Penyebab Bayi Baru Lahir Belum BAB dan Cara Mengatasinya
Bayi baru lahir belum BAB dalam 24-48 jam itu tidak normal dan harus segera diperiksakan ke dokter. Memang, apa penyebabnya?
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Bayi baru lahir belum BAB bisa membuat Ibu cemas. Yuk, kita bahas lebih lanjut apakah kondisi ini tergolong wajar dan apa saja penyebab serta cara mengatasinya!
Normalkah Bayi Baru Lahir Belum BAB?
Bayi baru lahir biasanya akan BAB pertama kali dalam 12–48 jam setelah lahir.
Feses pertama ini disebut dengan mekonium, yang berwarna hijau kehitaman, dan lengket. Keluarnya mekonium adalah pertanda baik bahwa usus bayi sudah mulai bekerja sebagaimana mestinya.
Batas toleransi keluarnya mekonium paling lama adalah 48 jam. Jika bayi baru lahir belum BAB dalam 48 jam, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Bayi yang tidak mengeluarkan mekonium bisa jadi pertanda tidak mendapat cukup ASI. Tidak keluarnya mekonium juga bisa menjadi indikasi adanya obstruksi usus atau kondisi medis lain.
Baca Juga: Normalkah Bayi ASI Tidak BAB? Ini Penyebab dan Solusinya
Penyebab Bayi Baru Lahir Belum BAB
Meski membuat khawatir dan bertanya-tanya, Ibu juga harus memahami apa saja faktor penyebab bayi baru lahir belum bisa BAB, yaitu:
1. Proses Adaptasi Pencernaan Bayi
Seperti dijelaskan di atas, mekonium mungkin tidak langsung keluar segera setelah lahir. Feses pertama bayi biasanya keluar dalam 12 jam setelah lahir, atau paling lambat 48 jam.
Rentang waktu ini masih terbilang normal, karena sistem pencernaannya masih dalam tahap penyesuaian. Setelah mekonium keluar, frekuensi BAB bayi 0-1 bulan biasanya jadi 3-4 kali sehari.
Pada minggu-minggu pertama, pola BAB bayi mungkin juga tidak teratur, kadang bisa 2x sehari atau 2 hari sekali. Selama mekonium sudah keluar dan bayi tetap menyusu dengan baik, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
2. Kurang Asupan ASI
Bayi baru lahir belum BAB bisa menandakan si Kecil kurang ASI mendapat ASI. ASI mengandung cairan dan gizi yang melunakkan feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Kekurangan cairan bisa membuat feses keras dan sulit keluar. Kolostrum di awal menyusui juga berfungsi seperti pencahar ringan yang membantu BAB bayi lancar.
3. Gangguan Pencernaan pada Bayi
Jika bayi baru lahir belum BAB dalam 24-48 jam setelah lahir, bisa jadi ada masalah di ususnya, seperti sumbatan.
Masalah ini bisa berkaitan dengan beberapa kondisi medis, seperti kelainan bentuk anus, gangguan saraf di usus (seperti penyakit Hirschsprung), atau sindrom usus yang lambat bergerak.
Penyakit Hirschsprung tercatat terjadi pada sekitar 1 dari 5.000 kelahiran, dan lebih sering ditemukan pada bayi laki-laki.
Untuk mengetahui penyebab pastinya, biasanya diperlukan pemeriksaan dengan rontgen atau tes lanjutan seperti MRI panggul, manometri anus (mengukur tekanan di anus), atau biopsi rektum (pengambilan sampel jaringan dari rektum).
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit dan Perawatannya
Ibu bisa melakukan deteksi awal apakah kondisi pencernaan bayi normal atau tidak lewat AI Poop Tracker. Jika Ibu masih bingung, Ambil foto fesesnya dan upload, lalu hasil analisisnya akan keluar dalam 60 detik.
Hasilnya bisa Ibu download untuk ditunjukkan ke dokter. Bisa jadi itu bukan masalah serius, tapi kalau memang ada yang tidak beres, dokter akan membantu mencari tahu penyebabnya.
Cara Mengatasi Bayi Baru Lahir yang Belum BAB
Terapkan cara-cara ini untuk mengatasi masalah bayi baru lahir yang belum BAB:
1. Pastikan Bayi Mendapat ASI yang Cukup
Untuk membantu mengatasi bayi baru lahir belum BAB, pastikan ia mendapat ASI dengan teknik menyusui yang benar. Berikut adalah posisi perlekatan saat menyusui yang baik:
- Dekap tubuh bayi dengan erat dan pastikan hidungnya sejajar dengan puting Ibu.
- Miringkan sedikit kepala bayi ke belakang agar bibir atasnya bisa menyentuh puting, hal ini akan merangsang bayi membuka mulut dengan lebar.
- Saat mulut bayi terbuka lebar, dagunya seharusnya menyentuh payudara terlebih dahulu, dan kepala tetap miring ke belakang agar lidahnya bisa menjangkau area payudara dengan optimal.
- Dengan dagu bayi menempel kuat pada payudara dan hidungnya tidak tertutup, mulut bayi akan tetap terbuka lebar. Saat menyusu, pipi bayi akan tampak penuh dan bulat.
Tanda bayi cukup ASI antara lain berat badan bertambah stabil, tampak aktif, sering buang air kecil, dan mulai BAB kuning lembek sejak hari keempat.
2. Pijat Lembut Perut Bayi
Pijatan ILU bisa membantu meredakan kondisi bayi baru lahir yang belum BAB. Gunakan ujung jari untuk membuat gerakan memutar searah jarum jam di perut bayi.
Bisa juga dengan menekan perlahan kaki bayi ke arah perut sambil menahan kedua lutut dan kaki secara bersamaan.
Gerakan dari atas perut ke bawah juga bisa merangsang pencernaan bayi agar lebih lancar.
3. Gerakkan Kaki Bayi Seperti Mengayuh
Cara sederhana lain untuk mengatasi bayi belum BAB adalah dengan menggerakkan kakinya seperti sedang mengayuh sepeda.
Letakkan bayi dalam posisi telentang di alas yang nyaman, lalu gerakkan kakinya secara perlahan dan bergantian menyerupai gerakan mengayuh.
Gerakan ini bisa membantu merangsang usus untuk mengeluarkan feses yang tertahan.
4. Mandikan dengan Air Hangat
Memandikan bayi dengan air hangat bisa membuat otot perutnya lebih rileks. Relaksasi ini bisa membantu mengurangi ketegangan dan rasa tidak nyaman saat bayi mengejan untuk BAB.
Air hangat juga bisa meredakan ketegangan pada otot dan memperlancar pergerakan usus si Kecil.
Baca Juga: Bayi Mengejan tapi BAB Tidak Keluar: Penyebab dan Solusinya
Kapan Harus ke Dokter?
Setelah jadwal menyusui bayi mulai teratur, frekuensi BAB-nya bisa bervariasi, mulai dari 5 kali sehari hingga 1 kali dalam 3 hari, dan itu masih tergolong normal.
Selama feses bayi tetap lunak, maka bayi tidak dianggap sembelit. Namun, segera hubungi dokter jika:
- Bayi baru lahir belum kunjung BAB dalam 24-48 jam pertama kehidupannya.
- Bayi yang sudah berumur beberapa hari atau minggu tidak BAB lebih dari 3 hari.
- Feses tampak keras, berbentuk bulat-bulat kecil seperti kerikil, atau lebih kental dari selai kacang.
- Feses sangat cair, encer seperti air, atau mengandung lendir. Hal ini bisa menandakan diare.
- Warna feses merah atau hitam, yang bisa menjadi tanda adanya pendarahan.
- Feses berwarna putih pucat atau seperti tanah liat, yang mungkin menandakan masalah pada hati.
Bayi baru lahir belum BAB memang bisa membuat orang tua khawatir, tapi dalam banyak kasus hal ini masih tergolong normal, terutama jika bayi terlihat sehat dan menyusu dengan baik.
Jadi, selalu pantau kondisi si Kecil dan jangan ragu mencari bantuan medis bila ada yang terasa tidak wajar ya, Bu!
Ibu juga bisa bertanya langsung ke para ahli secara gratis di BebeCare! Dengan tim yang terdiri dari ahli kebidanan, keperawatan, dan gizi, BebeCare siap membantu Ibu menjawab pertanyaan dan kecemasan seputar kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil.