Penyebab Sakit Perut Hilang Timbul pada Anak dan Cara Atasinya
Sakit perut anak hilang timbul sering disebabkan masalah pencernaan ringan. Waspada jika disertai gejala infeksi seperti demam atau menggigil dan pup berdarah.
Sakit perut hilang timbul pada anak disebabkan oleh banyak hal, baik masalah pencernaan atau bukan. Umumnya kondisi ini bisa sembuh sendiri, tapi Ibu perlu pahami penyebab dan cara mengobatinya!
Penyebab Sakit Perut Hilang Timbul pada Anak
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan sakit perut datang dan pergi pada anak:
1. Sembelit
Sembelit termasuk salah satu penyebab sakit perut yang hilang timbul.
Umumnya, sembelit disebabkan oleh kurang konsumsi serat dan minum air putih. Sakit perut saat sembelit terjadi akibat penumpukan gas di perut atau karena menunda BAB karena terasa sakit.
Biasanya, ciri anak sembelit adalah BAB kurang dari 2 kali dalam seminggu dan tekstur BAB keras seperti batu.
2. Perut Kembung
Sakit perut anak hilang timbul juga bisa karena perutnya kembung. Umumnya, penyebab perut kembung pada anak adalah konsumsi makanan pemicu gas, seperti kembang kol, kubis, brokoli, dan kacang-kacangan.
Terlalu banyak makan permen, minum soda, atau jus buah kemasan dengan pemanis buatan sorbitol juga membuat kembung
Perut kembung juga bisa terjadi karena anak terbiasa makan terlalu cepat sehingga udara terperangkap dalam saluran pencernaan.
3. Diare
Diare bisa menyebabkan sakit perut hilang timbul pada anak karena gejala umum diare adalah kram otot perut.
Penyebab diare yang paling sering adalah infeksi virus dan bakteri.
4. Masuk Angin
Masuk angin bisa menyebabkan sakit perut anak hilang timbul karena gejalanya diawali atau disertai kembung.
Penyebab masuk angin bermacam-macam, seperti kebiasaan makan tidak teratur sehingga perutnya memproduksi asam lambung dan gas berlebih.
Terlalu lama bermain di luar rumah saat cuaca berangin juga menyebabkan masuk angin karena anak bisa tidak sengaja menelan udara dan masuk ke perutnya.
Ketika gas terperangkap di perut, sakit perut hilang timbul pada anak pun muncul. Gejala ini biasanya mereda saat gas keluar lewat sendawa atau kentut.
Baca Juga: 8 Gangguan Pencernaan Umum pada Anak yang Harus Ibu Ketahui
5. Intoleransi Laktosa
Sakit perut yang hilang timbul dapat menjadi gejala dari intoleransi laktosa. Artinya tubuh anak tak bisa mencerna laktosa atau gula alami susu.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan perut kembung dan bahkan diare. Tak heran, gejala sakit perut hilang timbul.
6. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Sakit perut hilang timbul pada anak bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). ISK sering terjadi pada anak usia 1–5 tahun.
Gejala ISK, di antaranya nyeri perut di sekitar kandung kemih, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan kadang demam.
Anak dengan ISK biasanya kencing lebih sering dari biasanya, tapi jumlah urine lebih sedikit. Terkadang, ada darah dalam urinenya.
7. Radang Usus Buntu
Pada kasus yang lebih serius, penyebab sakit perut anak hilang timbul, yaitu radang usus buntu. Namun, radang usus buntu jarang terjadi pada anak di bawah usia 3 tahun.
Sakit perut karena radang usus buntu dimulai di sekitar pusar, kemudian berpindah ke sisi perut kanan bawah.
Nyeri juga bisa hilang timbul ketika anak batuk, berjalan, atau melakukan gerakan besar atau terburu-buru. Nafsu makan anak juga bisa ikut menurun, bahkan hingga muntah, serta nyeri saat bergerak.
8. Mood Anak Sedang Tidak Baik
Sakit perut anak hilang timbul juga bisa dipengaruhi oleh keadaan mood-nya, biasanya saat gugup atau cemas ketika harus menghadapi situasi baru atau tidak nyaman.
Misalnya, cemas masuk hari pertama sekolah atau gugup karena demam panggung jelang pentas seni di sekolahnya.
Selain sakit perut, gejala lain yang mungkin muncul termasuk sakit kepala, susah tidur, dan gampang rewel.
9. Gangguan Pencernaan Ringan
Gangguan pencernaan sering dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak atau makan porsi besar.
Lemak lebih sulit dicerna dan tubuh perlu waktu lebih lama saat mencerna makan porsi besar. Akibatnya, saluran cerna bekerja lebih keras dan menyebabkan sakit perut yang hilang timbul.
10. Cacingan
Cacingan juga menyebabkan sakit perut hilang timbul pada anak, terutama pada malam hari.
Rasa nyeri timbul akibat cacing bertelur di sekitar anus. Nyeri biasanya diikuti dengan rasa gatal pada anus.
Cacingan terjadi akibat kurangnya kebersihan, seperti air tercemar, tidak cuci tangan, tidak menggunakan alas kaki sebelum keluar rumah.
11. Gastroenteritis Berat
Gastroenteritis adalah infeksi saluran cerna yang umumnya terjadi akibat rotavirus. Gejala gastroenteritis, yaitu diare yang timbul cepat, mual, muntah, dan sakit perut hilang timbul pada anak.
Dalam kondisi berat, gastroenteritis menyebabkan diare selama 14 hari dan selama itulah sakit perut bisa hilang dan timbul.
12. Gangguan Hati atau Empedu
Sakit perut yang hilang timbul pada anak bisa menandakan masalah liver dan empedu. Biasanya, rasa nyeri terjadi pada bagian kanan atas atau tengah perut.
Nyeri juga terasa seperti ditusuk benda tajam dan menjalar dari perut ke punggung atau bahu kanan. Rasa sakit biasanya muncul dan memburuk setelah makan makanan tinggi lemak.
13. Masalah Psikologis
Stres, kecemasan, atau tekanan emosional dapat memicu sakit perut hilang timbul pada anak.
Gejala ini muncul bila si Kecil melihat atau merasakan hal-hal pemicu cemas, bahkan bila bukan dari hal-hal berbahaya.
Perut terasa nyeri karena saluran cerna berhenti mengalirkan darah ke bagian tubuh lain. Saat cemas, tubuh tidak ingin mencerna makanan karena fokus lari atau menghadapi bahaya.
14. Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease)
Radang usus merupakan salah satu penyebab sakit perut hilang timbul pada anak yang terjadi secara terus-menerus. Gejala lainnya, yaitu sering diare dan feses berdarah.
Karena diare terus-menerus dan feses berdarah, si Kecil mengalami penurunan berat badan dan anemia. Hal ini bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
15. Alergi Makanan
Alergi makanan bisa membuat nyeri perut hilang dan timbul. Gejala ini juga terkadang diikuti dengan diare dan muntah-muntah.
Beberapa jenis makanan yang paling sering menyebabkan alergi, yaitu:
- Susu.
- Telur.
- Kacang tanah.
- Kedelai.
- Gandum.
- Kacang pohon, seperti mete, almon, dan pistachio.
- Seafood bercangkang, seperti kerang, kepiting, udang, dan lobster.
- Ikan bersirip, seperti salmon dan tuna.
- Wijen.
Cara Mengobati Sakit Perut Hilang Timbul pada Anak
Sakit perut anak hilang timbul perlu diatasi sesuai dengan penyebabnya. Bapak Ibu dapat memulihkan kondisinya dengan perawatan rumahan seperti:
1. Berikan Makanan Mengandung Prebiotik
Cara mengatasi kondisi ini bisa dengan memberikan makanan kaya prebiotik untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik penjaga pencernaan si Kecil.
Untuk mendukung pencernaan hebatnya, Ayah Ibu juga lengkapi asupan gizinya dengan pemberian susu pertumbuhan.
Bebelac Gold adalah susu tinggi serat tanpa gula tambahan (0g sukrosa), yang diformulasikan dengan Advansfibre + Comfort (FOS, GOS, Corn Starch dan Inulin). Diperkaya juga dengan DHA lebih tinggi. Dukung kesehatan pencernaan si Kecil.
2. Minum Air Putih
Jika si Kecil sedang sakit perut, berikan air putih yang lebih banyak. Air putih membantu pencernaan makanan.
Dehidrasi menghambat proses pencernaan dan menyebabkan kram sehingga sakit perut hilang timbul. Cukup minum air putih juga dapat membantu mengatasi sembelit yang dialami si Kecil.
3. Berikan Minum Teh Chamomile
Teh chamomile merupakan salah satu obat sakit perut anak hilang timbul yang alami dan efektif. Selain itu, bahan ini menimbulkan efek samping yang minim.
Teh ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa tidak nyaman pada perut.
4. Sajikan Makanan Hambar
Apabila anak masih memiliki nafsu makan meskipun mengalami sakit perut, sajikan makanan hambar dalam porsi yang lebih kecil.
Roti panggang, pasta, oatmeal, yogurt, dan nasi putih dapat menjadi pilihan yang baik.
Sebaiknya, hindari makanan berbumbu, berminyak, atau memiliki saus. Makanan yang hambar cenderung tidak mengiritasi lambung dan lebih mudah dicerna.
5. Kompres Air Hangat
Jika masih terjadi sakit perut hilang timbul pada anak, redakan gejalanya dengan kompres hangat.
Isilah botol plastik dengan air hangat yang dibalut waslap tipis, lalu tempatkan pada perutnya. Bisa juga gunakan bantalan pemanas khusus.
Panas dapat meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit sehingga mengurangi rasa nyeri perut.
6. Pijat Perut
Pijat perut membantu meringankan perut kembung yang membuat perutnya sakit.
Minta anak berbaring telentang dan pijat perut bagian kanan ke atas, lalu ke bagian atas perut di bawah tulang rusuk, lalu ke bawah ke sisi kiri. Pijat sebanyak 2–3 kali. Ulangi setelah jeda beberapa saat.
Agar pijatan terasa lebih mulus, tuangkan sedikit minyak zaitun atau minyak kelapa pada telapak tangan, dan gosokkan pada kedua telapak tangan agar tangan hangat.
Baca Juga: 11 Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut Sebelum ke Dokter
7. Batasi atau Hentikan Makanan Pemicu
Makanan pedas, berminyak, atau mengandung gas juga bisa memperburuk gejalanya. Jadi, kurangi makanan dengan kandungan tersebut.
Hindari juga makanan pemicu alergi dan intoleransi agar tidak menyebabkan sakit perut hilang timbul pada anak.
8. Pastikan Anak Istirahat dan Kelola Stresnya
Bantu anak mengenali emosi dan beri waktu makan yang tenang dan tidak terburu-buru. Berikan rutinitas harian yang stabil agar ia merasa aman dan nyaman saat makan.
Istirahat yang cukup juga bantu membuat anak lebih tenang.
9. Obati Cacingan Sesuai Anjuran Dokter
Untuk mengatasi sakit perut akibat cacingan, beri obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Dosis obat anak usia 1–2 tahun diberikan ½ tablet (200 mg) dalam sekali konsumsi. Anak usia 2–12 tahun diberikan 1 tablet (400 mg) dalam sekali konsumsi.
Untuk mencegah cacingan, pastikan si Kecil selalu cuci tangan, gunakan air bersih untuk minum dan sanitasi, dan gunakan alas kaki setiap keluar rumah.
Baca Juga: 8 Makanan Probiotik untuk Atasi Diare Anak, Aman dan Alami
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagai orang tua, kadang sulit membedakan apakah sakit perut si Kecil itu masih wajar atau merupakan gangguan pencernaan yang lebih serius.
Jadi, waspadalah jika sakit perut hilang timbul pada anak disertai gejala lain seperti:
- Demam atau menggigil.
- Pup berdarah.
- Rasa sakit yang parah sampai anak tidak bisa bergerak.
- Kesulitan duduk atau mencari posisi yang nyaman.
- Mual dan muntah terus-menerus.
- Kulit tampak kuning.
- Perut bengkak.
- Menolak makan dan minum.
- Muncul ruam pada kulit.
- Tampak pucat, berkeringat, dan tidak sehat.
Apabila anak menunjukkan beberapa dari gejala di atas, segeralah konsultasikan ke dokter. Semakin cepat ditangani akan semakin baik bagi si Kecil.
Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!
