16 Cara Mendidik Anak dengan Baik dan Benar dalam Keluarga

Setiap orangtua tentu menyayangi anaknya, namun masing-masing memiliki cara mendidik anak yang berbeda. Lalu, bagaimana cara mendidik...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
22 Apr 2022


Setiap orangtua tentu menyayangi anaknya, namun masing-masing memiliki cara mendidik anak yang berbeda. Lalu, bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar agar si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab?

Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa anak merupakan cerminan dari orang tuanya. Selain adanya kemiripan sifat, perilaku, dan pola pikir yang diturunkan dari orang tua, bagaimana Ayah dan Ibu bersikap sehari-hari juga ikut memengaruhi kepribadian si Kecil. Ibarat seorang ‘peniru ulung’, si Kecil akan merekam apa yang dilihat dan didengarnya dan melakukannya kemudian hari, Itu sebabnya, penting bagi orang tua untuk selalu memberi teladan kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Nutrisi untuk Otak Anak

Kunci mendidik anak dengan baik terletak pada keteladanan atau contoh yang diberikan orang tua.

Dua anak yang dididik oleh dua orang tua dengan pola keteladanan yang berbeda akan memberikan respons berbeda ketika menghadapi satu situasi yang sama. Misalnya, ketika melihat anak yang lebih kecil terjatuh dan menangis, anak pertama mungkin akan langsung menolong dan mengusap-usap si anak kecil tersebut. Sedangkan anak kedua, bisa jadi hanya memandanginya dari jauh dan terdiam karena takut dan terkejut. Perbedaan sikap kedua anak itu terkait dengan pola didik atau kebiasaan yang sering dilihat atau dirasakannya.

Lalu, bagaimana cara mendidik anak yang baik dalam keluarga? Teladan apa saja yang sebaiknya orang tua berikan kepada anak?

1. Ucapkan Tolong, Maaf, dan Terima Kasih

Cara mendidik anak yang baik dalam keluarga adalah dengan memintanya untuk mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih. Tiga kata sederhana ini memiliki dampak yang luar biasa ketika diucapkan. Namun terkadang, beberapa orang sulit mengucapkannya karena alasan sungkan dan lainnya. Sebelum mendidik anak dengan baik agar cerdas dan sukses, orangtua perlu belajar cara menjadi orang tua yang baik terlebih dahulu. Misalnya, dengan mencontohkan kegiatan-kegiatan positif di depan anak.

Membiasakan anak untuk berkata tolong saat meminta bantuan, maaf jika melakukan kesalahan, dan terima kasih ketika diberi bantuan adalah hal yang bijaksana.

Mengucapkan kata 'Tolong', 'Maaf', dan 'Terima kasih' tidak akan membuat anak menjadi lebih rendah daripada anak lain, justru ini menjadi bekal baginya dalam membina hubungan dengan orang lain kelak saat ia dewasa.

Tentu saja dalam hal ini orang tua harus menjadi role model atau contoh bagi anaknya. Ingat, Bu, apa pun yang dilakukan orang tua, mulai dari cara bersikap, berbicara, bahasa tubuh, hingga pandangan, semua akan ditiru oleh si Kecil1.

2. Biasakan Berkata Jujur

Sering kali, seseorang berbohong tanpa alasan. Ia berbohong hanya karena memang terbiasa untuk tidak berkata jujur. Akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.

Nah, sebagai orang tua, kita harus selalu memberikan contoh dengan berkata jujur saat menjelaskan sesuatu pada anak. Berkata jujur adalah salah satu cara mendidik anak yang baik dalam keluarga.

Misalnya, ketika anak bertanya kenapa ia tidak boleh membeli mainan, hindari jawaban klasik "Tidak punya uang". Lebih baik katakan, "Mainanmu masih banyak dan bagus. Kali ini, uangnya kita pakai untuk membeli buku yang lebih bermanfaat, ya!"  Diharapkan dengan contoh ini, anak akan bisa meniru cara bertutur orang tuanya yang jujur dan terbuka.

3. Suka Memberi

Pola asuh dan teladan yang orang tua berikan sangat memengaruhi akan jadi sosok seperti apa sang anak kelak2. Salah satunya, kebiasaan memberi orang tua yang akan ditirunya. Memiliki anak yang murah hati adalah harapan setiap orang tua. Namun, sikap ini tentu tidak datang begitu saja.

Beramal, meminjami mainan, atau berbagi makanan, semua merupakan contoh perbuatan baik yang perlu Ibu tunjukkan kepada anak untuk membentuk kebiasaan suka memberi. Jangan ragu untuk melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial ini ya, Bu. Minta anak untuk berbagi mainan dengan kakak atau adiknya, atau membagikan baju dan boneka layak pakai kepada anak-anak di panti asuhan.

Baca juga: Cara Mendidik Anak Hiperaktif

4. Menaati Peraturan

Bagi si Kecil, peraturan mungkin masih terasa abstrak dan tak nyata. Namun, ia harus diperkenalkan pada peraturan sejak dini. Karena dimana pun anak berada, mulai dari rumah, sekolah, hingga di jalan, anak akan menemukan aturan yang harus dipatuhi.

Anak belajar dari orang tua dan lingkungannya. Jadi, agar anak mampu menaati peraturan, tentunya orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu, karena anak lebih cenderung belajar dengan cara meniru1.

Misalnya, membuang sampah pada tempatnya, disiplin menaati jam tidur, atau batasi memakai gadget saat sedang berkumpul bersama keluarga. Dari sana, si Kecil akan secara langsung melhat apa yang dilakukan orang tuanya. Jika dibarengi dengan penjelasan tentang peraturan itu dan konsekuensi yang akan ia hadapi jika tidak melakukannya, diharapkan si Kecil akan turut disiplin.

5. Ramah dan Peduli pada Orang Lain

Tak semua anak terlahir sebagai pribadi yang ramah dan suka menyapa setiap orang yang ditemuinya. Untuk mengatasinya, Ibu bisa memberinya contoh bersikap sopan dan ramah pada orang-orang yang ia temui. Misalnya, menyapa orang yang sering ditemui walaupun tidak kenal, seperti pegawai di minimarket atau tukang sampah yang rutin datang setiap pekan

Anak juga akan belajar peduli pada orang lain ketika ia melihat orang terdekatnya melakukan hal yang sama. Jadi, ciptakanlah suasana saling menyayangi di tengah keluarga, dan tumbuhkan rasa saling peduli antara anggota keluarga. Anak yang tumbuh di tengah keluarga yang saling menyayangi akan tumbuh menjadi anak yang peduli pada orang lain di sekitarnya3.

6. Menumbuhkan Sikap Menghargai Orang Lain di Sekitarnya

Sebelum anak-anak berinteraksi dengan teman atau orang-orang di luar keluarga, sebaiknya orang tua mengajarkan anak untuk menumbuhkan sikap menghargai orang lain yang berada di lingkungan sekitar keluarga. Misalnya, anak harus menghargai pengasuhnya dengan tetap berlaku sopan di depannya.

7. Mengenalkan Anak dengan Konsekuensi

Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Perbuatan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik. Sejak kecil anak sudah harus memahami konsekuensi dari apa yang mereka pilih.

8. Mengenalkan Anak terhadap Sikap Adil

Bertindak dengan adil menjadi faktor yang perlu ditanamakan kepada anak sejak dini. Hal itu bertujuan agar saat dewasa nanti anak tidak bersikap jahat dan diskriminasi terhadap sesama.

9. Ajarkan Anak Menjaga Lingkungan

Polusi atau banjir terjadi karena ulah manusia. Karena itu, sebaiknya orang tua mendidik anak untuk menjaga lingkungan sejak kecil.

10. Cobalah Orang Tua Bersikap Terbuka kepada Anak

Salah satu cara mendidik anak dengan baik agar sukses dan cerdas adalah dengan berkomunikasi dengan anak. Sebaiknya orang tua lebih terbuka terhadap anak dan mengungkapkan sifat apa yang kurang disukai oleh orang tua terhadap anak. Hal itu tentunya diiringi dengan solusi perubahan dari orang tua.

11. Hindari Membohongi Anak

Ada sebagian orangtua yang suka memberikan janji kepada anak, namun kadang kala lupa ditepati. Hal itu tentunyamembuat anak merasa dibohongi. Secara tak langsung, Ibu telah mengajari anak menjadi orang yang tidak menepati tanggung jawab. Karena itu, sebelum berjanji pada anak, pastikan Ibu bisa memenuhinya.

12. Bangun Kreativitas Bersama Anak

Mengajarkan anak tandanya tak harus membuat peraturan-peraturan baru. Namun, mendidik anak bisa dilakukan dengan cara mengasah kreativitas bersama anak. Beberapa contohnya, seperti bernyanyi bersama atau belajar lewat lagu.

Baca Juga: 4 Game Mendidik untuk Bentuk Karakter Anak

13. Berikan Rasa Nyaman

Tumbuhkanlah rasa nyaman saat mendidik anak usia dini dengan baik. Ajak anak berdiskusi saat berkomunikasi dengan orangtua. Dengan demikian, anak akan timbul rasa nyaman terhadap orangtua.

14. Hindari Kalimat yang Mengancam

Di usia emas, anak akan mengikuti tingkah laku orangtuanya. Karena itu, sebaiknya Ibu menghindari menggunakan kalimat mengancam di depan anak. Hal itu bisa menjadi salah satu cara mendidik dengan baik di rumah.

15. Berikan Dukungan pada Anak

Selain membutuhkan kasih sayang, anak juga perlu perhatian yang tulus. Berikanlah dukungan pada anak agar anak tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri.

16. Mengajak Bermain Bersama

Salah satu cara mengajarkan dan mendidik anak usia dini dengan baik adalah mengajaknya bermain bersama. Orangtua dan anak bisa melakukan aktivitas yang saling mendukung.

Itulah 16 teladan yang bisa orang tua berikan kepada anak sebagai bagian dari cara mendidik anak dengan baik. Lakukan 15 hal sederhana di atas dengan konsisten, ya, Bu, supaya bisa menjadi kebiasaan yang baik.

Selain belajar cara mendidik anak dengan baik, tentu Ibu pun ingin si Kecil selalu tumbuh optimal, kan? Jangan lupa untuk selalu memperhatikan asupan nutrisinya sehari-hari ya, Bu. Selain memberikan menu makanan bergizi tinggi, Ibu juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan memberinya susu pertumbuhan Bebelac 4 yang mengandung minyak ikan omega 3 dan omega 6, FOS GOS untuk pencernaannya, serta 11 vitamin dan 4 mineral.

Baca Juga: Mengenal Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 Tahun

Dengan asupan nutrisi yang baik, si Kecil akan tumbuh dengan memiliki pencernaan yang baik (happy tummy), sehingga mood (happy heart) dan akal pikirnya (happy brain) akan berfungsi secara optimal saat menjadi ‘peniru’ sikap baik Ayah dan Ibu. Selamat mencoba cara mendidik anak di atas, ya, Bu. 

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Suhail Ahmad Azmi, et al. 2014. Role models and occupational ambitions of in-school male adolescents. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4261211/   [Diakses Agustus 2021]
  2. Cara J. Kiff, et al. 2011. Nature and Nurturing: Parenting in the Context of Child Temperament. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3163750/ [Diakses Agustus 2021]
  3. Patricia A Thomas, et al. 2017. Family Relationships and Well-Being. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5954612/ [Diakses Agustus 2021]


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait