7 Penyebab Kentut Bayi Bau Busuk yang Perlu Diperiksa Dokter

Kentut bayi bau busuk termasuk normal bila tidak disertai gejala lain. Kemungkinan penyebab kentut yang bau bisa karena mulai makan MPASI hingga gangguan pencernaan.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
21 Jun 2024
Kentut bayi bau-bebeclub


Kentut bayi bau dengan aroma kuat mungkin bisa menimbulkan rasa khawatir dan pertanyaan di benak Ibu. Yuk, ketahui penyebab dan cara tepat untuk mengatasinya!

Penyebab Kentut Bayi Bau

Bayi kentutnya bau sebenarnya dikategorikan normal, selama tidak ada gejala lain seperti rasa tidak nyaman, tampak kesakitan, atau pola BAB berubah drastis. Lantas kenapa bayi kentutnya bisa bau?

1. Mulai Makan MPASI

Bayi yang masih minum ASI biasanya tidak mengeluarkan kentut berbau menyengat. 

Namun, bayi usia 6 bulan yang sudah mulai makan makanan padat atau MPASI umumnya akan mengalami kentut yang sedikit beraroma kuat.

Bau kuat ini merupakan hal normal karena hasil dari hidrogen sulfida, yakni senyawa mengandung belerang yang diproduksi organ pencernaan.

2. Terlalu Banyak Makan Serat

Perlu diketahui bayi baru mulai MPASI belum disarankan makan terlalu banyak makanan berserat. Sebab, serat sulit dicerna dan memiliki kadar sulfur lebih tinggi dibandingkan makanan lain. 

Sulfur mengakibatkan perubahan dalam komposisi gas yang diproduksi usus, alhasil kentutnya berbau menyengat.

3. Sembelit

Kentut bayi bau bisa menandakan sudah waktunya harus BAB, karena bakteri telah lama berkembang biak dalam feses.

Ketika bayi sembelit, fesesnya akan mengeras dan jadi lebih sulit keluar. Feses yang menumpuk di usus besar ini lama-lama bisa membuat kentut bayi menjadi bau busuk. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit dan Solusinya

4. Intoleransi Makanan

Efek dari masalah pencernaan seperti alergi intoleransi laktosa atau intoleransi gluten dapat menyebabkan perut bayi kembung dengan bau kentut bayi menyengat. 

Intoleransi atau alergi menyebabkan tubuh tidak mampu mencerna laktosa atau gluten dengan baik, sehingga difermentasi oleh bakteri di usus. Inilah yang membuat kentut si Kecil bau.

5. Alergi Makanan

Sensitivitas, reaksi, atau alergi terhadap makanan tertentu juga bisa membuat kentut bayi berbau tidak sedap.

Bayi dapat memiliki berbagai macam alergi dan reaksi terhadap makanan, termasuk alergi susu, telur, gandum, seafood, hingga kacang-kacangan.

6. Pengaruh Obat

Jika si Kecil sedang sakit dan harus mengonsumsi obat-obatan, kentut bayi yang bau bisa juga terjadi sebagai efek sampingnya. Misalnya antibiotik, obat pencahar, hingga obat antijamur.

7. Diare

Kentut bau busuk juga bisa disebabkan oleh infeksi seperti diare pada bayi.

Beberapa bakteri diketahui dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan, yang menyebabkan volume gas lebih tinggi dari biasanya.

Gas berlebih inilah yang menimbulkan bau yang menyengat.

Baca Juga: 13 Warna Feses Bayi dan Artinya untuk Kesehatan si Kecil

 

bebe journey

Cara Mengatasi Kentut Bayi Bau Busuk

Setelah mengetahui penyebabnya, ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi kentut bayi yang berbau, antara lain:

1. Rutin Menyendawakan Bayi

Untuk mengurangi bau kentut, Ibu bisa lebih sering sendawakan si Kecil setelah menyusui. Menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut saat digendong juga bisa membantu. 

Jika bayi tidak langsung sendawa, segera baringkan si Kecil dalam posisi telentang selama beberapa menit.

2. Memijat Perut Bayi

Memberikan pijatan lembut dapat membantu melancarkan pencernaan bayi yang susah BAB dan kentut bayi bau akibat kembung.

Ibu bisa melakukan pijat ILU di bagian perut dari arah kanan bawah ke kanan atas dilanjut ke kiri atas lalu ke kiri bawah.

3. Penuhi Kebutuhan Cairannya

Selalu pantau kebutuhan cairannya, seperti ASI atau air putih jika usianya sudah 6 bulan ke atas.

Asupan cairan yang mencukupi dapat membantu melancarkan sistem pencernaan bayi dan memudahkan proses pengeluaran feses.

Baca Juga: Bayi BAB Mencret Setelah Minum ASI, Kenali Penyebabnya!

4. Tummy Time

Rutin melakukan tummy time juga bisa merangsang pencernaan bekerja lebih lancar sehingga dapat mencegah penumpukan gas terlalu lama di dalam perut.

Caranya, tengkurapkan si Kecil di atas lantai berlapis matras tipis. Lalu, coba taruh mainan warna-warni di dekat si Kecil untuk membuatnya betah tengkurap.

Lakukan tummy time selama 3-5 menit untuk diulang 2-3 kali sehari, ya.

5. Menjaga Pola Makan Ibu

Makanan yang Ibu konsumsi pun bisa berdampak langsung pada kualitas ASI yang akan diterima si Kecil.

Sebagai contoh, makanan bergas seperti bawang bombay, asparagus, brokoli, kubis, gandum utuh, dan jamur bisa menghasilkan gas sulfur berlebih yang ikut masuk ke dalam ASI.

Oleh karena itu, perhatikan jenis makanan yang Ibu konsumsi, ya, untuk mencegah kentut bayi berbau busuk.

Baca Juga: Bayi Sering Kentut? Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Kapan Bau Kentut Bayi Perlu Diwaspadai?

Ingat, kentut bayi bau merupakan hal normal apabila tidak disertai gejala mengkhawatirkan. Ibu perlu waspada jika bau kentut bayi tidak sedap, terlihat tidak nyaman, dan disertai gejala berikut:

  • Demam. 

  • Mual dan muntah.

  • Sakit perut. 

  • Terdapat darah pada feses bayi. 

  • Diare

  • Sembelit. 

  • Berat badan bayi menurun. 

  • Menolak makan atau minum susu. 

Segera periksakan ke dokter jika si Kecil menunjukkan satu atau lebih dari tanda-tanda di atas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Untuk dapatkan respon cepat, Ibu juga bisa bertanya langsung ke tim BebeCare yang siap 24/7 menjawab pertanyaan Ibu seputar kesehatan pencernaan si Kecil. Gratis, tanpa perlu buat janji!

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Is it normal for babies to fart or not? (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/is-it-normal-for-babies-to-fart-or-not/
  2. ‌Clinic, C. (2022, May 2). Why Do Farts Smell and What Does That Say About Your Health? Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/why-do-farts-smell
  3. ‌Morales-Brown, P. (2020, January 16). Why do my farts smell so bad and how to stop it. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321111#fa-qs
  4. ‌Iftikhar, N. (2020, June 30). Baby Farts: Surprising, Sometimes Stinky, But Mostly Normal. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-farts#takeaway
  5. ‌Constipation in children-Constipation in children - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2021). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
  6. ‌NHS Choices. (2024). Constipation and breastfeeding. https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/constipation/
  7. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1838/pentingnya-konsumsi-makanan-sumber-serat-bagi-bayi-anak-anak-dan-orang-dewasa
  8. Parents. (2017). 17 Ways to Soothe Your Baby’s Upset Stomach. Parents. https://www.parents.com/baby/health/ways-to-stop-babys-fussy-tummy-troubles/
  9. ‌IDAI | Sembelit (Konstipasi) pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/sembelit-konstipasi-pada-anak
  10. Passing wind or flatulence. (2024, July). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/wind


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait