17 Pilihan Protein Nabati untuk MPASI Bayi

Tempe, tahu, dan brokoli adalah beberapa jenis makanan mengandung protein nabati untuk MPASI. Penting bagi Ibu untuk memberikannya dalam menu makanan sehari-hari.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
17 Feb 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
protein nabati untuk MPASI - Bebeclub


Protein nabati untuk MPASI bisa mulai diberikan sejak bayi usia 6 bulan. Nutrisi ini dapat bantu tubuh meregenerasi sel darah, tulang, jaringan kulit, dan otot. Apa saja sumber makanannya?

Sumber Protein Nabati untuk MPASI Bayi

Apa saja protein nabati untuk MPASI bayi? Ibu dapat menemukan jawabannya pada daftar bahan makanan di bawah ini:  

1. Tahu

Tahu terbuat dari kacang kedelai yang memiliki kadar protein nabati paling lengkap dibandingkan dengan bahan makanan lain.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram tahu mengandung 10,9 g protein. Selain itu, tahu kaya akan lemak, karbohidrat, zat besi, fosfor, kalsium, zinc, tembaga, dan vitamin B. 

Selain ekonomis, Ibu juga dapat mengolahnya menjadi berbagai macam makanan menarik seperti bubur tahu gurih, sup tahu, nasi tim tahu, atau scrambled tofu. 

2. Tempe

Sama seperti tahu, tempe juga bagus sebagai protein nabati untuk MPASI karena terbuat dari kacang kedelai yang tinggi protein nabati kompleks. Bedanya, tempe melalui proses fermentasi terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, tempe juga mengandung bakteri baik (probiotik) yang dapat bantu melancarkan pencernaan si Kecil, Bu.

Menyadur Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram gram tempe terkandung 20,8 gram protein. Diikuti dengan karbohidrat, lemak, serat pangan, kalsium. Vitamin B, dan zat besi.

3. Kacang Merah

Kacang merah termasuk ke dalam daftar makanan kaya protein nabati. Sebab, di dalam 100 gramnya mengandung 10 gram protein. 

Bukan hanya itu saja, makanan ini juga kaya akan kalium yang berfungsi menjaga kesehatan jantung serta zat besi untuk bantu cegah anemia.

Ibu bisa mengolah kacang merah menjadi puree atau diblender untuk dijadikan es lilin. Selain segar, es lilin dapat menjadi stimulasi untuk sensorik taktil anak. 

Baca Juga: 15 Jenis Ikan untuk MPASI dan Takaran Porsi yang Dianjurkan

4. Kacang Hijau

Di dalam 100 gram kacang hijau terdapat 24 gram protein nabati untuk MPASI. Selain itu, terkandung juga serat dan flavonoid yang berfungsi untuk membuang racun dari dalam tubuh. 

Selain bernutrisi tinggi, kacang hijau mudah diolah menjadi berbagai macam camilan lezat seperti bubur, es lilin, hingga puding. 

Untuk memperkaya kandungan nutrisinya, Ibu dapat menambahkan santan, yogurt, atau parutan keju sebagai topping. 

5. Kentang

Tidak hanya tinggi karbohidrat, kentang juga menjadi makanan sumber protein nabati untuk MPASI. 

Satu buah kentang ukuran 150 gram diketahui mengandung sekitar 4,5 gram protein nabati. Terdapat pula nutrisi penting lain yang dibutuhkan tubuh bayi, seperti vitamin C dan vitamin B6.

Selain menjadi puree, Ibu bisa mengolahnya menjadi perkedel, sup krim, atau stick kentang. Tambahkan bahan lain supaya nutrisinya semakin kaya, seperti daging, keju, atau brokoli. 

6. Brokoli

Brokoli adalah sayuran untuk MPASI tinggi serat yang juga mengandung protein nabati dalam jumlah cukup tinggi.  

Satu bonggol brokoli ukuran medium saja mengandung sekitar 4,28 gram protein nabati. Juga mengandung vitamin K, vitamin C, vitamin B6, kalsium, potassium, dan magnesium.

Jadi, yuk coba masukkan brokoli ke dalam menu MPASI anak. Misalnya membuat brokoli saus keju, sup sayur brokoli, dan lainnya.

7. Bayam

Selain kaya zat besi, bayam juga kaya akan protein tumbuhan. Apabila Ibu mengolah bayam sebanyak 100 gram, diperkirakan di dalamnya ada sekitar 2,3 gram protein. 

Bukan hanya itu, bayam juga mengandung asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan kalsium. 

Ibu dapat mengolah bayam menjadi aneka hidangan MPASI yang lezat seperti puree hati ayam bayam, stik bayam tahu telur, hingga pasta saus creamy bayam. 

Baca Juga: Menu MPASI 4 Bintang, Cukupkah untuk Penuhi Gizi Bayi?

8. Jagung 

Sumber protein nabati untuk MPASI berikutnya yang bisa Ibu pilih adalah jagung. Sayuran ini mengandung protein sebesar 4,68 gram per 1 bonggol besar.

Yang menarik dari jagung bukan hanya nutrisinya saja, namun rasanya cenderung manis. Jadi, mudah disukai oleh si Kecil. 

Ibu bisa mengolah bahan makanan ini menjadi bubur jagung, sup krim jagung dengan taburan keju, atau creamy puding jagung. 

9. Alpukat

Alpukat adalah salah satu buah untuk MPASI yang sangat ideal untuk diolah menjadi makanan apa pun. Sebab teksturnya lembut dan bernilai nutrisi tinggi. 

Dalam 1 porsi alpukat ukuran sedang, terkandung sekitar 4 gram protein. Selain itu, ada juga asam folat, kalium, vitamin C, vitamin B, vitamin E, serat, hingga lemak sehat.

Sebagian besar kandungan di dalamnya dapat mendukung kesehatan pencernaan serta perkembangan otak bayi.

10. Edamame

Apabila Ibu merupakan penggemar masakan Jepang mungkin sudah tidak asing dengan edamame. 

Kacang kedelai berukuran besar yang dibungkus dengan kulit berwarna hijau ini mengandung protein nabati sebanyak 11,9 gram (per 100 gram). 

Di samping itu, bahan makanan ini juga kaya akan kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, sodium, zink, folat, kolin, vitamin K, dan vitamin A. 

11. Almond

Biji-bijian satu ini mengandung protein nabati yang cukup tinggi. Jika diolah dengan tepat, dapat menjadi sumber protein nabati yang baik untuk MPASI. 

Dalam 23 butir almond, terkandung 6 gram protein, 14 gram lemak, 6 gram karbohidrat, dan 3 gram serat, magnesium, kalsium, fosfor, flavonoid, dan vitamin E. 

Kandungan nutrisi tersebut dapat berperan sebagai penjaga kesehatan jantung, pereda peradangan, dan antioksidan bagi tubuh si Kecil. 

12. Selai Kacang

Selai kacang tanpa tambahan gula juga sangat baik untuk penuhi kebutuhan protein nabati si Kecil. Ibu dapat memberikannya sebagai topping camilan atau dipping sauce finger foods. 

Menurut data dari U.S. Department of Agriculture, 1 sendok makan selai kacang (16 gram) mengandung protein yang cukup tinggi yaitu sebanyak 3,6 gram. 

Lebih lanjut, makanan ini juga mengandung kalsium dan magnesium yang baik untuk dukung pertumbuhan tulang yang sehat. 

13. Ezekiel Bread

Roti jenis ini mungkin tidak begitu populer di Indonesia, tetapi roti ini dapat menjadi sumber protein nabati untuk bayi MPASI. 

Ezekiel bread sendiri terbuat dari beraneka macam biji-bijian organik yang telah bertunas seperti gandum, millet, barley, spelt, dan kedelai. 

Oleh karena itu, roti ini mengandung protein yang lebih tinggi dari pada jenis roti lainnya. Di mana dalam 2 potong Ezekiel bread terdapat 8 gram protein nabati. 

14. Kacang Polong

Kacang polong adalah salah satu sumber protein dan serat yang tinggi untuk membantu mendukung perkembangan mikrobioma usus dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Kacang hijau juga mengandung flavonol, karotenoid dan vitamin C, sederet antioksidan yang telah terbukti mendukung fungsi sistem imun tubuh bayi.

15. Chia Seeds

Dalam 28 gram chia seeds terkandung protein sebanyak 5 gram dan serat sebanyak 10 gram. 

Di luar itu, biji-bijian ini juga tinggi akan besi, kalsium, selenium, magnesium, asam lemak omega 3, antioksidan, dan masih banyak zat gizi bermanfaat lainnya. 

Untuk penyajiannya, Ibu dapat menaburkan chia seeds dalam pureesmoothies, yogurt, hingga puding favorit si Kecil. 

16. Santan

Ibu bisa menambahkan santan ke menu MPASI bayi yang tinggi protein nabati. Dalam 1 gelas (240 ml) santan ada 3.55 g protein nabati dan 57 gram lemak untuk meningkatkan asupan kalori bayi.

17.  Jambu Biji

Jambu biji adalah salah satu buah yang paling kaya protein. Si Kecil bisa mendapatkan 4,2 gram protein nabati dari setiap 100 gram buah jambu biji merah yang diolah menjadi MPASI.

Buah tropis ini juga tinggi vitamin C dan serat yang bagus untuk pencernaan. Jangan lupa untuk buang dulu biji-bijinya agar tidak menyebabkan bayi tersedak, ya.

 

Baca Juga: Panduan Jadwal MPASI Bayi Usia 6 Bulan dan Menu Idealnya

Kenapa Penting Memberikan Protein Nabati untuk MPASI?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), komposisi protein yang dibutuhkan bayi adalah sebanyak 10-15% dari total kalorinya. Sebagai contoh:

  • Bayi usia 6-8 bulan memerlukan 20-30 kkal/hari.
  • Bayi usia 9-11 bulan memerlukan 30-45 kkal/hari.
  • Bayi usia 12-23 bulan memerlukan 55-80 kkal/hari.

Untuk bantu optimalkan tumbuh kembang bayi, protein hewani (prohe) memang lebih utama. Porsinya dalam MPASI pun harus lebih banyak daripada protein nabati (prona). 

Namun, protein nabati untuk bayi harus tetap ada. Kehadiran prona penting untuk memenuhi nutrisi lain yang tidak ada dalam prohe, seperti serat serta beberapa jenis vitamin dan mineral. 

Untuk memantau apakah kebutuhan protein nabati si Kecil sudah terpenuhi dan ia sudah tumbuh sesuai dengan tahapan usianya, Ibu dapat memanfaatkan tools Bebe Journey

Di dalamnya, temukan juga berbagai panduan MPASI yang telah tervalidasi ahli juga poop checker untuk memantau kondisi kesehatan pencernaan si Kecil. Gratis!

Selamat membersamai tumbuh kembang si Kecil menjadi anak hebat, Bu!

 


 

Referensi:

IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19

Verywell. (2022). Kid-Friendly, Protein-Rich Foods. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/protein-rich-foods-2633936

‌Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/

‌WebMD Editorial Contributors. (2020, September 5). Health Benefits of Chicken. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-chicken#

‌KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Kkp.go.id. https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/40492-tancap-gas-usai-lebaran-kkp-ajak-masyarakat-perbatasan-bangga-makan-ikan#

‌Semeco, A. (2019, December 8). 10 Foods That Are Almost Pure Protein. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/10-foods-almost-pure-protein#TOC_TITLE_HDR_10

‌Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view

‌Marcin, A. (2020, September 21). When Can Babies Eat Cheese? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#best-cheeses

‌When babies can eat cheese, and how to serve cheese to babies. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/when-can-my-baby-eat-cheese_1368504

‌Khan, A. (2018, April 20). Giving Yoghurt to Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/yogurt-for-babies-when-to-introduce-and-benefits/#healthbenefitsofcurdyoghurtforbabies

Verywell. (2020). When (and How and Why) to Feed Your Baby Yogurt. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/when-can-babies-eat-yogurt-284243

Watford, M., & Wu, G. (2018). Protein. Advances in nutrition (Bethesda, Md.), 9(5), 651–653. https://doi.org/10.1093/advances/nmy027



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait