Penyebab Picky Eater pada Anak dan 10 Cara Mengatasinya

Anak picky eater karena kebiasaan makan, rasa ingin mandiri, serta faktor sensorik pada anak. Untuk mengatasinya, Ibu bisa sajikan makanan dalam porsi kecil dan campurkan dengan makanan favorit si Kecil.

Anak picky eater


Jika si Kecil picky eater pasti Ibu sedang putar otak bagaimana cara mengatasinya. Yuk, temukan ciri dan penyebab anak suka pilih-pilih makanan, serta cara jitu mengatasinya!

Apa Itu Picky Eater?

Menurut IDAI (2015), picky eater adalah kondisi ketika anak hanya mau makan minimal satu jenis makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, dan serat, tapi tidak semuanya. 

Contohnya, anak tidak mau makan nasi tapi mau makan roti atau mie. Ada juga anak yang hanya mau makan pisang, tapi tidak mau makan pepaya atau brokoli.

Picky eating umumnya muncul di usia 1–3 tahun. Perilaku ini adalah bagian normal dalam perkembangan anak, karena ia butuh waktu terbiasa dengan rasa, warna, dan tekstur makanan baru.

Ciri-Ciri Anak Picky Eater

Agar Ibu bisa mengenali tanda-tandanya lebih cepat, berikut beberapa ciri anak pilih-pilih makanan menurut WebMD (2024):

  • Konsisten hanya mau makan kurang dari 10 jenis makanan dari kelompok yang berbeda.
  • Menolak makanan yang sebelumnya sangat disukai.
  • Memilih minum susu dan tidak mau makan makanan padat. 
  • Rewel hingga menangis ketika melihat atau didudukan di highchair
  • Menunjukkan reaksi sensitivitas sensorik seperti menolak makanan bertekstur kasar atau tidak suka tangannya menyentuh makanan lembek.
  • Ketika mencoba makanan baru anak selalu tersedak atau muntah karena merasa terlalu takut.
  • Hanya mau makan ketika makanan disajikan terpisah tanpa bersentuhan sama sekali.
  • Hanya mau makan ketika dipaksa dan terdistraksi dengan hal lain yang menarik perhatiannya seperti televisi, mainan, atau diajak jalan-jalan.

Baca Juga: Anak GTM Terus? Kenali Penyebab dan Solusi Hadapinya

Apa Penyebab Anak Picky Eater?

Penyebab picky eater yang utama meliputi kebiasaan makan, rasa ingin mandiri, serta faktor sensorik pada anak. Kenapa anak-anak suka pilih-pilih makanan​? Berikut penjelasannya.

1. Fase Kemandirian Anak

Saat memasuki usia 1–3 tahun, anak mulai ingin mengatur hidupnya sendiri, termasuk soal makanan. 

Ia merasa sudah “lebih besar” dan ingin menunjukkan kontrol terhadap apa yang dimakannya.

Alhasil, anak ingin makan dengan caranya sendiri dan memilih makanan sesuai preferensinya.

2. Tidak Terlalu Lapar

Jika waktu makan tidak teratur, anak bisa merasa belum lapar saat jam makan tiba. Akibatnya, porsi makan jadi sedikit atau malah tidak mau makan sama sekali. 

IDAI (2015) menyarankan jadwal makan tetap 3 kali sehari dengan 2 kali camilan, agar ritme lapar dan kenyang anak stabil.

3. Lebih Suka Bermain

Anak susah makan makanan yang beragam karena ia lebih suka menghabiskan waktunya bermain daripada duduk diam untuk makan. 

Tak heran bila anak sering mengabaikan waktu makan karena fokus bermain.

Ia pun lebih memilih mengisi perut dengan makanan kecil yang lebih cepat ditelan dan membuat kenyang.

Baca Juga: Porsi Makan Anak 1 Tahun yang Ideal agar Gizinya Seimbang

4. Masalah Fisik seperti Tongue Tie

Tongue tie adalah kondisi di mana gerakan lidah terbatas karena adanya jaringan pendek di bawah lidah. 

Akibatnya, anak kesulitan mengunyah dan menelan makanan padat. Kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter ya, Bu.

Menurut Johns Hopkins Children’s Center (2022), anak dengan tongue tie sering menunjukkan perilaku picky eater karena lebih nyaman mengonsumsi makanan cair atau lembut.

5. Meniru Kebiasaan Sekitar

Anak belajar dengan meniru. Jadi, mungkin anak pilih-pilih makanan karena ada anggota keluarga atau teman bermain yang juga berperilaku serupa. 

Oleh sebab itu, sangat penting bagi Bapak Ibu memberikan contoh kebiasaan positif saat makan. 

6. Sensitivitas Sensorik

Beberapa anak punya sensitivitas tinggi terhadap aroma, rasa, atau tekstur tertentu. Hal ini bukan tanda manja, melainkan respons alami dari sistem sensorik yang masih berkembang. 

Dengan stimulasi bertahap, anak bisa belajar menerima lebih banyak variasi menu makanan.

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Picky Eater?

Dengan penanganan yang tepat, umumnya fase pilih-pilih makanan akan mulai berkurang saat anak memasuki usia 5 tahun. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasinya: 

1. Sajikan Porsi Kecil

Berikan porsi kecil, sekitar ¼ dari porsi makan orang dewasa. Misalnya, 1–2 sendok makan nasi atau sayur dalam setiap sajian.

Tujuannya agar anak tidak kewalahan melihat porsi besar yang membuatnya kehilangan nafsu makan.

Menurut Proceedings of the Nutrition Society (2018), anak yang pilih-pilih makanan berisiko kekurangan serat. Untuk itu, Ibu perlu memberikan camilan dari sumber makanan tinggi serat.

2. Campur dengan Makanan Favorit

Supaya anak lebih nyaman dan lebih terbuka dengan makanan baru, kenalkan makanan baru bersama makanan yang sudah disukai anak. 

Misalnya, campurkan brokoli cincang ke dalam tumis ayam kesukaannya.

3. Biarkan Anak Memilih Sendiri

Ibu memang harus pintar-pintar menyediakan menu makanan untuk anak picky eater! Siapkan 2-3 pilihan menu sehat, lalu biarkan anak menentukan pilihannya sendiri.

Cara ini tidak hanya menumbuhkan rasa percaya diri, tapi juga memberi anak kendali terhadap keputusan makannya.

Baca Juga: 11 Makanan Penambah Nafsu Makan Anak

4. Makan Bersama Keluarga

Makan bersama membantu anak meniru perilaku makan positif dari keluarga. Rutinitas makan bersama terbukti meningkatkan asupan gizi dan variasi makanan anak.

Pastikan seluruh anggota keluarga menikmati menu yang sama agar anak merasa terlibat dan ingin mencoba.

5. Hindari Makanan Sebagai Hadiah

Ibu mungkin pernah merayu anak untuk makan dengan imbalan boleh makan es krim setelahnya, atau memberikan hukuman dengan memaksanya makan sayur yang tidak ia sukai.

Menggunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau hukuman justru membuat anak memiliki hubungan yang buruk dengan makanan sehat, Bu. 

Sebagai gantinya, berikan pujian atau pelukan saat anak mencoba makanan baru tanpa memaksanya.

6. Tawarkan Berulang Kali

IDAI (2016) menjelaskan bahwa anak perlu terpapar 10-15 kali percobaan sebelum akhirnya mau makan makanan baru. 

Jadi, jika si Kecil menolak hari ini, tidak masalah. Sajikan lagi dengan sabar beberapa hari kemudian.

Baca Juga: 15 Cemilan Anak 1 Tahun yang Lezat dan Bergizi

7. Buat Tampilan Menarik

Bentuk makanan menjadi karakter lucu atau warna-warni alami supaya anak lebih semangat makan, Bu! Misalnya, nasi hijau dari ekstrak pandan, atau wortel dipotong bintang.

Anak cenderung lebih tertarik mencoba makanan yang tampilannya menyenangkan dan menggemaskan.

8. Libatkan Anak dalam Proses Memasak

Ajak anak ikut memilih bahan makanan, mencuci sayur, atau menyusun makanan di piring. 

Dengan begitu, ia akan lebih penasaran seperti apa rasa makanan yang dibuatnya dan lebih semangat mencoba makanan baru. 

9. Gunakan Metode “Crossing Bridges

Crossing bridges adalah metode untuk mengenalkan makanan baru dengan warna, rasa, atau tekstur yang sama dengan makanan yang telah disukai oleh si Kecil. 

Contohnya, jika anak suka labu kuning, Ibu bisa mengenalkan ubi kukus atau wortel yang teksturnya mirip.

10. Latih Anak Menyentuh Makanan

Biarkan anak memegang, mencium, dan mengeksplorasi makanan tanpa tekanan.

Langkah ini bantu melatih kepekaan sensorik dan mengurangi ketakutan terhadap makanan baru. 

Bila anak menolak menyentuh langsung, Ibu bisa mulai dengan sarung tangan atau alat makan kecil.

Ibu juga bisa berikan segelas susu Bebelac 1 NutriGreat+, bekal si Kecil tumbuh bersinar dari dalam. Formula terbaik dari Bebelac diperkaya dengan 3 serat penting FOS:GOS dan Inulin, DHA 2x ​lebih tinggi, dan 0gr sukrosa. Bantu dukung tumbuh kembang optimalnya.

Baca Juga: 15 Cara agar Anak Mau Makan Tanpa Drama

Perbedaan Picky Eater vs Selective Eater vs Fussy Eater

Ada pula istilah lain seperti selective eater dan fussy eater. Tiga istilah ini sering dianggap sama, padahal berbeda. Berikut tabel perbedaannya: 

Kategori

Ciri Utama

Contoh Perilaku

Tingkat Keparahan

Cara Penanganan

Picky Eater

Memilih makanan tertentu, tapi masih mau mencoba setelah beberapa kali ditawarkan.

Hanya mau makan nasi dan ayam goreng, tapi mau coba sayur jika disajikan berulang.

Ringan–Sedang

Ciptakan suasana makan positif, tawarkan makanan baru bertahap.

Selective Eater

Menolak banyak jenis makanan, termasuk satu kelompok gizi. Biasanya karena faktor sensorik.

Tidak mau sayur dalam bentuk apa pun.

Sedang–Berat

Butuh evaluasi ahli gizi/dokter anak, bisa perlu terapi makan.

Fussy Eater

Menolak makanan secara emosional (tantrum, stres, atau trauma makan).

Menangis setiap kali waktu makan.

Berubah-ubah

Tenangkan emosi anak dan buat rutinitas makan menyenangkan.

Apakah Picky Eater Bisa Berubah Menjadi Selective Eater?

Ya, bisa saja. Jika tidak mendapatkan pendekatan yang tepat, misalnya tidak dikenalkan pada variasi makanan atau sering dipaksa makan, perilakunya dapat berkembang menjadi selective eater. 

Oleh karena itu, penting untuk segera menerapkan strategi positif sejak dini. Konsultasikan ke dokter anak atau ahli gizi, bila perlu. 

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Anak atau Ahli Gizi?

Anak memilih-milih makanan biasanya masih bisa diatasi di rumah. Namun, segera konsultasi ke dokter bila:

  • Anak menolak semua makanan padat.
  • Berat badan si Kecil tidak naik selama lebih dari 3 bulan.
  • Anak tampak pucat, lesu, atau menunjukkan tanda kekurangan gizi.
  • Anak sering tersedak atau muntah saat makan.

Dokter anak dapat membantu menilai apakah perilaku makan anak masih normal atau sudah mengarah ke feeding disorder yang memerlukan terapi profesional.

Nah, itu dia penjelasan mengenai penyebab anak pilih-pilih makanan dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu!

Jangan lupa daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap yang sudah terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Yuk, daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. IDAI | Pilih-pilih Makanan. (n.d.). Www.idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan
  2. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (n.d.). Www.idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  3. NHS website. (2020, December). Fussy eaters. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/fussy-eaters/
  4. MD, C. M. (2020, June 9). Study gives insight — and advice — on picky eating in children. Harvard Health Blog. https://www.health.harvard.edu/blog/study-gives-insight-and-advice-on-picky-eating-in-children-2020060920004
  5. Johnson, S. (2015, June 11). 3 Myths About Picky Eating. Parents; Parents. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/feeding/picky-eaters/the-picky-eater/
  6. Picky Eating vs. Toddler Selectivity | Solid Starts. (2024). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/toddler-selectivity-vs-picky-eating/
  7. Contributing, T. (2022, March 4). Why Is My Toddler Such a Picky Eater? 6 Causes of Picky Eating. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/toddler/eating-and-nutrition/causes-of-picky-eating-in-toddlers#appetite
  8. American Academy of Pediatrics. (2019). 10 tips for parents of picky eaters. HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx
  9. BabySparks. (2019, October 24). Picky Eating or Sensory Issue? How to Tell the Difference - BabySparks. BabySparks. https://babysparks.com/2019/10/24/picky-eating-or-sensory-issue-how-to-tell-the-difference/
  10. Is Your Baby a Picky Eater? WebMD; WebMD. (2010). https://www.webmd.com/parenting/baby/picky-eater


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait