11 Obat Diare untuk Bayi yang Alami dan Aman

Obat diare untuk bayi gantikan cairan yang hilang serta memadatkan fesesnya. Beberapa obat yang alami, di antaranya air kelapa muda, pisang, dan puree sayuran.

obat diare untuk bayi-bebeclub


Bu, diare pada bayi bisa cepat menyebabkan dehidrasi dan membahayakan si kecil. Artikel ini membahas obat diare untuk bayi yang aman dan mudah dicoba di rumah.

Yuk, baca sampai tuntas, Bu. Penanganan yang tepat bikin Ibu tenang dan bayi cepat sembuh.

Obat Diare Alami untuk Bayi yang Aman

Diare pada bayi umumnya bisa sembuh sendiri. Namun, bayi berisiko mengalami komplikasi berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Berikut beberapa obat diare untuk bayi yang aman:

Infographic Image

1. ASI

Menyusui membantu mengisi ulang cairan tubuh bayi selama sedang diare agar tidak sampai mengalami dehidrasi yang membahayakan. 

ASI juga mengandung imunoglobulin dan zat gizi lain yang memberikan perlindungan terhadap diare dan penyakit menular lainnya.

Pada bayi berusia di atas 6 bulan, ASI boleh diberikan bergantian dengan cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air tajin, setiap kali si Kecil habis BAB.

2. Oralit

Diketahui, diare pada bayi bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.

Untuk mencegah dehidrasi semakin parah, Ayah Ibu bisa beri obat diare bayi berupa oralit. Berikan sekitar 10 ml per kilogram berat badan bayi.

Namun, konsultasikan dahulu ke dokter jika ingin memberikan oralit pada bayi untuk mengetahui dosis tepat dan frekuensi pemberiannya, ya.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya

3. Pisang

Buah pisang juga termasuk obat diare untuk bayi yang alami, terutama jika si Kecil sudah berusia di atas 6 bulan atau sudah mulai MPASI.

Pati dalam pisang mampu menyerap air di usus besar untuk membantu memadatkan pup encer akibat diare. 

Pisang juga kaya akan kalium, mineral penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

4. Yogurt

Penelitian menyebutkan, yoghurt bagus sebagai obat diare alami untuk bayi usia 6–24 bulan dengan mengurangi frekuensi BAB encer dan mempercepat proses pemulihan. 

Alasannya adalah karena yoghurt kaya sumber probiotik atau bakteri baik yang melawan bakteri penyebab diare dan menjaga kesehatan pencernaan.

Namun, jika diare bayi disebabkan oleh alergi susu atau intoleransi laktosa, sebaiknya jangan berikan yoghurt pada si Kecil. 

Baca Juga: 7 Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Diwaspadai

5. Air Kelapa

Jika si Kecil tidak mau minum air putih, Ayah Ibu bisa coba berikan beberapa sendok air kelapa dalam sehari.

Air kelapa murni bagus sebagai obat mencret bayi 6-12 bulan karena mengandung mineral dan elektrolit tinggi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare.

Air kelapa juga mengandung senyawa disebut monolaurin yang membantu melawan infeksi penyebab diare.

6. Kentang Rebus

Jika bayi diare, berikanlah obat diare untuk bayi yang alami berupa makanan bertepung, seperti kentang rebus. Tepung-tepungan mudah dicerna dan rasanya tawar.

Kentang juga mengandung serat larut yang menyerap cairan berlebih di usus dan memperlambat proses pencernaan. 

Berikanlah kentang rebus untuk dipegang bayi atau sebagai kentang tumbuk yang dilumatkan sampai halus (mashed potato). Jangan tambahkan garam, gula, atau minyak.

7. Nasi Putih

Sama seperti kentang, nasi mengandung pati yang mudah dicerna untuk mempermudah beban kerja sistem pencernaan bayi saat sedang diare.

Sebagai cara alami mengobati diare pada bayi, mengonsumsi nasi putih juga dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran pencernaannya.

Berikanlah nasi putih dalam bentuk yang mudah dikonsumsi bayi, seperti nasi tim atau bubur nasi.

8. Pasta

Makanan bertepung seperti pasta bisa menjadi salah satu pilihan obat diare untuk bayi yang alami dan aman.

Pasta membantu memadatkan pup karena kandungan pati di dalamnya mampu mengikat air dalam usus. 

Pasta umumnya juga rendah serat sehingga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang sensitif. 

bebe journey

Baca Juga: Bagaimana Frekuensi BAB yang Normal pada Bayi Usia 9 Bulan?

9. Apel

Apel bagus diberikan sebagai obat diare untuk bayi berkat kandungan serat bernama pektin. Pektin adalah serat larut yang mengikat feses sehingga BAB tak lagi encer.

Sebaiknya, lumatkan menjadi puree agar semakin mudah dicerna. Kupas apel sebelum diolah karena kulitnya bisa memperparah diare.

10. Sup Ayam

Sup ayam merupakan obat diare alami dan bergizi. Kuahnya kaya air dan mengandung garam yang memberikan hidrasi dan elektrolit.

Sementara itu, ayam merupakan asupan tinggi protein yang dicerna secara perlahan sehingga menghambat diare. 

Tak hanya itu, protein mengembalikan sumber energi bayi yang hilang saat diare. Asupan protein pada ayam mencegah penurunan berat badan berlebih pada bayi.

11. Ubi Jalar Kuning

Ubi jalar yang berwarna kuning kaya akan beta-karoten. Saat dikonsumsi, beta-karoten akan diubah tubuh menjadi vitamin A yang bisa mengurangi frekuensi diare pada bayi.

Tak hanya itu, ubi jalar juga kaya akan pati yang mudah dicerna dan mengikat air pada feses. Tak heran, ubi jalar kuning berpotensi menjadi obat mencret bayi 6–12 bulan yang alami.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyarankan Ibu memberikan suplemen zinc secara rutin kepada bayi usia 6–23 bulan yang sedang diare setidaknya untuk 10–14 hari berturut-turut.

Setelah itu, Ibu bisa cek kembali kondisi pencernaan si Kecil melalui AI Poop Tracker, lho! Hasilnya bisa Ibu download dan konsultasikan langsung ke dokter anak jika memang masih belum ada perubahan berarti.

Bebelac 3

Bantu Optimalkan Kesehatan pencernaan si Kecil, dengan FOS:GOS 1:9 dan Triple A (DHA, LA, ALA)

Cek di Sini!

Waspadai Tanda Dehidrasi pada Bayi Akibat Diare

Diare pada bayi berisiko menyebabkan dehidrasi. Meskipun sudah diberikan obat diare untuk bayi yang alami, tetap waspadai tanda-tanda dehidrasi pada bayi berikut:

  • Bayi jarang buang air kecil.
  • Urine berwarna pekat.
  • Mata cekung.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Turgor kulit yang buruk (kulit tidak kembali ke kondisi semula setelah ditarik pelan; tanda tidak kenyal).
  • Mudah rewel dan cepat haus.

Jika dehidrasi tidak ditangani, bayi dapat menjadi lemas, cenderung tidur terus, dan tidak responsif. 

Untuk mencegah dehidrasi, lanjutkan memberikan ASI diselingi dengan pemberian oralit pada bayi guna mengganti cairan yang keluar setelah diare.

Semoga si Kecil cepat sembuh, ya!

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. (2010, September 16). Livestrong.com. https://www.livestrong.com/article/245744-list-of-starchy-foods-to-eat-when-you-have-diarrhea/
  2. Verywell. (2023). What to Eat and Drink When You Have Diarrhea. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-to-eat-for-diarrhea-1944822
  3. ‌Verywell. (2023). Coconut Water: 6 Benefits and When to Drink It. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/coconut-water-7979107
  4. Arora, Mahok. (2023). Foods for Babies and Toddlers With Diarrhea. Firstcry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/foods-to-feed-babies-and-toddlers-with-diarrhea/
  5. IDAI. (2017). Bagaimana Memberi Makan Anak Saat Sedang Diare. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-memberi-makan-anak-saat-sedang-diare
  6. Healthline. What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do. https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#normal-poop
  7. Nationwide Childrens.org . (2022). Diarrhea. https://www.nationwidechildrens.org/conditions/diarrhea
  8. WebMD. (2023). Diarrhea in Babies. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait