5 Resep Masakan untuk Anak Susah Makan Sayur, Pasti Lahap!

Saat Ibu menghidangkan nasi dengan nugget atau sosis, si Kecil makan dengan lahap. Namun, ketika ada brokoli di piring, ia langsung s...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
22 Apr 2022
Cara mengatasi anak susah makan sayur bukanlah dengan dipaksa


Saat Ibu menghidangkan nasi dengan nugget atau sosis, si Kecil makan dengan lahap. Namun, ketika ada brokoli di piring, ia langsung segera menutup mulutnya dan tidak mau makan. Duh, kenapa, ya, anak-anak sering menghindari sayur? Lalu, bagaimana ya Bu cara mengatasi anak susah makan sayur? Adakah resep masakan untuk anak yang susah makan sayur?

Pertama-tama jangan khawatir Bu, Ibu tidak sendirian menghadapi hal ini! Faktanya, pilih-pilih makanan atau susah makan merupakan masalah yang umum terjadi pada balita di seluruh dunia.2

Nah untuk mendapatkan solusinya, alangkah baiknya simak artikel berikut ini yuk, Bu!

 Beranda  Ibu Perlu Tahu  3 Tahun ke Atas 5 Resep Masakan untuk Anak Susah Makan Sayur, Pasti Lahap!

Alasan Anak Pilih-pilih Makanan

Sayur merupakan bahan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral yang sangat penting bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan tubuhnya. 

Sayang, banyak anak yang terlanjur pilih-pilih makanan sehingga ia menolak untuk makan sayur. Kalaupun ada sayur yang mau dimakan, jenisnya hanya itu-itu saja. Susah sekali untuk membuat si Kecil menyukai berbagai macam sayur. Menurut IDAI, kondisi ini disebut sebagai masalah makan picky eater. 

Sekitar 25%-35% balita dan anak pra-sekolah memilih-milih makanan alias picky eater. Masalah anak-anak dan makanan seringkali menjadi salah satu penyebab konflik antara orang tua dengan anak sehingga membuat orangtua frustrasi.1

Ada banyak faktor yang memengaruhi kemauan anak untuk membuka mulut dengan sukarela dan mencoba makanan baru, salah satunya suasana yang menyenangkan saat makan.

Sebetulnya, tidak ada anak yang dilahirkan untuk menjadi seorang picky eater. Berikut ini penyebab mengapa anak pilih-pilih makanan:

1. Anak Selalu Disuruh Menghabiskan Makanan

Niatnya, sih, ingin membuat anak menghabiskan makanannya. Namun, kadang usaha orangtua agar si Kecil mau banyak makan justru membuahkan hasil sebaliknya. Meminta anak untuk selalu menghabiskan satu porsi makanan yang telah disediakan terkadang membuat anak justru kehilangan nafsu makan lho. Bu.2

2. Nafsu Makan Anak Belum Stabil

Pada usia balita, nafsu makan anak memang cenderung tidak menentu. Ada hari-hari ketika mereka sangat lahap menghabiskan makan siang, sedangkan di waktu lain ia hanya makan sedikit sekali. Meski asupan nutrisi anak berubah-ubah, tetapi yakinlah bahwa total asupan energi harian mereka cukup stabil. Bila anak terlihat sehat dan aktif, maka orang tua tidak perlu khawatir berlebihan.2

3. Anak Mulai Memiliki Keinginan Sendiri

Saat balita sedang berjuang untuk memiliki keinginannya sendiri, mereka juga lebih memilih untuk makan sendiri. Namun terkadang, para ibu mungkin tidak sabaran menghadapi anak yang waktu makannya lama atau justru menjadi berantakan. Ibu memilih untuk menyuapi anak supaya kegiatan makan menjadi cepat dan efektif. Hal ini justru membuat anak menolak makanan.2

4. Anak Cenderung Tidak Mau Mencoba Menu Baru

Sebagian besar anak memiliki keraguan untuk mencoba menu makanan baru. Untuk itu, tugas orang tua adalah dengan memperkenalkannya secara bertahap atau perlahan. Bila pada kesempatan pertama ia menolak, bukan berarti anak adalah seorang picky eater.2 Teruslah semangat mencoba, Bu!

5. Anak Melihat Contoh di Sekitarnya

Anak-anak adalah seorang peniru yang ulung, Bu. Jadi bila Ibu, Ayah, atau orang-orang di sekitar si Kecil  tidak suka makan sayur, jangan heran jika si Kecil juga akan melakukan hal yang sama.3 Jadi, kalau Ibu ingin si Kecil suka makan sayur, pastikan Ibu memberinya contoh sebagai sosok yang suka makan sayur, ya.

 Beranda  Ibu Perlu Tahu  3 Tahun ke Atas 5 Resep Masakan untuk Anak Susah Makan Sayur, Pasti Lahap!

Cara Mengatasi Anak Susah Makan Sayur

Definisi pilih-pilih makanan atau picky eating mencakup penolakan terhadap makanan tertentu, baik makanan yang sudah dikenalnya maupun yang belum dikenal si Kecil.4

Salah satu jenis makanan yang sering ditolak oleh anak adalah sayur. Anak susah makan sayur tentu saja berpengaruh terhadap asupan nutrisi dan energi yang dapat mengganggu kesehatannya secara umum.

Namun, Ibu tak perlu khawatir. Ibu tetap bisa mengenalkan berbagai jenis sayur-mayur, walaupun di awal terjadi penolakan. Umumnya butuh 10-15 kali percobaan sebelum akhirnya si Kecil dapat menerima makanan baru dengan baik. 

Hal yang paling penting adalah jangan malah marah-marah dan memaksa si Kecil untuk makan ya, Bu. Pemaksaan untuk makan menggunakan nada tinggi tidak akan memperbaiki apa pun, namun justru memperparah kondisi picky eater si Kecil.  

Selain itu, berikut cara mengatasi anak susah makan sayur lainnya yang bisa Ibu lakukan.

1. Mendongeng atau Membacakan Cerita

Salah satu cara mengatasi anak susah makan sayur adalah dengan membacakan cerita. Pilih buku yang berkisah tentang anak yang suka makan sayur. Ibu juga bisa mendongeng menggunakan sayuran sebagai tokohnya. Misalnya tentang ‘Si Wortel Pahlawan Super’. Selain bisa mencarinya di YouTube, Ibu juga bisa membuat cerita sendiri yang menarik, lho. Ini saatnya mengasah kreativitas, nih, Bu!

2. Mengajak Anak Menanam Sayur Sendiri

Tak kenal maka tak sayang. Prinsip itu juga berlaku pada anak yang susah makan sayur karena merasa bentuk sayur yang aneh.

Ajak si Kecil menanam sayuran sendiri. Ibu bisa mengajaknya menanam pakcoy atau bayam di halaman depan rumah. Ibu juga bisa menggunakan teknik hidroponik jika tidak memiliki lahan yang cukup untuk berkebun. Biarkan si Kecil membantu merawat tanaman hingga sayur siap dipanen. Kemudian ajak ia untuk memasak sayur hasil panennya. Dijamin ia pasti akan bersemangat!

3. Membuat Sajian Menarik

Tampilan masakan yang menarik akan menggugah selera si Kecil untuk makan sayur. Ibu bisa berkreasi membuat smoothies sayuran, nugget wortel, atau omelet bayam. 

Bila Ibu bingung resep sayuran yang lezat dan menggugah selera, Ibu bisa melihatnya di panduan Resep Bebeclub. Misalnya ada resep Omelet Sayur Hijau yang mudah dibuat atau resep Nugget Sayur yang cocok untuk balita.

Ibu juga bisa menyontek berbagai resep masakan untuk anak yang susah makan sayur berikut. 

Resep Masakan untuk Anak yang Susah Makan Sayur

Ibu jangan khawatir kehabisan ide dalam mengolah sayur agar menjadi makanan yang menarik bagi si Kecil. Berikut 5 resep masakan berbahan dasar sayur mudah dan lezat yang dapat Ibu coba:

1. Veggie Omelet  

Telur adalah bahan makanan yang sangat mudah diolah dan disukai oleh anak-anak. Ibu dapat membuat kandungan nutrisi di dalam omelet naik level dengan membuat omelet sayur hijau. 

Bahan: 

  • 3 butir telur ukuran sedang.
  • 1 genggam bayam.
  • 5 butir tomat cherry (iris menjadi 3 bagian).
  • ½ paprika hijau (iris tipis).
  • ½ paprika merah (iris tipis).
  • Garam secukupnya.
  • Lada bubuk secukupnya.
  • Keju mozarella parut secukupnya.

Cara membuatnya: 

  1. Kocok 3 butir telur hingga tercampur merata.
  2. Masukkan bayam, tomat cherry, paprika hijau dan paprika merah. Campur hingga merata.
  3. Masukkan lada bubuk, garam, dan parutan keju mozarella secukupnya. Campur hingga merata.
  4. Panaskan minyak dalam penggorengan datar dan tuang adonan omelet. Masak hingga matang merata.
  5. Veggie omelet yang lezat dan penuh gizi siap disantap!

Baca Juga: Resep Kebab Mini

2. Veggie Tofu Soup 

Veggie tofu soup akan menjadi makanan yang kaya akan protein nabati dan berbagai vitamin esensial bagi si Kecil. Tahu lembut dengan kuah yang gurih dan segar pasti akan membangkitkan selera makan si Kecil. 

Bahan: 

  • 2 bungkus tofu (potong-potong size bites).
  • ¼ bagian brokoli (potong-potong size bites).
  • 1 buah wortel ukuran sedang (potong bulat-bulat).
  • 100 gram jamur shimeji putih.
  • 1 tangkai daun bawang.
  • 4 butir bakso ikan (potong menjadi 2).
  • 2-3 buah udang ukuran sedang (cincang, sisihkan kulit dan kepalanya).
  • 3 siung bawang putih (cincang).
  • 1 sdt garam.
  • ¼ sdt lada bubuk.
  • ½ sdt kaldu jamur.
  • 500 ml air.

Cara membuat kuah kaldu udang: 

  1. Rebus 500 ml air dalam panci hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan kulit serta kepala udang dan rebus dalam api kecil selama 45 menit.  
  2. Setelah 45 menit, angkat kulit dan kepala udang. Pastikan sudah tidak ada yang tersisa. 
  3. Sisihkan kaldu udang.

Cara membuat sup: 

  1. Panaskan minyak dan tumis bawang putih cincang hingga menguarkan aroma harum. 
  2. Kemudian, masukkan udang yang sudah dicincang tumis hingga berubah warna menjadi kemerahan. 
  3. Setelah itu masukkan jamur shimeji dan tumis hingga layu. 
  4. Jika sudah masukkan tumisan bawang putih dan udang ke dalam kuah kaldu udang. 
  5. Kemudian, masukkan brokoli dan wortel yang sudah dipotong-potong. Rebus hingga lunak. 
  6. Selanjutnya, masukkan bakso ikan, tofu dan potongan daun bawang. 
  7. Bumbui sup dengan garam, lada, dan kaldu jamur. Silakan, Ibu koreksi rasa sesuai selera.  
  8. Veggie tofu soup siap disajikan.

Baca juga: Resep protein Shake Buah

3. Zucchini Stick

Selanjutnya, kami akan mengajak Ibu untuk membuat zucchini stick, camilan sehat yang terbuat dari sayuran. Teksturnya kriuk dan rasanya gurih. Anak-anak dijamin suka! Yuk, langsung saja kita intip bersama cara membuatnya!

Bahan: 

  • 1 buah zucchini.
  • 2 sdm tepung bumbu.
  • 100 gram tepung roti panko.
  • 2 butir kuning telur.
  • 60 ml air hangat.
  • 100 ml minyak sayur.
  • 237 ml minyak zaitun.
  • ½ sdt garam.
  • 1 sdm air lemon.

Cara membuat saus mayonaise: 

  1. Masukkan kuning telur, air lemon segar, dan garam ke dalam mangkuk, kemudian kocok. 
  2. Tuang minyak zaitun secara perlahan sambil terus diaduk.
  3. Ibu dapat berhenti mengaduk ketika mayonaise sudah menunjukkan tingkat kekentalan yang dibutuhkan.

Cara membuat zucchini stick:

  1. Potong zucchini secara memanjang seukuran jari.
  2. Kemudian, larutkan tepung bumbu dengan air.
  3. Celupkan zucchini ke dalam adonan tepung bumbu hingga terbalut rata, lalu gulirkan ke dalam tepung roti. 
  4. Panaskan minyak dan goreng zucchini hingga kuning keemasan.
  5. Sajikan zucchini stick dengan cocolan saus mayonaise sebagai cemilan di sore hari. 

4. Baby Buncis Siram Jamur

Buncis merupakan sayuran yang kaya akan berbagai nutrisi esensial seperti karbohidrat, protein nabati, serat, zat besi, kalsium, lemak, folat, magnesium, potassium, dan fosfor. Yuk, berikan kebaikan buncis kepada si Kecil dengan membuat baby buncis siram jamur!

Bahan: 

  • 200 gr baby buncis.
  • 200 gr jamur kancing (cincang kasar).
  • 100 gr tahu putih (cincang kasar).
  • 1 siung bawang putih.
  • 1 sdt kecap asin.
  • 1 sdt tepung maizena.
  • 2 sdt air.

Cara membuatnya: 

  1. Rebus air hingga mendidih setelah itu masukkan baby buncis selama 3 menit. 
  2. Setelah baby buncis matang, angkat dan masukkan ke dalam air es matang untuk mendapatkan warna hijau segar dan tekstur yang renyah. Angkat dan tiriskan.
  3. Kemudian, larutkan tepung maizena dengan 2 sdt air. Sisihkan. 
  4. Panaskan minyak, lalu tumis bawang putih kancing hingga harum. 
  5. Jika sudah, jamur kancing dan tahu. 
  6. Tambahkan kecap asin, lanjutkan menumis dengan api kecil. 
  7. Selanjutnya, masukkan larutan maizena dan aduk hingga kuah mengental.
  8. Tata baby buncis di piring saji kemudian siram dengan saus jamur.

Baca juga: Resep Singkong Thailand

5. Nugget Tempe Keju Mozzarella

Ibu, nugget tidak hanya terbuat dari daging ayam saja lho! Ibu bisa membuat nugget hasil kombinasi dari tempe, brokoli, dan keju mozarella. Teksturnya tentu kriuk di luar dan lembut di dalam!

Bahan: 

  • 150 gram tempe yang sudah dihaluskan.
  • ¼ brokoli.
  • 100 gram daging ayam cincang.
  • 1 butir bawang bombay.
  • 2 siung bawang putih yang sudah dihaluskan.
  • 1 sdm tepung serba guna.
  • 70 gram tepung terigu.
  • 70 gram tepung roti. 
  • 2 butir telur. 
  • Garam secukupnya.
  • Lada bubuk secukupnya.
  • Keju mozzarella yang telah dipotong dadu.

Cara membuatnya: 

  1. Kukus tempe yang telah dihaluskan selama 15 menit. 
  2. Panaskan minyak sayur dalam wajan dan tumis bawang bombay hingga berwarna kecoklatan.
  3. Kemudian masukkan bawang putih dan tumis hingga harum. Angkat dan sisihkan.
  4. Selanjutnya, masukkan tempe, ayam, brokoli,tepung, garam, merica, serta tumisan bawang bombay dan bawang putih ke dalam food processor. Haluskan.
  5. Keluarkan adonan dari food processor lalu bentuk nugget bulat-bulat dengan memberikan isian keju mozzarella di dalamnya. 
  6. Selanjutnya, balurkan tepung, kemudian telur, lalu tepung roti. 
  7. Jika sudah, goreng adonan ke dalam minyak panas.
  8. Sajikan nugget tempe keju mozarella dalam keadaan hangat supaya keju mozarella masih dalam keadaan meleleh. 

Baca juga: Resep Chicken Katsu Vegan

6.  Kembang Kol Asam Manis

Kembang kol memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Di dalam 100 gram bunga kol terdapat setidaknya 1,92 gram protein, 92,1 gram air, 25 kkal energi, 4,97 gram karbohidrat, 80% vitamin C, 10% vitamin B6, dan 2% zat besi.

Selain kaya nutrisi, kembang kol memiliki tekstur renyah yang akan disukai oleh si Kecil, Bu!

Bahan: 

  • 1 bonggol kembang kol, potong sesuai kuntumnya.
  • 1 bungkus tepung bumbu.
  • 2 sdm minyak sayur.
  • 1 sdm sirup maple.
  • 2 sdm saus tomat
  • ½ sdm air lemon

Cara membuat saus asam manis:

  1. Masukkan minyak sayur, sirup maple, saus tomat, dan air jeruk lemon ke dalam mangkuk. Campur hingga merata. Sisihkan. 

Cara membuat kembang kol asam manis:

  1. Pertama, panaskan oven dalam suhu 200°C.
  2. Campur tepung bumbu dengan air menjadi adonan yang kental.
  3. Selanjutnya, masukkan kembang kol dan aduk hingga semua terbalut rata.
  4. Susun kembang kol yang sudah dibalut adonan di loyang dan panggang hingga matang sekitar 20 menit.
  5. Keluarkan dari oven, olesi dengan saus asam manis. Panggang lagi 10 menit.
  6. Kembang kol saus asam manis siap disajikan untuk si Kecil!

Baca juga: Resep Green Smoothie Bowl

Nah, itulah sederet menu lezat kaya gizi yang dapat Ibu hidangkan untuk si Kecil yang susah makan sayur. Jika si Kecil lahap makan sayur dan berbagai jenis makanan, ia akan tumbuh dengan tubuh yang sehat dan kuta.

Selain itu, Ibu juga dapat awali semua kehebatan si Kecil dengan terus mendukung pemenuhan nutrisinya lewat pemberian susu Bebelac 3 GroGreat+ dua kali sehari. 

Susu Bebelac 3 GroGreat+ adalah partner tepat untuk Ibu Hebat tumbuhkan Anak Hebat karena memiliki keunggulan berupa Triple A (ALA, LA, dan kandungan DHA yang lebih tinggi) untuk mendukung akal kreatif si Kecil (happy brain).

Bebelac 3 juga memiliki kombinasi serat FOS dan GOS dengan rasio 1:9 yang satu-satunya teruji klinis mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy). Ada pula zat besi, yodium, dan vitamin C untuk bantu melengkapi kebutuhan gizinya supaya anak semakin tumbuh hebat.

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif, ceria, dan bersemangat untuk terus melakukan berbagai kegiatan seru yang mengoptimalkan perkembangannya (happy heart). 

Tertarik mencoba? Yuk, daftar jadi member Bebeclub untuk menikmati beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac dan berbagai fitur menarik lainnya ya, Bu!


Referensi tambahan:

  1. Alexander KC Leung, Valerie Marchand, Reginald S Sauve, and Canadian Paediatric Society, Nutrition, and Gastroenterology Committee. (2012). The ‘Picky Eater’: The Toddler or Preschooler Who Does Not Eat. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3474391/
  2. Christina Ong, Kar Yin Phuah, Endrina Salazar, Choon How How. (2014). Managing The ‘Picky Eater’ Dilemma. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4291945/ 
  3. Michelle Draxten, dkk. (2014). Parental Role Modeling of Fruits and Vegetables at Meals and Snacks is Associated with Children’s Adequate Consumption. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4034448/ 
  4. Caroline M Taylor, Kate Northstone, Susan M Wernimont, dan Pauline M Emmet (2016). Macro and Micronutrient Intakes in Picky Eaters: A Cause for Concerns? . Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5118732/ 
  5. IDAI | Pilih-pilih Makanan. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan
  6. IDAI | SULIT MAKAN PADA BAYI DAN ANAK. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
  7. IDAI | Penanganan kesulitan makan (Feeding Difficulty) pada Si Kecil. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penangan-kesulitan-makan-feeding-difficulty-pada-si-kecil
  8. 20 Ways to Avoid Raising a Picky Eater. (2023). Nutritioncareofrochester.com. https://www.nutritioncareofrochester.com/article.cfm?ArticleNumber=16
  9. Utah State University. (2014). Helping Your Children Love Vegetables. Usu.edu. https://extension.usu.edu/nutrition/research/helping-your-children-love-vegetables
  10. Gunnars, K. (2019, June 14). Beans 101: Cheap, Nutritious, and Super Healthy. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/beans-101#what-they-are
  11. FoodData Central. (2022). Usda.gov. https://fdc.nal.usda.gov/index.html


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait