Cara Membuat Oralit untuk Bayi Diare dan Takarannya
Cara membuat oralit untuk bayi adalah dengan mencampurkan 6 sdt gula pasir dan ½ sdt garam ke dalam 1 liter air hangat. Hati-hati menakarnya, ya.

Oralit adalah larutan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi saat diare. Bagaimana cara membuat oralit untuk bayi dan berapa banyak dosisnya?
Apakah Oralit Aman untuk Bayi?
Pengobatan diare untuk bayi usia 0-6 bulan sebenarnya sudah cukup dengan pemberian ASI saja karena ASI mengandung antibodi terhadap virus dan bakteri penyebab diare.
Bila diare pada bayi cukup parah dan pemberian ASI dirasa masih kurang, WHO membolehkan pemberian oralit untuk bayi, asalkan takaran dosisnya sesuai anjuran dokter yang menangani.
Larutan oralit akan mulai menunjukkan efeknya sekitar 3-4 jam setelah diminum. Jadi, kesimpulannya oralit aman untuk bayi jika berdasarkan anjuran dan resep dokter ya, Bu.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Apa Pertanda Diare?
Cara Membuat Oralit untuk Bayi di Rumah
Oralit biasanya dapat Ibu temukan di apotek atau toko obat. Namun, Ibu juga bisa membuatnya sendiri setelah mendapat persetujuan dari dokter. Berikut cara membuat oralit untuk bayi:
Bahan yang diperlukan untuk membuat oralit di rumah:
- Gula pasir 6 sdt peres (rata; bukan munjung).
- Garam ½ sdt peres (rata; bukan munjung).
- 1 liter air hangat matang (air untuk melarutkan oralit harus matang dengan suhu hangat suam kuku). Bisa dari dispenser, air kemasan, atau air keran yang dimasak hingga mendidih.
- Wadah steril (botol/gelas/mangkuk).
Cara membuat oralit yang benar untuk bayi:
- Masukkan gula dan garam ke dalam wadah steril, baru tuang air hangat.
- Aduk perlahan dengan sendok bersih sampai benar-benar larut.
- Pastikan Ibu benar-benar mengikuti takaran “dosis” gula dan garam seperti tertera di atas.
- Jangan gunakan garam atau gula lebih dari yang disarankan karena membuat oralit jadi tidak efektif. Asupan garam dan gula berlebihan juga dapat memperparah gejala diare.
Berapa Takaran Oralit untuk Bayi?
Dalam dosis yang tepat, oralit dapat cepat menggantikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Berikut adalah takaran porsi oralit yang umumnya disarankan untuk bayi:
- Bayi 0-6 bulan : 30 hingga 90 milliliter (ml) setiap jam.
- Bayi 6-24 bulan : 90 hingga 125 ml setiap jam.
- Usia di atas 2 tahun : setidaknya 125 ml hingga 250 ml setiap jam.
Jangan berikan langsung banyak untuk sekali minum dengan harapan lebih cepat sembuh. Minum oralit terlalu banyak sekaligus justru bisa membuat bayi muntah.
Jika sudah membuat oralit tapi tidak segera digunakan selama lebih dari 1 jam, segera buang dan buat ulang yang baru untuk diberikan pada bayi.
Baca Juga: 11 Obat Diare untuk Bayi yang Alami dan Aman
Aturan Minum Oralit untuk Bayi
Selain mengetahui cara membuat oralit untuk bayi, Ibu juga perlu memahami cara pemberiannya agar lebih efektif mencegah dan mengatasi dehidrasi si Kecil, yaitu:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum membuat oralit.
- Berikan sedikit-sedikit tapi sering.
- Tingkatkan dosis pemberiannya secara bertahap sampai bayi dapat minum oralit sesuai dengan takaran yang dianjurkan.
- Bila diperlukan, gunakan spuit feeder untuk memudahkan bayi minum oralit.
- Hindari mencampurkan oralit ke dalam jus, atau cairan apa pun selain air hangat matang.
- Jika si Kecil menolak minum oralit, pastikan tetap memberikannya ASI, air, atau jus buah asli yang diencerkan.
- Jangan gunakan oralit lebih dari 2 hari kecuali dokter yang menyarankannya.
Sembari memberikan oralit, Ibu perlu terus memperhatikan frekuensi pup, bentuk pup, serta warna pup bayi untuk mengetahui kondisi kesehatan pencernaannya.
Baca Juga: 8 Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Ibu Waspadai
Sebelum Memberikan Oralit untuk Bayi, Perhatikan Hal Ini
Agar penanganan dehidrasi pada bayi berjalan dengan benar, ada beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan sebelum memberikan oralit untuk si Kecil, di antaranya:
- Pastikan Ibu sudah berkonsultasi dan memahami cara memberikannya pada bayi.
- Berikan oralit per 15 ml setiap 10-15 menit.
- Sediakan berbagai media untuk memberikan oralit, seperti pipet, suntikan, sendok teh kecil, atau membekukannya untuk berjaga-jaga ia tak mau meminumnya (tetap perhatikan dosisnya).
- Jika si Kecil muntah, tunggu sekitar 30 menit dan berikan kembali lebih lambat dan lebih sedikit setiap kalinya.
- Jangan gunakan oralit yang sudah disiapkan lebih dari 24 jam.
- Tetap berikan ASI pada si Kecil sampai diarenya membaik, terutama jika ia tidak muntah.
Jika dalam 4-6 jam setelah pemberian oralit kondisi si kecil juga tidak membaik, jangan tunda untuk membawanya ke dokter, ya, Bu.
Baca Juga: 9 Minuman untuk Diare agar Anak Terhindar dari Dehidrasi
Itulah informasi seputar cara membuat oralit untuk bayi dan menyajikannya. Selama pengobatan diare, teruslah monitor kondisi pencernaan si Kecil lewat fitur dari Bebe Journey.
Hasilnya bisa muncul dalam 60 detik dan bisa diunduh untuk Ibu tunjukkan ke dokter saat konsultasi atau ditanyakan langsung ke tim BebeCare agar mendapatkan saran lebih lanjut. Mudah, kan?