7 Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Diwaspadai

Feses bayi diare biasanya encer berair dengan warna kuning cerah yang berbau busuk. Waspada jika ada bercak merah pada pup si Kecil dan urine bayi berubah warna.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
13 Feb 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Ciri feses bayi diare - Bebeclub


Mengenali ciri feses bayi diare itu penting. Sebab, tanpa perawatan yang tepat, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang membahayakan kesehatan bayi. Yuk, kenali ciri-cirinya!

Ciri Feses Bayi Diare

Pup bayi yang normal biasanya berwarna hijau kehitaman, hijau kecoklatan, atau kuning emas. Teksturnya bisa sedikit berair atau padat lembut seperti mentega. 

Frekuensinya juga masih normal jika bayi BAB 3 kali sehari, meski kadang bisa hingga 4-12 kali dalam sehari. Sering tidaknya bayi BAB dapat dipengaruhi banyak hal, terutama asupan ASI-nya.

Tapi, Ibu tetap harus waspada terhadap perubahan feses bayi, karena bisa jadi disebabkan oleh masalah pencernaan seperti diare.

Berikut ciri feses bayi diare yang perlu diwaspadai:

1. Sangat Encer

Tekstur feses bayi yang normal itu sedikit kental. Jadi, Ibu bisa mengetahui ciri bayi diare umumnya dari konsistensi feses yang sangat encer karena mengandung banyak air.

Jika fesesnya tiba-tiba menjadi lebih encer dari biasanya dan terjadi lebih sering, serta berlangsung selama tiga kali buang air besar atau lebih, mungkin ini diare.

Kadang feses bayi diare bisa sangat berair. Saking encernya, feses bisa merembes hingga keluar dari popok si Kecil.

2. Berwarna Kuning atau Hijau Muda

Normalnya, feses bayi berwarna kuning, hijau, atau kecoklatan dengan tekstur lembek dan kental.

Ciri feses bayi diare adalah pup yang berwarna kuning cerah, hijau muda, atau coklat muda dengan konsistensi encer berair.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Apa Pertanda Diare?

3. Berbau Busuk

Feses bayi yang sehat umumnya berbau asam. Bau ini berasal dari proses fermentasi sebagian laktosa (jenis gula dalam ASI) yang tidak tercerna sempurna oleh bakteri di usus 

Ciri feses bayi diare adalah berbau busuk dan menyengat. Bau ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit pada sistem pencernaan bayi. 

4. Feses Berlendir

Melihat ada sedikit lendir pada feses bayi tidak perlu Ibu khawatirkan. Pasalnya, lendir ini dibuat oleh usus untuk menjaga lapisan usus besar tetap lembab dan terlumasi. 

Namun jika BAB bayi berlendir sangat banyak artinya ada infeksi di usus yang menyebabkan diare.

5. Feses Berbusa

Feses berbusa pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa masalah berbeda.

Umumnya ini disebabkan bayi mencret setelah minum ASI, karena mengalami kelebihan laktosa, gula yang terdapat dalam ASI.

Feses bayi diare yang berbau busuk dan tampak berbusa juga dapat menandakan intoleransi terhadap makanan.

6. Feses Berminyak

Infeksi parasit dapat menyebabkan diare bayi encer dan berminyak. Gejala lainnya termasuk sering kentut, kembung, dan sakit perut.

Kondisi ini mungkin akan memerlukan obat khusus, sehingga Ibu perlu memeriksakannya ke dokter.

7. Feses Berdarah

BAB encer berbau dan bercak kemerahan adalah ciri feses bayi diare yang perlu Ibu waspadai. BAB berdarah pada bayi juga bisa terlihat hitam.

BAB berdarah menandakan diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Salmonella atau E. coli.

Ibu bisa juga cek kondisi pup si Kecil lewat tools Bebe Journey, lho! Siapkan foto pupnya di popok dan upload di Poop Checker untuk mengecek ciri feses bayi diare dengan lebih mudah dan cepat. 

Hasil skriningnya bisa Ibu dapatkan untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter atau tim Bebecare yang siap menjawab pertanyaan Ibu tanpa buat janji lebih dulu.

Baca Juga: Kenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Pola dan Frekuensi BAB

Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Diare pada bayi bisa menjadi tantangan, tetapi dengan perawatan yang tepat, kebanyakan kasus dapat diatasi dengan baik. Berikut beberapa tipsnya:

1. Berikan ASI 

Terus berikan ASI secara rutin seperti biasa untuk mencegah dehidrasi. ASI juga mengandung probiotik dan prebiotik untuk jaga kesehatan pencernaannya.

Jangan memberikan obat-obatan anti-diare tanpa persetujuan dokter, terutama pada bayi di bawah 6 bulan.

2. Rehidrasi dengan Larutan Elektrolit

Ketika diare sudah sampai menyebabkan bayi dehidrasi, si Kecil mungkin jadi lebih jarang pipis atau urin yang keluar hanya sedikit.

Warna urine bayi yang dehidrasi biasanya pekat atau kuning gelap. Hal ini disebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dari frekuensi BAB yang sudah terlalu sering. 

Dokter dapat merekomendasikan larutan elektrolit khusus bayi untuk membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar.

 3. Pantau Popok

Perhatikan popok bayi secara rutin. Jika terdapat tanda-tanda diare yang berlanjut, konsultasikan dengan dokter.

Pada beberapa kasus, diare dapat menyebabkan bayi BAB lebih dari 10 kali dalam waktu 24 jam.

Ganti popok lebih sering agar bayi tidak mengalami ruam popok. Terutama begitu mulai tercium bau busuk atau mulai berat dan lembab karena basah.

4. Jaga Kebersihan Tangan

Penting untuk mencuci tangan Ibu dengan sabun sebelum dan setelah merawat bayi, terutama setelah mengganti popok atau membersihkan area genital.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Jika diare berlanjut lebih dari 24 jam atau disertai dengan gejala lain, seperti tanda-tanda dehidrasi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Bayi Sering BAB Tapi Sedikit-Sedikit, Apakah Normal? 

Ciri Bayi Diare yang Harus Diperiksakan ke Dokter

Diare bisa menjadi masalah serius pada bayi jika tidak ditangani cepat dan disertai gejala-gejala tertentu.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa bayi dengan diare harus segera diperiksakan oleh dokter:

  • Dehidrasi: Tanda-tanda bayi dehidrasi meliputi bibir kering, mulut kering, tidak keluar air mata saat menangis, kulit kurang elastis, BAK sedikit, dan urin yang pekat.

  • BAB makin sering: Jika bayi makin sering BAB dan berlangsung lebih dari beberapa hari ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.

  • Muntah parah: Jika bayi muntah dengan volume cukup banyak atau muntah berulang kali ini dapat menyebabkan dehidrasi dan perlu segera diatasi oleh dokter. 

  • Demam tinggi: Jika bayi memiliki demam tinggi bersamaan dengan diare, ini bisa menunjukkan infeksi bakteri atau virus yang memerlukan perhatian medis.

  • Feses berwarna putih: Warna feses putih menandakan atresia bilier, yang membahayakan kesehatan si Kecil.

  • Berat badan turun drastis: Jika berat badan bayi turun drastis, ini dapat menjadi tanda bahwa tubuhnya kehilangan terlalu banyak cairan dan nutrisi melalui diare.

  • Tidak mau makan atau minum: Menolak makan atau minum dapat memperburuk masalah dehidrasinya sehingga memerlukan intervensi medis.

Jika Ibu mengamati satu atau lebih dari ciri-ciri ini pada bayi yang mengalami diare, segera konsultasi ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan perawatan yang sesuai, ya.

Diare harus segera ditangani dengan tepat agar kondisi si Kecil tidak semakin memburuk.

Bila Ayah dan Ibu khawatir melihat ciri feses bayi diare, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter.

Semoga si Kecil cepat sembuh, ya, Bu, dan selalu ingat untuk jaga kesehatan pencernaannya agar ia bisa tumbuh hebat!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Donna Murray, R. (2022) How breastfeeding can make a difference in baby diarrhea, Verywell Family. Available at: https://www.verywellfamily.com/diarrhea-in-the-breastfed-baby-431632 
     
  2. Iftikhar, N. (2020) Baby diarrhea: Causes, treatments, and when to worry, Healthline. Available at: https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#normal-poop 
     
  3. Tinja Bayi: Normal Atau Tidak? (bagian 1) (no date) IDAI. Available at: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/tinja-bayi-normal-atau-tidak-bagian-1#:~: 
     
  4. What causes foul smelling stools? (no date) Medical News Today. Available at: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324929 
     
  5. Mucus in stool: A concern? (2022) Mayo Clinic. Available at: https://www.mayoclinic.org/mucus-in-stool/expert-answers/faq-20058262 
     
  6. Diarrhea (0-12 months) (2022) Seattle Children’s Hospital. Available at: https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/diarrhea-0-12-months/
     
  7. Baby Poop: Pictures of healthy and unhealthy stools (no date) BabyCenter. Available at: https://www.babycenter.com/baby-poop-photos 
     
  8. Baby Poop: Pictures of healthy and unhealthy stools (no date a) BabyCenter. Available at: https://www.babycenter.com/baby-poop-photos 


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait

icon tumbuh kembang
0 - 3 Bulan Tumbuh Kembang

Rutinitas Bayi Baru Lahir

Ditulis oleh:
Tim Penulis

Ditinjau oleh:
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
4 min
20 Aug 2024