5 Manfaat Zinc untuk Bayi dan Sumber Terbaiknya

Zinc untuk bayi penting untuk kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan otak. Asupannya bisa diperoleh dari ASI, MPASI, dan sumber makanan bergizi lainnya.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
14 May 2025
zinc untuk bayi-bebeclub


Ada banyak manfaat zinc untuk bayi yang mencakup fungsi kekebalan tubuh, pencernaan, dan perkembangan otak. Jadi, Ibu perlu tahu juga sumber zinc terbaik untuk bayi agar ia tumbuh sehat dan kuat.

Manfaat Zinc untuk Bayi

Secara umum, bayi hanya perlu asupan zinc dalam jumlah sedikit. Meski sedikit, peran zinc sangat besar untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Berikut ini manfaat zinc untuk bayi yang perlu Ibu dan Ayah ketahui:

1. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan

Zinc mendukung pertumbuhan dengan beberapa cara, salah satunya dengan mengatur kerja hormon pertumbuhan. Zinc membantu hati memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.

Zinc juga membantu pelepasan hormon pertumbuhan dan membuat tubuh lebih peka terhadap hormon tersebut. 

Selain itu, zinc membantu pembelahan sel, pembentukan DNA, RNA, dan sintesis protein yang penting untuk memperbaiki jaringan tubuh.

Efeknya, tinggi badan dan berat badan bayi bertambah optimal sesuai usia. Perbaikan jaringan tubuh juga terjadi lebih cepat setelah cedera atau sakit.

2. Membantu Perkembangan Otak

Perkembangan otak bayi dan fungsi kognitifnya juga lebih baik karena pertumbuhan sel-sel otak didukung secara maksimal oleh asupan zinc.

Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan zinc untuk bayi berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitifnya. Zinc membantu si Kecil lebih fokus dan memproses informasi dengan lebih baik.

Studi lain menunjukkan bahwa suplementasi zinc dapat memperbaiki perkembangan otak bayi yang kekurangan zinc dan mendukung kemampuan kognitif mereka.

3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Menurut penelitian, zinc bisa membantu mempercepat penyembuhan diare pada bayi di atas 6 bulan. Suplementasi zinc rata-rata bisa membuat diare berhenti setengah hari lebih cepat.

Zinc juga membantu memperbaiki jaringan usus yang rusak dan meningkatkan respons imun di saluran pencernaan.

WHO menyarankan suplementasi zinc sebesar 20 mg per hari selama 10–14 hari untuk mempercepat pemulihan diare pada bayi 6 bulan ke atas. Namun, selalu konsultasi dulu ke dokter sebelum memberikan suplemen zinc pada bayi yang diare, ya.

Ibu juga bisa cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker. Cukup upload foto pup di atas popoknya dan Ibu akan dapatkan hasil analisisnya secara real time dalam 60 detik supaya bisa langsung dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Baca Juga: Warna dan Tekstur Feses Bayi MPASI yang Normal

4. Mempercepat Penyembuhan Luka

Tahukah Ibu bahwa sekitar 5% cadangan zinc dalam tubuh ada di kulit?

Cadangan ini membantu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga kulit si Kecil tetap sehat, terutama saat ia lecet atau terluka. Zinc juga penting untuk pertumbuhan sel baru dan memperbaiki kulit yang rusak.

Sebaliknya, kekurangan zinc bisa membuat kulit si Kecil menjadi kering dan lukanya juga sulit sembuh. 

5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tubuh memerlukan zinc untuk mengenali, melawan, dan menghilangkan kuman penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mengoptimalkan asupan zinc untuk bayi dapat memperpendek durasi pilek dan mempercepat pemulihan. Namun, bukti ilmiah tentang hal ini masih terbatas, ya, Bu. 

Berapa Kebutuhan Zinc Harian Bayi?

Kebutuhan zinc harian bayi bervariasi berdasarkan usia mereka. Berikut adalah rekomendasi dosis zinc yang disarankan untuk bayi:

  • Bayi 0-6 bulan: 2 mg per hari.
  • Bayi 7-12 bulan: 3 mg per hari.

Penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup zinc agar terhindar dari kekurangan yang bisa memengaruhi pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya, ya, Bu. Berikut ini dampak kekurangan zinc yang bisa dialami si Kecil:

  • Pertumbuhan yang lambat dan nafsu makan menurun
  • Sistem imun yang lemah, membuatnya sering sakit
  • Luka yang sulit sembuh dan gangguan kulit
  • Masalah pencernaan, seperti diare berkepanjangan

Baca Juga: 10 Sumber Probiotik untuk Bayi dan Manfaatnya

Sumber Makanan yang Mengandung Zinc untuk Bayi

Asupan zinc untuk bayi bisa dipenuhi dari ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya zinc seperti daging, telur, dan kacang-kacangan.

1. ASI

ASI merupakan sumber zinc utama bagi bayi baru lahir dan berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi pada bulan-bulan awal kehidupannya.

Namun, kadar zinc dalam ASI menurun seiring waktu, sehingga setelah usia 6 bulan, bayi memerlukan sumber zinc tambahan dari makanan pendamping.

2. Daging 

Daging sapi, kambing, dan ayam adalah sumber zinc dengan daya serap tinggi. Semua jenis daging ini mengandung zinc yang sangat baik bagi tubuh bayi.

Lantaran, porsi 100 gram daging merah mentah mengandung sekitar 4,79 mg zinc. Selain zinc, daging merah juga kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B yang mendukung kesehatan bayi.

3. Ikan dan Seafood

Ikan dan seafood kaya akan zinc dan omega-3, yang sangat penting untuk perkembangan otak bayi, Bu. Omega-3, terutama DHA dan EPA, berperan dalam meningkatkan fungsi otak dan memori si Kecil.

Selain itu, ikan juga mendukung sistem imun dan pertumbuhan tubuh bayi. Jadi, mengonsumsi ikan secara teratur dapat memberikan manfaat optimal untuk perkembangan kognitifnya.

Kandungan omega-3 pada ikan sangat bervariasi. Salmon, tuna, dan sarden, mengandung omega-3 dalam jumlah tinggi dari ikan dengan kandungan lemak rendah, seperti nila.

Baca Juga: 15 Jenis Ikan yang Bagus untuk MPASI dan Takaran Porsinya

4. Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang praktis dan kaya akan zinc, loh, Bu. Nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh si Kecil.

Selain zinc, telur juga mengandung kolin yang baik untuk perkembangan otak bayi. Jadi, nggak ada ruginya mulai rutin menyajikan telur dalam menu MPASI.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian juga bisa jadi pilihan sumber zinc nabati yang baik untuk si Kecil. Meski daya serapnya tidak setinggi sumber hewani, kandungan nutrisinya tetap bermanfaat.

Beberapa contohnya adalah kacang merah, buncis, chia seed, dan biji labu yang bisa dikreasikan dalam menu MPASI. Selain zinc, bahan-bahan ini juga kaya serat dan antioksidan.

6. Keju & Yogurt

MPASI yang terbuat dari keju, yogurt, atau butter juga mengandung zinc untuk bayi yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuhnya. 

Jika Ibu masih butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan pemenuhan nutrisi bayi, yuk langsung hubungi BebeCare.

Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

Cambridge University Press. (n.d.). Zinc and cognitive development. British Journal of Nutrition. https://www.cambridge.org/core/journals/british-journal-of-nutrition/article/zinc-and-cognitive-development/8976432C08C0778D679C705765E31F97
 

Editorial Team. (n.d.). Health benefits of zinc. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/health-benefits-of-zinc-8710684
 

Editorial Team. (n.d.). 15 best foods high in zinc. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/best-foods-high-in-zinc#TOC_TITLE_HDR_6
 

National Institutes of Health. (n.d.). Zinc - Health Professional Fact Sheet. NIH Office of Dietary Supplements. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-HealthProfessional/
 

National Institutes of Health. (n.d.). Zinc - Consumer Fact Sheet. NIH Office of Dietary Supplements. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-Consumer/
 

National Institutes of Health. (n.d.). Omega-3 fatty acids - Health Professional Fact Sheet. NIH Office of Dietary Supplements. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-HealthProfessional/
 

Pettker, C. M., et al. (2020). Trial of labor after cesarean delivery in the United States. New England Journal of Medicine, 382, 1902–1910. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1915905
 

Siloam Hospitals. (n.d.). List of zinc-rich foods. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/list-of-zinc-rich-foods
 

Wessells, K. R., & Brown, K. H. (2012). Estimating the global prevalence of zinc deficiency: Results based on zinc availability in national food supplies and the prevalence of stunting. PLOS ONE, 7(11), e50568. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7140593/
 

World Health Organization. (n.d.). Zinc for preventing stunting. WHO eLENA. https://www.who.int/tools/elena/bbc/zinc-stunting
 

World Health Organization. (n.d.). Zinc supplementation for treatment of diarrhoea. WHO eLENA. https://www.who.int/tools/elena/interventions/zinc-diarrhoea



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait