13 Jenis BAB Bayi: Ini Tekstur dan Warna pup yang Perlu Diwaspadai

Pup bayi berubah-ubah, normalkah? Ketika bayi Ibu mulai diberikan ASI hingga dikenalkan dengan makanan padat pendamping ASI, menyebabka...

4 min
29 Mar 2022

81 ibu tandai artikel ini bermanfaat

Pup bayi berubah-ubah, normalkah?

Ketika bayi Ibu mulai diberikan ASI hingga dikenalkan dengan makanan padat pendamping ASI, menyebabkan perubahan pada pup bayi Ibu. Usus bayi yang mulai bekerja untuk mencerna makanan pun mulai bekerja. Jadi sangatlah normal bila pup bayi Ibu berubah, apalagi pada minggu awal kelahirannya. Perubahannya terdapat dalam tekstur, warna, dan kekentalan pupnya.

Jenis BAB Bayi dan Kesehatan Ususnya dari Warna Pup Bayi

Cara paling mudah untuk mengetahui bahwa usus bayi Ibu bekerja dengan baik adalah dari warna pup bayi. Apa sajakah warna pup bayi? Dan bagaimana mengetahui arti warna-warna pup bayi? Berikut ini jenis warna BAB bayi dan tekstur BAB yang perlu diwaspadai.

1. Kuning

Ini adalah warna pup bayi yang normal. Warna pup yang juga disebut golden feces ini dimiliki oleh bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif. Pada bayi yang diberikan susu formula, atau ASI dicampur susu formula, maka warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, atau kuning kecoklatan.

2. Hijau

Masih dalam kategori normal, namun harus berhati-hati. Maksudnya Ibu perlu mewaspadai bila pup bayi terus menerus berwarna hijau selama beberapa minggu. Hal ini biasanya terjadi pada Ibu dengan ASI yang melimpah. Konsultasikan dengan dokter bila Ibu memiliki masalah Ini.

3. Merah

Warna merah pada pup bayi biasanya disebabkan oleh darah yang turut keluar bersama dengan pupnya. Biasanya bayi Ibu akan merasa sakit disertai dengan gejala seperti: menangis, terlalu rewel, muntah (bukan gumoh) dan perutnya membesar. Segera bawa bayi Ibu ke rumah sakit agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Gabung sekarang dan dapatkan tips lainnya untuk pencernaan si Kecil

4. Putih/Keabu-abuan

Jika pup bayi Ibu berwarna putih dengan tekstur encer maupun padat, langsung bawa ke rumah sakit tanpa kompromi. Warna ini menunjukkan bahwa sedang terjadi gangguan kesehatan didalam pencernaan bayi yang dapat membahayakan kesehatannya.

Dengan memberikan ASI Eksklusif kepada bayi Ibu, maka kerja usus bayi akan semakin baik dan akan berfungsi dengan sempurna. Setelah bayi berusia enam bulan dan mulai mengonsumsi makanan padat pendamping ASI, warna pupnya pun akan mengikuti makanan yang Ibu berikan. Selama pemberian ASI berjalan lancar dan makanan pendamping yang diberikan juga sudah dikonsultasikan dengan DSA, bayi Ibu akan mengalami pertumbuhan yang sehat dan berkualitas.

5. Oranye

BAB bayi berwarna oranye hingga kecokelatan adalah warna yang normal bagi bayi yang mengonsumsi susu ASI atau susu botol. Jadi, usus bayi dengan warna BAB ini cukup normal.

6. BAB Bayi Berair

Bayi diare akan mengeluarkan tekstur pup yang berair. Hal ini bisa menjadi indikasi adanya alergi atau infeksi dalam usus. Sebaiknya bergegas konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang baik agar bayi tidak dehidrasi.

7. Lendir di BAB Bayi

Jika Ibu melihat lendir BAB bayi dan lendir tersebut bergaris-garis hijau, itu bisa jadi tanda infeksi di usus. Karena itu, sebaiknya Ibu lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi bayi.

8. BAB dengan Darah Hitam

Darah hitam di pup bayi bisa menjadi tanda bahwa ia mencerna darah saat minum ASI dari puting Ibu. Hal ini perlu diwaspadai agar tak terjadi infeksi usus pada bayi.

9. BAB Bayi Keras

Jika pup bayi terlihat seperti kerikil, kemungkinan bayi mengalami sembelit. Bayi bisa jadi sembelit karena kekurangan serat.

10. BAB Bayi Putih

Warna putih pada BAB bayi bisa jadi tanda bahwa bayi tidak mencerna makanan dengan tepat. Warna putih menandakan kurangnya kemampuan empedu hati mencerna makanan pada bayi.

11. BAB Bayi yang Minum Susu Formula

Warna feses bayi yang minum susu formula berwarna kuning kecokelatan. Umumnya, bayi yang minum susu formula buang air besar lebih sedikit, namun ukuran feses bayi yang minum susu formula lebih besar.

12. Pup Bayi Minum ASI

BAB bayi yang minum ASI umumnya berwarna mustard. Teksturnya berbiji dan cukup pucat. BAB bayi minum ASI umumnya tak berbau seperti pup bayi yang mengonsumsi susu formula.

13. BAB Bayi yang Mencerna Makanan Sebagian

Pada bayi yang mencerna makanan sebagian akan ditemukan gumpalan di pup bayi. Tak jarang saat buang air besar juga memunculkan warna yang mengejutkan.

Lalu bagaimana dengan tekstur pup bayi yang normal?

Bayi yang diberikan ASI Eksklusif memiliki tekstur pup yang tidak berbentuk. Tekstur yang dihasilkan biasanya bergumpal-gumpal kecil, seperti jelly, pasta atau krim, dan ada juga yang hanya berupa cairan.

Sedangkan pada bayi yang diberikan susu formula, pupnya padat dengan gumpalan-gumpalan besar, agak liat dan berbongkah. Karena itulah bayi yang mengonsumsi susu formula biasanya mudah mengalami sembelit. Waspadailah jika bayi yang minum susu formula memiliki pup yang encer atau cair, dan konsultasikan dengan DSA (Dokter Spesialis Anak).

Bagaimana frekuensi pup yang normal pada bayi?

Pada minggu-minggu pertama yang dilewati oleh bayi Ibu yang baru lahir, ia bisa buang air kecil atau pup hingga delapan kali sehari. Ada juga bayi yang bahkan hanya buang air kecil saja selama tiga hari, bahkan lima hari baru bisa pup.

Jika bayi Ibu tidak pup secara rutin dalam sehari, jangan khawatir. Selama bayi Ibu diberikan ASI Eksklusif dengan cukup dan frekuensi buang air kecilnya sebanyak lima atau enam kali sehari artinya ia menyerap semua zat gizi yang terdapat dalam ASI. Akan tetapi bila ia tidak pup lebih dari satu hari dengan menunjukkan gejala ketidaknyamanan seperti kolik, segera konsultasikan dengan DSA untuk penanganan yang tepat.

Tidak ada ampas makanan yang terdapat didalam ASI, dan seperti yang sudah diterangkan di bagian sebelumnya bahwa pencernaan setiap bayi berbeda, maka frekuensi pupnya pun berbeda. Ada bayi yang bisa menyerap semua zat gizi dalam ASI ada juga yang belum mampu menyerap seluruhnya. Yang terpenting adalah Ibu memberikan ASI Eksklusif dan pastikan frekuensi buang air kecilnya normal.



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait