Penyebab dan Cara Menenangkan Bayi Rewel di Malam Hari

Rewel sebelum tidur adalah hal wajar hingga bayi berusia tiga bulan. Biasanya, bayi rewel di malam hari karena lapar atau merasa kesepian.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
12 Apr 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Bayi rewel di malam hari - Bebeclub


Melihat bayi rewel di malam hari pasti bikin khawatir ya, Bu? Namun, jangan panik jika ini terjadi pada si Kecil. Rewel pada bayi sebelum tidur sebenarnya merupakan hal yang wajar hingga usianya menginjak tiga bulan.

Akan tetapi, kerewelan ini tentu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, ya, supaya si Kecil bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Selain itu, bolak-balik mengurus bayi yang rewel di malam hari  pasti akan mengganggu waktu tidur Ayah dan Ibu.

Maka itu, yuk kita sama-sama mengetahui penyebab dan bagaimana cara menenangkan bayi yang rewel di malam hari!

Penyebab Bayi Rewel di Malam Hari

Bayi yang rewel di malam hari bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya, karena kedinginan, kepanasan atau gerah, kesepian, atau mungkin juga karena lapar ingin menyusu.

Nah, berikut adalah beberapa penyebab bayi rewel di malam hari yang perlu Ibu pahami selengkapnya:

1. Bayi Lapar

Penyebab bayi rewel di malam hari yang paling umum adalah karena lapar. Biasanya, rewel karena lapar juga dibarengi dengan gerak-gerik si Kecil yang mengepalkan tangannya dan menjilati bibirnya. 

Bayi yang kelaparan sebelum tidur juga terlihat suka memiringkan kepalanya seolah mencari payudara Ibu

Rewel karena lapar normal terjadi karena si Kecil sedang mengalami lonjakan pertumbuhan alias growth spurt, sehingga ia ingin lebih banyak menyusu. 

2. Bayi Merasa Lelah

Bayi bisa rewel jika merasa kelelahan, Bu. Misalnya, karena terlalu lama bermain di siang hari itu, habis bertemu dengan banyak orang, atau baru pulang dari jalan-jalan seharian.

Kemungkinan si Kecil akan merasa tidak nyaman karena kecapekan sehingga sulit untuk tidur.

3. Mendapat Stimulasi Berlebih

Tak hanya kelelahan, penyebab bayi rewel di malam hari juga bisa karena si Kecil yang mendapatkan stimulasi berlebih selama seharian penuh.

Stimulasi berlebih bisa dialami bayi saat ia dikelilingi oleh terlalu banyak orang yang ingin bermain dengannya, seperti misalnya pada acara keluarga. 

Selain itu, bayi juga bisa mengalami overstimulasi dari lingkungan di sekitarnya, seperti cahaya yang terlalu terang di kamar, atau suara televisi yang terlalu keras.

4. Popok Basah Belum Diganti

Jika sudah disusui tapi bayi menangis terus menjelang waktu tidurnya, bisa jadi ia merasa tidak nyaman karena popoknya belum diganti setelah seharian.

Oleh sebab itu, baiknya selalu ganti popoknya dengan yang baru sebelum menidurkan si Kecil, ya, Bu. Dengan begitu, ia akan merasa nyaman untuk pergi tidur dan kulitnya pun tidak rentan teriritasi.

5. Bayi Kolik

Tahukah Ibu? Rewel di malam hari adalah salah satu ciri-ciri kolik pada bayi.

Tanda bayi mengalami kolik adalah tangisannya begitu kencang, sangat sulit untuk ditenangkan, wajahnya memerah, dan ia terlihat menarik kaki, mengencangkan lengan, melengkungkan punggung, atau mengepalkan tinju. Bahkan, si Kecil bisa menangis terus-menerus hingga selama tiga jam, lho.

Kolik pada bayi dapat terjadi karena adanya gangguan pada saluran cerna, seperti adanya alergi atau intoleransi terhadap air susu ibu, penumpukan gas di perut, sembelit, atau refluks bayi.

Namun, Ibu tak perlu khawatir. Ketika bayi berusia 3 bulan sampai 4 bulan, kemungkinan terjadinya kolik semakin berkurang bahkan menghilang total.

6. Ingin Bermain

Bayi yang rewel di malam hari bisa terjadi karena ia merasa terlalu lama tidur. Namun, terlalu lama berbaring di tempat tidur bisa membuat bayi bosan dan menangis sebagai cara meluapkan emosinya.

Nah, Ibu bisa menyanyikan lagu kesukaan si Kecil, atau bermain permainan sederhana seperti cilukba atau bertepuk tangan. 

7. Bayi Bosan dan Kesepian

Saat bayi menginjak usia 9 bulan,bayi mungkin akan rewel ketika berpisah dengan Ibu. Fenomena ini dikenal dengan istilah separation anxiety. Ini dapat terjadi karena si Kecil merasa kesepian atau takut dan khawatir ditinggal oleh orang tuanya sebelum tidur.

Maka itu, cobalah temani si Kecil pergi tidur dengan memeluk, mencium, menepuk-nepuk punggungnya, atau membacakan dongeng untuk membuatnya merasa aman dan nyaman.

8. Kedinginan atau Kegerahan

Saat bayi rewel di malam hari, coba sentuh area perut atau tengkuk bayi untuk memastikan bayi tidak kedinginan. Jangan meraba kulit tangan atau kakinya, karena biasanya bagian kulit ini memang lebih dingin daripada bagian tubuh yang lain. 

Kedinginan, dan bahkan kegerahan pun, bisa membuat bayi tampak rewel menjelang waktu tidurnya karena ia merasa tidak nyaman dengan lingkungannya. Jadi, pastikan memakaikan si Kecil baju tidur yang nyaman dan menyerap keringat ya, Bu.

Pastikan juga mengatur suhu kamar tidurnya tetap sejuk (antara 16°Celsius dan 20°Celsius), alias tidak terlalu dingin sampai menggigil atau panas sampai membuatnya berkeringat.

Jika khawatir bayi merasa kedinginan, Ibu bisa memberikannya selimut tipis supaya si Kecil tetap nyaman dan bisa tidur nyenyak. 

9. Bayi Sedang Sakit

Bagi bayi baru lahir, menangis adalah satu-satunya bentuk komunikasi ia dengan Ibu. Begitu pula saat ia sakit, si Kecil akan mengungkapkannya dengan cara menangis. Adapun beberapa penyakit yang umum dialami bayi di antaranya batuk, pilek, diare, hingga infeksi telinga.

Baca Juga: Alasan Bayi Menangis dan Cara Bijak Mengatasinya

Cara Menenangkan Bayi Rewel di Malam Hari

Setelah mengetahui penyebabnya, sekarang saatnya Ibu mencari tahu cara menenangkan bayi yang rewel di malam hari agar Ibu tidak lagi panik saat harus mengalaminya. Bagaimana caranya?

1. Menggendong Bayi

Rasa aman si Kecil sangat bergantung kepada ibunya. Cara ini dapat menenangkan bayi yang rewel di malam hari. Terlebih sentuhan secara fisik dapat memberi stimulus yang bagi tumbuh kembang si Kecil, Bu. 

Saat menggendong bayi, cobalah Ibu sambil mengayun-ayunkan tubuhnya dengan gerakan ritmik terus-menerus, atau meletakkan si Kecil pada ayunan khusus. Cara ini juga bisa membantu menenangkan bayi.  Namun hati-hati, jangan menggoyang tubuh bayi terlalu keras ya, Bu.

Selain itu, ibu juga dapat memeluk bayinya sambil menyanyikan lagu pengantar tidur untuk membantunya lebih cepat tenang.

2. Timang Bayi di Baby Bouncer

Ayunan baby bouncer dipercaya dapat membantu menenangkan bayi dan membuatnya lebih mudah tertidur.

Namun, Ibu tetap perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang bisa timbul saat menggunakan baby bouncer, salah satunya adalah risiko cedera saat bayi terjatuh dari baby bouncer.

Bayi bisa terjatuh dari baby bouncer jika getaran pada alat ini terlalu kencang, menyebabkan bayi bergeser dari posisinya, dan kemudian terjatuh. 

Bahkan, beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan baby bouncer, bersama peralatan bayi lainnya seperti baby walker, yakni merupakan penyebab cedera kepala terbanyak pada bayi.

Jadi jika ingin menggunakan baby bouncer untuk menenangkan si Kecil, pastikan Ibu dan Ayah selalu siap siaga mengawasinya, ya!

3. Membedong Bayi

Salah satu cara menenangkan bayi rewel di malam hari yang tak kalah penting adalah membedong bayi. 

Membedong bayi dapat memberi perlindungan dari dingin, dan membuat tubuh si Kecil hangat. Kondisi ini juga mengingatkan mereka pada lingkungan saat mereka masih berada di dalam rahim Ibu. Kondisi nyaman inilah yang membuat ia merasa tenang dan dapat tidur lebih nyenyak.

Selain itu, membedong bayi juga memberi efek menenangkan pada bayi. Jika dibandingkan dengan memijat bayi, membedong terbukti secara signifikan mengurangi tangisan bayi, lho.

Akan tetapi, hati-hati jangan sampai membedong bayi terlalu kencang ya, Bu. Jika si Kecil tampak rewel dan menggeliat di dalam bedong, segera buka bedongnya, karena mungkin saja ia merasa kepanasan dan sesak.

4. Setel White Noise

Sebetulnya, sejak di dalam kandungan bayi sudah terbiasa dengan suara bising, seperti suara aliran darah yang melewati plasenta, atau detak jantung Ibu. 

Akan tetapi, bayi mungkin tidak familiar dengan suara bising yang mengagetkan, misalnya suara televisi yang kencang, atau klakson mobil. Terlalu bising justru dapat menyebabkan overstimulasi pada bayi, yang bisa membuat bayi menjadi rewel malam hari. 

Nah, mendengarkan suara white noise bisa menjadi cara menenangkan bayi rewel di malam hari, Bu. White noise sendiri adalah suara menenangkan dan konsisten yang bisa menyamarkan kebisingan di sekitar bayi. Dengan begitu, bayi bisa tidur pulas. 

Contohnya berupa suara rintik hujan, gemericik air, kicau burung, suara kipas angin, dengung AC, atau bahkan suara bisikan Ibu sshh... sshh.

Baca Juga: 7 Arti Tangisan Bayi yang Perlu Ibu Pahami

5. Susui Bayi

Di tiga bulan pertama kehidupan si Kecil, Ibu hampir selalu memberikan ASI. Oleh karena itu, bila bayi merasa lapar, si Kecil akan tampak rewel, tak terkecuali di malam hari. 

Berikan susu kepada bayi dengan posisi pelekatan saat menyusui yang tepat, atau berikan botol ASI yang dirancang khusus agar udara tidak masuk ke dalam lambung si Kecil. 

Setelah bayi menyusu, tegakkan tubuh si Kecil dan Ibu bisa bantu menyendawakannya dengan cara menepuk bahu atau punggungnya secara lembut. 

Tak sedikit yang menganggap bahwa perut kenyang akan membuat bayi tidur lebih nyenyak. Padahal, tidak selalu begitu, lho. Kekenyangan juga bisa membuat bayi menjadi rewel di waktu menjelang tidurnya. Sama seperti orang dewasa, kekenyangan bisa membuat perut si Kecil jadi tak nyaman, Bu!

Jadi, bagaimana patokan cara memenuhi kebutuhan ASI si Kecil menjelang tidur agar ia tak rewel karena kelaparan? Ibu bisa melihat dari kekuatan isap bayi saat menyusu. Jika isapannya mulai melambat, dan berhenti, itu pertanda si Kecil sudah cukup kenyang menyusu, Bu.

6. Mengurangi Stimulasi

Cara mengatasi bayi rewel di malam hari berikutnya adalah dengan mengurangi stimulasi. Ibu bisa membawa si Kecil ke ruangan yang lebih tenang dan jauh dari kebisingan suara. Selanjutnya, coba redupkan lampu sambil menggendong bayi dan menepuk-nepuk tubuhnya dengan lembut.

7. Peluk dan Dekap Bayi

Memberikan sentuhan lembut juga bisa membuat bayi rileks, sekaligus meningkatkan bonding antara anak dan Ibu. 

Caranya, Ibu bisa memberikan pijatan lembut menggunakan minyak telon atau baby oil. Selain itu, Ibu bisa memandikan bayi dengan air hangat suam-suam kuku, mengusap punggungnya dengan lembut, atau memeluknya agar ia merasa lebih tenang.

8. Lakukan Gerakan Ritmik

Ibu bisa mengajaknya melakukan gerakan ritmik sebagai cara menenangkan bayi rewel di malam hari. Misalnya, berjalan-jalan di dalam rumah seperti pergi dari ruangan satu ke ruangan yang lain. 

Ibu juga bisa membawa bayi berjalan-jalan di dalam atau luar rumah menggunakan stroller. Stroller juga dapat memberikan si Kecil ketenangan dengan gerakan maju atau mundur.

Bila perlu, Ibu juga dapat mengajak bayi naik mobil keliling komplek perumahan. 

Kapan Harus ke Dokter?

Nah, Bu, sekarang sudah tahu, ‘kan, cara menenangkan bayi yang rewel di malam hari dengan tepat? Semoga informasi ini dapat membantu, ya!

Namun, jika Ibu dan Ayah sudah melakukan berbagai cara mengatasi bayi rewel di malam hari di atas, tetapi tetap tidak ada perubahan pada si Kecil, atau kerewelan bayi tampak tidak wajar, tak ada salahnya untuk segera membawanya ke dokter. 

Baca Juga: Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Apa Penyebabnya?

Ibu juga perlu membawa bayi menangis dan rewel ke dokter apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Bayi menangis dan rewel terus-menerus lebih dari 3 jam lamanya. 

  • Suara tangisan bayi tampak berbeda dari biasanya, atau seperti kesakitan.

  • Bayi mual, muntah, diare, dan tidak menyusu dengan baik. 

  • Bayi tidak bisa ditenangkan sama sekali.

  • Bayi demam lebih dari 38˚ Celsius.

Apabila bayi rewel dengan disertai tanda-tanda tersebut sebaiknya jangan ragu untuk membawanya ke dokter spesialis anak ya, Bu! 

Jangan lupa, gabung bersama Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat untuk Tumbuhkan Anak Hebat, serta nikmati berbagai macam fitur eksklusif di BebeJourney untuk memantau tumbuh kembang si Kecil secara gratis. Yuk, coba sekarang!


Referensi:

  1. Eline L. Möller, et al. 2019. Infant crying and the calming response: Parental versus mechanical soothing using swaddling, sound, and movement. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6481793/  
  2. Nina Dwi Putri dan Amanda Soebadi. 2014. Perawatan Bayi Baru Lahir. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir 
  3. Agus Firmansyah. 2015. Kolik pada Bayi (Bagian 1). https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1.
  4. Roni Cole, et al. 2020. Infant care practices and parent uptake of safe sleep messages: a cross-sectional survey in Queensland, Australia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6975091/   
  5. AE Yilmaz, et al. 2012. A perspective from the practice of swaddling by Turkish mothers. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3738414/  
  6. J.A. Spencer, D.J. Moran, A. Lee, D. Talbert. (1990). White Noise and Sleep Induction. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1792397/   
  7. Robert Winston dan Rebecca Chicot. 2016. The importance of early bonding on the long-term mental health and resilience of children. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5330336/  
  8. WebMD. (2023). Why Is My Baby Crying? WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1
  9. Why your baby or toddler wakes up screaming or crying hysterically. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/sleep/why-is-my-toddler-suddenly-waking-up-hysterical-at-night_1292621
  10. Seven reasons babies cry and how to soothe them. (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a536698/seven-reasons-babies-cry-and-how-to-soothe-them
  11. Crider, C. (2020, April 30). Why Is My Baby Fussy at Night? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/fussy-baby-at-night
  12. Calming a Fussy Baby. (2021). Nationwidechildrens.org. https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/calming-a-fussy-baby

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait