Cara Membuat Oralit untuk Bayi Diare dan Takarannya

Cara membuat oralit yang tepat sesuai takaran agar efektif mengatasi diare bayi. Jika tidak, larutan ini justru bisa memicu bayi dehidrasi akibat diare.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
12 Jul 2024
Cara membuat oralit untuk bayi-bebeclub


Oralit adalah larutan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi saat diare. Tapi, apakah Ibu tahu cara membuat oralit untuk bayi yang sedang diare? 

Yuk, cari tahu dulu keamanan dan takarannya sebelum memberikan oralit pada bayi!

Oralit Apakah Aman untuk Bayi?

Oralit cukup aman diberikan pada bayi. Namun untuk bayi 0-6 bulan, oralit hanya bisa diberikan dengan persetujuan dan pengawasan dokter.

Jadi, Ibu sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah si Kecil butuh oralit dan berapa takaran dosisnya sebelum membuat sendiri di rumah.

Pengobatan diare untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan sudah cukup dengan pemberian ASI saja karena ASI mengandung antibodi terhadap virus dan bakteri penyebab diare.

Bila diare pada bayi cukup parah dan pemberian ASI masih kurang, WHO membolehkan pemberian oralit untuk bayi asalkan takaran dosisnya sesuai anjuran dokter yang menangani.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Apa Pertanda Diare?

Bagaimana Cara Membuat Oralit untuk Bayi di Rumah?

Oralit biasanya dapat Ibu temukan di apotek atau toko obat. Namun, Ibu juga bisa membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang ada di rumah setelah mendapat persetujuan dari dokter.

Berikut cara membuat oralit untuk bayi.

Bahan-bahan:

  • Gula pasir 6 sdt peres (rata; bukan munjung).

  • Garam ½ sdt peres (rata; bukan munjung).

  • 1 liter air matang hangat suam kuku. Bisa dari dispenser, air kemasan, atau air keran yang dimasak.

  • Wadah steril (botol/gelas/mangkuk).

Cara membuat:

  1. Masukkan gula dan garam ke dalam wadah steril, baru tuang air hangat.

  2. Aduk perlahan dengan sendok bersih sampai benar-benar larut.

Pastikan Ibu benar-benar mengikuti takaran “dosis” gula dan garam seperti tertera di atas.

Jangan menambahkan garam atau gula lebih dari yang disarankan karena bisa membuat larutan tidak efektif. Asupan garam dan gula berlebihan juga dapat memperparah gejala diare bayi

Oralit yang masih sisa jangan disimpan untuk digunakan lagi keesokan hari. Buatlah larutan oralit segar setiap 24 jam.

Berapa Takaran Oralit untuk Bayi?

Dalam dosis yang tepat, oralit dapat cepat menggantikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Berikut adalah takaran porsi oralit yang umumnya disarankan untuk bayi:

  • Bayi 0-6 bulan: 30 hingga 90 milliliter (ml) setiap jam.

  • Bayi 6-24 bulan: 90 hingga 125 ml setiap jam.

  • Usia di atas 2 tahun: setidaknya 125 ml hingga 250 ml setiap jam.

Larutan oralit akan mulai menunjukkan efeknya sekitar 3-4 jam setelah diminum.

Jangan berikan langsung banyak untuk sekali minum dengan harapan lebih cepat sembuh. Minum oralit terlalu banyak sekaligus justru bisa membuat bayi muntah.

Cara Memberikan Oralit pada Bayi

Selain mengetahui cara membuat oralit untuk bayi, Ibu juga perlu memahami cara pemberiannya agar lebih efektif mencegah dan mengatasi dehidrasi si Kecil, yaitu:

  • Cuci tangan dengan sabun sebelum membuat oralit.

  • Berikan dalam jumlah kecil sesering mungkin, misalnya 10 hingga 20 ml setiap 5 hingga 10 menit.

  • Tingkatkan jumlahnya secara bertahap sampai bayi dapat minum oralit sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

  • Jika bayi menolak, gunakan spuit feeder untuk memudahkan bayi meminum oralit.

  • Hindari mencampurkan oralit ke dalam jus, atau cairan apa pun selain air hangat matang.

Jika sudah membuat oralit, tapi tidak segera digunakan selama lebih dari 1 jam, segera buang dan buat ulang yang baru untuk diberikan pada bayi.

Baca Juga: Warna, Tekstur, dan Frekuensi BAB Normal Bayi 0-1 Bulan

Kapan Harus Bawa Bayi ke Dokter?

Bayi rentan mengalami dehidrasi saat diare karena kehilangan banyak cairan dengan cepat dalam waktu singkat. 

Namun, jangan gunakan oralit sebagai satu-satunya pengobatan diare alami untuk bayi selama lebih dari dua atau tiga hari, kecuali atas saran dokter.

Segera ke dokter jika diare tidak kunjung membaik dalam 24 jam setelah diberikan oralit dan bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah seperti ini:

  • Mata tampak cekung, kusam, atau kering.

  • Jarang pipis (popok tidak basah dalam waktu 3 jam atau lebih), urin sedikit dan berwarna kuning tua.

  • Bibir pecah-pecah dan kulit tampak abu-abu.

  • Menangis tanpa air mata.

  • Bayi tampak lesu dan rewel.

  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya.

  • Teraba ada area lunak cekung di ubun-ubunnya.

  • Demam lebih dari 39°C.

Ibu juga bisa terus monitor kondisi pencernaan si Kecil secara real time melalui fitur Poop Tracker dari Bebe Journey yang berbasis AI. Dapatkan hasil analisisnya hanya dalam 60 detik.

Analisisnya bisa Ibu unduh untuk dikonsultasikan ke dokter atau ditanyakan langsung ke tim Bebecare agar mendapatkan saran lebih lanjut. Mudah, kan?

Semoga si Kecil cepat pulih, ya, Bu!

bebe journey

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. IDAI | Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-air-susu-ibu-asi-melihat-situasi-dan-kondisi-bayi
  2. IDAI | Bagaimana Memberi Makan Anak Saat Sedang Diare. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-memberi-makan-anak-saat-sedang-diare
  3. Children <5 years with diarrhoea receiving oral rehydration solution (ORS) and zinc supplement. (2018). Who.int. https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/children-5-years-with-diarrhoea-receiving-oral-rehydration-solution-(ors)-and-zinc-supplement
  4. Parents. (2014). What to Do If Your Newborn Has Diarrhea. Parents. https://www.parents.com/diarrhea-in-the-breastfed-baby-431632
  5. ‌Khan, A. (2018, May 9). Oral Rehydration Solution (ORS) for Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/oral-rehydration-solutionors-for-babies-dosage-benefits-and-more/
  6. Dehydration and diarrhea in children: Prevention and treatment. (2018). Caringforkids.cps.ca. https://caringforkids.cps.ca/handouts/health-conditions-and-treatments/dehydration_and_diarrhea
  7. Diarrhea When to see a doctor. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/symptoms/diarrhea/basics/when-to-see-doctor/sym-20050926
  8. ‌Rokom. (2017, April 3). Kenali Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170403/4620310/kenali-diare-anak-dan-cara-pencegahannya/
  9. Tepat dan Tanggap Tangani Bayi yang Sakit. (2022). Kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/tepat-dan-tanggap-tangani-bayi-yang-sakit


Artikel Terkait