Alergi pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Gejala alergi pada anak yaitu pilek, biduran, dan sesak napas. Segera bawa ke dokter jika lidah dan wajah bengkak, muntah, lemas, hingga pingsan.

Alergi pada anak dapat dipicu benda-benda yang setiap hari ada di sekitarnya. Apa sajakah itu? Temukan hal-hal pemicu alergi anak dan gejala yang mungkin timbul di bawah ini.
Apa Itu Alergi pada Anak?
Alergi adalah reaksi sistem imun berlebihan terhadap benda asing yang tidak berbahaya.
Saat gejala alergi muncul, sistem imun memproduksi antibodi untuk melawan zat pemicu alergi atau alergen. Akibatnya, tubuh melepas senyawa histamin, sitokin, atau leukotrien.
Senyawa tersebut menimbulkan peradangan sehingga gejala alergi pun muncul.
Penyebab Alergi pada Anak
Perlu diketahui, jenis alergi dibedakan dari berbagai penyebabnya, apa saja?
1. Alergi Makanan
Zat aman pada beberapa jenis makanan malah dianggap membahayakan tubuh, sehingga alergi pun muncul. Beberapa makanan yang kerap menimbulkan reaksi alergi makanan yaitu:
- Kacang tanah
- Telur
- Kedelai
- Gandum
- Kacang-kacangan
- Seafood bercangkang
- Ikan-ikanan
- Wijen
2. Susu Sapi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, 5%–7,5% bayi mengalami alergi susu alergi susu sapi.
Untuk memenuhi kebutuhannya, Ayah Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti dengan susu soya yang terbuat dari kedelai.
Bebelac Gold Soya adalah susu soya dengan prebiotik yang terbukti klinis, diperkaya kandungan serat FOS inulin dan formula 100% bebas laktosa. Nutrisi tepat untuk dukung pencernaan si Kecil yang tidak cocok susu sapi.
Baca Juga: Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak
3. Alergi Inhalan (Partikel di Udara)
Partikel kecil di udara atau inhalan dapat menjadi alergen pemicu alergi pada anak. Partikel pemicu alergi, di antaranya:
- Hewan peliharaan: Bulu, kulit mati, urin, dan air liurnya dapat mengontaminasi udara dan terhirup.
- Tungau debu: Biasanya hidup di tumpukan debu atau perabot berkain, seperti sofa, bantal, dan kasur.
- Kecoa: Protein di dalam feses, air liur, telur, dan bangkai kecoa dapat tercampur dalam udara dan memicu reaksi alergi.
- Jamur dan spora lumut: Spora dapat beterbangan di udara dan menimbulkan reaksi alergi
- Serbuk sari tanaman: Biasanya terjadi saat bunga bermekaran dan melepas serbuk sari di udara.
4. Alergi Kontak
Alergi bisa terjadi akibat zat tertentu bersentuhan dengan anak. Beberapa jenis bahan yang kerap menjadi alergen kontak, di antaranya:
- Karet alami (lateks): Kerap ditemukan pada mainan anak, seperti bola karet, balon, karet gelang, dan sarung tangan.
- Nikel: Biasanya ditemukan pada perhiasan anak.
- Gigitan serangga: Umumnya dipicu nyamuk, kutu kasur, dan lalat.
- Bahan-bahan perawatan kulit: Parfum, pewarna, bahan tambahan lainnya.
- Bahan pakaian: Biasanya terjadi pada kain wol, poliester, rayon, dan nilon.
5. Obat-obatan
Sejumlah obat-obatan dapat menimbulkan reaksi alergi, antara lain antibiotik, obat pereda nyeri nonsteroid, insulin, dan obat-obatan kemoterapi.
Itulah mengapa sebelum meresepkan obat saat anak sakit, biasanya dokter akan menanyakan apakah anak alergi terhadap jenis obat tertentu atau tidak.
6. Sengatan Serangga
Pada kebanyakan orang, sengatan serangga tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan serius. Namun pada anak yang alergi sengatan serangga, hal ini bisa cukup berbahaya.
Serangga yang tinggi risiko alergi ketika menyengat adalah lebah, tawon, tabuhan, semut api, dan tawon jaket kuning.
Gejala Alergi Anak yang Perlu Diwaspadai
Pada umumnya, anak yang terpapar alergen akan menunjukkan gejala ringan-sedang. Namun, ada pula gejala berat yang bisa mengancam jiwa.
1. Gejala Ringan-Sedang
Berikut gejala alergi anak yang ringan-sedang yang perlu diketahui:
- Hidung meler, tersumbat, bersin-bersin.
- Mata merah, gatal, dan berair.
- Kulit ruam, kemerahan, dan biduran.
- Sesak napas dan batuk-batuk.
- Sakit perut, muntah, diare.
- Mulut terasa gatal.
Ingin tahu apakah si Kecil berisiko mengalami alergi? Gunakan Allergy Checker sekarang untuk dapatkan analisis cepat dan rekomendasi yang sesuai dengan riwayat keluarga. Hanya butuh beberapa menit, dan hasilnya langsung tersedia. Gratis!
2. Gejala Berat (Syok Anafilaksis)
Reaksi alergi serius perlu penanganan segera di rumah sakit. Jika terlambat, kondisi ini bisa mengancam jiwanya. Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
- Kesulitan bernapas.
- Mengi (napas berbunyi ngik-ngik panjang).
- Pembengkakan lidah.
- Pembengkakan atau penyempitan tenggorokan.
- Kesulitan berbicara atau suara menjadi serak.
- Batuk alergi yang terus-menerus.
- Pusing berkelanjutan.
- Wajah pucat dan kepala lunglai.
- Kehilangan kesadaran.
- Sakit perut parah.
- Muntah-mutah.
- Diare.
Apakah Alergi pada Anak Berbahaya?
Selain ada risiko anafilaksis yang membahayakan keselamatan, alergi juga berkaitan dengan timbulnya masalah kesehatan lain berikut:
1. Gangguan Tumbuh Kembang dan Nutrisi
Alergi makanan pada anak membuat ia memiliki banyak pantangan. Terkadang, pantangan makanan tersebut tidak punya opsi pengganti.
Akibatnya, pemenuhan zat gizi pada anak terganggu. Hal ini akan memengaruhi tinggi dan berat badan si Kecil.
2. Asma
Menghirup alergen pemicu alergi bisa meningkatkan risiko asma. Pasalnya, alergen membuat tubuh mengalami peradangan.
Nah, peradangan ini juga memengaruhi paru-paru dan jalur pernapasan sehingga menimbulkan gejala asma.
3. Infeksi Telinga
Peradangan pada alergi bisa menyebabkan penyumbatan lendir di sinus dan saluran telinga.
Lendir tersebut merangsang pertumbuhan bakteri dan virus sehingga menimbulkan infeksi.
Baca Juga: Gejala ISPA pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Alergi pada Anak
Ketika mengalami syok anafilaksis, anak harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara untuk gejala ringan-sedang, berikut cara mengatasinya:
1. Deteksi Dini Lewat Tes Alergi
Tes alergi bantu menemukan alergen pada si Kecil. Semakin cepat diketahui, semakin mudah dicegah.
Tes bisa berupa tes kulit atau tes darah. Konsultasikan dengan dokter untuk memilih metode yang tepat.
2. Hindari Pemicu dan Lakukan Eliminasi Bertahap
Menghindari alergen utama adalah langkah paling efektif. Tapi pastikan dilakukan secara perlahan dan terencana.
Metode eliminasi bertahap berguna untuk mengenali alergen secara spesifik. Pastikan Ayah Ibu mencatat reaksi tubuh si Kecil.
3. Minum Obat Antihistamin Sesuai Saran Dokter
Obat antihistamin tersedia dalam bentuk sirup maupun tablet. Obat ini diberikan untuk reaksi alergi seperti ruam kulit, mulut kesemutan, hingga pembengkakan.
Dosis dan jenis obat bisa berbeda untuk tiap orang. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai.
4. Manajemen Nutrisi Jika Alergi Makanan
Meskipun anak alergi makanan, asupan gizi tetap harus seimbang. Menghindari semua makanan pemicu tanpa penggantinya bisa menyebabkan masalah nutrisi.
Oleh karena itu, konsultasikan porsi makanan dengan ahli gizi. Nantinya, ahli gizi akan membuat pola makan yang sesuai kebutuhan si Kecil.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak yang Alergi
Cara Mencegah Alergi pada Anak
Mencegah alergi anak perlu dilakukan secara saksama, terutama saat si Kecil berada di luar rumah atau saat menitipkannya di tempat penitipan anak.
Lingkungan di luar tentu tidak terkontrol seperti di rumah. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut ini:
- Identifikasi alergen pemicu.
- Jauhkan anak dari paparan alergen.
- Cek label makanan dan pastikan bebas alergen.
- Edukasi anak untuk tidak menerima makanan sembarangan.
- Sediakan kartu alergi atau ID medis.
- Gunakan air purifier, AC, dehumidifier di rumah.
- Rutin mencuci gorden, sprei, boneka, karpet.
Apakah Alergi Bisa Hilang?
Hingga saat ini, tidak ada obat yang menyembuhkan reaksi alergi pada anak. Obat tersebut hanyalah mengendalikan gejalanya.
Meski begitu, ada beberapa jenis alergi yang reaksinya akan berkurang seiring bertambahnya usia. Biasanya, ini terjadi pada alergi makanan telur dan ayam.
Alergi perlu diperhatikan sejak dini. Bila ingin mengatasinya, temui dokter anak untuk mengetahui cara terbaik yang sesuai dengan kondisi si Kecil.
Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!