Tekstur MPASI Bayi 7 Bulan yang Tepat dan Cara Naiknya
Tekstur MPASI untuk bayi 7 bulan yang ideal sebaiknya tidak encer, tapi juga tidak terlalu kental. Tekstur makanan cair di usia ini dapat menghambat kemampuan mengunyah bayi.
Setelah berhasil mulai MPASI dengan makanan encer, kini tekstur MPASI 7 bulan harus naik level. Bagaimana tekstur makanan bayi 7 bulan dan cara naik tekstur MPASI agar si Kecil mau makan?
Seperti Apa Tekstur Makanan Bayi 7 Bulan yang Ideal?
Menurut panduan IDAI, tekstur MPASI untuk bayi 7 bulan adalah bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan (mashed).
Kekentalan tekstur MPASI yang ideal untuk bayi 7 bulan bisa dilihat dari makanan yang tidak langsung tumpah atau cepat menetes ketika sendok dibalik.
Berikut tabel perbandingan tekstur makanan bayi usia 7-12 bulan.
|
Usia Bayi |
Tahap Tekstur MPASI |
Ciri Tekstur |
Contoh Makanan |
|
7 bulan |
Bubur kental / mashed |
Tidak mudah tumpah, sedikit kasar |
Bubur tim, puree kasar, nasi lembek |
|
8-9 bulan |
Cincang halus / finger food |
Tekstur padat tapi masih lembut dikunyah |
Nasi tim, nasi lembek yang agak kasar, potongan sayur rebus |
|
10-12 bulan |
Cincang kasar / finger food / makanan keluarga |
Tekstur padat dan agak kasar, serta tekstur keluarga di usia 12 bulan |
Nasi tim, nasi lembek bertekstur kasar, potongan sayur rebus, makanan keluarga |
Kenapa MPASI 7 Bulan Harus Naik Tekstur?
MPASI sangat berpengaruh pada berat badan bayi. IDAI menjelaskan bahwa tekstur MPASI 7 bulan idealnya tidak terlalu encer karena dapat mengurangi asupan gizi dan kalori.
Tekstur makanan bayi yang terlalu halus juga bisa menghambat kemampuan mengunyah serta membuat si Kecil cenderung melepeh dan mengemut makanan.
Sebaliknya, pemberian tekstur MPASI untuk bayi 7 bulan yang tepat dapat mendukung perkembangan bayi, seperti:
- Melatih otot mulut dan kemampuan mengunyah.
- Mencegah risiko gerakan tutup mulut (GTM).
- Mengoptimalkan asupan gizi.
Baca Juga: Panduan MPASI 7 Bulan, Jadwal, dan Resepnya
Ciri Bayi Sudah Siap Naik Tekstur MPASI
Sebelum usia 12 bulan, bayi mengalami beberapa kali kenaikan tekstur makanan sesuai usianya. Namun terkadang, bayi juga bisa lebih cepat naik tekstur tergantung kesiapannya.
Ibu bisa perhatikan ciri bayi sudah siap naik tekstur makanan berikut ini:
- Sudah bisa duduk tegak dengan sedikit bantuan.
- Bisa membuka mulut ketika sendok didekatkan.
- Mampu menelan tanpa tersedak.
- Mulai bermain dengan makanan di piringnya (tanda kesiapan motorik).
- Merasa bosan dengan tekstur makanannya saat ini dan tampak lebih lahap ketika mencoba tekstur baru.
Tanda Bayi Belum Siap Naik Tekstur
Bayi yang belum siap naik tekstur MPASI 7 bulan juga akan menunjukkan ciri-ciri tertentu, meliputi:
- Mudah tersedak atau batuk saat makan.
- Menolak membuka mulut atau melepeh makanan kasar.
- Bisa saja muntah saat mencoba makanan dengan tekstur lebih padat.
- Memalingkan wajah saat disuapi.
- Menangis saat melihat makanan yang disajikan.
Bila tanda ini muncul terus-menerus, Ibu bisa gunakan AI Poop Tracker untuk cek kesehatan pencernaan bayi dan mendapatkan rekomendasi lanjutan.
Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Cara Naik Tekstur MPASI 7 Bulan
Agar proses bayi naik tekstur MPASI 7 bulan ke bulan-bulan berikutnya jadi lebih mudah, beberapa tips berikut ini bisa Ibu coba:
1. Ubah Cara Mengolah Makanan
Pada awal MPASI, makanan bayi masih blender diblender hingga halus dan disaring. Namun, saat usia 7 bulan, cukup diblender tanpa perlu disaring.
Sebagai fase peralihan ke tekstur baru, Ibu bisa melumat bahan makanan dengan garpu agar teksturnya lebih kasar dan menyerupai bubur kental.
Jika tekstur terasa terlalu padat, tambahkan sedikit ASI, air kaldu, atau air matang. Sebaliknya, bila terlalu encer, kentalkan dengan bubur beras atau yogurt.
2. Kenalkan Secara Bertahap
Bayi usia 7 bulan idealnya mengonsumsi makanan utama 3 kali sehari, disertai dengan 1-2 kali camilan.
Di awal proses peralihan, Ibu bisa mulai dengan memberikan 1 kali makanan bertekstur baru agar ia tidak kaget.
Amati reaksi si Kecil selama makan dan sesuaikan konsistensinya dengan kemampuan makannya.
Ibu bisa menaikkan frekuensi tekstur baru secara bertahap sampai akhirnya si Kecil mampu makan dengan tekstur baru sepenuhnya.
Baca Juga: 15 Cemilan Bayi 7 Bulan yang Enak dan Mudah Dibuat di Rumah
3. Gunakan Campuran Makanan Favorit
Saat baru memperkenalkan tekstur MPASI 7 bulan, Ibu bisa mencampurkan bahan makanan favorit bayi agar ia lebih mudah menerimanya.
Misalnya, padukan wortel yang manis dengan kentang dan sedikit ayam agar rasa dan teksturnya tetap familier.
Cara ini membantu bayi beradaptasi lebih mudah dengan tekstur baru karena ada makanan favoritnya, sekaligus memperkaya variasi nutrisi makanannya.
4. Sajikan Tekstur Baru Saat Lapar
Selayaknya orang dewasa, bayi mungkin saja akan lebih mudah menerima makanan ketika ia sedang merasa lapar.
Ibu bisa coba memberikan tekstur MPASI 7 bulan yang baru dicoba si Kecil ketika ia sedang lapar. Harapannya, si Kecil bisa lebih mudah menerima tekstur baru bahkan makan lebih lahap.
5. Jangan Paksa Si Kecil Makan
Hindari memaksa si Kecil makan saat ia sudah menolaknya karena hal itu bisa membuatnya trauma atau enggan mencoba makanan baru.
Lebih baik hentikan dulu sesi makan dan coba lagi di waktu berikutnya ketika bayi sudah lebih tenang atau lapar.
Proses belajar makan tanpa memaksa dapat membantu bayi mengenal tekstur baru secara menyenangkan dan tanpa tekanan.
Tips Mengenalkan Tekstur Baru agar Bayi Mau Makan
Naik tekstur MPASI penting untuk melatih kemampuan mengunyah dan menelan si Kecil. Namun, pastikan Ibu memperkenalkannya dengan cara yang tepat, seperti:
1. Mulai dari Porsi Kecil
Menurut IDAI, bayi usia 7 bulan boleh diberikan 3 sendok makan MPASI sebanyak 2-3 kali sehari atau setengah mangkuk (250 ml) per sekali makan.
Jika baru naik tekstur, kenalkan perlahan agar si Kecil tidak kaget atau menolak makan. Hindari langsung memberi porsi besar untuk adaptasi lidah bayi.
Mulai dengan 1 kali porsi MPASI tekstur baru di antara menu biasanya, lalu tingkatkan bertahap sesuai respons si Kecil.
Misalnya, Ibu bisa berikan bubur nasi cair seperti biasanya di waktu sarapan, puree kental menu baru di waktu makan siang, lalu kembali ke bubur nasi encer untuk makan malam.
Baca Juga: 12 Resep MPASI Bayi agar Tidak Sembelit, Mudah dan Bergizi!
2. Beri Waktu Bayi untuk Mencoba
Saat mengenalkan tekstur baru, beri waktu bagi bayi untuk beradaptasi dengan rasa dan sensasi berbeda di mulutnya.
Penolakan di awal adalah hal yang wajar, bukan berarti bayi akan tidak menyukainya selamanya.
Coba ulangi pemberian tekstur makanan baru sekitar 5-10 kali bahkan lebih di hari berbeda hingga si Kecil terbiasa.
3. Kenalkan Satu Jenis Makanan Dulu
Naik tekstur MPASI 7 bulan mungkin membuat Ibu semangat dan termotivasi memberikan macam-macam makanan baru!
Namun, agar pencernaan bayi tidak “kaget” menerima banyak jenis makanan, kenalkan satu jenis dulu beberapa hari. Misalnya, membuat nasi tim ikan dulu untuk 3 hari berturut-turut.
Selain untuk mencegah gangguan pencernaan, ini juga untuk melihat apakah si Kecil mengalami alergi terhadap makanan tertentu.
4. Buat Jadwal yang Konsisten
Jika si Kecil sudah memiliki jadwal makan dan ia sudah terbiasa makan sesuai jadwal tersebut, teruskanlah memberikan makan sesuai jadwal biasanya.
Bayi tidak biasa dengan perubahan besar. Jadi, jika ini saatnya mengubah tekstur MPASI 7 bulan, usahakanlah tidak ikut mengubah atau menukar jadwal makannya.
Buat jadwal makan yang konsisten dan terpisah dengan kegiatan lain seperti tidur, menyusui, ngemil, dan bermain untuk menciptakan rutinitas yang sehat bagi bayi.
Ingin tahu apakah pertumbuhan si Kecil sudah sesuai standar dari WHO? Pantau pertambahan panjang dan berat badan bayi tiap bulan di BebeJourney! Plus, ada AI Poop Tracker untuk bantu Ibu monitor kesehatan pencernaannya serta panduan tumbuh kembang eksklusif yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan Ibu dan si Kecil.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar MPASI, nutrisi, kesehatan, atau tumbuh kembang bayi, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline BebeCare, terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi, siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!
