Perkembangan Bayi 10 Bulan, si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

Salah satu perkembangan bayi yang bisa Ibu nantikan di usia 10 bulan ini adalah si Kecil yang sudah bisa berdiri dari posisi jongkok dan...

4 min
27 Apr 2023

6 ibu tandai artikel ini bermanfaat

Salah satu perkembangan bayi yang bisa Ibu nantikan di usia 10 bulan ini adalah si Kecil yang sudah bisa berdiri dari posisi jongkok dan bisa makan finger food secara mandiri. Ia juga mungkin akan mengucapkan kata pertamanya pada bulan ini, meski tentunya belum lancar berbicara. Still, it’s a big thing to celebrate!

Yuk, cari tahu lebih banyak lagi tentang perkembangan bayi di usia 10 bulan!

 

Perkembangan Fisik Bayi 10 Bulan

Ah, tidak terasa si Kecil sudah sebesar ini! Rasanya baru kemarin ia lahir di dunia dengan tubuh mungilnya. Panjang dan berat badannya kini idealnya sudah bertambah cukup banyak dari bulan sebelumnya. 

Berikut rentang normal berat dan panjang badan anak usia 10 bulan menurut Standar Antropometri Anak yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: 

  • Bayi laki-laki 10 bulan: BB sekitar 8,2-10,2 kg dengan panjang badan 71 cm hingga 75,6 cm.

  • Bayi perempuan 10 bulan: BB sekitar 7,5-9,6 kg dengan panjang badan sekitar 69 cm hingga 73,9 cm.

Apabila Ibu mendapati berat dan panjang badan bayi lebih rendah atau lebih tinggi dari standar di atas, jangan langsung panik, ya. Sebab pertumbuhan dan perkembangan masing-masing bayi berbeda. Banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhinya. 

Beberapa bayi mungkin beratnya sedikit menurun di bulan ini, tapi biasanya penurunannya tidak terlalu besar. Jadi, Ibu tidak perlu terlalu khawatir. Turunnya berat badan bayi biasanya dikarenakan ia jadi lebih aktif bergerak di bulan ke-10 ini, sementara mungkin porsi dan jadwal makannya belum disesuaikan. 

Akan tetapi bila berat dan panjang badan bayi di usia 10 bulan ini terlampau kurang atau terlampau melebihi rata-rata di atas dan membuat Ibu khawatir, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat, ya.

Pastikan juga Ibu selalu melakukan pengecekan fisik secara berkala agar tumbuh kembang fisik si Kecil terpantau dengan baik dan segera mendapatkan intervensi jika ada gangguan yang berarti. 

Baca Juga: 4 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi

Bayi Usia 10 Bulan Sudah Bisa Apa Saja? 

Perkembangan fisik tidak hanya menjadi satu-satunya tolak ukur perkembangan bayi usia 10 bulan. Berbagai keterampilan motorik, kognitif, hingga komunikasi juga menjadi aspek dari tumbuh kembang yang sehat. 

Ibu pasti bertanya-tanya, bayi di usia 10 bulan ini bisa apa saja, ya? Jangan khawatir, berikut ulasan lengkapnya: 

  1. Bisa Berdiri Sendiri

Setelah merangkak di bulan-bulan sebelumnya, sekarang otot-otot kaki bayi Ibu semakin kuat, Bu! 

Kini, bayi kecil Ibu sudah dapat mengangkat tubuhnya sambil berpegangan untuk bangkit berdiri. Bayi umumnya menarik badan untuk berdiri dengan berpegangan pada furnitur, namun tentu saja Ibu dapat membantunya dengan mengulurkan tangan. 

Kemampuan ini tidak dicapai si Kecil dalam waktu satu malam lho, Bu. Awalnya si Kecil mungkin akan berdiri sambil berpegangan pada furnitur rumah. 

Setelah berkali-kali berlatih, dan mungkin jatuh terduduk, sedikit demi sedikit ia akan mampu menarik badannya untuk berdiri sendiri tanpa berpegangan dengan furnitur mulai dari posisi duduk. 

  1. Bisa Berjalan dengan Ditatih

Pada usia 10 bulan, sambil terhuyung-huyung si Kecil akan mulai berjalan dengan merambat pada furnitur yang sejajar dengan tinggi tubuhnya. 

Ya, si Kecil sudah mulai belajar berjalan! 

Nah, selain dengan merambati furnitur di sekitarnya, si Kecil juga bisa belajar berjalan dengan menggandeng tangan Ibu. Setelah itu, umumnya si Kecil akan dengan semangat mengelilingi seisi rumah. Minta dibimbing untuk belajar berjalan tanpa henti. 

Ibu mungkin akan merasa sedikit lebih lelah, tapi apa sih yang tidak untuk kemajuan si Kecil? Semangat ya, Bu!

  1. Bisa Mengambil Benda-Benda Kecil

Kemampuan motorik halus si Kecil sudah semakin baik di usia 10 bulan sehingga umumnya pada usia ini ia sudah menguasai pincer grasp. 

Pincer grasp adalah kemampuan untuk mengambil benda-benda kecil menggunakan jempol dan jari telunjuknya. 

Walaupun terlihat sederhana, kemampuan ini merupakan tonggak perkembangan motorik halus yang sangat penting bagi si Kecil dan mempengaruhi kemampuan motorik halusnya di masa depan seperti memegang pensil atau jarum jahit. 

Untuk itu, pada usia ini Ibu perlu ekstra waspada dalam meletakkan benda-benda kecil seperti manik-manik atau kancing baju untuk menghindari insiden si Kecil tersedak benda-benda yang tidak diinginkan. 

  1. Bisa Makan Sendiri

Oh iya, karena ia sudah menguasai pincer grasp, si Kecil akan mulai pintar makan sendiri. Ibu bisa mulai dengan memberikan aneka finger foods dan membiarkan ia menyuapkan makanannya sendiri ke mulut. 

Ibu, pastikan finger food yang diberikan terbuat dari bahan makanan yang cukup lembut dan dapat hancur jika dikunyah oleh si Kecil menggunakan gusinya dan giginya yang baru beberapa biji, ya. Hal ini penting perhatikan agar si Kecil tidak tersedak. 

Selain makan sendiri, kemampuan pincer grasp-nya juga akan digunakan si Kecil untuk menjimpit sisa makanan yang tercecer di high-chair dan dimasukkan ke mulutnya.

Setelah dari finger food, perlahan bayi akan mampu makan dengan menggunakan sendok. Untuk melatihnya, Ibu dapat menggunakan sendok dengan pegangan yang besar sehingga mudah untuk dipegang. 

Proses belajar makan ini pastinya akan membuat si Kecil belepotan dan lantai ruang makan penuh dengan tumpahan makanan. Jadi, Ibu dapat menaruh selembar karpet plastik yang tidak licin di bawah high-chair si Kecil supaya lebih mudah dalam membersihkannya. 

  1. Mau Berkenalan dengan Orang Baru

Ibu mungkin terkejut karena pada usia 10 bulan bayi dapat terlihat sangat supel dan selalu tersenyum lebar kepada siapa saja yang ia jumpai. 

Di sisi lain, bayi juga dapat menunjukkan sikap malu-malu. Ia tampak menyembunyikan wajahnya ketika ada orang asing yang mencoba menyapa atau mendekatinya untuk bermain. Bayi Ibu mungkin menolak dengan berani atau menilai situasi terlebih dahulu sebelum menerima orang lain.

  1. Meniru Ucapan dan Tindakan Orang Tua

Walaupun tampak belum mengerti banyak hal otak bayi usia 10 bulan sudah dapat menyerap berbagai perkataan dan tindakan di sekitarnya, lho! Terutama ucapan dan tindakan Ibu dan Ayah. 

Sebagai contoh, bayi mungkin akan mengambil kain dan mencoba membersihkan debu perabotan rumah seperti Ibu atau memegang telepon di telinganya dan meletakkan kembali seperti ayah. 

Tak hanya itu, si Kecil mungkin juga mulai meniru cara orang tuanya berkomunikasi. Misalnya, mengucapkan seruan seperti "Uh-oh!" atau “No-no-no!” sambil menggelengkan kepalanya.

Ibu dan Ayah pasti kagum, ya, dengan banyaknya detail kebiasaan orang tua yang bayi perhatikan, bukan? Oleh karena itu, selalu berhati-hati dalam berkata dan bertindak, ya!

Hanya saja, kemampuan ini mungkin tidak berlaku apabila buah hati Ibu lahir secara prematur. Hal ini wajar, Bu, sebab tumbuh kembang bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama daripada bayi yang lahir tepat waktu.

  1. Mengoceh

Pada usianya yang ke-10 bulan ini, bayi mungil Ibu akan semakin senang berceloteh dan mungkin akan mengucapkan kata pertamanya! Don’t miss these precious moments, Bu!

Meskipun belum jelas, si Kecil akan mulai mengucapkan kata-kata sederhana seperti “cu-cu” untuk meminta sebotol susu, “ma-ma” ketika ingin dipeluk Ibu, atau berkata “mpus” ketika melihat kucing kesayangan temannya bermain.

Untuk melatih kemampuan bicaranya, Ibu bisa menanggapi setiap ucapan si Kecil, misalkan dengan mengatakan, “Iya, Nak. Itu kucing. Warnanya abu-abu. Bunyinya meong-meong”, atau “Oh, Adik mau minum susu, ya?”

  1. Penasaran Terhadap Banyak Hal

Ibu coba perhatikan, pada periode ini, si Kecil akan mulai menunjukkan rasa penasaran terhadap banyak hal di sekitarnya. 

Ia akan mulai mengeksplorasi bagaimana suatu benda bekerja seperti bagaimana roda mobil mainannya bisa bergerak berputar-putar. Mendatangi dan mengambil benda yang membuatnya penasaran atau justru melempar benda tersebut untuk melihat apa yang terjadi.

  1. Menangis Saat Ditinggal Ibu

Beberapa bulan lalu, mungkin si Kecil tidak terlalu peduli ketika Ibu meninggalkan ruangan sebentar untuk mematikan kompor atau mengambil selimut. 

Namun, pada usianya yang ke-10 bulan ini, Ssi Kecil mungkin akan menunjukkan beberapa tanda separation anxiety sehingga mereka akan menangis ketika tidak melihat fisik Ibu secara langsung. 

Ibu tidak perlu khawatir, ya. Hal ini normal terjadi sebab si Kecil belum memahami konsep object permanence. Menurut mereka, ketika Ibu tidak terlihat mata berarti Ibu menghilang dan tidak ada lagi untuk mereka. Konsep ini biasanya baru dipahami saat bayi berusia 12 bulan.

Masih penasaran apa lagi hal-hal hebat yang bisa dilakukan si Kecil di bulan ini dan selanjutnya? Yuk, cek milestone bayi Ibu tiap bulannya lewat tools Bebe Journey!

Di sini, Ibu juga bisa mengakses berbagai fitur edukatif dan menarik lainnya untuk mendukung si Kecil tumbuh hebat, seperti jadwal vaksin, grafik pertumbuhan, hingga panduan MPASI. 

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 10 Bulan

Ada satu hal yang perlu Ibu ingat, yaitu setiap anak memiliki pencapaian milestones yang berbeda-beda. Jadi tidak apa-apa jika ada beberapa milestones yang belum dapat dilakukan si Kecil dengan sempurna. 

Alih-alih khawatir berlebihan, Ibu dapat langsung saja berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui apakah si Kecil memerlukan penanganan khusus atau tidak. 

Selain itu, Ibu juga dapat membantu membantu si Kecil agar dapat mencapai milestones-nya dengan stimulasi berikut ini: 

1. Sediakan Ruang Eksplorasi untuk si Kecil

Melansir dari laman Very Well Health, Ibu perlu menyiapkan atau menyediakan satu area di rumah sebagai ruang bagi si Kecil untuk bereksplorasi. 

Ibu bisa menciptakan suasana bermain yang menyenangkan di rumah dengan menyediakan berbagai mainan, seperti mobil-mobilan, boneka, bola, dan barang-barang lain yang ramah anak. Misalnya, menciptakan rintangan dari bantal, selimut, atau menggunakan kotak kardus berukuran cukup besar. 

Ibu bisa mengajaknya bermain menyembunyikan mainan favoritnya dan meminta si Kecil untuk mencarinya. Langkah ini berguna untuk melatih koordinasi mata dan tangannya, lho.

Hal yang paling penting pada fase ini, Ibu hanya perlu mengawasinya secara intens dan menciptakan lingkungan rumah yang aman untuknya menjelajah.

Jadi, jauhkan benda-benda yang tajam, yang berukuran sangat kecil, maupun yang sangat besar dan mudah dijangkau si Kecil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya pisau, peniti, taplak meja, barang pecah belah, dan benda lainnya. 

Bila perlu, beri pengaman di tiap sudut meja di rumah, Bu, agar tidak membahayakannya saat belajar berdiri dan berjalan, tutup laci atau pintu agar tidak mudah dibuka, dan tutup stop kontak listrik.

Baca Juga: Cara Melatih Anak Berjalan dengan Tepat, Ibu Wajib Tahu

2. Ajarkan si Kecil Berdiri dan Berjalan

Bila bayi Ibu belum bisa berjalan, jangan cemas, ya, Bu. Perlu Ibu ketahui juga bahwa setiap bayi tumbuh berbeda satu sama lainnya. Namun, Ibu bisa melatih kemampuan berjalannya dengan membuat bayi berdiri di depan dinding. Kemudian, ulurkan tangan Ibu untuk memancingnya melangkah kecil ke arah Ibu.

Meskipun sambil tertatih dan terjungkal beberapa kali, hal ini tidak akan mencegah bayi Ibu untuk terus mencoba dan menjelajahi rumah. 

Hal yang paling penting adalah Ibu terus mendampingi di sampingnya agar si Kecil dapat bertumbuh kembang dengan baik. Dorong dan beri ia semangat, karena ia bisa belajar banyak setiap saat di mana pun dan kapan pun.

Saat ia ragu atau takut untuk mulai belajar melangkah, bimbing tangannya dan perlahan lepaskan agar dia bisa belajar melakukannya sendiri. Jangan lupa memberi pujian setiap ia berhasil melakukannya, ya, Bu, seperti “Wah, pintarnya anak Ibu.”

3. Sering Ajak Ngobrol

Bila Ibu belum pernah mendengar kata pertamanya, mungkin dalam beberapa bulan ke depan kemampuan berbicaranya akan mulai lebih berkembang. 

Oleh karena itu, Ibu bisa melatih komunikasinya dengan berbicara langsung kepada bayi, menyebutkan hal-hal yang menarik baginya, dan menggunakan namanya dalam percakapan.

Ajak bayi bicara dalam berbagai aktivitas sehari-hari, Bu. Tak ada salahnya Ibu melakukan story telling atau bercerita apa saja kepada si Kecil. 

Walaupun bayi belum bisa mengucapkan atau menyebutkan kata-kata dengan tepat, tapi Ibu bisa mengajari kata-kata tersebut secara berulang. 

Ibu bisa pula mengajaknya bahasa isyarat atau nonverbal, seperti menggerakkan tangan ke kiri dan kanan sebagai tanda berpisah atau bye-bye. 

Selain mengobrol, tak ada salahnya Ibu sering-sering mengajaknya bermain cilukba, bernyanyi lagu kesukaannya, atau tepuk tangan sambil bernyanyi. 

Baca Juga: Cara Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

4. Membacakan Buku Cerita

Membacakan buku cerita untuk anak secara rutin bisa menjadi salah satu cara stimulasi bayi 10 bulan terbaik dan mudah dilakukan. 

Ibu bisa membacakan buku ilustrasi bergambar dengan nada dan ekspresi wajah yang bisa membuatnya senang dan tertawa. 

Libatkan bayi dengan membiarkannya membalikkan halaman buku yang sudah dibaca, atau menyentuh gambar berilustrasi dalam buku. 

5. Latihan Menggunakan Sippy Cup 

Di usia ini, bayi Ibu sebaiknya sudah lepas dari botol. Untuk melatihnya minum sendiri, yuk, latih dia menggunakan cangkir khusus dengan dua pegangan (sippy cup), dan memiliki lubang-lubang yang memudahkan ia memegang sendiri dan meminumnya. 

Jika ia sudah bisa, dorong untuk mulai makan menggunakan sendok. Jangan khawatirkan keruwetan yang ditimbulkan, seperti meja makan Ibu yang berantakan dan ia mengotori bajunya. Nikmati saja semuanya ya, Bu, karena ini akan melatih anak untuk menjadi lebih mandiri. 

No pain, no gain. Ibu akan melihat hasilnya nanti, ketika ia sudah bisa melakukan semuanya dan pekerjaan Ibu menjadi lebih ringan. Meanwhile, take a deep breath!

Jangan lupa memujinya untuk setiap kemajuan yang berhasil ia raih. Kenapa? Ini akan menambah rasa percaya dirinya, lho, dan baik untuk perkembangan bayi Ibu.

Baca Juga: Resep MPASI Bayi 10 Bulan dan Aturan Pemberiannya

Nah, itu dia penjelasan terkait perkembangan bayi usia 10 bulan, Bu. Semoga bisa membantu Ibu dan Ayah lebih memahami dan memperhatikan setiap progres tumbuh kembang si Kecil, ya!

Jangan lupa juga terus pantau semua kehebatan tumbuh kembang si Kecil lewat Bebe Journey. Di sini ada berbagai fitur edukatif dan menarik untuk mendukung anak tumbuh hebat, mulai dari Grafik Tumbuh Kembang, Jadwal Vaksin IDAI, sampai panduan resep MPASI.

Lalu, akan seperti apa, ya, perkembangan bayi di bulan ke-11?


Referensi tambahan:

  1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020. (2020). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf
  2. Watson, S. (2009, October 22). Baby Development: Your 10-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-10-month-old
  3. What to Know About Pincer Grasp. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-pincer-grasp#:~:text=The%20pincer%20grasp%20is%20the,an%20important%20fine%2Dmotor%20milestone
  4. Your baby’s growth and development - 10 months old. (2023, February 7). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-10-months-old
  5. WebMD Editorial Contributors. (2021, March 10). What Age Do Babies Have Object Permanence? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/what-age-do-babies-have-object-permanence#091e9c5e82136c99-1-2
  6. Masters, M. (2018, December 27). 10-Month-Old Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/month-by-month/month-10.aspx


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait