9 Pilihan Protein Nabati untuk MPASI Bayi

Protein nabati sudah dapat diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan. Protein penting untuk regenerasi sel-sel tubuh, pertumbuhan rambut da...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
17 Feb 2023


Protein nabati sudah dapat diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan. Protein penting untuk regenerasi sel-sel tubuh, pertumbuhan rambut dan kuku, juga memperbarui sel-sel darah, tulang, serta jaringan kulit dan otot bayi. Lalu, apa saja sumber protein nabati yang sehat dan enak untuk MPASI bayi?

Yuk, ketahui manfaat serta rekomendasi makanannya yang bagus untuk dijadikan MPASI bayi!

Kenapa Penting Memberikan Protein Nabati untuk MPASI?

Semakin besar usia bayi, kebutuhan gizi dan energinya akan ikut bertambah, Bu. Inilah alasannya pemberian ASI eksklusif perlu dibarengi dengan makanan pendamping. 

Namun, memberikan makanan untuk MPASI bayi tentu tidak boleh sembarangan. Menu MPASI yang berkualitas sebaiknya mengandung gizi seimbang, salah satunya berupa protein. Protein adalah sumber asam amino yang penting untuk metabolisme tubuh. Beberapa asam amino, yang disebut sebagai asam amino esensial, tidak dapat diproduksi oleh tubuh. 

Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), komposisi protein yang dibutuhkan si Kecil adalah sebanyak 10-15% dari total kalorinya. Sebagai contoh:

  • Bayi usia 6-8 bulan membutuhkan 20-30 kkal/hari.

  • Bayi usia 9-11 bulan membutuhkan 30-45 kkal/hari.

  • Bayi usia 12-23 bulan membutuhkan 55-80 kkal/hari.

Untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial, manusia hanya bisa mendapatkannya dari sumber protein hewani (prohe) dan protein nabati (prona).

Selain tinggi protein dan asam amino esensial, prona juga mengandung nutrisi lain yang penting untuk tubuh anak dan tidak terdapat di sumber protein hewani, seperti serat-serat beberapa jenis vitamin dan mineral. 

Baca Juga: Cara Menghangatkan MPASI dan Menyiapkan Makanan Bayi

Pilihan Sumber Protein Nabati untuk MPASI Bayi

Umumnya, pilihan makanan mengandung protein nabati berasal dari sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Untuk mencukupi kebutuhan protein harian, Ibu bisa memberikan si Kecil MPASI dari berbagai sumber protein nabati berikut ini.

1. Tahu

Tahu adalah salah satu sumber protein nabati untuk MPASI bayi yang terbuat dari kacang kedelai. Kacang kedelai memiliki kadar protein paling tinggi dibandingkan sumber protein nabati lainnya, Bu.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B.

Selain mudah didapatkan di mana saja, tahu juga sangat mudah untuk diolah menjadi menu MPASI yang mengenyangkan, Bu. Misalnya, bubur tahu gurih, sup tahu, nasi tim tahu, atau scrambled tofu. 

2. Tempe

Sama seperti tahu, tempe juga terbuat dari kacang kedelai yang tinggi sumber protein nabatinya. 

Namun perbedaannya, tempe melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Oleh karena itu, terdapat kandungan bakteri baik dalam tempe yang dapat bantu melancarkan pencernaan si Kecil, Bu.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tempe terkandung 201 kkal kalori, 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 13,5 gram karbohidrat, 1,4 serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. 

Ibu bisa mengolah sumber protein nabati untuk MPASI bayi ini sebagai bubur tempe, nugget tempe keju mozarella, perkedel tempe, dan lain sebagainya.

3. Kacang Merah

Protein nabati untuk MPASI bayi juga banyak terdapat pada kacang-kacangan. Salah satunya adalah kacang merah. 

Per 100 gram kacang merah, terdapat 10 gram protein, 1 gram lemak, 24,7 karbohidrat, dan 3,5 gram serat. Kacang merah juga mengandung kalium yang berfungsi menjaga kesehatan jantung, asam folat, serta zat besi. 

Untuk jenis kacang-kacangan ini, Ibu bisa mengolahnya dengan mudah menjadi bubur atau sup kacang merah. Ibu juga dapat mengolahnya sebagai es kacang merah yang menyegarkan. 

4. Kacang Hijau

Jenis kacang-kacangan berikutnya yang merupakan sumber protein nabati adalah kacang hijau. Kacang hijau sangat populer diolah menjadi burjo (bubur kacang ijo), es lilin kacang hijau, ataupun puding kacang hijau. Si Kecil pasti suka, deh, dengan rasa manisnya!

Supaya kandungan proteinnya juga bervariasi, coba tambahkan sumber protein hewani, seperti mengganti santan di burjo dengan yogurt atau menambahkan lelehan keju mozzarella di atasnya.

Selain mengandung sekitar 8,7 gram protein, kacang hijau juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan flavonoid yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh.

5. Kentang

Kentang tidak hanya tinggi karbohidrat, Bu, tapi juga menjadi salah satu sumber protein nabati yang direkomendasikan sebagai MPASI bayi. 

Satu buah kentang ukuran sedang (150 gram) yang direbus dengan kulit mengandung 4,5 gram protein. Kentang juga mengandung vitamin C dan B6 yang tak kalah baik bagi si Kecil. 

Selain diolah menjadi mashed potato atau bubur kentang, Ibu bisa mengolahnya menjadi kentang tumbuk brokoli, perkedel kentang, sup krim kentang, sup telur kentang wortel, atau sup sayur bening.

6. Brokoli

Brokoli adalah sayuran tinggi serat yang juga mengandung protein nabati dalam jumlah cukup tinggi, lho, Bu!  Satu bonggol brokoli ukuran medium saja kira-kira mengandung sekitar 4,28 gram, vitamin K, vitamin C, dan kandungan zat lainnya.

Jadi, yuk coba masukkan brokoli ke dalam menu MPASI anak, ya. Misalnya membuat brokoli saus keju, sup sayur brokoli, dan lainnya.

7. Bayam

Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam ternyata juga menjadi pilihan makanan mengandung protein nabati.

Sebanyak 100 gram bayam diketahui mengandung sekitar 2,3 gram protein. Protein dalam sayur bayam mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan organ tubuh.

Tak berhenti sampai di situ, bayam juga kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan kalsium. Coba olah sayuran ini menjadi bubur siram bayam atau bubur bayam alpukat yang lezat!

8. Jagung Manis

Jagung manis adalah sumber protein nabati berikutnya yang bisa Ibu pilih untuk menu MPASI bayi sehari-hari. Sayuran ini mengandung 4,68 gram protein per 1 bonggol besarnya, lho!

Tidak hanya bergizi, jagung manis juga memiliki cita rasa yang lezat sehingga pasti akan disukai oleh si Kecil. Ibu bisa mengolahnya sebagai hidangan sup krim jagung hangat, atau membuatnya sebagai puding.

9. Alpukat

Beberapa jenis buah-buahan juga bisa dimanfaatkan sebagai MPASI yang mengandung protein nabati, misalnya alpukat. Dalam 1 porsi alpukat ukuran sedang, terkandung sekitar 4 gram protein. 

Selain protein, nutrisi yang terkandung di dalam buah ini juga beragam, seperti asam folat, kalium, vitamin C, vitamin B, vitamin E, serat, hingga lemak sehat.

Sebagian besar kandungan di dalamnya menjadikan alpukat bermanfaat mendukung pencernaan serta sebagai makanan untuk perkembangan otak bayi.

Teksturnya yang lembut, Ibu bisa mengolah alpukat dengan mudah menjadi bubur biskuit alpukat, bubur alpukat salmon, atau smoothie pisang alpukat.

Baca Juga: 11 Manfaat Keju untuk Bayi MPASI dan Tips Penyajiannya

Nah, itulah daftar protein nabati untuk MPASI bayi yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil. Untuk info lebih lanjut tentang jenis protein nabati yang baik untuk kesehatan si Kecil, tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau tenaga kesehatan profesional ya, Bu!

Konsultasi ke dokter juga dapat membantu Ibu mendeteksi adanya kemungkinan atau “bakat” alergi kacang-kacangan pada bayi mulai sejak dini. 

Jangan lupa, Ibu juga bisa mengakses inspirasi MPASI bayi dari sumber protein nabati sesuai tahapan umurnya di Bebe Journey. Di sini, Ibu juga bisa mengecek informasi dan fitur edukatif yang dapat dilakukan si Kecil setiap bulannya untuk mendukung tumbuh kembang hebatnya.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu. 


Referensi:

  1. Data Komposisi Pangan Indonesia. http://www.panganku.org/id-ID. Diakses pada 4 Januari 2022.
  2. Healthline. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/19-high-protein-vegetables#14. Diakses pada 4 Januari 2022.
  3. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318600. Diakses pada 4 Januari 2023.
  4. Web MD. https://www.webmd.com/diet/benefits-protein. Diakses pada 4 Januari 2023.
  5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19. Diakses pada 4 Januari 2023.
  6. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/protein-rich-foods-2633936. Diakses pada 4 Januari 2023.
  7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/. Diakses pada 4 Januari 2023.
  8. Healthline. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/19-high-protein-vegetables#19.-Avocado. Diakses pada 4 Januari 2023.
  9. Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/why-avocados-are-a-healthy-addition-to-your-diet/. Diakses pada 4 Januari 2023.


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait