Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan yang Normal dan Cara agar Lancar
Frekuensi BAB bayi 6 bulan umumnya 2-4x per hari atau 1 kali setiap 3 hari, tergantung pada banyak faktor. Kapan harus waspada gejala diare pada bayi?

Frekuensi BAB bayi 6 bulan berbeda dari bulan-bulan sebelumnya karena ia sudah mulai makan MPASI. Yuk cari tahu frekuensi normal dan cara menjaga BAB bayi 6 bulan agar tetap lancar!
Berapa Kali Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan yang Normal?
Frekuensi BAB bayi umur 6 bulan yang normal umumnya 2-4 kali sehari, tapi ada juga yang BAB per 3 hari sekali atau hanya BAB 3 kali seminggu.
Pola ini masih normal, terutama karena bayi sudah mulai makan makanan padat dan cara kerja pencernaan setiap bayi berbeda. Ibu lebih baik memperhatikan warna dan konsistensi tinja, serta kondisi bayi.
Lantas, feses bayi 6 bulan seperti apa? Feses bayi 6 bulan yang normal umumnya berwarna cokelat dengan konsistensi padat lembek, berampas, atau ada gumpalan kecil.
Ciri-Ciri BAB Bayi 6 Bulan yang Perlu Diwaspadai
Selama si Kecil masih tampak ceria dan aktif, tidak kesakitan, Ibu tak perlu khawatir dengan pola BAB-nya. Namun, berikut adalah beberapa ciri-ciri BAB bayi yang tidak normal dan perlu diwaspadai:
- Feses keras dan berbentuk bulat-bulat kecil (seperti kotoran kelinci).
- Perut tampak kembung.
- Tekstur feses terlalu berair (ciri bayi diare)
- Feses berwarna hitam (bisa jadi tanda gangguan saluran pencernaan bagian atas).
- Feses berwarna merah terang (bisa jadi tanda perdarahan di usus besar atau anus).
- Feses berwarna kuning, tampak berminyak, dan beraroma busuk (bisa jadi tanda gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan).
- Feses berwarna putih (bisa jadi tanda kurangnya cairan empedu dalam feses).
- Feses memiliki aroma busuk yang tidak biasa.
- Feses berlendir atau lengket seperti tar.
Cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Baca Juga: 13 Warna Feses Bayi dan Artinya untuk Kesehatan si Kecil
Faktor yang Memengaruhi Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan
Kebiasaan BAB setiap bayi bisa saja berbeda. Sebab, seberapa sering bayi 6 bulan BAB dipengaruhi oleh banyak faktor. Apa saja?
1. Jenis MPASI
Pola BAB bayi cenderung lebih teratur jika menu MPASI-nya tinggi serat, seperti dari sayur atau buah-buahan. Serat melembutkan dan membuat feses lebih berat sehingga mudah dikeluarkan.
Sementara itu, jenis MPASI yang membuat feses keras dan memperlambat pencernaan adalah makanan tinggi tepung, seperti pasta, roti, dan nasi putih.
2. Asupan Cairan Bayi
Bayi yang sudah mulai MPASI perlu cairan tambahan dari ASI atau air agar BAB lancar. Cairan membantu melunakkan feses dan membuatnya mudah keluar saat BAB.
Kalau bayi kurang cairan, ia bisa jadi lebih jarang BAB. Kekurangan cairan juga membuat serat tidak bekerja dengan baik, sehingga BAB jadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
3. Alergi atau Intoleransi Makanan
Alergi atau intoleransi makanan bisa membuat saluran cerna bereaksi. Umumnya, kedua masalah ini menyebabkan diare sehingga bayi 6 bulan BAB lebih sering.
Tidak hanya BAB cair, beberapa tanda gangguan pencernaan akibat alergi atau intoleransi, yaitu feses berlendir dan berdarah.
4. Aktivitas Fisik dan Pola Tidur Bayi
Bayi yang aktif bergerak di area perut hingga kaki bisa merangsang pergerakan feses di usus sehingga frekuensi bab bayi 6 bulan jadi lebih lancar.
Kurang tidur juga mengganggu kinerja saluran pencernaan. Hal ini membuat bayi rentan sembelit sehingga BAB lebih jarang.
Baca Juga: Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Mengatasinya
Cara agar Bayi 6 Bulan Lancar BAB
Untuk bantu frekuensi bab bayi 6 bulan menjadi lebih lancar, Ibu dapat coba melakukan langkah berikut ini:
1. Sajikan MPASI Kaya Serat
Ibu bisa coba buat MPASI berserat dengan sayuran seperti brokoli dan kubis brussel atau buah yang dihaluskan (puree) dari pir, plum, persik, atau kurma.
Selain kaya serat, buah-buahan di atas juga mengandung sorbitol yang bersifat sebagai zat pencahar. Dengan demikian, si Kecil BAB dengan lancar.
2. Pastikan Asupan Cairan Cukup
Memasuki usia 6 bulan, si Kecil membutuhkan asupan cairan sebanyak 900 ml dalam satu hari. Kebutuhan cairan tersebut perlu dicukupi agar si Kecil terhindar dari dehidrasi dan susah BAB.
Dengan begitu, fesesnya lebih mudah dikeluarkan sehingga frekuensi BAB bayi 6 bulan bisa lebih sering.
Sumber cairan utama bayi pada usia ini adalah ASI. Kemudian boleh juga diberi cairan tambahan dari air putih, makanan berkuah, atau buah-buahan tinggi kandungan air.
3. Berikan Makanan Kaya Prebiotik
Cobalah berikan makanan sumber prebiotik. Prebiotik adalah serat pangan yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik).
Probiotik dapat membantu mengatasi sembelit pada bayi MPASI dengan meningkatkan keseimbangan bakteri baik di usus, melancarkan pencernaan, dan membantu pergerakan usus
4. Berikan Pisang
Pisang sering dihindari oleh para ibu karena dianggap menyebabkan sembelit. Pernyataan tersebut hanya berlaku bagi pisang yang belum matang karena mengandung serat resisten.
Pisang yang sudah benar-benar matang (dengan kulit berwarna kuning merata dan berbintik-bintik cokelat) justru bagus dijadikan MPASI untuk bayi yang susah BAB.
Sebab, 60-80% karbohidrat di dalam pisang termasuk serat pangan dengan sifat prebiotik. Ibu dapat memberikan pisang dalam bentuk puree atau finger food.
5. Gerakkan Kaki Bayi
Bila bayi sembelit, Ibu dapat bantu agar si Kecil lebih mudah buang air besar dengan memberi stimulasi sederhana. Langkah pertama, baringkan si Kecil di atas permukaan yang rata.
Kemudian, dorong kaki si Kecil dengan gerakan memutar secara bergantian. Sama seperti ketika gerakan mengayuh sepeda.
Selain itu, Ibu juga dapat coba merapatkan kedua kaki bayi. Setelah itu, pegang bagian betisnya, tekuk lututnya, lalu perlahan dorong ke arah perut.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berbusa
6. Pijat Perut si Kecil
Pijatan lembut pada perut si Kecil juga dapat bantu lancarkan buang air besar ketika bayi sembelit. Caranya, rapatkan jari-jari di kedua tangan Ibu.
Kemudian, letakkan ujung jari Ibu di atas permukaan perut si Kecil. Gerakkan tangan Ibu, satu tangan di depan tangan yang lain, searah dengan jarum jam.
7. Mandi dengan Air Hangat
Ibu bisa coba mandikan si Kecil dengan air hangat. Air hangat dapat membantu otot-otot perutnya agar menjadi lebih rileks dan bekerja lebih optimal dalam mendorong feses keluar.
Baca Juga: Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Berbiji
Itulah informasi mengenai berapa kali frekuensi BAB bayi 6 bulan dan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk bantu melancarkan BAB pada si Kecil.
Apabila cara-cara tersebut tidak berhasil setelah 2–3 hari, segera bawa bayi ke dokter, terlebih jika susah BAB disertai tanda-tanda berbahaya.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!