Gejala ISPA pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Gejala ISPA pada anak harus diwaspadai untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin. ISPA termasuk salah satu dari 10 penyakit infeksi pa...

gejala ispa pada anak-bebelac


Gejala ISPA pada anak harus diwaspadai untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin. ISPA termasuk salah satu dari 10 penyakit infeksi pada bayi dan anak-anak di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Apa Ciri-Ciri Penyakit ISPA pada Anak?

ISPA bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat, tergantung tingkat keparahannya. Memahami tahapan gejala membantu orang tua mencegah dan menangani lebih cepat.

1. Gejala Awal ISPA

Tahap awal ISPA biasanya ditandai dengan gejala ringan yang sering kali mirip dengan flu biasa. 

Beberapa gejala ISPA pada anak yang tergolong ringan antara lain batuk, suara serak saat bicara atau menangis, serta pilek atau hidung meler. Selain itu, anak juga bisa mengalami demam ringan dengan suhu tubuh di atas 37°C. 

Gejala-gejala ini memang tampak sederhana, tapi tetap tidak boleh diabaikan. Segera konsultasikan ke dokter jika gejala menetap untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

2. Gejala ISPA yang Lebih Parah

Jika infeksi tidak tertangani sejak awal, gejala ISPA pada anak bisa berkembang menjadi lebih berat. 

Pada tahap sedang, anak mungkin mengalami napas yang lebih cepat dari normal sesuai dengan usianya, serta demam tinggi di atas 39°C. 

Gejala lain seperti tenggorokan memerah, muncul ruam merah pada kulit, nyeri telinga, atau bahkan keluarnya nanah dari telinga juga dapat terjadi. Napas anak juga akan terdengar mengi. 

3. Gejala yang Harus Diwaspadai

Pada kondisi yang sudah berat, tanda ISPA pada anak bisa sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan darurat. 

Gejala ISPA serius meliputi bibir atau kulit yang membiru, anak tampak kehilangan kesadaran, atau napas yang terdengar berat dan tersengal.

Anak juga bisa menunjukkan tanda kesulitan bernapas seperti tulang rusuk yang tertarik ke dalam saat menghirup udara. 

Denyut jantung anak bisa menjadi sangat cepat atau bahkan tidak terdeteksi secara normal. Gejala ini merupakan sinyal bahwa anak membutuhkan pertolongan medis secepatnya.

Baca Juga: Ciri Batuk Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Gejala ISPA bisa berbeda-beda pada setiap anak. Namun, ada beberapa tanda serius yang harus Ibu waspadai. Segera bawa si Kecil ke dokter bila ia mengalami hal-hal di bawah ini:

  • Demam lebih dari 39°C yang tidak kunjung turun setelah minum obat pereda demam
  • Demam lebih dari 3 hari 
  • Batuk-batuk lebih dari 3 minggu 
  • Batuk, dahak, atau ingus berdarah 
  • Gejala ISPA pada anak tidak kunjung membaik dalam waktu 3-5 hari
  • Napas tersengal-sengal atau kesulitan bernapas 
  • Bibir atau wajah membiru 
  • Dada yang terlihat masuk ke dalam setiap bernapas
  • Nyeri dada 
  • Nyeri otot parah (contohnya sampai anak tidak bisa berjalan) 
  • Dehidrasi (tidak pipis selama 8 jam, bibir kering, tidak ada air mata saat menangis)
  • Terlihat lemas dan lesu
  • Kejang-kejang 

Ibu juga bisa menggunakan BebeCare untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan anak pada tim ahli. BebeCare akan menjawab kecemasan Ibu 24 jam sehari!

Cara Mengatasi ISPA pada Anak

ISPA bukan hanya penyakit biasa, karena bisa berdampak besar pada kesehatan dan keselamatan anak. Ketahui cara mengatasi ISPA pada anak. 

1. Istirahat Cukup

Saat anak mengalami gejala ISPA, cukup istirahat sangat penting agar tubuh bisa fokus melawan infeksi. Dengan beristirahat, energi anak tidak terbuang dan dapat digunakan untuk proses penyembuhan.

Berada di rumah juga dapat mencegah penularan serta melindungi anak dari paparan virus tambahan. 

Suasana yang tenang dan nyaman di rumah dapat mempercepat pemulihan dan memperkuat daya tahan tubuh.

2. Berikan Minum Lebih Sering

Menjaga tubuh tetap terhidrasi bisa membantu mempercepat pemulihan ISPA pada anak. 

Air putih membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan lewat batuk atau ingus. 

Cairan juga penting untuk mencegah dehidrasi yang bisa memperparah kondisi tubuh. Jadi, biasakan anak minum air lebih sering selama masa sakit.

3. Nyalakan Humidifier

Udara yang terlalu kering bisa memperparah gejala ISPA pada anak, terutama di saluran pernapasan. 

Penggunaan humidifier akan membantu menjaga kelembapan udara di dalam rumah. Udara lembap dapat meringankan batuk dan mempermudah pernapasan anak. 

Baca Juga: 10 Cara Memulai Pola Hidup Sehat pada Anak​

4. Hirup Uap Air Hangat

Menghirup uap dari air hangat dapat meredakan gejala ISPA pada anak seperti hidung tersumbat atau batuk. 

Cara ini bisa dilakukan dengan duduk di kamar mandi saat shower air hangat menyala. Uap yang dihasilkan membantu melembapkan saluran napas dan mengurangi iritasi.

5. Berikan Makanan Bergizi

Makanan sehat dan bergizi berperan penting dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang seimbang, termasuk sayur, buah, dan protein. 

Kandungan prebiotik dari makanan juga bisa mendukung sistem kekebalan melalui kesehatan saluran pencernaan. Nutrisi yang tepat akan membuat tubuh anak lebih siap melawan infeksi.

6. Berikan Obat Penurun Demam

Demam sering kali menyertai gejala ISPA pada anak. Demam bisa diredakan dengan obat seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter. 

Obat pereda demam ini membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri yang muncul akibat infeksi. Antibiotik hanya diberikan jika ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri. 

7. Gunakan Nebulizer 

Nebulizer bisa menjadi solusi praktis untuk meredakan gejala ISPA, apalagi jika anak sulit bernapas. 

Alat ini mengubah obat cair menjadi uap yang langsung masuk ke paru-paru lewat masker. Ini sangat bermanfaat bagi anak yang belum bisa menggunakan inhaler dengan benar. 

Terapi ini bisa membantu melegakan saluran napas dengan cepat agar si Kecil kembali merasa nyaman. 

8. Gunakan Air Purifier

Kualitas udara yang buruk bisa memperburuk ISPA pada anak. Menggunakan air purifier di rumah bisa membantu menyaring partikel berbahaya di udara. 

Udara bersih akan membantu saluran pernapasan anak tetap sehat dan bebas iritasi. Langkah ini penting sebagai upaya pencegahan sekaligus mendukung proses pemulihan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Imun Tubuh Anak dari Makanan

Pencegahan ISPA pada Anak

Ibu bisa melakukan beberapa pencegahan agar anak terhindar dari penyakit ISPA. Berikut di antaranya:

  • Mencuci tangan secara rutin, terutama setelah batuk, bersin, atau membuang ingus. 
  • Mengajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung menggunakan siku bagian dalam saat batuk atau bersin. 
  • Menjaga kebersihan mainan dan lingkungan sekitar anak. 
  • Imunisasi dengan vaksin influenza dan vaksin PCV untuk menekan risiko pneumonia. 
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Memastikan anak tidur cukup dan berkualitas. 
  • Menghindari paparan asap rokok atau polusi udara, gunakan masker saat berada di luar ruangan. 
  • Jangan bawa anak ke sekolah atau daycare saat sakit untuk mencegah penyebaran ke anak-anak lain. 

Mengetahui dan memahami setiap gejala ISPA pada anak, baik yang ringan, sedang, maupun berat, adalah langkah penting dalam pencegahan komplikasi. 

Jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis jika gejalanya memburuk atau tidak kunjung membaik.

Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!

Bebelac 3

Bantu Optimalkan Kesehatan pencernaan si Kecil, dengan FOS:GOS 1:9 dan Triple A (DHA, LA, ALA)

Cek di Sini!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  • American Academy of Pediatrics. (2022). Coughs and Colds: Medicines or Home Remedies? HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chest-lungs/Pages/Coughs-and-Colds-Medicines-or-Home-Remedies.aspx
  • CDC. (2024, March 5). Respiratory Viruses and Young Children | Respiratory Illnesses | CDC. Www.cdc.gov. https://www.cdc.gov/respiratory-viruses/risk-factors/young-children.html
  • Hasanah, L. P. (2023). FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022 - Test Repository. Poltekkesjogja.ac.id. https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/13588/1/Awal.pdf
  • Healthdirect Australia. (2022, February 2). Coughs and colds in children. Www.healthdirect.gov.au. https://www.healthdirect.gov.au/coughs-and-colds-in-children
  • Kemenkes RI. (n.d.). 8 Langkah Bijak Terhindar dari Bahaya ISPA Akibat Polusi Udara. Upk.kemkes.go.id. https://upk.kemkes.go.id/new/8-langkah-bijak-terhindar-dari-bahaya-ispa-akibat-polusi-udara
  • NHS. (2024). Respiratory Tract Infections (RTIs). NHS. https://www.nhs.uk/conditions/respiratory-tract-infection/
  • The Center For Advanced Pediatrics. (2022). When Would I Need a Nebulizer Treatment? Www.thecenterforadvancedpediatrics.com. https://www.thecenterforadvancedpediatrics.com/post/when-would-i-need-a-nebulizer-treatment
  • Zhou, P., Chen, C., Patil, S., & Dong, S. (2024). Unveiling the therapeutic symphony of probiotics, prebiotics, and postbiotics in gut-immune harmony. Frontiers in Nutrition, 11. https://doi.org/10.3389/fnut.2024.1355542


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait