13 Warna Feses Bayi dan Artinya untuk Kesehatan si Kecil

Perubahan warna feses bayi normal untuk dialami si Kecil, tapi ada beberapa warna dan tekstur pup yang harus Ibu waspadai.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : dr. Attila Dewanti, SpA (K)

4 min
29 Mar 2022
Profile dr. Attila Dewanti, SpA (K)
warna feses bayi


Warna feses bayi bisa bermacam-macam, mulai dari kuning, hijau, bahkan putih. Perubahan warna tersebut biasanya disebabkan karena bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).

Jadi, sangatlah normal bila pup bayi Ibu berubah, apalagi pada minggu awal kelahirannya. Tak hanya warna, perubahan juga terjadi pada tekstur dan kekentalan pupnya.

Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai warna pup bayi dan artinya untuk kesehatan si Kecil di bawah ini!

Arti Warna Feses Bayi

Memahami warna feses bayi adalah cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah pencernaan bayi bekerja dengan baik.

Berikut ini adalah jenis warna pup bayi dan teksturnya yang perlu Ibu perhatikan: 

1. Kuning

Kuning adalah warna feses bayi yang normal. Warna pup yang juga disebut golden feces ini biasanya dimiliki oleh bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.

Namun, bila feses berwarna kuning cerah muncul terlalu sering dengan tekstur yang sangat berair atau encer, bisa jadi ini menandakan diare.

Midbanner kenali jenis pup bayi 2

2. Hijau

Pup bayi dengan warna hijau masih dalam kategori normal. Tapi, jika warnanya hijau cerah dan berbusa, bisa jadi ini pertanda si Kecil terlalu banyak mengonsumsi ASI rendah kalori (foremilk) dan kurang menerima ASI tinggi lemak (hindmilk).

Foremilk biasanya keluar di awal sesi menyusui dengan tekstur lebih encer. Sementara, hindmilk yang lebih kental akan keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir. 

Pemberian foremilk dan hindmilk sebaiknya seimbang. Oleh karena itu, Ibu dianjurkan menyusui si Kecil lebih lama pada satu sisi agar asupan hindmilk-nya terpenuhi, atau memulai proses menyusui dari sisi payudara yang terakhir diisap oleh bayi.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Apa Pertanda Diare?

3. Merah

Warna pup bayi berubah menjadi merah disebabkan oleh makanan berwarna merah yang ia konsumsi, seperti tomat atau buah bit. Di sisi lain, warna merah ini juga bisa diakibatkan oleh darah yang turut keluar bersama dengan pupnya akibat infeksi.

Jika si Kecil mengeluarkan pup merah disertai gejala seperti menangis, rewel, muntah (bukan gumoh), perutnya membesar, segera bawa ke rumah sakit agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

4. Keabu-abuan

Jika feses bayi berwarna keabu-abuan dengan tekstur encer maupun padat, langsung bawa ke rumah sakit. Warna ini menunjukkan bahwa kesehatan pencernaan bayi mengalami gangguan yang dapat membahayakan kesehatannya.

5. Oranye

Warna feses bayi yang tampak oranye hingga kecokelatan adalah warna yang normal bagi bayi yang mengonsumsi ASI secara langsung atau yang dari botol. Jadi, warna pup ini bukan sesuatu yang perlu Ibu khawatirkan, ya.

6. Hitam

Jika bayi baru lahir, adalah hal yang umum jika fesesnya berwarna hitam. Feses berwarna hitam ini disebut mekonium dan biasanya muncul 24-48 jam setelah kelahirannya.

Pada kasus lain, warna hitam pada pup bayi juga bisa menjadi tanda bahwa ia mencerna darah saat menyusu dari puting Ibu. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi infeksi usus pada bayi.

7. Putih

Feses yang berwarna putih bisa jadi tanda bahwa bayi tidak mencerna makanan dengan tepat. Warna putih menandakan kurangnya kemampuan empedu hati bayi untuk mencerna makanan. Ini adalah warna feses yang harus diwaspadai ibu.

8. Kuning Cair Seperti Air

Diare pada bayi bisa menyebabkan tekstur BAB yang encer dan berair dengan warna kuning cerah, hijau, atau cokelat muda.

Diare menjadi indikasi adanya alergi atau infeksi dalam usus. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan agar bayi tidak dehidrasi.

9. Kuning Mustard

BAB bayi yang mengonsumsi ASI umumnya berwarna mustard, yakni kuning gelap dengan tekstur berbiji dan agak pucat.

Warna feses bayi kuning mustard artinya ASI dicerna dengan cepat sehingga tidak terfermentasi di dalam usus. BAB bayi yang mengonsumsi ASI umumnya tak berbau.

10. Kuning Kecokelatan

Warna feses bayi yang minum susu formula berwarna kuning kecokelatan. Umumnya, bayi yang minum susu formula akan buang air besar lebih sedikit, namun ukuran fesesnya cenderung lebih besar.

11. BAB Bayi Keras

Jika pup bayi terlihat keras seperti kerikil, kemungkinan bayi mengalami sembelit. Bayi bisa jadi sembelit karena kekurangan serat.

12. BAB Berlendir

Jika BAB bayi berlendir dan terlihat ada serat-serat hijau, bisa jadi ini tanda infeksi di usus. Karena itu, sebaiknya Ibu lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi bayi.

13. BAB Bayi Berbiji 

Jika si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan dan hanya mengonsumsi ASI, maka ini adalah kondisi yang normal. Tekstur biji-bijian dalam fesesnya adalah lemak susu yang tidak tercerna. Jadi, jangan khawatir ya, Bu.  

Baca Juga: 6 Cara Jitu Mengatasi Bayi 2 Bulan Susah BAB

Seperti Apa Tekstur Pup Bayi yang Normal?

Selain warna feses, Ibu juga perlu memerhatikan tekstur pup si Kecil, karena hal ini dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan pencernaannya.

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki pup yang umumnya tidak berbentuk. Teksturnya seringkali berupa gumpalan-gumpalan kecil, berbiji, seperti jelly, pasta, atau krim, bahkan ada yang berupa cairan.  

Di sisi lain, bayi yang diberi susu formula memiliki pup yang cenderung padat dengan gumpalan-gumpalan besar, agak kental, dan berbentuk bongkah. Oleh karena itu, bayi yang mengonsumsi susu formula seringkali lebih rentan mengalami masalah sembelit.

Segera konsultasi ke dokter jika bayi yang minum susu formula memiliki pup yang encer atau cair ya, Bu.

Baca Juga: Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit, Apakah Ini Normal?

Bagaimana Frekuensi Pup Bayi yang Normal?

Pada minggu-minggu pertama setelah lahir, bayi bisa BAB hingga 8 kali sehari. Beberapa bayi bahkan mungkin hanya buang air kecil selama tiga hari sebelum bisa pup.

Jadi, Ibu tidak perlu khawatir jika si Kecil tidak BAB secara teratur dalam sehari,  ya. Selama Ibu memberikan ASI eksklusif dalam jumlah yang mencukupi, dan frekuensi buang air kecilnya sekitar 5-6 kali sehari, itu menandakan bahwa bayi menyerap semua nutrisi penting dari ASI.

Pada akhirnya, setiap pencernaan bayi berbeda, sehingga frekuensi BAB bayi dapat bervariasi. Yang terpenting adalah Ibu konsisten memberikan ASI eksklusif dan memastikan frekuensi buang air kecilnya normal. Pastikan Pencernaan si Kecil selalu sehat sebagai Awal Semua Kehebatannya.

Namun, jika bayi tidak BAB lebih dari satu hari dan menunjukkan gejala ketidaknyamanan seperti kolik, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai, ya.

Nah, Ibu kini bisa mengecek kondisi pup si Kecil dengan mudah lewat fitur Poop Checker di BebeJourney! Ibu dapat mengunggah foto pup si Kecil di popok atau memilih warna, bentuk dan frekuensinya untuk mengetahui kesehatan pencernaannya dengan lebih praktis. 

Caranya mudah kok, yuk bergabung sekarang di Bebeclub, dan dapatkan juga akses ke beragam fitur edukatif lainnya yang telah diverifikasi expert. Pantau terus kesehatan pencernaannya, karena pencernaan yang sehat adalah awal semua kehebatan si Kecil untuk jadi Anak Hebat.  

Semoga pencernaan si Kecil selalu sehat ya, Bu!

 


 

Referensi:

  1. Cherney, Kristeen. “What Does Your Baby’s Poop Color Say About Their Health?” Healthline, July 3, 2023. https://www.healthline.com/health/parenting/baby-poop-color#poop-color-and-health. 
  2. Watson, Stephanie. “Baby Poop: Pictures of Healthy and Unhealthy Stools.” BabyCenter, May 13, 2022. https://www.babycenter.com/baby-poop-photos. 
  3. Healthline. “What’s Your Newborn’s Poop Tells You About Their Health.” February 29, 2016. https://www.healthline.com/health/parenting/newborn-poop 


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait