenalkan. 

Jika muncul tanda-tanda alergi yang mencurigakan, hentikan dulu pemberian MPASI labu kuning dan konsultasikan ke dokter.

Resep MPASI Labu Kuning yang Mudah Dibuat

Ini dia ide-ide resep labu kuning untuk MPASI yang bisa dicoba di rumah!

1. Yoghurt Labu Kuning

Bahan-bahan: 

  • 1 mangkuk plain yogurt atau greek yogurt 
  • 1 mangkuk labu kuning yang sudah dihaluskan
  • 4 sdt kayu manis bubuk
  • 2 sdt jahe bubuk 
  • 1 sdt cengkeh bubuk
  • ½ sdt pala bubuk 

Cara membuat:

  1. Campurkan semua rempah-rempah bubuk sampai merata. 
  2. Pada 1 mangkuk labu kuning halus, tambahkan rempah-rempah tersebut, aduk rata.
  3. Tambahkan 1 mangkuk yoghurt, aduk rata.
  4. Tambahkan topping seperti potongan pisang atau selai kacang bila Ibu mau.
  5. Yoghurt labu kuning siap disantap.

2. Labu Kuning Panggang 

Bahan-bahan:

  • 1 buah labu kuning 
  • Minyak sayur atau minyak zaitun
  • Bubuk kayu manis secukupnya 

Cara membuat: 

  1. Potong-potong labu kuning jadi beberapa bagian. 
  2. Oles potongan labu kuning dengan minyak.
  3. Taburkan bubuk kayu manis. 
  4. Letakkan di kertas panggangan. 
  5. Tusuk-tusuk labu kuning dengan garpu. 
  6. Panggang dengan suhu 200 derajat Celcius selama 40–50 menit sampai jadi empuk. Waktu memasak tergantung ukuran labu kuning yang Ibu gunakan.
  7. Diamkan sampai dingin, lalu kupas kulitnya. 
  8. Potong menjadi bagian lebih kecil dan labu kuning untuk MPASI siap disajikan.

Baca Juga: 16 Sayur yang Baik untuk MPASI Bayi 6-12 Bulan

3. Pancake Labu Kuning

Bahan-bahan: 

  • 1 mangkuk terigu 
  • 1 mangkuk labu kuning yang sudah dihaluskan 
  • Bubuk kayu manis
  • 2 butir telur 
  • Baking powder 
  • Garam secukupnya
  • Susu

Cara membuat: 

  1. Di dalam mangkuk, tuangkan labu kuning yang sudah dihaluskan dan dua butir telur. Aduk sampai merata. 
  2. Tambahkan tepung terigu, baking powder, bubuk kayu manis, dan garam secukupnya. 
  3. Siapkan teflon atau wajan anti lengket. Berikan sedikit minyak atau mentega. 
  4. Tuangkan adonan, buat satu pancake berukuran besar atau banyak pancake berukuran kecil. Untuk pancake kecil, cukup tuangkan 1 sdm adonan.
  5. Saat sudah terlihat gelembung-gelembung kecil atau pinggiran adonan berwarna keemasan, balik, dan biarkan sisi satunya matang.
  6. Lanjutkan sampai adonan habis. Labu kuning untuk MPASI siap disajikan.

4. Puree Labu Kuning dan Apel 

Agar si Kecil tidak bosan, tambahkan apel ke dalam MPASI labu kuning.

Bahan-bahan: 

  • 1 buah labu kuning, potong-potong 
  • 3 buah apel yang sudah dikupas dan dibuang bijinya
  • Bubuk kayu manis.

Cara membuat: 

  1. Rebus labu kuning dan apel di air panas sampai lunak.
  2. Sisihkan. Setelah dingin, haluskan sampai menjadi puree.
  3. Tambahkan bubuk kayu manis untuk tambahan rasa pada labu kuning untuk MPASI.

5. Sup Labu Kuning 

Sup labu kuning adalah MPASI yang lezat dan bisa menghangatkan tubuh bayi. 

Bahan-bahan: 

  • ½ buah labu kuning berukuran sedang 
  • ½ buah bawang bombay, potong-potong kecil 
  • ¼ gelas krim 
  • 1–2 sdm mentega 
  • Garam dan merica 

Cara membuat: 

  1. Kupas dan potong-potong labu menjadi dadu. Bersihkan bijinya. 
  2. Di panci, lelehkan mentega dan tumis bawang bombay. 
  3. Saat bawang bombay melunak, tambahkan potongan labu dan tumis sampai warnanya jadi kecokelatan.
  4. Tambahkan 3 gelas air putih, garam, dan merica. 
  5. Biarkan labu sampai jadi lunak, lalu sisihkan. 
  6. Saat sudah mencapai suhu ruang, blender menjadi puree
  7. Tuang kembali puree ke panci, lalu tambahkan krim. 
  8. Biarkan sampai mendidih dengan api sedang. 
  9. Sup labu kuning siap disajikan.

Itu dia manfaat resep labu kuning untuk MPASI yang bisa dicoba di rumah. Ingin tahu apakah pertumbuhan si Kecil sudah sesuai dengan standar WHO? Pantau pertambahan panjang dan berat badan si Kecil tiap bulan langsung di BebeJourney! Plus, ada AI Poop Tracker untuk bantu Ibu monitor kesehatan pencernaannya serta panduan tumbuh kembang eksklusif yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan Ibu dan si Kecil.

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Editorial Staff. (2023). Vitamin A supplementation in infants 1–5 months of age. World Health Organization. https://www.who.int/tools/elena/interventions/vitamina-infants
  2. Editorial Staff. (2025). Pumpkin for Babies. Solid Starts. https://solidstarts.com/foods/pumpkin/?hcUrl=%2Fen-US
  3. Editorial Staff. (2013, July 18). Salt and Sodium. The Nutrition Source - Harvard Chan School. https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/salt-and-sodium/
  4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2018). Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Diakses pada 13 September 2025. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  5. Editorial Staff. (2021, July). What Is Tryptophan? Sleep Foundation. https://www.sleepfoundation.org/nutrition/what-is-tryptophan
  6. Ciosek, Ż., Kot, K., & Rotter, I. (2021). The Effects of Calcium, Magnesium, Phosphorus, Fluoride, and Lead on Bone Tissue. Biomolecules, 11(4), 506. https://doi.org/10.3390/biom11040506
  7. Ma, Y., Li, C., Su, W., Sun, Z., Gao, S., Xie, W., Zhang, B., & Sui, L. (2025). Carotenoids in Skin Photoaging: Unveiling Protective Effects, Molecular Insights, and Safety and Bioavailability Frontiers. Antioxidants, 14(5), 577. https://doi.org/10.3390/antiox14050577
  8. Prinz, P. (2023). Sweetness preference and its impact on energy intake and body weight – a review of evidence. Frontiers in Nutrition, 10, 1289028. https://doi.org/10.3389/fnut.2023.1289028


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait