6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Perlu Ibu Pahami

Selain tumbuh kembang fisik dan asupan gizi harian, ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini lain yang juga penting untuk Ibu ketahui.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
19 Dec 2023
Aspek perkembangan anak usia dini - Bebeclub


Penting bagi Ibu untuk memahami 6 aspek perkembangan anak usia dini. Sebab, dalam periode ini fungsi otak anak berkembang sangat pesat di lima tahun pertama usianya, sehingga anak sudah mampu menyerap informasi dengan cepat. 

Tahap ini memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana si Kecil akan tumbuh dan berkembang ke depannya. Yuk, cari tahu informasi seputar aspek perkembangan anak sekaligus cara stimulasinya di artikel ini agar pertumbuhan si Kecil optimal.

Apa Saja 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini?

Memahami perkembangan anak pada usia dini adalah hal yang penting bagi orang tua karena berpengaruh terhadap masa depan anak. Untuk memastikan anak mampu mencapai potensinya secara maksimal, anak perlu diberi kesempatan belajar. 

Seperti yang Ibu tahu, si Kecil adalah pembelajar yang andal. Ia mampu mengembangkan keterampilan dan memperluas kosakatanya dengan sangat cepat. Bahkan, anak memiliki kemampuan untuk menyerap informasi dan belajar melalui berbagai cara secara bersamaan.

Untuk membantu Ibu dan Ayah memahami perkembangan anak, berikut adalah penjelasan tentang 6 aspek perkembangan anak usia dini yang umumnya perlu dicapai.

1. Perkembangan Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar merupakan gerakan yang melibatkan kelompok otot besar, dan umumnya, gerakan-gerakan ini lebih energik dan rumit. Contoh kegiatan motorik kasar termasuk berjalan, menendang, melompat, dan menaiki tangga.

Anak mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar sejak bayi. Bahkan, dalam 2 bulan pertama kehidupannya, bayi sudah menunjukkan kemampuan ini dengan menendang-nendangkan kakinya dan melambaikan tangannya.

Apabila mengalami keterbatasan dalam kemampuan motorik kasarnya, anak mungkin akan sulit menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari. Misalnya seperti merapikan mainan, menjaga keseimbangan saat berjalan atau berlari, atau bahkan mengikuti permainan yang melibatkan gerakan fisik seperti olahraga. 

2. Perkembangan Motorik Halus

Berikutnya, 6 aspek perkembangan anak usia dini yaitu keterampilan motorik halus yang berfokus pada penggunaan tangan dan jari untuk mengendalikan objek-objek kecil.

Contoh keterampilannya antara lain mengancingkan baju, memegang pensil, atau mengambil makanan. Keterampilan ini memiliki peran penting karena membantu anak dalam proses pembelajaran menulis dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Meskipun setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, umumnya anak mencapai beberapa tahapan tertentu dalam rentang usia tertentu. Biasanya, pada usia 5 hingga 6 bulan, si Kecil mulai mengembangkan kemampuan untuk menggenggam objek menggunakan tangan.

3. Perkembangan Bahasa 

Bahasa merupakan salah satu dari 6 aspek perkembangan anak usia dini yang dapat diamati dan ditingkatkan. Proses perkembangan bahasa anak sangat tergantung pada jenis stimulasi yang ia terima.

Perkembangan bahasa melibatkan kemampuan si Kecil untuk memahami isi cerita, petunjuk, dan juga aturan. Lebih dari itu, kemampuan bahasa juga mencakup cara anak berkomunikasi dengan baik, keterampilan bertanya, menjawab, serta memahami nama bentuk, huruf, dan angka. 

4. Perkembangan Kognitif

Aspek kognitif sangat berkaitan dengan perkembangan akal dan pikiran anak. Saat anak berkembang secara kognitif, itu berarti ia mengembangkan kemampuan untuk berpikir, memperhatikan, mengingat, memahami lingkungan sekitar, dan berkreasi.

Selain itu, tahap perkembangan kognitif juga memungkinkan anak untuk merekam kembali banyak hal yang ia lihat sebelumnya. Maka itu, perkembangan ini menjadi satu dari 6 aspek perkembangan anak usia dini yang penting.

Salah satu milestone (pencapaian) dari perkembangan ini adalah kemampuan belajar cara mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini memungkinkan anak untuk mengasah kecerdasan dan kemampuan berpikir kritis.

5. Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial dan emosional melibatkan pemahaman dan pengendalian emosi anak. Dalam proses ini, anak belajar mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh orang lain, mengembangkan keterampilan kerja sama, serta menunjukkan empati.

Selain membangun hubungan dengan orang lain, termasuk teman sebayanya, aspek perkembangan ini juga membantu anak untuk memahami dan mengekspresikan perasaannya sendiri.

Dengan melatih keterampilan sosial emosional, anak belajar mengontrol emosi, mengenali perasaannya sendiri, dan menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Baca Juga : Pahami Perkembangan Emosi Anak Usia 1-5 Tahun

6. Perkembangan Moral

Selanjutnya, 6 aspek perkembangan anak usia dini yang tidak kalah penting untuk diajarkan adalah nilai moral. Hal ini berkaitan dengan penanaman nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku, dan kesadaran akan hal-hal tersebut.

Pembelajaran nilai moral membawa berbagai manfaat dalam membentuk sikap-sikap baik pada anak, seperti membantu sesama, berperilaku jujur, bersikap sopan, menghormati orang yang lebih tua, dan memiliki toleransi. 

Harapannya, melalui pendidikan moral ini, anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan selalu berbuat baik kepada orang lain.

Cara Stimulasi Aspek Perkembangan Anak

Nah, selain memahami 6 aspek perkembangan anak usia dini, Ibu juga perlu mengetahui mengetahui cara stimulasi yang dapat membantu anak mencapai potensi maksimal dalam setiap tahapan pertumbuhannya.

Di bawah ini adalah cara stimulasi aspek perkembangan anak usia dini.

1. Stimulasi Motorik Kasar

Anak dapat mengembangkan kemampuan motorik kasarnya melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas yang menggunakan otot besar sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan fisik si Kecil.

Jenis stimulasi aspek perkembangan motorik kasar anak usia dini antara lain sebagai berikut.

  • Bermain di taman, yang melibatkan berjalan, berlari, dan bermain permainan fisik lainnya.

  • Melempar dan menangkap bola.

  • Menari bersama, memungkinkan anak untuk mengembangkan keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh.

  • Minta anak berjalan di atas balok atau papan keseimbangan.

  • Ajak anak bermain sepeda, aktivitas ini membantu mengembangkan kemampuan bersepeda sambil meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Stimulasi Motorik Halus

Keterampilan motorik halus merupakan kemampuan anak untuk mengendalikan dan memperkuat otot-otot kecil di jari dan tangannya.

Di bawah ini berbagai cara melatih motorik halus anak.

  • Kegiatan mewarnai dengan menggunakan krayon, pensil, dan spidol.

  • Melibatkan anak dalam kegiatan memasak, seperti menuangkan kocokan telur, mengocok adonan, dan menguleni adonan, yang membantu mengasah koordinasi tangan dan mata.

  • Memotong kertas dengan gunting, membantu mengembangkan kemampuan kontrol gerakan jari dan tangannya.

  • Mengajarkan anak cara mengikat tali sepatu, yang membutuhkan keterampilan halus dan ketelitian.

  • Mengajak anak merangkai manik-manik, aktivitas ini melatih koordinasi tangan saat memegang dan menyusun benda-benda kecil.

3. Stimulasi Kognitif

Sejak usia dini, Ibu dapat membantu perkembangan kognitif anak melalui permainan dan aktivitas sederhana. Berikut ragam stimulasi yang bisa dilakukan untuk mendukung aspek perkembangan kognitif anak usia dini, Bu.

  • Bermain puzzle, yang membantu anak dalam mengembangkan pemecahan masalah.

  • Membacakan buku cerita bergambar dan meminta anak menceritakan kembali apa yang ia baca.

  • Memberikan anak berbagai benda untuk disortir, seperti balok berwarna, gelas, atau wadah plastik dengan ukuran yang berbeda.

  • Menyanyikan lagu sederhana yang melibatkan gerakan fisik, seperti lagu "Kalau Kau Suka Hati" atau "Kepala Pundak Lutut Kaki" yang membantu perkembangan keterampilan motorik kasar dan memori anak.

  • Membiarkan anak berkreasi dengan mainan seperti playdough, lego, atau mainan pasir, yang mendorong anak untuk berimajinasi.

4. Stimulasi Bahasa

Keterampilan bahasa merupakan bagian penting dalam perkembangan anak, karena mendukung kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Cara stimulasi aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini yakni sebagai berikut.

  • Sering berbicara dengan anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk merespons setelah Ibu berbicara.

  • Membaca buku bersama anak. Membaca buku adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan anak pada kosakata baru.

  • Bernyanyi bersama anak. Lagu anak-anak seringkali memiliki irama dan kata-kata yang mudah diingat, yang membantu dalam mengembangkan keterampilan bicara dan pemahaman bahasa.

  • Cobalah untuk melakukan percakapan rutin dengan anak, seperti menanyakan pendapat atau ide mereka. Ini mendorong anak untuk berpikir, merespons, dan berbicara.

5. Stimulasi Sosial-Emosional

Perkembangan emosional dan sosial juga penting untuk kesiapan sekolah. Kemampuan ini tidak hanya melibatkan keterampilan anak untuk bekerja sama, tapi juga menunjukkan empati, mengungkapkan perasaan, dan berbagi.

Ada beberapa cara untuk menstimulasinya sebagai berikut.

  • Mengajarkan anak untuk menggunakan kata-kata yang sopan seperti "tolong," "maaf," dan "terima kasih".

  • Memberikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku sosial yang baik, memberikan dukungan yang dapat memperkuat perilaku positif si Kecil.

  • Mengajarkan empati dengan cara bertanya mengenai perasaan anak, misalnya dengan pertanyaan seperti "Bagaimana perasaan kamu saat mainanmu hilang?". Cara ini dapat menciptakan kesadaran anak terhadap perasaan dan emosi sendiri, serta orang lain.

  • Memberikan anak kesempatan untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anak lain, sehingga anak belajar cara bekerja sama dan berbagi.

6. Stimulasi Aspek Moral

Nilai-nilai moral dapat ditanamkan sejak dini melalui berbagai cara yang mendidik. Berikut daftar stimulasinya yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil.

  • Mengajarkan anak tentang pentingnya sikap empati dan membantu sesama yang membutuhkan.

  • Memperkenalkan anak pada berbagai aturan yang berlaku, baik di keluarga, lingkungan sekitar, maupun di sekolah.

  • Melatih anak untuk patuh terhadap aturan-aturan yang ada, membantu ia memahami bahwa kepatuhan ini penting untuk menjaga keteraturan serta hubungan baik di lingkungan sekitarnya.

  • Mengajarkan untuk menerima konsekuensi ketika anak melanggar aturan, sehingga ia belajar bertanggung jawab atas tindakannya.

  • Membacakan cerita atau dongeng yang mengandung nilai moral seperti rendah hati, kejujuran, dan sikap toleransi. Ini dapat membantu anak memahami konsep-konsep moral melalui kisah-kisah yang menarik dan mudah dipahami.

Baca Juga: Kenali Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak dan Cara Mengatasinya

Sebagai orang tua, penting untuk selalu memberikan stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangan anak mencapai potensi maksimal. Ibu bisa juga menstimulasi kecerdasan si Kecil agar semakin tumbuh hebat dengan flash card eksklusif Belajar di Rumah secara gratis!

Yang paling penting, jangan lupa Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan memberikan susu Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy).

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif dan berpikir kreatif (happy brain), serta ceria dan bersemangat untuk belajar sambil bermain bersama teman-teman (happy heart).

Semoga penjelasan seputar 6 aspek perkembangan anak usia dini ini berguna untuk Ibu, ya!


Referensi:

  1. Early childhood development. (2021). Unicef.org. https://www.unicef.org/early-childhood-development
  2. Verywell. (2022). Gross Motor Skills Activities for Little Kids. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/gross-motor-skills-for-preschoolers-1257160
  3. ‌Thinking and play: toddlers. (2022, December 20). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/play-toddler-development/thinking-play-toddlers
  4. ‌Language development in children: 0-8 years. (2021, February 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/development/language-development/language-development-0-8
  5. Verywell. (2013). How Kids Learn to Share and Care in Early Childhood. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/social-and-emotional-development-in-early-childhood-2795106
  6. ‌Toddler development - motor skills. (2023, October 17). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toddler-development-motor-skills
  7. ‌6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini | STKIP Muhammadiyah Kuningan. (2020). STKIP Muhammadiyah Kuningan. http://news.upmk.ac.id/home/post/6.aspek.perkembangan.anak.usia.dini.html
  8. ‌Verywell. (2021). 4 Major Domains of Child Development. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/definition-of-domain-3288323


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait