Berat Badan Anak Usia 3 Tahun yang Ideal Menurut WHO

Berat badan anak usia 3 tahun yang ideal seharusnya tidak kurang dari 11 kilogram dan tidak lebih dari 16 kilogram. Lalu, apakah BB si Kecil sudah ideal atau masih kurang?

Ditulis oleh : Tim Penulis

3 min
16 Feb 2022
Yuk, cek apakah si Kecil termasuk dalam kategori kegemukan atau tidak


Berat badan anak usia 3 tahun mencerminkan status gizi dan kondisi kesehatannya. Lalu, apakah berat badan si Kecil sudah termasuk ideal atau justru masih kurang? Yuk, cek di sini!

Berat Badan Anak 3 Tahun yang Ideal

Berdasarkan Grafik Pertumbuhan WHO, rentang ideal berat badan anak usia 3 tahun laki-laki adalah 11,3 - 16,2 kg dan anak perempuan adalah 10,8 - 15,8 kg.

Berat badan anak bisa berbeda satu sama lain meski umurnya sama, karena kenaikan BB dipengaruhi banyak faktor, termasuk nutrisi, pola tidur, kesehatan dan aktivitas masing-masing anak.

Lalu, apakah anak usia 3 tahun dengan berat badan 10 kg termasuk normal? Di usia ini, berat badan anak sebaiknya sudah di angka 11 kg atau minimal hampir mendekati.

Dokter biasanya akan menimbang BB setiap 6 bulan sekali untuk memastikan berat badan anak usia 3 tahun sudah ideal atau belum. 

Baca Juga: Tinggi Badan Ideal Anak Usia 3 Tahun dan Cara Meraihnya

Cara Menambah Berat Badan Anak 3 Tahun

Apabila BB-nya masih kurang sedikit, Ibu tidak perlu terlalu khawatir. Berikut beberapa cara menambah berat badan anak 3 tahun yang bisa dilakukan:

1. Sajikan Makanan Berkalori Tinggi

Agar berat badannya naik, anak usia 3 tahun butuh tambahan 500 kkal dari total asupan 1000 kilokalori (Kkal) per hari. Ekstra asupan kalori ini bisa menambah 5 ons berat badan anak per minggunya.

Contoh makanan tinggi kalori yang bagus untuk menambah berat badan anak usia 3 tahun adalah:

  • Ikan kembung (125 kalori per 100 gram)
  • Daging sapi (288 kalori per 100 gram)
  • Dada ayam (284 kalori per 100 gram)
  • Telur rebus (155 kalori per 100 gram atau sekitar 2 butir)
  • Pisang (121 kalori per 136 gram atau 1 buah ukuran besar)
  • Alpukat (322 kalori per 200 gram berat buah)

2. Perbanyak Karbohidrat

Di usia ini anak mungkin belum mau langsung makan nasi dalam porsi besar untuk satu kali makan. Menambah porsi nasi pun belum tentu bisa meningkatkan asupan karbohidrat agar berat badan anak naik.

Jadi, cobalah variasikan asupan karbohidrat dari sumber selain nasi seperti ubi jalar, jagung, singkong, kentang, mie, bihun, dan soun.

Sumber karbohidrat ini pun mudah diolah dengan macam-macam cara sehingga si Kecil tidak cepat bosan.

Baca Juga: 5 Cara Menambah Nafsu Makan agar BB Anak Naik 

3. Tambah Sumber Lemak

Lemak adalah sumber gizi yang penting untuk menambah berat badan anak usia 3 tahun.

Namun, pilih sumber lemak yang sehat seperti lemak tak jenuh dari daging sapi tanpa gajih, alpukat, minyak zaitun, mentega atau margarin, ikan kembung, sarden, keju, dan ikan makarel.

Ibu juga bisa ganti campuran air pada oatmeal atau sereal si Kecil dengan susu segar. Hindari makanan yang mengandung lemak jahat trans, seperti junk food, kukis dan cake, biskuit, dan snack kemasan.

4. Perbanyak Porsi Lauk

Seperti yang dijelaskan di atas, menambah porsi nasi belum tentu berhasil meningkatkan berat badan anak. Jadi, Ibu bisa siasati dengan memperbanyak porsi lauk protein dan serat.

Tambahkan porsi pada lauk yang anak sukai agar makannya lebih lahap sehingga porsi makan pun lambat laun bertambah.

Gunakan piring makan atau mangkuk yang lebih besar untuk “memfasilitasi” tambahan porsi tersebut.

5. Tambah Kalori dari Minuman

Tambahan kalori, lemak sehat, protein, dan karbohidrat juga bisa disiasati dengan memberikan minuman berkalori tinggi yang tentunya menyehatkan. 

Misalnya, sajikan smoothies buah sebagai cemilan anak dengan memblender buah-buahan yang tinggi kalori bersama yogurt atau susu. Contoh buah tinggi kalori adalah alpukat, pisang, kurma, nangka, mangga, leci, dan daging kelapa. 

Kombinasikan dua jenis buah atau lebih agar kandungan nutrisinya lebih optimal, misalnya smoothies alpukat pisang dengan madu atau smoothies pisang strawberry yang dimaniskan dengan kurma.

Baca Juga: 10 Ide Menu Bekal 4 Sehat 5 Sempurna untuk Anak PAUD

6. Berikan Minum Setelah Makan

Terlalu banyak minum saat masih makan bisa membuat anak cepat merasa kenyang sehingga kebutuhan kalorinya jadi tidak tercapai. Maka itu, Ibu harus cermat mengatur waktu memberikan minum.

Idealnya, minum hanya diberikan setelah anak benar-benar sudah selesai makan. Minum yang boleh diberikan pun hanya air putih. 

Jika anak memang haus di tengah-tengah suapan atau rentan tersedak sehingga butuh minum, Ibu hanya boleh memberikan air putih. Jangan berikan teh, jus, atau minuman manis lainnya.

7. Buat Jadwal Makan Teratur

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan berat badan anak kurang atau susah naik adalah melewatkan waktu makan.

Makan dengan porsi yang tepat di jadwal yang teratur membuat asupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan anak bisa terpenuhi optimal.

Jadi, biasakan anak untuk makan 3-4 kali sehari (sarapan, makan siang, makan sore, dan makan malam) yang diselingi 2 kali makan camilan sehat berkalori tinggi.

8. Kombinasi Makanan Seimbang

Anak kecil cenderung cepat bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Maka itu, usahakanlah menyajikan menu makan yang bervariasi dan bergizi lengkap untuk menambah berat badan anak usia 3 tahun.

Ibu bisa ikuti contoh Isi Piringku dari Kemenkes sebagai berikut untuk sajian 1 porsi menu makan anak:

  • Karbohidrat = 7 sdm nasi putih (125 gram) atau yang setara.
  • Lauk protein hewani = 1 buah paha ayam (50 gram) atau yang setara.
  • Lauk protein nabati = 1 potong tahu ukuran sedang (30 gram) atau yang setara.
  • Lauk sayur = ½ mangkok kecil tumis labu siam (50 gram) atau yang setara.
  • Santan (untuk bahan memasak) = 5 sdm (50 gram)
  • Minyak (untuk bahan memasak) = 5 gram
  • Garam (untuk bahan memasak) = ⅛ sdt 
  • Buah untuk pencuci mulut = 2 potong kecil pepaya (75 gram) atau yang setara.

Hal yang tak kalah penting juga terus membiasakan si Kecil makan makanan probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaannya.

Memiliki pencernaan yang sehat memungkinkan proses penyerapan nutrisi berjalan optimal.

Baca Juga: 7 Makanan yang Tidak Sehat untuk Anak, Wajib Dihindari!

9. Dorong Anak agar Aktif Bergerak

Supaya berat badan anak usia 3 tahun bisa mencapai angka idealnya, sebaiknya batasi screen time untuk menonton televisi atau bermain ponsel agar tidak lebih dari dua jam per hari.

Coba alihkan kegiatan si Kecil dari menonton TV atau main game konsol di kamar dengan mengajak anak olahraga bersama Ibu dan Ayah secara rutin minimal 30 menit setiap hari.

Misalnya, jogging santai, bermain bola, bersepeda, atau berenang. Bisa pula mengajaknya bermain di playground atau mencoba permainan tradisional, seperti petak umpet dan main layangan.

10. Pastikan Anak Tidur Cukup

Kebiasaan begadang atau tidur larut malam dapat mengganggu pertumbuhan fisiknya secara keseluruhan.

Sebuah penelitian menunjukkan, kebiasaan kurang tidur di masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko obesitas.

Jadi, pastikan si Kecil bisa tidur selama 10-13 jam setiap hari, yang sudah termasuk tidur siang maksimal 1 hingga 1,5 jam saja.

Dengan tidur cukup, berat badan anak bisa bertambah secara sehat dan tidak mengarah ke obesitas. 

11. Lengkapi dengan Susu Pertumbuhan

Selain dari menu makan sehat, Ibu juga sebaiknya terus membiasakan anak rutin minum susu.

Lengkapi asupan nutrisi harian si Kecil lewat susu pertumbuhan terfortifikasi yang tanpa tambahan gula (0 gram sukrosa) seperti Bebelac 4 GroGreat+.

Bebelac 4 GroGreat+ dilengkapi prebiotik FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis dukung pencernaan anak serta Triple A (DHA, LA, ALA) untuk optimalkan daya pikir kreatif si Kecil, serta 9 mineral dan 14 vitamin penting untuk dukung tumbuh kembang si Kecil yang optimal.

Semoga artikel ini membantu ya, Bu. Dapatkan lebih banyak artikel parenting dan panduan pemenuhan gizi anak selengkapnya dengan bergabung di Bebeclub sekarang. Ibu juga bisa dapatkan berbagai promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf.
  3. Sahoo, K., Sahoo, B., Choudhury, A., Nighat Yasin Sofi, Kumar, R., & Ajeet Singh Bhadoria. (2015). Childhood obesity: causes and consequences. Journal of Family Medicine and Primary Care, 4(2), 187–187. https://doi.org/10.4103/2249-4863.154628
  4. IDAI | Anak Gemuk Lebih Berisiko Terkena Berbagai Penyakit. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/anak-gemuk-lebih-berisiko-terkena-berbagai-penyakit
  5. Miller, A. L., Lumeng, J. C., & LeBourgeois, M. K. (2015). Sleep patterns and obesity in childhood. Current Opinion in Endocrinology, Diabetes and Obesity, 22(1), 41–47. https://doi.org/10.1097/med.0000000000000125
  6. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2034/bagaimana-mengatasi-berat-badan-kurang-pada-anak
  7. ‌Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak. (2018). Isi Piringku. https://gkia.org 
  8. Tumpeng Gizi Seimbang dan 10 Pesan Gizi Seimbang. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/144/0/tumpeng-gizi-seimbang-dan-10-pesan-gizi-seimbang


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait