Cara Mengatasi Diare Pada Anak 1 Tahun, Harus Cepat Dilakukan, ya, Bu!
Anak-anak sangat rentan terserang diare, Bu. Diare pada si Kecil, terutama yang masih berusia 1 tahun, bisa membuat tubuhnya lemas, bahk...
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Anak-anak sangat rentan terserang diare, Bu. Diare pada si Kecil, terutama yang masih berusia 1 tahun, bisa membuat tubuhnya lemas, bahkan sampai menyebabkan ia dehidrasi. Lantas, bagaimana cara mengatasi diare pada anak 1 tahun? Baca ulasan selengkapnya di bawah ini, ya, Bu.
Cara Mengatasi Diare Pada Anak 1 Tahun
Si Kecil disebut diare jika ia mengalami peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari, dengan feses yang lebih cair. Pada anak-anak, sekitar 60-70% diare disebabkan oleh infeksi virus. Sementara itu, sekitar 10-20% kasus diare disebabkan oleh infeksi bakteri, dan kurang dari 10% yang disebabkan oleh parasit.1,2
Diare tak bisa dianggap sepele, Bu. Diare merupakan kondisi yang perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak segera diatasi, diare dapat menyebabkan dehidrasi akibat tubuh anak kehilangan banyak cairan akibat seringnya buang air besar.2
Namun, status hidrasi yang dialami si Kecil yang diare bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan diare, Bu. Untuk semua anak dengan diare, status hidrasi dapat diklasifikasikan menjadi tidak dehidrasi, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat. Nah, status hidrasi ini akan menentukan cara mengatasi diare pada si Kecil selanjutnya.3
Ada tiga status hidrasi yang perlu ibu tahu:
Tidak dehidrasi
Diare yang dialami si Kecil merupakan kasus yang ringan, di mana belum terjadi gangguan pada proses penyerapan cairan dan elektrolit di ususnya. Tanda si Kecil tidak mengalami dehidrasi adalah ia tetap aktif dan ceria seperti biasanya, Bu.3
Meski begitu, Ibu tetap harus berupaya mengatasi diare pada si Kecil, dengan memberinya berbagai jenis cairan yang dapat mencegah si Kecil mengalami dehidrasi, misalnya air putih, susu, jus buah, atau kuah sup. Jika si Kecil masih menyusu atau minum susu, lanjutkan saja pemberiannya, ya, Bu.2
Dehidrasi sedang
Si Kecil yang mengalami dehidrasi sedang terlihat sering haus dan frekuensi buang air kecilnya mulai berkurang. Matanya juga terlihat agak cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir tampak kering.2,3
Pada kondisi si Kecil mengalami dehidrasi tingkat sedang, selain memberinya cukup cairan, perlu juga diberi cairan rehidrasi oral (CRO) atau yang dikenal dengan nama oralit, yang mengandung air dan elektrolit.2,3
Selain itu, Ibu juga harus memastikan agar si Kecil tetap makan dengan porsi kecil tapi sering, setidaknya 6 kali sehari, agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.3
Dehidrasi Berat
Pada si Kecil yang mengalami dehidrasi berat, selain mengalami gejala yang terlihat pada dehidrasi sedang, juga terlihat dari frekuensi napas yang cepat dan dalam, sangat lemas, kesadaran menurun, denyut nadi cepat, dan kekenyalan kulit sangat menurun. Dalam kondisi seperti ini, si Kecil harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat cairan rehidrasi melalui infus, Bu.3
Dalam penanganannya, pastikan Ibu untuk selalu mengecek status hidrasinya setiap 15-30 menit. Misal dengan memeriksa kekenyalan kulit (lewat cubitan kulit, jika posisi kulit kembali seperti semula dalam waktu kurang dari tiga detik, berarti status hidrasinya membaik), dan melihat tanda-tanda dehidrasi lainnya apakah sudah membaik.3
Dan jika status hidrasi si Kecil sudah membaik, teruskan pemberian cairan sampai diarenya benar-benar berhenti, ya, Bu.
Cara Mencegah Diare pada Anak
Selain penting untuk mengetahui cara mengatasi diare pada anak 1 tahun yang telah dijelaskan di atas, Ibu juga perlu tahu cara mencegah diare agar tak berulang. Hal ini karena diare merupakan kasus yang sangat umum terjadi pada anak balita, dan dampaknya lebih berat daripada yang dialami oleh orang dewasa.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan diare pada anak yang bisa Ibu lakukan:
1. Sanitasi yang baik
Pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah. Tak hanya memastikan tak ada sampah dan sumber pencemaran lain di sekitar rumah, tapi Ibu juga harus pastikan sumber air minum yang digunakan bersih dan terbebas dari kontaminasi. Begitu pula dengan makanan yang dikonsumsi si Kecil, pastikan harus bersih dan matang, ya, Bu.4
2. Mencuci tangan
Kebiasaan mencuci tangan dapat mencegah lebih dari separuh penyakit infeksi, termasuk diare. Jadi, jangan pernah bosan untuk membiasakan si Kecil mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau buang air besar, dan juga setelah memegang benda kotor.4 Dan kebiasaan baik ini juga harus dilakukan oleh Ibu dan anggota keluarga lain yang sering berinteraksi dengan si Kecil, ya.
3. Berikan ASI pada anak berusia kurang dari 2 tahun
ASI dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil, Bu. Jadi, teruskan pemberian ASI pada si Kecil yang belum berusia 2 tahun atau belum disapih, ya.4
4. Vaksinasi
Salah satu penyebab diare pada anak adalah Rotavirus. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak langsung, dan sering kali tidak dapat dicegah hanya dengan perbaikan kualitas air minum atau sanitasi yang baik.4
Vaksinasi menjadi salah satu cara untuk menghindarkan si Kecil dari infeksi Rotavirus.
Vaksin rotavirus terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin rotavirus monovalen dan vaksin rotavirus pentavalen. Vaksin rotavirus monovalen diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia 6-14 minggu, kemudian pemberian ke-2 setelah 4-8 minggu, dan dosis ke-3 maksimal pada usia 8 bulan.5
Sedangkan vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 2 dosis, yaitu dosis pertama diberikan pada usia 10 minggu dan dosis kedua pada usia 14 minggu (maksimal pada usia 6 bulan).5
5. Konsumsi serat
Ibu pasti tahu betapa pentingnya serat untuk pencernaan yang sehat. Nah, serat ternyata tak hanya membantu si Kecil mengatasi sembelit atau konstipasi, tetapi juga dapat membantu mencegah ia terkena diare, lho.
Kandungan serat yang cukup dapat membantu kebaikan/kehebatan pencernaan si Kecil, sehingga nutrisi akan terserap optimal. Sedangkan kandungan vitamin dan mineral yang tepat dapat membantu menjaga fisik si Kecil. Misalnya vitamin A, C, dan mineral zinc yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh si Kecil, serta vitamin D dan K yang membantu membangun dan memperkuat tulang agar fisik si Kecil tumbuh optimal.
Ibu bisa memberikan makanan tinggi serat seperti sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, atau susu tinggi serat seperti Bebelac Gold yang mengandung kombinasi 4 jenis serat (FOS, GOS, Inulin, dan pati jagung), serta 13 vitamin dan 7 mineral (vitamin A,C,D,K, Zinc).
Nah, Bu, jangan lupa cara mengatasi diare pada anak 1 tahun sekaligus cara mencegahnya yang telah dijelaskan di atas, ya. Makanan bernutrisi dan ditambah tiga gelas Bebelac Gold setiap hari, dapat bantu Ibu memberi nutrisi tepat untuk si Kecil. Mau mendapatkan free sample Bebelac Gold untuk si Kecil? Daftarkan diri Ibu dan si Kecil di website Bebeclub, ya!
Referensi:
1. Laura M Lamberti, et al. 2012. Systematic review of diarrhea duration and severity in children and adults in low- and middle-income countries. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3364857/ [Diakses 2 Juli 2022]
2. Badriul Hegar. 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak. Diambil dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak [Diakses 2 Juli 2022]
3. WHO. 2013. Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd edition. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK154434/ [Diakses 2 Juli 2022]
4. Margaret Mokomane, et al. 2018. The global problem of childhood diarrhoeal diseases: emerging strategies in prevention and management. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5761924/ [Diakses 2 Juli 2022]
5. Kusnandi Rusmil. 2015. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III). Diambil dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii [Diakses 2 Juli 2022]