Tekstur MPASI Bayi 8 Bulan yang Perlu Ibu Ketahui
Bertambah usia si Kecil, meningkat pula kemampuan makannya. Di usia 8 bulan, tekstur MPASI juga pasti akan memasuki fase baru dari bulan...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bertambah usia si Kecil, meningkat pula kemampuan makannya. Di usia 8 bulan, tekstur MPASI juga pasti akan memasuki fase baru dari bulan sebelumnya. Ketika memasuki usia ini, perlu ada peningkatan tekstur yang lebih kasar karena kemampuan mengunyah sudah lebih baik. Tekstur seperti apa yang tepat untuk bayi usia 8 bulan?
Seperti Apa Tekstur MPASI Bayi 8 Bulan?
Ibu perlu memahami bahwa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) tidak dapat dilakukan sembarangan.
Semuanya harus dilakukan secara bertahap, termasuk mempertimbangkan jenis makanan, jumlahnya, seberapa sering diberikan, serta nilai gizi yang diperoleh si Kecil dari makanan tersebut. Hal yang tak kalah penting adalah tekstur dan konsistensi makanannya. Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk menyesuaikan kemampuan makan si Kecil sebelum meningkatkan tekstur atau mencoba makanan baru.
Awalnya bayi perlu makanan dengan tekstur yang lembut. Seiring waktu, teksturnya dapat ditingkatkan menjadi lebih kasar. Proses perubahan tekstur ini perlu dilakukan secara bertahap dalam pemberian MPASI. Hal ini penting karena dapat membentuk pola makan dan keterampilan makan bayi hingga ia tumbuh dewasa.
Pada usia 8 bulan, si Kecil sudah mulai mempelajari keterampilan mengunyah, dan beberapa bayi mungkin sudah tumbuh gigi. Untuk itu, Ibu bisa memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat atau makanan yang agak kasar, bukan lagi bubur yang halus.
Meningkatkan tekstur MPASI bagi bayi usia 8 bulan memiliki nilai penting dalam merangsang kemampuan mengunyah dan menelan. Selain itu, MPASI dengan tekstur yang lebih kasar umumnya mengandung lebih banyak kalori, yang dapat membantu meningkatkan berat badan bayi.
Apabila pada usia 8 bulan ke atas si kecil belum diperkenalkan MPASI tekstur yang lebih kasar, ini bisa menyebabkan masalah dalam pola makan bayi seiring perkembangannya. Oleh karena itu, perlu untuk secara bertahap meningkatkan konsistensi makanan yang diberikan kepada bayi seiring bertambahnya usianya.
Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan
Cara Mengenalkan Tekstur Baru pada MPASI Bayi
Memperkenalkan tekstur atau jenis makanan baru memang menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orangtua. Akan ada saatnya si Kecil menolak untuk makan ketika pertama kali mencoba tekstur baru.
Maka dari itu, Ibu perlu kesabaran ekstra ketika memberikan MPASI. Sebab, proses belajar makan bukan hanya sebagai kewajiban kita sebagai orangtua untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tetapi juga menjadi cara melatih keterampilan dan kebiasaan makan yang sehat pada si Kecil.
Berikut ini beberapa cara yang dapat Ibu terapkan dalam memperkenalkan tekstur makanan baru pada bayi usia 8 bulan.
1. Kenalkan Secara Bertahap
Ibu dapat menyesuaikan tekstur makanan dengan perkembangan tahap si Kecil. Pada awal MPASI, mungkin bayi akan memulai dengan makanan yang dihaluskan atau berupa puree, kemudian secara perlahan dapat ditingkatkan menjadi tekstur yang lebih kasar. Ibu bisa menggunakan blender atau alat penggiling makanan untuk mempersiapkan makanan dengan konsistensi yang sesuai.
Saat memulai pemberian makanan baru, disarankan untuk memperkenalkan satu jenis makanan dalam beberapa hari pertama.
Tujuannya yaitu mengamati respon si Kecil terhadap makanan tersebut, termasuk kemungkinan alergi serta minatnya terhadap makanan baru tersebut. Jika si Kecil menunjukkan minat pada makanan tersebut, Ibu bisa melanjutkan dengan memperkenalkan makanan lain yang memiliki tekstur sedikit lebih kasar.
Memperkenalkan makanan dengan tekstur baru pada bayi usia 8 bulan memerlukan ketenangan dan uji coba. Mungkin diperlukan sekitar 10 kali percobaan atau lebih agar si Kecil dapat terbiasa pada makanan dengan tekstur yang baru.
2. Coba Porsi Kecil Dulu
Pada usia 8 bulan, bayi jauh lebih aktif sehingga sering bermain. Maka dari itu, Ibu perlu menyesuaikan porsi dan frekuensi makanan karena ia butuh banyak sekali tambahan energi.
Berdasarkan informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kebutuhan energi dan nutrisi bayi usia 8 bulan meningkat menjadi 600 kalori per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 kalori berasal dari ASI, sementara 200 kalori sisanya didapatkan melalui MPASI.
Apabila si Kecil mulai menikmati proses belajar makan, Ibu bisa memperluas variasi makanan dan meningkatkan frekuensi pemberian MPASI-nya. Cara ini dapat dilakukan dengan menambah 2 kali pemberian camilan sehat di antara waktu makan utama. Contohnya, Ibu bisa memberikan puree buah atau potongan buah lembut sebagai camilan tambahan.
Peningkatan frekuensi dan jumlah porsi makan dipengaruhi juga oleh peningkatan nafsu makan alami si Kecil seiring pertumbuhannya. Akan tetapi, Ibu perlu ingat bahwa si Kecil masih dalam tahap belajar makan, dan mungkin belum bisa menghabiskan makanan dalam porsi yang lebih besar.
Maka dari itu, janganlah memaksa si Kecil menghabiskan semua makanannya, karena tindakan tersebut justru bisa membuatnya menolak makan. Memberikan makanan dengan porsi yang sesuai dengan kemampuan makan si Kecil adalah hal yang penting dalam proses belajar makan yang sehat.
3. Berikan Secara Konsisten
Ketika memperkenalkan makanan baru dengan tekstur yang berbeda, penting bagi Ibu untuk mengamati konsistensi dan tekstur yang sesuai dengan kemampuan makan bayi. Jangan membuat perubahan tekstur secara drastis. Hal ini mengakibatkan dapat mengganggu proses adaptasi dan membuat si Kecil merasa tidak nyaman.
Proses pengenalan makanan baru sebaiknya dilakukan secara perlahan agar bayi memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Baca Juga: 7 Penyebab Anak GTM dan Cara Ampuh Mengatasinya
Rekomendasi Jenis Makanan untuk Bayi 8 Bulan
Seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan gizi dan energinya juga semakin meningkat. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang memiliki kombinasi yang tepat dari semua nutrisi yang dibutuhkan. Pada usia 8 bulan, Ibu perlu memberikan MPASI yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sebagai sumber utama energi.
Selain itu, vitamin dan mineral juga diperlukan, seperti zat besi, zinc, dan vitamin A. Hal tersebut dikarenakan kebutuhannya mungkin tidak bisa sepenuhnya terpenuhi hanya dari ASI. Dengan memastikan MPASI bayi mengandung semua nutrisi ini, Ibu membantu memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi dengan baik.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat Ibu berikan pada si Kecil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
-
Karbohidrat dari nasi, kentang, ubi, singkong, atau jagung.
-
Zat besi dari daging sapi, kambing, ayam, atau ikan, telur, serta sayuran seperti bayam, keciwis, dan brokoli.
-
Protein hewani dari daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan perlu diberikan karena penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Protein nabati dari kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Ini penting untuk mencukupi nutrisi yang tidak ada di sumber protein hewani, seperti serat dan vitamin yang dapat melancarkan pencernaan, dan antioksidan.
Baca Juga: 8 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 8 Bulan
Demikian penjelasan lengkap mengenai tekstur MPASI yang tepat pada bayi usia 8 bulan. Perlu diingat bahwa momen naik tekstur ini menjadi salah satu hal terpenting yang wajib dilalui oleh setiap bayi.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tetapi juga banyak sekali manfaat yang didapat seperti melatih kemampuan motorik kasar dan halus, serta menjadi kebiasaan makan yang akan terus dibawa hingga dewasa.
Jangan lupa juga kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!