7 Penyebab Anak Tidak Mau Makan dan Mual, Plus Solusinya

Anak tidak mau makan dan mual setiap makan bisa karena terlalu banyak camilan sehingga ia menolak makanan utama. Ketahui penyebab lain dan solusi mengatasinya.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
04 Jul 2024
Ilustrasi anak tidak Mau makan dan mual - Bebeclub


Kondisi anak tidak mau makan dan mual memang perlu diwaspadai. Pasalnya berpengaruh pada penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Apa saja penyebabnya? 

Kenapa Anak Tidak Nafsu Makan dan Mual? 

Penurunan nafsu makan umumnya terjadi pada anak usia 1-5 tahun dan masih tergolong normal. Ini penyebab yang mungkin terjadi:

1. Sulit Beradaptasi dengan Makanan Baru

Biasanya terjadi pada anak menjelang ulang tahun pertama. Di periode itu, anak mulai mewaspadai makanan baru (neofobia).

Anak tidak mau makan dan mual bukan hanya karena tidak suka rasa, tapi bisa karena aroma dan bentuk.

Orang tua umumnya menganggap si Kecil yang pilih-pilih makanan (picky eater). Padahal pada neofobia, anak pada akhirnya akan menerima makanan baru seiring berjalan waktu. 

2. Masalah Kesehatan

Kondisi sedang sakit juga sebabkan anak tidak mau makan dan mual. Penyebabnya beragam, bisa karena anak sedang sakit tenggorokan, batuk, flu, habis muntah, atau lainnya. 

Kondisi ini diketahui bisa mempengaruhi kinerja indera penciuman dan pengecapan anak, sehingga mengubah rasa dan aroma makanan.

Selain itu, juga bisa disebabkan alergi tertentu, penyakit kronis, juga infeksi.

Baca Juga: Penyebab Anak Muntah Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

3. Pengaruh Obat-obatan

Pada anak yang memiliki masalah kesehatan dan rutin mengkonsumsi obat, nafsu makannya juga bisa menurun, hingga anak mual setiap makan. 

Contohnya jika si Kecil baru saja menjalani pengobatan antibiotik, ini karena potensi efek samping obat.

Beberapa obat lain juga dikatahui ada yang bisa membuat anak mual setiap makan.

4. Lewat dari Fase Growth Spurt

Seiring percepatan pertumbuhannya (growth spurt), nafsu makan anak juga meningkat. Namun setelah fase lewat, nafsu makannya menurun pula. 

Hal ini kemudian memengaruhi kebutuhan nutrisinya yang juga kian menurun, perubahan tingkat aktivitas, dan penggunaan energi yang lebih sedikit.

Karenanya, kebutuhan anak akan makanan juga semakin berkurang.

5. Mulai Mandiri

Selain perubahan perkembangan, beberapa faktor perilaku dan emosional juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. 

Dalam fase itu, ia mulai memaksakan kemandiriannya dengan menunjukkan rasa suka dan tidak suka.

Ini bisa terjadi juga di waktu makan, saat ia mulai menunjukkan selera dan preferensi pribadinya. 

6. Terlalu Banyak Camilan

Anak tidak mau makan dan mual juga bisa disebabkan karena terlalu banyak ngemil di antara jam makan. 

Camilan memang bagus untuk menambah nutrisi ke tubuh anak, tapi jika terlalu banyak atau dekat dengan jam makan utama, bisa berdampak pada penurunan nafsu makannya.

7. Mengalami Stres

Stres juga dapat menyebabkan anak tidak mau makan dan mual. Biasanya kondisi ini juga akan diikuti gejala lain, seperti sulit tidur.

Untuk mengatasi masalah makan ini, Ibu perlu mengidentifikasi penyebab stres anak. 

Umumnya anak stres bisa disebabkan: baru kehilangan anggota keluarga atau hewan kesayangan dan kasus bullying. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Muntah dan Tidak Mau Makan?

Jika anak muntah dan menolak makan atau si Kecil GTM (gerakan tutup mulut), pertama-tama Ibu perlu memastikan apakah anak sudah mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi? 

The American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar Ibu membatasi makanan padat selama 24 jam pertama setelah anak muntah terakhir.

Ibu bisa memberikan si Kecil makan hanya jika anak sudah mengonsumsi cairan tanpa muntah, setelah 6-8 jam.

Setelah itu, pola makan normal bisa dilanjutkan kembali 24 jam setelah muntah anak berhenti.

Cara meningkatkan nafsu makan anak setelah muntah ini juga bisa dicoba, antara lain: 

  • Buatkan makanan favoritnya

  • Sajikan makanan dalam bentuk menarik dan porsi kecil

  • Ajak anak aktif bergerak

  • Ciptakan waktu makan yang menyenangkan

Baca Juga: Penyebab Sakit Perut pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kapan Ibu Harus Khawatir? 

Sebaiknya Ibu rutin membawa anak ke posyandu atau check up ke dokter anak secara berkala, agar petugas kesehatan bisa memeriksa apakah anak tumbuh sesuai batas persentil yang diharapkan. 

Jika dokter mengatakan semua baik-baik saja termasuk pencernaan anak sehat, maka tidak ada yang perlu Ibu khawatirkan.

Ibu juga bisa menggunakan layanan BebeCare untuk mendapatkan solusi sehat dari para ahli kesehatan yang bisa dihubungi setiap waktu (24/7) tanpa harus membuat janji. 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Why Is My Child Suddenly Not Eating? (2019, February 25). University of Utah Health | University of Utah Health. https://healthcare.utah.edu/the-scope/kids-zone/all/2019/02/why-my-child-suddenly-not-eating

  2. Alexander Kc Leung, Marchand, V., & Sauve, R. S. (2012). The “picky eater”: The toddler or preschooler who does not eat. Paediatrics & Child Health, 17(8), 455–457. https://doi.org/10.1093/pch/17.8.455

  3. GI For Kids. Diakses 3 Juni 2024. Loss of Appetite. Giforkids.com. https://www.giforkids.com/loss-of-appetite/

  4. Kimberly Zapata. (2023, October 5). What Causes Vomiting in Kids and How Do You Stop It? Parents.com. https://www.parents.com/health/stomach-ache/vomiting/d.

  5. Swati Patwal, M.Sc. (2024, February 27). Loss Of Appetite In Children: 9 Causes And 7 Prevention Tips. momjunction.com. https://www.momjunction.com/articles/reasons-for-loss-of-appetite-in-children_00349759/



Artikel Terkait