Ketahui Kandungan ASI dan Manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Bayi

Ibu pasti paham kalau ASI (air susu ibu) memang menjadi nutrisi paling ideal untuk bayi baru lahir sampai setidaknya ia berusia 6 bulan....

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
27 Jun 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Ibu sedang menyusui si Kecil.


Ibu pasti paham kalau ASI (air susu ibu) memang menjadi nutrisi paling ideal untuk bayi baru lahir sampai setidaknya ia berusia 6 bulan. Sebab, ASI mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya.Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan manfaat pemberian ASI eksklusif selain untuk memenuhi kebutuhan gizi minimal selama 6 bulan juga terbukti menurunkan risiko bayi terhadap berbagai penyakit di kemudian hari.

Wah, betapa pentingnya pemberian ASI untuk si Kecil, ya, Bu? Memang, apa saja sih kandungan ASI dan manfaatnya? Yuk, ketahui jawaban selengkapnya dalam artikel ini! Nah, agar semakin yakin dalam memberikan ASI, simak beragam manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi selengkapnya dalam artikel ini!

Kandungan ASI untuk Tumbuh Kembang Bayi

ASI eksklusif mengandung berbagai nutrisi yang sangat penting bagi bayi, termasuk komponen yang tidak dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Salah satu contohnya adalah sel darah putih untuk menangkal infeksi.

Para ahli telah melakukan berbagai penelitian terhadap komposisi ASI dan pengaruhnya terhadap kesehatan bayi. Hasilnya menyebutkan bahwa ASI mengandung nutrisi penting yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, bahkan ketika Ibu dalam kondisi kurang sehat. ASI memiliki komponen kekebalan yang kuat untuk melawan infeksi.

Untuk lebih lengkapnya, berikut berbagai kandungan di dalam ASI yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi:

1. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama yang terdapat dalam ASI. Jenis karbohidrat ini menyumbang sekitar 40% dari total kalori yang tersedia dalam ASI. 

Laktosa memiliki peran penting dengan mengurangi pertumbuhan bakteri tidak sehat di saluran pencernaan, dan mendorong penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. Hal inilah yang dapat membantu tubuh bayi melawan penyakit dan merangsang pertumbuhan bakteri baik di saluran pencernaannya.

2. Air

Sesuai namanya, ASI mengandung sekitar 87.5% air. Oleh karena itu, bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi khawatir mengalami dehidrasi., sekalipun di lingkungan dengan suhu yang panas. Ini karena air dalam ASI merupakan sumber hidrasi yang optimal untuk bayi, yang disesuaikan secara alami sesuai kebutuhan si Kecil.

3. Protein

Kandungan ASI berikutnya adalah protein. Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi dan memiliki komposisi yang berbeda dengan protein dalam susu sapi. Whey dan kasein merupakan dua jenis protein yang ditemukan dalam ASI, dengan porsi whey 60 persen dan kasein 40 persen, sehingga memudahkan bayi mencernanya. 

ASI memiliki lebih banyak kandungan protein whey, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi. Sementara itu, susu sapi memiliki lebih banyak kandungan protein kasein, yang cenderung sulit dicerna oleh usus bayi.

Beberapa protein yang ditemukan dalam ASI memiliki peran khusus dalam memberikan perlindungan dan dukungan kesehatan bagi bayi. Misalnya, lisozim yang memiliki sifat antiradang. ASI juga mengandung asam amino penting yang disebut taurin. Taurin berperan penting dalam perkembangan otak dan mata yang sehat untuk bayi.

Dalam ASI, juga ada laktoferin sebagai protein spesifik yang membantu mencegah pertumbuhan organisme berbahaya seperti ragi dan coliform, secretory IgA (SigA) yang berfungsi melindungi dari E. coli dan alergi pada bayi.

4. Lemak

Kandungan ASI selanjutnya yaitu lemak. Lemak sangat penting untuk pertumbuhan bayi karena diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan sebagai sumber kalori utama. 

ASI juga kaya akan asam lemak rantai panjang, termasuk asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA). Kedua jenis asam lemak ini memiliki peran penting dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata bayi. Selama usia trimester terakhir kehamilan, asam lemak ini disimpan di otak bayi dan juga dapat ditemukan dalam ASI setelah kelahiran.

5. Vitamin

ASI umumnya mengandung semua vitamin yang diperlukan untuk mendukung kesehatan bayi selama masa pertumbuhan. Salah satunya adalah vitamin A yang berperan penting dalam mendukung kesehatan mata, pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.

ASI mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi dengan bahan baku utamanya adalah beta karoten. Ini menjelaskan mengapa bayi yang mendapatkan ASI memiliki perkembangan yang baik dan daya tahan tubuh yang kuat. Selain itu, ASI juga mengandung berbagai macam  vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B, asam folat, dan vitamin C.

Kadar vitamin ini dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh Ibu selama masa menyusui. Guna memastikan bahwa Ibu tidak kekurangan vitamin ini, dokter akan merekomendasikan Ibu untuk mengonsumsi berbagai makanan mengandung vitamin tersebut, serta suplemen vitaminnya, bila perlu. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bayi menerima semua nutrisi penting dan menggantikan nutrisi yang hilang selama proses menyusui.

Baca Juga: Daftar Vitamin yang Dibutuhkan untuk Ibu Menyusui

6. Mineral

Seperti halnya vitamin, ASI juga kaya akan mineral yang dibutuhkan tubuh bayi untuk tumbuh sehat dan kuat. Kadar mineral pada ASI tidak terpengaruh oleh makanan yang Ibu konsumsi. Salah satu mineral utama dalam ASI adalah kalsium yang berperan penting dalam pertumbuhan jaringan otot dan tulang. Meskipun kadar kalsium dalam ASI lebih rendah daripada susu sapi, namun tingkat penyerapannya lebih tinggi.

Selain kalsium, ASI juga mengandung ragam mineral lain, seperti zat besi, zinc, natrium, magnesium, hingga selenium. 

7. Enzim

Diperkirakan ASI mengandung sekitar 40 enzim yang berbeda, Bu. Beberapa di antaranya berguna membantu memecah lemak untuk mencerna makanan, sedangkan lainnya meningkatkan sistem kekebalan terhadap kuman dan penyakit. Sementara itu lipase, merupakan enzim yang membantu memecah lemak sehingga bayi dapat mencernanya dengan mudah.

8. Karnitin

ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi, terutama pada 3 minggu pertama menyusui. Bahkan dalam ASI kolostrum, kandungan karnitinnya lebih tinggi lagi. Fungsi karnitin sangat penting dalam membantu pembentukan energi yang diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh. 

Bayi yang mendapat ASI memiliki karnitin yang lebih tinggi daripada bayi yang diberi susu formula. Hal ini menunjukkan bahwa ASI menyediakan sumber karnitin yang lebih baik bagi bayi, yang berperan dalam menjaga keseimbangan energi dan metabolisme yang optimal.

Baca Juga: Terpenuhikah Kebutuhan ASI Bayi Ibu?

Bagaimana dengan Kandungan Kolostrum ASI? 

Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan yang disebut sebagai ASI pertama. Ini terjadi selama kehamilan dan berlangsung beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum memiliki warna kekuningan atau krem dan memiliki konsistensi yang lebih kental daripada ASI yang diproduksi saat menyusui.

Kolostrum kaya akan protein, lemak, vitamin yang larut dalam lemak, mineral, antioksidan, antiglobulin, sel darah putih, serta berbagai vitamin seperti B, A, C, dan E. Ada pula imunoglobulin yang merupakan jenis antibodi yang dapat ditransfer dari ibu ke bayi dan memberikan kekebalan bagi bayi. Kekebalan ini melindungi bayi dari berbagai penyakit bakteri dan virus. 

Imunoglobulin A di dalam kolostrum adalah antibodi yang didapat bayi dari ibu. Zat ini berperan sebagai antibodi yang dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi yang mungkin menyerang. Zat ini juga berperan penting dalam melindungi lapisan pencernaan dan mencegah serangan bakteri dan virus pada bagian pencernaan bayi.

Kolostrum juga mengandung laktoferin, yakni sejenis protein yang yang berfungsi mengangkut zat besi ke sel darah merah.

Kolostrum kaya akan magnesium, salah satu jenis mineral ini bertujuan untuk mendukung pembentukan tulang dan jantung bayi. Ada pula mineral lain, seperti tembaga dan zinc, yang juga dapat membentuk sistem imun tubuh si Kecil. 

Bahkan, sifat kolostrum adalah laksatif sehingga dapat membantu melancarkan kerja sistem pencernaan bayi.

Setelah dua hingga empat hari, kolostrum akan digantikan oleh susu transisi dalam produksi ASI. Fase ASI transisi yang berlangsung sekitar dua minggu. Pada tahap ini, ASI mengalami perubahan komposisi yang mencakup peningkatan kadar lemak, laktosa, dan vitamin yang larut dalam air. ASI transisi ini memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan kolostrum.

Selanjutnya, ada ASI matur atau yang disebut juga ASI matang. ASI ini merupakan jenis susu terakhir yang diproduksi selama periode menyusui. Sebagian besar, yaitu sekitar 90%, terdiri dari air yang penting untuk menjaga bayi terhidrasi. Sementara itu, 10% sisanya terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak yang penting untuk pertumbuhan dan memberikan energi bagi bayi. Terdapat dua jenis ASI matur yang diproduksi:

  • Foremilk: Ini adalah ASI yang diproduksi pada awal sesi menyusui. ASI ini lebih kaya akan kandungan air dan lebih rendah dalam lemak. ASI foremilk membantu memenuhi kebutuhan hidrasi bayi dan memberikan nutrisi awal.

  • Hindmilk: Ini adalah ASI yang diproduksi menjelang akhir sesi menyusui. ASI ini memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan foremilk. ASI hindmilk memberikan nutrisi penting dalam bentuk lemak yang dibutuhkan bayi untuk menambah berat badan bayi.

Baca Juga: 5 Tips Menyusui Bayi Baru Lahir Agar ASI Lancar

Nah, itu dia berbagai kandungan pada ASI yang bermanfaat untuk tumbuh kembang si Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bu.

Jangan lupa kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!


Referensi:

  1. IDAI | Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh
  2. ‌IDAI | Nilai Menyusui. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-menyusui
  3. ‌IDAI | Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu
  4. ‌Verywell. (2016). What Is the Composition of Breast Milk? Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/whats-in-breast-milk-4047820
  5. ‌Tian C. (2018, March 10). Breast Milk – Types, Content, and Composition. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/whats-there-in-breast-milk-content-and-composition/
  6. ‌Verywell. (2016). Does Your Baby Need Vitamin Supplements After Being Breastfed? Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/the-vitamins-in-breast-milk-3964175
  7. ‌Mitson, L. (2012, April 25). What’s In Breast Milk? American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/whats-in-breastmilk/
  8. Breastfeeding Overview. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/breastfeeding/breastfeeding-overview/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait