Normalkah Bayi ASI Tidak BAB? Ini Penyebab dan Solusinya
Bayi usia 0-3 bulan yang menyusu ASI bisa BAB 4-10 kali sehari. Jika tidak BAB lebih dari 7 hari, ini tanda ada gangguan pencernaan yang perlu diperiksa dokter.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Bayi ASI usia 0-2 bulan bisa BAB sampai 10 kali sehari. Namun setelah dua bulan, mulai terlihat bayi ASI tidak BAB hingga 5-7 hari. Apakah ini wajar dan jika tidak, bagaimana mengatasinya?
Apakah Normal Jika Bayi ASI Tidak BAB?
Frekuensi BAB bayi yang normal itu tergantung usia. Ada yang BAB setiap habis menyusu, dan ada yang BAB 2-3 hari sekali. Lewat dari 2 bulan, bayi akan mulai lebih jarang BAB. Perubahan ini normal, kok.
Alasannya karena fungsi saluran cerna bayi berangsur berkembang dan refleks gastrokolika mulai berkurang. Usus bayi juga mulai mampu mencerna gula susu (laktosa) sehingga tekstur feses jadi lebih padat.
Namun, koordinasi gerak otot di sekitar anus memang belum sempurna sehingga si Kecil masih kesulitan mengeluarkan feses yang teksturnya mulai memadat. Itu kenapa BAB bayi ASI tidak sesering dulu.
Berapa Hari Batas Normal Bayi ASI Tidak BAB?
Sepanjang pup bayi masih seperti pasta lembek, BB-nya bertambah sesuai standar, dan si Kecil tampak selalu aktif serta ceria, wajar jika bayi tidak BAB sesering awal kelahirannya.
Namun, Ibu perlu waspada dan segera ke dokter ketika bayi ASI tidak BAB lebih dari 7 hari (1 minggu) karena ini bisa menandakan sembelit.
Sembelit alias konstipasi pada bayi ASI termasuk kasus yang langka. Berikut tanda bayi sembelit yang perlu diwaspadai:
- Feses kering dan keras, berbentuk bulat-bulat kecil seperti kotoran kambing.
- Bayi mengejan tapi BAB tidak keluar.
- Menangis sambil melengkungkan punggung karena sakit saat mengejan.
- Frekuensi BAB bayi tidak teratur atau lebih sedikit dari biasanya.
- Perut bayi teraba keras.
- Bayi jadi lebih jarang menyusu.
- Feses bayi tercium lebih berbau daripada biasanya.
- Bayi terlihat lebih lemas.
- Bayi lebih rewel.
- BAB berdarah.
Untuk lebih memudahkan memantau kondisi pencernaan dan penampilan feses bayi, Ibu bisa manfaatkan tools Poop Tracker di BebeJourney secara gratis, lho!
Ibu hanya perlu mengunggah foto terbaru feses si Kecil, dan dalam 60 detik hasil analisisnya akan keluar dan bisa langsung diunduh untuk dibawa konsultasi ke dokter. Yuk, coba sekarang!
Baca Juga: Seperti Apa Frekuensi BAB Bayi 3 Bulan yang Normal?
Bagaimana Cara Agar Bayi Lancar BAB?
Jika bayi ASI tidak BAB sesering biasanya, Ibu bisa lakukan beberapa cara ini untuk membantu lancarkan pencernaannya:
1. Menjaga Pola Makan Ibu
Selama masih dalam masa menyusui, Ibu perlu asupan makanan bergizi agar produksi ASI terus lancar dan berkualitas untuk mencukupi kebutuhan ASI bayi. Selain itu Ibu juga harus cukup minum minimal 3L/ hari.
ASI adalah kunci hidrasi yang paling penting untuk mencegah sembelit pada bayi, karena air bantu memadatkan dan melembutkan feses bayi.
Hindari makanan yang rentan memicu reaksi alergi seperti produk olahan susu, kedelai, gandum, telur, ikan, dan kacang-kacangan. Pada beberapa kasus, bayi yang memiliki alergi bisa mengalami sembelit.
2. Memijat Perut Bayi
Jika bayi ASI tidak BAB dalam beberapa hari, Ibu dapat memijat perut bayi dengan lembut. Tapi, gosokkan dulu kedua telapak tangan Ibu agar lebih hangat
Pijat perut bayi dengan gerakan memutar searah jarum jam menggunakan ujung keempat jari Ibu dan mulai dari bagian bawah perut sebelah kanan.
Tangan kanan di depan dan tangan kiri mengikuti di belakang secara konstan. Sambil memijat, terus perhatikan si Kecil. Jika ia terlihat tidak nyaman, segera hentikan sesi pijat ya, Bu.
3. Menggerakkan Kaki Bayi
Selain memberikan pijatan lembut, Ibu dapat bantu gerakkan kaki bayi untuk melancarkan pencernaannya.
Caranya, baringkan si Kecil dalam posisi telentang. Lalu pegang betis kaki si Kecil dengan masing-masing tangan Ibu.
Dengan lembut, gerakkan kaki si Kecil secara memutar, seperti orang yang sedang mengayuh sepeda. Metode ini akan bantu menstimulasi feses untuk bergerak keluar.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB Umur 1 Bulan
4. Memandikan Air Hangat
Memandikan si Kecil dengan air hangat dapat bantu menenangkan otot-otot perut si Kecil sehingga ia berhenti mengejan.
Di samping itu, mandi air hangat juga dapat bantu meredakan rasa tidak nyaman yang timbul karena konstipasi. Jadi, ia tidak terlalu rewel lagi.
5. Rangsang Dubur Bayi
Jika bayi tidak BAB dalam beberapa hari, Ibu bisa coba “pancing” keinginannya untuk pup. Cara satu ini bisa merangsang si Kecil mengeluarkan feses.
Ambil termometer air raksa lalu licinkan ujungnya yang tumpul dengan sabun bayi. Masukkan ujung termometer yang tumpul ke dalam anus bayi sedalam ± 2 cm.
6. Penuhi Kebutuhan Serat
Setelah usia 6 bulan, bayi boleh diberikan makanan MPASI yang mengandung serat dan probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaannya.
Beberapa asupan makanan berserat yang aman untuk bayi setelah 6 bulan adalah pisang matang sempurna, alpukat, pepaya, mangga, apel, bunga kol, brokoli, buah bit, dan masih banyak lainnya.
Jika bayi ASI tidak BAB terus-terusan setelah 7 hari, segera ke dokter ya, Bu. Ibu juga bisa bertanya langsung ke tim ahli di BebeCare yang siap merespon cepat segala pertanyaan dan kekhawatiran Ibu terkait pencernaan si Kecil.