10 Obat Diare untuk Bayi yang Alami dan Aman
Selain pemberian ASI, asupan makanan juga perlu Ibu perhatikan agar si Kecil cepat pulih dari diare. Jadi, apa saja obat diare alami yang aman untuk bayi?
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Diare adalah salah satu masalah pencernaan yang umum menyerang bayi. Yuk, cari tahu obat diare untuk bayi yang aman!
Obat Diare Alami untuk Bayi yang Aman
Diare pada bayi umumnya bisa sembuh sendiri. Namun, bayi berisiko mengalami komplikasi berbahaya jika gejalanya tidak cepat ditangani. Berikut beberapa obat diare untuk bayi yang alami dan aman:
1. ASI
Menyusui membantu mengisi ulang cairan tubuh bayi selama sedang diare agar tidak sampai mengalami dehidrasi yang membahayakan.
ASI juga mengandung imunoglobulin dan nutrisi lain yang memberikan perlindungan terhadap diare dan penyakit menular lainnya.
Pada bayi berusia di atas 6 bulan, ASI boleh diberikan bergantian dengan cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air tajin, setiap kali si Kecil habis BAB.
2. Oralit
Diare pada bayi bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
Untuk mencegah dehidrasi semakin parah, Ibu bisa memberikan larutan oralit sekitar 10 ml per kilogram berat badan bayi.
Namun, konsultasikan dahulu ke dokter jika ingin memberikan oralit pada bayi untuk mengetahui dosis tepat dan frekuensi pemberiannya, ya.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya
3. Pisang
Buah pisang juga termasuk obat diare untuk bayi yang alami, terutama jika si Kecil sudah berusia di atas 6 bulan atau sudah mulai MPASI.
Pati dalam pisang mampu menyerap air di usus besar untuk membantu memadatkan pup encer akibat diare.
Pisang juga kaya akan kalium, mineral penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Puree Sayuran
Jika usia si Kecil sudah 6 bulan atau lebih, Ibu bisa berikan menu MPASI dari sayur-sayuran yang dimasak matang, seperti wortel, buncis, jamur, buah bit, labu kuning, dan zucchini.
Namun, hindari memberikan sayuran pemicu perut kembung dan gas, seperti kembang kol, kubis, kacang-kacangan, dan bayam pada bayi yang diare.
5. Yogurt
Penelitian menyebutkan yogurt bagus sebagai obat diare alami untuk bayi usia 6-24 bulan dengan mengurangi frekuensi BAB encer dan mempercepat proses pemulihan.
Alasannya adalah karena yogurt kaya sumber probiotik (bakteri baik) yang bekerja melawan bakteri penyebab diare dan menjaga kesehatan pencernaan.
Namun jika diare bayi disebabkan oleh alergi susu atau intoleransi laktosa, sebaiknya jangan berikan yogurt pada si Kecil.
Baca Juga: 7 Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Diwaspadai
6. Air Kelapa
Jika si Kecil tidak mau minum air putih, Ibu bisa coba berikan beberapa sendok air kelapa dalam sehari.
Air kelapa murni bagus sebagai obat diare untuk bayi usia 6 bulan ke atas karena mengandung mineral dan elektrolit tinggi yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare.
Air kelapa juga mengandung senyawa disebut monolaurin yang membantu sistem kekebalan bayi melawan melawan infeksi.
7. Kentang Rebus
Jika bayi diare, berikanlah makanan bertepung yang mudah dicerna dan rasanya tawar, seperti kentang rebus.
Kentang kaya akan serat larut yang dapat membantu menyerap cairan berlebih di usus untuk memadatkan feses dan memperlambat proses pencernaan.
Berikanlah kentang rebus untuk dipegang bayi atau sebagai kentang tumbuk yang dilumatkan sampai halus (mashed potato). Jangan tambahkan garam, gula, atau minyak.
8. Nasi Putih
Sama seperti kentang, nasi mengandung serat yang mudah dicerna untuk mempermudah beban kerja sistem pencernaan bayi saat sedang diare.
Mengonsumsi nasi putih juga dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran pencernaannya.
Berikanlah nasi putih dalam bentuk yang mudah dikonsumsi bayi, seperti nasi tim atau bubur nasi.
9. Pasta
Makanan bertepung seperti pasta bisa menjadi salah satu pilihan obat diare alami untuk bayi yang aman.
Pasta membantu memadatkan pup karena kandungan tepungnya mampu mengikat air dalam usus.
Pasta umumnya juga rendah serat, sehingga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang sensitif.
Baca Juga: Bagaimana Frekuensi BAB yang Normal pada Bayi Usia 9 Bulan?
10. Apel
Apel bagus diberikan sebagai obat diare untuk bayi berkat kandungan serat larut dan tidak larutnya. 64% kandungan buah apel adalah serat tidak larut dan 36% adalah serat larut.
Serat larut adalah serat yang membentuk konsistensi mirip gel pada feses dan memperlambat pencernaan. Sementara itu, serat tidak larut membantu memadatkan berat feses.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyarankan Ibu memberikan suplemen zinc secara rutin kepada bayi usia 6–23 bulan yang sedang diare setidaknya untuk 10–14 hari berturut-turut.
Setelah itu, Ibu bisa cek kembali kondisi pencernaan si Kecil melalui Poop Checker, lho! Hasilnya bisa Ibu download dan konsultasikan langsung ke dokter anak jika memang masih belum ada perubahan berarti.
Waspadai Tanda Dehidrasi pada Bayi Akibat Diare
Diare pada bayi berisiko menyebabkan dehidrasi jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat. Untuk mengantisipasi risiko ini, penting juga bagi Ibu mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada bayi seperti:
- Bayi jarang buang air kecil.
- Urin berwarna pekat.
- Mata cekung.
- Tidak ada air mata saat menangis.
- Turgor kulit yang buruk (kulit tidak kembali ke kondisi semula setelah ditarik pelan; tanda tidak kenyal).
- Mudah rewel dan cepat haus
Jika dehidrasi tidak ditangani, bayi dapat menjadi lemas, cenderung tidur terus, dan tidak responsif.
Untuk mencegah dehidrasi, lanjutkan memberikan ASI diselingi dengan pemberian oralit pada bayi guna mengganti cairan yang keluar setelah diare.
Semoga si Kecil cepat sembuh, ya!