5 Senam Ringan Bayi Sederhana yang Menyehatkan
Selain orang dewasa, ternyata bayi juga membutuhkan olahraga, lho, Bu. Hal tersebut lantaran mereka membutuhkan otot yang kuat untuk men...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
dr. Mikhael Yosia, DTM&H, BMedSci, PGCert, MKK
Selain orang dewasa, ternyata bayi juga membutuhkan olahraga, lho, Bu. Hal tersebut lantaran mereka membutuhkan otot yang kuat untuk mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak, dan akhirnya berjalan. Semua tahapan tersebut dapat didorong dengan berbagai latihan sederhana, seperti senam ringan bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar si Kecil melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sepanjang hari. Saat bayi bergerak dan beranjak balita, angka itu meningkat menjadi 15 menit untuk setiap jam bangun.
5 Senam Ringan Bayi yang Mudah Dilakukan di Rumah
Jadi, dari mana Ibu memulai? Berikut adalah beberapa latihan senam ringan bayi yang mudah untuk diikuti.
1. Tummy Time
Si Kecil menghabiskan sebagian besar waktunya di bagian punggung. Membalikkan bayi tengkurap membantu mereka membangun otot di leher, lengan, bahu, punggung, dan perut. Menurut AAP, tummy time dapat dimulai sejak hari pertama pulang dari rumah sakit. Mulailah dengan beberapa sesi 3 hingga 5 menit.
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu meletakkan bayi di atas selimut dan tengkuraplah untuk menenaminya. Selain itu, ajak ia untuk bermain atau bercerita supaya aktivitas ini tidak membosankan baginya ya, Bu.
2. Sit Up
Menarik bayi ke posisi duduk adalah cara lain yang baik untuk memperkuat otot-otot di bahu, inti, lengan, dan punggungnya.
Meskipun Ibu menariknya, si Kecil secara alami akan melenturkan otot perutnya dan bekerja untuk menjaga agar kepalanya tetap sejajar dengan tubuh. Ini dapat membantu memperkuat otot dan membangun keseimbangannya.
Caranya adalah saat bayi telentang, pegang lengannya dan tarik dengan lembut ke arah Ibu. Latihan sit up ini bisa dimulai jika bayi sudah berusia sekitar 6 minggu.
Namun, jika bayi terlalu kecil untuk menopang kepalanya sendiri sepenuhnya, alih-alih menariknya ke atas dengan lengan bawah, letakkan tangan Ibu di belakang bahunya dan di belakang kepalanya agar bayi tidak jatuh ke belakang.
Pada awalnya, Ibu mungkin hanya dapat menarik si Kecil satu atau dua inci, tetapi seiring bertambahnya usia, mereka akan melangkah lebih jauh, sampai akhirnya naik ke posisi duduk penuh.
Baca Juga: 14 Aktivitas Stimulasi Otak yang Seru untuk Anak 2 Tahun
3. Weight Lifting
Mengambil benda merupakan cara yang bagus untuk membangun kemampuan menggenggam, meningkatkan koordinasi tangan mata, serta membantu mengembangkan otot di bahu, lengan, dan tangan bayi.
Segera lakukan latihan ini setelah bayi mulai menggenggam barang-barang, biasanya sekitar 3 atau 4 bulan. Gunakan benda yang Ibu miliki di sekitar rumah, seperti misalnya mainan kerincingan, mainan kecil, dan benda lain dengan berbagai ukuran sebagai pemberat baginya.
Setelah itu, dudukkan bayi di kursi tinggi dan letakkan beberapa barang tersebut di depannya. Dorong si Kecil untuk mengangkat suatu benda, memeriksanya, meletakannya, lalu mengangkatnya lagi atau beralih ke benda lain.
Ibu mungkin harus mencontohkan bagaimana hal itu dilakukan beberapa kali pertama, tetapi tenang saja, mereka akan mengerti dengan cepat, terutama jika barang itu mengeluarkan suara atau menyala.
4. Mengayuh
Senam ringan lainnya yang bisa Ibu lakukan adalah mengayuh. Ini juga cara yang baik untuk melatih kaki, pinggul, lutut, dan perut. Gerakan ini membantu meningkatkan fleksibilitas serta jangkauan gerak si Kecil.
Caranya, letakkan bayi dengan posisi telentang, lalu gerakkan kakinya dengan lembut seolah-olah dia sedang mengayuh sepeda. Ulangi gerakan tersebut 3 sampai 5 kali, istirahat, kemudian ulangi.
Teruskan gerakan ini selama bayi menunjukkan minat, dan bernyanyilah atau membuat suara saat melakukan gerakan supaya suasana menjadi menyenangkan baginya.
Baca Juga: Sharing is Caring! Berikut 5 Aktivitas Sederhana untuk Melatih Anak Berbagi dengan Orang Lain
5. Bubble Gaze
Melihat gelembung merupakan latihan yang dapat membantu mengasah keterampilan koordinasi mata dan tangan bayi, lho, Bu. Aktivitas ini dapat dimulai segera setelah usia 3 hingga 4 bulan. Pertama-tama, dudukkan bayi di kursi dan tiup gelembungnya.
Perhatikan si Kecil mengikuti gelembung dengan matanya. Mereka bahkan mungkin mengangkat tangan untuk mencoba meletuskannya. Ini membantu menyempurnakan keterampilan motorik dan koordinasi tangan-mata.
Itulah beberapa gerakan senam ringan bayi yang bisa dilakukan di rumah. Latihan-latihan tersebut adalah cara terbaik bagi mereka untuk menjadi lebih kuat dan mempelajari keterampilan penting. Selain itu, mereka juga akan memiliki waktu tidur yang lebih berkualitas, lebih sedikit rewel, dan lebih bahagia dengan melakukan aktivitas fisik.
Apabila ingin mengetahui lebih banyak lagi seputar latihan untuk bayi, Ibu dapat mengunjungi BebeJourney sebagai panduan. Di sini, Ibu juga bisa memeriksa grafik pertumbuhan hingga milestone bulanan si Kecil secara gratis, lho.