7 Penyebab Anak Tidak Mau Makan dan Mual
Anak tidak mau makan dan mual setiap makan bisa karena terlalu banyak camilan sehingga ia menolak makanan utama. Ketahui penyebab lain dan solusi mengatasinya.

Kondisi anak tidak mau makan dan mual memang perlu diwaspadai. Pasalnya berpengaruh pada penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Apa saja penyebabnya?
Kenapa Anak Tidak Mau Makan dan Mual?
Penurunan nafsu makan umumnya terjadi pada anak usia 1-5 tahun dan masih tergolong normal. Ini penyebab yang mungkin terjadi:
1. Sulit Beradaptasi dengan Makanan Baru
Biasanya terjadi pada anak menjelang ulang tahun pertama. Di periode itu, anak mulai mewaspadai makanan baru (neofobia).
Anak tidak mau makan dan mual bukan hanya karena tidak suka rasa, tapi bisa karena aroma dan bentuk.
Orang tua umumnya menganggap si Kecil yang pilih-pilih makanan (picky eater). Padahal pada neofobia, anak pada akhirnya akan menerima makanan baru seiring berjalan waktu.
2. Masalah Kesehatan
Sakit juga sebabkan anak tidak mau makan dan mual. Penyebabnya beragam, bisa karena anak sedang sakit tenggorokan, batuk, flu, habis muntah, atau lainnya.
Kondisi ini diketahui bisa memengaruhi kinerja indra penciuman dan pengecapan anak, sehingga mengubah rasa dan aroma makanan.
Selain itu, juga bisa disebabkan alergi tertentu, penyakit kronis, juga infeksi.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Muntah Setelah Makan dan Penanganannya
3. Pengaruh Obat-obatan
Pada anak yang memiliki masalah kesehatan dan rutin mengonsumsi obat, nafsu makannya juga bisa menurun, hingga anak mual setiap makan.
Contohnya jika si Kecil baru saja menjalani pengobatan antibiotik, ini karena potensi efek samping obat.
Beberapa obat lain juga diketahui ada yang bisa membuat anak mual setiap makan.
4. Lewat dari Fase Growth Spurt
Seiring percepatan pertumbuhannya (growth spurt), nafsu makan anak juga meningkat. Namun setelah fase lewat, nafsu makannya pun menurun.
Hal ini kemudian memengaruhi kebutuhan nutrisinya yang juga kian menurun, perubahan tingkat aktivitas, dan penggunaan energi yang lebih sedikit.
Karenanya, kebutuhan anak akan makanan juga semakin berkurang.
5. Mulai Mandiri
Selain perubahan perkembangan, beberapa faktor perilaku dan emosional juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Dalam fase itu, ia mulai memaksakan kemandiriannya dengan menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Ini bisa terjadi juga di waktu makan, saat ia mulai menunjukkan selera dan preferensi pribadinya.
Baca Juga: 11 Makanan Penambah Nafsu Makan Anak
6. Terlalu Banyak Camilan
Anak tidak mau makan dan mual juga bisa karena terlalu banyak ngemil di antara jam makan.
Camilan memang bagus untuk menambah nutrisi ke tubuh anak, tapi jika terlalu banyak atau dekat dengan jam makan utama, bisa berdampak pada penurunan nafsu makannya.
7. Mengalami Stres
Stres juga dapat menyebabkan anak tidak mau makan dan mual. Biasanya kondisi ini juga akan diikuti gejala lain, seperti sulit tidur.
Untuk mengatasi masalah makan ini, Ibu perlu mengidentifikasi penyebab stres anak.
Umumnya anak stres bisa disebabkan karena baru kehilangan anggota keluarga atau hewan kesayangan dan kasus bullying.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan dan nafsu makan anak, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Tidak Mau Makan?
Cara mengatasi mual pada anak dan GTM (gerakan tutup mulut) yang pertama adalah memastikan apakah anak sudah mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi?
The American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar Ibu membatasi makanan padat selama 24 jam pertama setelah anak muntah terakhir.
Ibu bisa memberikan si Kecil makan hanya jika ia sudah mengonsumsi cairan tanpa muntah, setelah 6-8 jam. Lalu, lanjutkan pola makan normal 24 jam setelah muntah berhenti.
Cara mengembalikan nafsu makan pada anak setelah muntah ini juga bisa dicoba, antara lain:
- Buatkan makanan favoritnya
- Sajikan makanan dalam bentuk menarik dan porsi kecil
- Ajak anak aktif bergerak
- Ciptakan waktu makan yang menyenangkan
Baca Juga: Sakit Perut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kapan Harus Khawatir Jika Anak Saya Tidak Mau Makan?
Ibu disarankan untuk memperhatikan pola makan anak selama seminggu penuh, bukan hanya dalam 1 hari.
Jika dalam periode 7 hari anak makan sangat sedikit, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan. Beberapa tanda spesifik bahwa anak perlu dievaluasi lebih lanjut yakni:
- Mengalami penurunan berat badan atau tidak ada penambahan berat badan dalam 6 bulan terakhir
- Mengalami patah tulang
- Hanya mau makan 20 jenis makanan atau kurang secara konsisten
- Tidak mau makan sama sekali selama 2-3 hari berturut-turut
- Menunjukkan reaksi emosional yang kuat terhadap makanan tertentu
- Terlihat cemas saat berhubungan dengan makanan
- Menolak seluruh kelompok makanan, misalnya produk susu
- Sering tersedak atau muntah saat makan
- Muncul tanda-tanda penyakit kuning (jaundice), seperti kulit berwarna kekuningan
Selain itu, bawa anak ke posyandu atau ke dokter anak secara berkala, agar petugas kesehatan bisa memeriksa apakah anak tumbuh sesuai batas persentil yang diharapkan.
Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!