5 Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Anak
Selama proses mengenal berbagai jenis makanan, si Kecil mungkin dihadapkan pada masalah alergi. Maka itu, penting untuk Ibu mengetahui p...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Selama proses mengenal berbagai jenis makanan, si Kecil mungkin dihadapkan pada masalah alergi. Maka itu, penting untuk Ibu mengetahui penyebab dan cara mengatasi alergi makanan pada anak untuk berjaga-jaga bila si Kecil mengalaminya. Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!
Apa Penyebab Alergi Makanan pada Anak?
Tahukah Ibu kalau alergi makanan merupakan salah satu jenis alergi yang umum dialami si Kecil? Diperkirakan ada sekitar 8% anak di bawah usia 5 tahun menunjukkan ciri-ciri alergi makanan, lho.
Alergi makanan itu sendiri dapat terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan atau terlalu sensitif saat terpapar suatu zat asing yang sebenarnya aman, tapi justru dianggap berbahaya bagi tubuh.
Jenis makanan yang paling umum menjadi penyebab alergi makanan pada anak adalah susu sapi, telur, kacang-kacangan (kacang tanah, almond, dan walnut), dan seafood.
Karena tubuh anak menganggap bahan-bahan makanan tersebut berbahaya, sistem imun akan berusaha menyingkirkannya dengan melepas histamin ke dalam darah dan memunculkan reaksi gejala alergi. Reaksi yang timbul dari alergi makanan sering kali ringan, tapi bisa juga berat.
Ibu bisa mengenali gejala alergi makanan dari kondisi yang ditunjukkan si Kecil, seperti mual dan muntah, gatal-gatal, pembengkakan di wajah atau bibir, sesak napas, hingga gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.
Ibu bisa juga cek langsung lewat tools Allergy Checker untuk mengetahui apakah gejala yang dialami si Kecil termasuk alergi atau bukan. Jika alergi makanan pada anak, kita abaikan tanpa penanganan yang tepat, tumbuh kembangnya juga bisa terganggu. Jadi, yuk, Bu, segera periksakan ke dokter!
Terlebih, alergi makanan juga bisa memunculkan reaksi yang lebih serius dan mengancam nyama yang dinamakan syok anafilaksis.
Ini karena syok anafilaksis bisa membuat anak tiba-tiba mengalami pembengkakan pada bibir, mulut, lidah, tenggorokan, dan bagian tubuh lainnya, lemas dan lesu yang ekstrem, kesulitan bernapas, dan penurunan kesadaran.
Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Anak
Muncul gejala alergi makanan, pasti membuat Ibu cemas dan khawatir. Untungnya, sebagian besar reaksi alergi yang mengganggu ini bisa dikendalikan dengan mudah. Berikut adalah berbagai cara mengatasi alergi makanan pada anak yang bisa Ibu dan Ayah terapkan di rumah.
1. Segera Jauhkan Anak dari Pemicu Alergi
Salah satu cara mengatasi alergi makanan pada anak yang harus segera dilakukan adalah dengan menjauhkannya dari pemicu alergi, Bu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi agar gejalanya tidak semakin parah dan mengganggu si Kecil.
Sebagai contoh, bila Ibu menyadari anak mengalami mengalami gatal-gatal setelah mengonsumsi udang, maka segera hentikan pemberian makanannya. Sementara jika penyebabnya sudah dipastikan susu sapi, segera hentikan pemberian susu sapi serta makanan dan minuman yang mengandung protein susu sapi beserta produk olahannya.
Jika Ibu tidak tahu apa faktor pemicu yang membuat bayi mengalami alergi ini, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan tes alergi guna mengidentifikasi pemicu alergi makanan yang anak alami.
2. Cari Sumber Pengganti Kebutuhan Zat Gizi Anak
Alergi terhadap salah satu bahan makanan berarti tandanya anak tidak cocok terhadap semua makanan dan produk olahan yang mengandung zat pemicu alergi tersebut. Itulah kenapa Ibu perlu mengetahui zat gizi apa saja yang terkandung di dalam bahan makanan penyebab alergi.
Sesudah Ibu mengetahui apa yang menyebabkan alergi anak, sekarang saatnya memilih bahan makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang terdapat pada alergen tersebut.
Misalnya, Ibu tahu bahwa protein bisa didapat dari telur, susu, daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan kedelai. Jika si Kecil alergi telur, maka protein dalam telur dapat digantikan dengan pilihan daging ayam, daging sapi, ikan atau kacang-kacangan.
Contoh lain, jika si Kecil ternyata tidak cocok susu sapi, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif susu agar tetap bisa memenuhi kebutuhan zat gizinya.
Ibu tidak perlu khawatir, kok, karena anak yang diberikan susu alternatif dengan tepat terbukti dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Nah, susu formula isolat protein soya merupakan pilihan yang paling sering direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Anak di Amerika Serikat (American Academy of Pediatrics) sebagai alternatif susu untuk anak yang tidak cocok susu sapi.
Jadi kalau si Kecil berusia di atas 1 tahun dan dianjurkan untuk minum formula isolat protein soya, pilih yang sudah terfortifikasi dengan nutrisi lengkap untuk mendukung tumbuh kembang anak, seperti Bebelac Gold Soya.
Susu Bebelac Gold Soya adalah formula isolat protein pertama dan satu-satunya tinggi serat mengandung nutrisi tepat dengan kandungan tinggi serat FOS Inulin untuk mendukung kesehatan saluran cerna si Kecil (happy tummy) dan formula Triple A (kombinasi AHA, DHA, dan ALA) yang lebih tinggi untuk bantu dukung daya pikir si Kecil (happy brain).
Selain tinggi serat dan isolat protein soya, Bebelac Gold Soya juga memiliki kandungan nutrisi komplit, seperti omega 3, zat besi, zinc, kalsium, taurin, DHA, dan fish oil untuk mendukung pertumbuhan optimal agar si Kecil yang punya alergi susu sapi juga bisa tumbuh jadi anak hebat!
Sebab dengan dukungan nutrisi yang tepat untuk alerginya, anak akan semakin aktif dan bersemangat untuk bermain sambil belajar (happy heart). Tak perlu khawatir anak tidak akan suka rasanya ya Bu, sebab Bebelac Gold Soya tersedia dalam rasa vanila yang lezat dan pasti disukai si Kecil.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Susu Soya yang Perlu Ibu Ketahui
3. Buat Daftar Menu Pengganti
Cara mengatasi alergi makanan pada anak berikutnya yang tak kalah penting adalah membuat daftar menu pengganti.
Buatlah daftar makanan yang memicu alergi pada si Kecil dan makanan yang dapat dikonsumsi sekaligus disukai olehnya. Dengan begitu, Ibu dapat memilih bahan makanan pengganti yang tepat dan aman.
Perhatikan toleransi si Kecil terhadap makanan yang disajikan, karena alergi terhadap satu jenis bahan makanan terkadang dapat disertai alergi bahan makanan lainnya. Misalnya, si Kecil yang alergi ikan juga memiliki risiko alergi yang lebih besar terhadap bahan makanan laut lainnya, seperti udang atau kerang.
4. Variasikan Menu Makanan Supaya Anak Tidak Bosan
Ibu bisa membuatkan variasi menu dari daftar bahan makanan yang aman untuk si Kecil dan sesuai dengan seleranya. Sebagai contoh, kalau ia tak banyak makan sayuran, sajikan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineralnya.
Semakin bervariasi makanan yang diberikan pada si Kecil, semakin banyak zat gizi yang terpenuhi. Namun, jumlahnya tentu harus diberikan sesuai dengan kebutuhannya, ya.
5. Konsultasikan ke Dokter
Bu, jika gejala alergi makanan diabaikan tanpa penanganan yang tepat, tumbuh kembang anak bisa terganggu, lho! Jadi, jika Ibu curiga bayi alergi makanan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Ini merupakan cara mengatasi alergi makanan pada anak yang ampuh.
Dokter mungkin akan melakukan tes darah dan uji tusuk kulit (skin prick test) untuk mengetahui apakah anak Ibu mengalami alergi makanan tertentu atau tidak.
Jangan lupa konsultasikan juga ke dokter untuk mengetahui asupan bergizi yang sesuai dengan kondisi anak, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat, Bu!
Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak yang Alergi