Perkembangan Anak Usia 3 tahun dan Cara Stimulasinya
Anak usia 3 tahun umumnya sudah bisa mengayuh sepeda roda tiga dan mau berbagi mainan dengan teman-temannya. Berikan stimulasi yang tepat agar perkembangannya tidak terlambat.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Perkembangan anak usia 3 tahun sering mengejutkan Ibu, seperti memahami perintah orang tua dan menyebutkan usianya. Lalu, apa lagi yang sudah bisa ia lakukan?
Perkembangan Anak Usia 3 Tahun
Sangat penting untuk Ibu terus memantau perkembangan anak usia 3 tahun ini dari segala aspek, mulai aspek fisik, kognitif, bahasa, hingga keterampilan sosial emosionalnya.
1. Perkembangan Fisik Anak Usia 3 Tahun
Berat badan anak 3 tahun yang ideal sesuai Standar Antropometri Anak Kemenkes RI adalah:
- Anak laki-laki usia 3 tahun: 11,3–16,2 kg dengan tinggi badan mencapai 88,7 cm - 107,2 cm.
- Anak perempuan usia 3 tahun: 10,8-15,8 kg dengan tinggi badan sekitar 87,4 cm - 107,5 cm.
Agar Ibu makin yakin berat dan tinggi badan anak usia 3 tahun ini sudah sesuai, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan rutin membawa si Kecil ke posyandu atau dokter anak.
2. Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun
Anak usia 3 tahun semakin mahir berlari, memanjat, melompat, dan naik-turun tangga tanpa bantuan. Mereka juga mulai bisa menyeimbangkan tubuh dengan satu kaki.
Kemampuan mandiri meningkat, seperti memakai pakaian, mencuci tangan, dan makan sendiri. Anak juga lebih terampil memegang krayon dan menyusun balok.
Pada umumnya, perkembangan anak 3 tahun sudah bisa menyelesaikan tugas atau suatu aktivitas dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
3. Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 Tahun
Perkembangan keterampilan berbahasa anak usia 3 tahun sangat pesat. Mereka berbicara lebih lancar dengan kosakata semakin banyak dan pelafalan lebih jelas.
Anak juga dapat mengenali serta menyebutkan nama dan usia, berbicara satu kalimat 4-5 kata, dan memahami kata ganti. Ia juga mulai memahami kata depan, mengingat lirik lagu sederhana, serta mengenali kejadian lalu.
Namun, jika anak usia 3 tahun belum bisa berbicara, kemungkinan ia mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Segera konsultasikan dengan ahli, Bu.
4. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun
Perkembangan keterampilan kognitif anak usia 3 tahun mencakup kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Anak mulai banyak bertanya dan menggunakan imajinasi untuk bercerita.
Kemampuan kognitif lainnya termasuk mengenal warna, memahami konsep ruang, ukuran, dan waktu, serta menghindari benda berbahaya. Mereka juga dapat menunjukkan gambar yang sesuai saat ditanya.
Keterampilan kognitif ini penting untuk mendukung proses belajar anak, terutama saat mereka mulai bersekolah.
5. Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia 3 Tahun
Anak usia 3 tahun mulai menunjukkan kemandirian dengan ingin melakukan banyak hal sendiri dan mengeksplorasi lingkungan tanpa campur tangan orang tua.
Perkembangan sosial dan emosionalnya mencakup berkurangnya tantrum, memahami konsep bergiliran, berbagi, mengantre, serta meniru orang dewasa dan teman-temannya. Anak juga mulai dapat menyampaikan keinginannya, seperti saat ingin ke toilet.
Di usia ini, anak senang membantu orang tua dengan tugas sederhana, dan keterampilan sosial serta emosional yang berkembang akan mempersiapkan mereka untuk bersekolah.
Baca Juga: Bagaimana Perkembangan Emosi Anak di Usia 3 Tahun?
Stimulasi Perkembangan Anak Umur 3 Tahun
Pada dasarnya, setiap anak tumbuh dalam kecepatan yang berbeda. Namun, Ibu bisa terus berikan si Kecil stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangannya dari segala aspek.
1. Ajarkan Berbagi dan Main Bergiliran
Cara stimulasi perkembangan anak 3 tahun adalah mengawasi dan mengizinkan anak bermain guna memupuk kemampuannya bergaul. Ibu dapat mengajarkan pentingnya berbagi dengan teman sebayanya.
Sebagai contoh, ajarkan si Kecil membagikan makanan kepada orang lain atau bergantian saat memainkan permainan bongkar pasang atau boneka. Tujuannya agar ia tidak ingin menang sendiri.
Baca Juga: 9 Ide Permainan dalam Ruangan yang Seru untuk Anak 3 Tahun
2. Melatih Toilet Training
Ibu bisa melatih toilet training atau anak ke kamar mandi sendiri. Pasalnya, di masa perkembangan anak usia 3 tahun rata-rata sudah mengerti kapan mereka harus buang air kecil dan buang air besar.
Ibu juga tak perlu kaget bila ia masih tidak sengaja mengompol di malam hari untuk beberapa bulan atau tahun ke depan, Bu. Anak umumnya berhenti mengompol setelah 4 tahun.
3. Ajarkan Anak Mandiri
Di tahun ketiga kehidupannya ini, si Kecil sedang senang-senangnya mengeksplorasi banyak hal sendiri. Karena itu, Ibu dan Ayah perlu tetap mendampingi si Kecil selama beraktivitas.
Di masa ini, si Kecil tentu membutuhkan bantuan dan panduan orang tua. Misalnya, saat ia sedang menyikat gigi, mencuci tangan, atau mengambil boneka atau benda favoritnya di atas lemari.
4. Menanyakan Aktivitas Sehari-Hari
Bu, sering-seringlah mengajak anak ngobrol untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasa si Kecil.
Tanyakanlah aktivitas sehari-hari yang dilakukan dan perasaannya ketika melakukan aktivitas tersebut. Ini baik untuk proses tumbuh kembang anak 3 tahun, Bu.
Ibu dan Ayah juga bisa menanyakan pendapat si Kecil sesaat setelah menonton tayangan kesukaannya. Tanyakan bagian mana yang disukai atau pesan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Lanjutkan Pemenuhan Nutrisi
Perkembangan anak usia 3 tahun juga perlu Ibu perhatikan dari sisi asupan nutrisinya. Pasalnya, kekurangan gizi menyebabkan si Kecil tak punya cukup energi.
Kekurangan energi akan menghambat minatnya untuk belajar dan mengeksplorasi berbagai hal baru di lingkungannya. Maka, perhatikan pemilihan makanan sehari-hari yang mencukupi kebutuhan nutrisi anak sehari-hari.
Dukung tumbuh kembang si Kecil dengan makanan sehat dan susu pertumbuhan Bebelac 4 GroGreat+. Difortifikasi FOS:GOS dan Triple A yang bantu pencernaan dan akal kreatifnya agar si Kecil tumbuh hebat.
Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak 3 Tahun
Kecepatan perkembangan anak usia 3 tahun memang berbeda-beda. Namun, Ibu perlu memperhatikan kondisi keterlambatan perkembangan si Kecil berikut:
- Kerap menghindari kontak mata dan menolak berpakaian, tidur, atau pergi ke kamar mandi.
- Sering terjatuh, kesulitan menaiki tangga, dan tidak bisa menumpuk empat balok.
- Kesulitan berbicara, tidak bisa menggambar lingkaran, dan air liur terus menetes.
- Tidak bisa melempar bola, melompat di tempat, atau mengendarai sepeda roda tiga.
- Mudah cemas saat berpisah, kurang tertarik bermain interaktif, dan kesulitan mengendalikan emosi.
Bu, segera konsultasikan dengan dokter anak bila tanda-tanda di atas ada pada si Kecil.
Perkembangan Anak Usia 3 Tahun Menuju 4 Tahun
Pada usia 3 hingga 4 tahun, anak mulai memahami nilai moral, seperti membedakan perilaku baik dan buruk. Ia juga belajar sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain.
Dalam ranah sosial-emosional, anak mulai memahami konsep berbagi dan lebih sensitif terhadap perasaan orang lain. Mereka mulai menjalin hubungan yang lebih baik dengan teman-temannya.
Anak usia 4 tahun juga semakin lancar berbicara dan mengungkapkan perasaan mereka. Keterampilan motorik kasar dan halus pun semakin berkembang, seperti berlari dan menggambar.
Yuk, jadi member Bebeclub untuk menikmati promo dan diskon eksklusif setiap pembelian Bebelac, serta akses ke berbagai fitur edukatif yang membantu si Kecil menjadi Anak Hebat!