10 Nutrisi Penting untuk Anak dan Cara Penuhi Kebutuhannya

Protein dan zat besi adalah nutrisi anak yang paling penting untuk dicukupi kebutuhannya mulai usia 1 tahun. Jangan lupakan serat, DHA, dan prebiotik.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
05 Feb 2022
nutrisi pada anak - bebeclub


Tumbuh kembang yang optimal sangat dipengaruhi oleh seberapa baik asupan nutrisi anak. Yuk, cari tahu apa saja nutrisi penting untuk anak dan cara memenuhinya!

Nutrisi Anak yang Penting untuk Tumbuh Kembangnya

Dari protein hingga serat, semua nutrisi ini membantu anak tumbuh optimal. Lalu, zat gizi apa yang paling utama dibutuhkan anak?

1. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh serta mendukung kekebalan tubuh. Sebuah studi menemukan, asupan protein yang rendah dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak.

Sebaliknya, konsumsi protein yang cukup dapat meningkatkan status gizi dan mendukung hasil belajar anak. Berdasarkan AKG 2019, anak usia 1-3 tahun membutuhkan 20 gram protein setiap hari.

Utamakan pemberian protein hewani seperti daging, ayam, telur, susu, dan ikan 2-3 kali sehari. Sertakan juga protein nabati seperti tempe dan tahu untuk memenuhi kebutuhan protein anak.

2. Zat Besi

Zat besi adalah nutrisi anak yang penting untuk produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke tubuh dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan otak.

Zat besi juga penting untuk pencernaan anak karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang sering diikuti dengan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Anak usia 1-3 tahun butuh 7 mg zat besi setiap hari, dengan 75%-nya berasal dari sumber heme seperti daging, telur, dan ikan.

Sumber non-heme seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan juga harus diberikan untuk bantu penuhi kebutuhannya.

Baca Juga: 10 Nutrisi yang Penting untuk Menjaga Pencernaan Anak

3. Serat

Manfaat serat tidak hanya untuk melancarkan pencernaan anak dan mencegah gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit, tapi juga mendukung proses belajar anak. 

Penelitian menunjukkan bahwa bakteri baik di usus berhubungan dengan peningkatan kemampuan berpikir anak.

Sebagian serat yang dikonsumsi anak berfungsi sebagai prebiotik, makanan bagi bakteri baik di usus yang menghasilkan asam lemak rantai pendek, yang memengaruhi fungsi otak.

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 19 gram serat setiap hari, yang bisa didapat dari buah tinggi serat, sayuran, kacang-kacangan, gandum, dan susu pertumbuhan terfortifikasi FOS:GOS 1:9.

4. Omega-3

Omega-3 adalah nutrisi anak yang berperan penting menjaga kesehatan dan fungsi otak. 

Sebuah penelitian menemukan, asam lemak omega-3 dapat membantu anak prasekolah mengatur perasaan, emosi, dan perilaku mereka, serta meningkatkan kemampuan berpikir dan menyelesaikan tugas.

Anak usia 1 tahun membutuhkan sekitar 0,7 gram omega-3 per hari. Sumbernya meliputi ikan seperti salmon, tuna, makarel, serta susu pertumbuhan yang sudah diformulasikan dengan omega-3. 

5. DHA

DHA adalah jenis omega-3 yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur otak, serta mendukung fungsi kognitif anak.

Penelitian menunjukkan bahwa asupan DHA yang mencukupi pada anak dapat meningkatkan kemampuan belajar, memori, serta keterampilan membaca dan mengeja.

DHA ternyata juga memengaruhi perilaku anak lho, Bu. Peningkatan asupan DHA juga dapat memicu perubahan pada otak yang terlihat dalam perilaku anak yang lebih baik. 

Nutrisi anak yang satu ini bisa si Kecil dapatkan dengan mengonsumsi ikan laut seperti salmon, makarel, sarden, dan kerang. 

Baca Juga: Pentingnya Triple A (DHA, LA, dan ALA) untuk Anak

6. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dibutuhkan anak untuk beraktivitas. Jika saat ini si Kecil berusia 1 tahun, ia harus mendapatkan asupan 215 gram karbohidrat setiap hari.

Ada dua jenis karbohidrat yang bisa dikonsumsi anak, yaitu karbohidrat sederhana yang mudah dicerna dan karbohidrat kompleks yang lebih lama dicerna.

Sumber karbohidrat sederhana contohnya adalah nasi (berat putih), roti putih (dari tepung), atau madu. Sedangkan sumber karbohidrat kompleks adalah beras merah, pasta gandum, roti gandum, jelai, dan biji-bijian. 

7. Kalsium

Kalsium adalah mineral penting untuk tulang yang kuat, Bu. Selain membantu postur tubuh tetap tegak, kalsium juga menjaga gigi tetap sehat untuk menikmati makanan favorit.

Sumber kalsium bisa didapat dari susu, keju, dan yogurt, serta ikan salmon atau sarden dengan tulangnya.

Sayuran hijau seperti brokoli dan makanan yang diperkaya kalsium, seperti susu kedelai dan sereal, juga bisa jadi pilihan menu makan si Kecil.

8. Zinc

Tahukah Ibu? Kekurangan zinc dapat menghambat pertumbuhan anak dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Pasalnya, zinc berperan penting dalam pertumbuhan sel dan metabolisme. 

Berdasarkan AKG (Angka Kebutuhan Gizi), anak usia 1 tahun setidaknya membutuhkan 90 mcg zinc per hari. Ibu bisa mendapatkannya melalui telur, kerang, roti gandum, dan ayam. 

9. Kalium

Kalium penting untuk menjaga kerja otot, jantung, dan sistem saraf tetap optimal, Bu. Mineral ini membantu tubuh tetap bertenaga dan berfungsi dengan baik setiap hari.

Sumber kalium bisa didapat dari pisang, tomat, kentang, bayam, dan brokoli. Buah jeruk, susu, yogurt, serta kacang-kacangan juga kaya akan kalium.

10. Vitamin A, B, C, D, E, K

Vitamin A, B, C, D, E, dan K memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, yaitu:

  • Vitamin A penting untuk kesehatan mata, pertumbuhan sel, dan sistem imun. Kekurangannya dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan infeksi.
  • Vitamin B kompleks mendukung metabolisme energi dan kesehatan saraf. Kekurangan bisa menyebabkan kelelahan dan gangguan saraf.
  • Vitamin C membantu perbaikan jaringan tubuh dan penyerapan zat besi. Kekurangan dapat menyebabkan penyakit kudis dan penurunan daya tahan tubuh.
  • Vitamin D membantu penyerapan kalsium untuk tulang yang kuat. Kekurangan dapat menyebabkan kelainan tulang.
  • Vitamin E melindungi sel dari kerusakan.
  • Vitamin K penting untuk pembekuan darah.

Baca Juga: Memahami Status Gizi Anak dan Cara Menghitungnya

Cara Memastikan Anak Mendapatkan Nutrisi yang Seimbang

Untuk dukung tumbuh kembangnya, penting bagi Ibu untuk memastikan nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Berikut beberapa caranya: 

1. Berikan Makanan yang Beragam

Pastikan anak mendapatkan berbagai jenis makanan yang mencakup semua kelompok makanan penting: 

  • Serat dari sayur dan buah-buahan.
  • Protein dari sumber hewani dan nabati.
  • Karbohidrat dari nasi (beras merah, beras putih, beras cokelat), roti gandum, singkong, ubi, kentang.
  • Lemak sehat dari alpukat, telur, ikan, kacang-kacangan (misalnya kacang tanah, kacang mete, dan kacang almond), minyak zaitun, yogurt, butter.

Variasi makanan membantu tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Perhatikan Porsi yang Tepat

Meskipun makanan yang diberikan bervariasi, perhatikan juga porsi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.

Terlalu banyak atau terlalu sedikit makan dapat mengganggu keseimbangan energi dan nutrisi.

Mengatur porsi yang tepat berdasarkan usia dan tingkat aktivitas anak penting agar mereka mendapatkan energi yang cukup tanpa berlebihan.

3. Batasi Makanan Olahan dan Gula

Kurangi konsumsi makanan olahan, seperti makanan cepat saji, camilan manis, dan minuman dengan gula tambahan atau pemanis.

Makanan ini sering kali rendah gizi dan tinggi kalori kosong, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas atau gangguan metabolisme.

4. Pastikan Anak Cukup Minum

Air adalah bagian penting dari diet yang seimbang. Air membantu dalam proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan menjaga tubuh tetap berfungsi dengan baik.

Anak usia 1-3 tahun butuh minum 1150 ml air tiap hari, yang setara dengan 6 gelas belimbing atau sama dengan 5,5 gelas air mineral.

Ibu juga dapat lengkapi kebutuhan nutrisi anak dari sumber cairan bergizi lengkap seperti susu pertumbuhan fortifikasi Bebelac 3 GroGreat+

Bebelac 3 diperkaya FOS:GOS 1:9, Triple A (DHA, LA, ALA), serta 14 vitamin & 9 mineral penting yang menjadikannya Ahli Pencernaan No. 1. Bantu dukung pencernaan dan tingkatkan daya pikir kreatifnya.

Tertarik mencoba Bebelac untuk optimalkan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, gabung jadi member Bebeclub untuk dapatkan poin berhadiah menarik dari pembelian pertama Ibu. Dengan jadi member, ibu juga bisa dapatkan akses ke berbagai artikel terbaru terkait nutrisi, kesehatan dan tumbuh kembang anak. 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Luh, & Wijaya, S. M. (2021). KONSUMSI PROTEIN, VITAMIN A DAN STATUS GIZI SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR. Journal of Nutrition College, 10(3), 181–188. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i3.30829
  2. Trias Mahmudiono, Triska Susila Nindya, Dini Ririn Andrias, Hario Megatsari, & Rosenkranz, R. R. (2018). Household Food Insecurity as a Predictor of Stunted Children and Overweight/Obese Mothers (SCOWT) in Urban Indonesia. Nutrients, 10(5), 535–535. https://doi.org/10.3390/nu10050535
  3. Stein, J., Connor, S., Virgin, G., Eng, D., & Pereyra, L. (2016). Anemia and iron deficiency in gastrointestinal and liver conditions. World Journal of Gastroenterology, 22(35), 7908–7908. https://doi.org/10.3748/wjg.v22.i35.7908
  4. WebMD Team. (2024). Iron-Deficiency Anemia and Your Gut. WebMD. https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/ida-gi
  5. Roach, L. A., Byrne, M. K., Howard, S. J., Johnstone, S. J., Marijka Batterham, Ian, Okely, A. D., Renate, Inge, Jones, A. L., & Meyer, B. J. (2021). Effect of Omega-3 Supplementation on Self-Regulation in Typically Developing Preschool-Aged Children: Results of the Omega Kid Pilot Study—A Randomised, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. Nutrients, 13(10), 3561–3561. https://doi.org/10.3390/nu13103561
  6. Connye Kuratko, Barrett, E., Nelson, E., & Salem, N. (2013). The Relationship of Docosahexaenoic Acid (DHA) with Learning and Behavior in Healthy Children: A Review. Nutrients, 5(7), 2777–2810. https://doi.org/10.3390/nu5072777
  7. WHO. (2013). Zinc supplementation and growth in children. WHO https://www.who.int/tools/elena/bbc/zinc-stunting
  8. Kemenkes. (2023). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Kemenkes http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  9. Kidshealth Team. (2017). Carbohydrates and Sugar. Kidshealth. https://kidshealth.org/en/parents/sugar.html
  10. Healthline Team. (2023). Should Kids Take Omega-3 Supplements?. Healthline https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-for-kids
  11. Healthline Team. (2023). DHA (Docosahexaenoic Acid): A Detailed Review. Healthline DHA (Docosahexaenoic Acid): A Detailed Review
  12. Central, PubMed (2013). The Relationship of Docosahexaenoic Acid (DHA) with Learning and Behavior in Healthy Children: A Review. PubMed Central. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3738999/
  13. Editorial Team. (2023). Childhood Brain Growth Linked to Gut Microbiome. Neuroscience. https://neurosciencenews.com/microbiome-brain-development-25393/
  14. Kidshealth Team. (2022). Fiber. Kidshealth. https://kidshealth.org/en/parents/fiber.html
  15. Editorial Team. (2024). Hydration tips for children. Health Direct https://www.healthdirect.gov.au/hydration-tips-for-children
  16. Kidshealth Team. (2022). Healthy Eating. Kidshealth. https://kidshealth.org/en/parents/habits.html


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait