Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja?

Perkembangan bayi di setiap bulannya pasti akan menjadi momen yang paling Ibu tunggu, karena ada banyak sekali kemampuan baru yang ditun...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
29 Mar 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Ibu sedang mengajarkan bayi berjalan.


Perkembangan bayi di setiap bulannya pasti akan menjadi momen yang paling Ibu tunggu, karena ada banyak sekali kemampuan baru yang ditunjukkan si Kecil dan membuat bangga. Lalu, seperti apa perkembangan bayi di usia 11 bulan?

Di bulan ini, si Kecil sudah bisa berkomunikasi dengan banyak cara nonverbal, seperti menunjuk, mengangguk, menggeleng, dan melambai. Sesekali, ia akan mencoba berbicara dengan Ibu meski kata-kata yang si Kecil ucapkan mungkin tidak terlalu jelas atau belum memiliki arti. Selain itu, bayi usia 11 bulan sudah bisa apa lagi, ya?

Untuk mengetahui tahapan perkembangan bayi 11 bulan, cara mengoptimalkan tumbuh kembangnya, serta tanda-tanda red flag-nya, Ibu bisa simak pada artikel di bawah ini.

Bayi Usia 11 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja?

Sebentar lagi si Kecil akan melewati tahun pertamanya, Bu. Selain pertumbuhan fisiknya, bayi 11 bulan juga sudah dapat menunjukkan perkembangan baru dari keterampilan motorik kasar, motorik halus, serta kemampuan berbicara yang pasti membuat Ibu terkejut. Lantas, apa saja perkembangan bayi usia 11 bulan?

1. Mulai Belajar Jalan

Bayi usia 11 bulan sudah mulai bisa berjalan sambil berpegangan pada furnitur sekitarnya atau memegang tangan Ibu. Ada juga beberapa bayi yang mulai mencoba berjalan sendiri tanpa bantuan apa pun, bahkan mungkin sampai mencoba berdiri dengan satu kaki. 

Ibu bisa melatih bayi belajar jalan dengan bantu si Kecil berdiri tegak dan menjejakkan kedua telapak kakinya sendiri di permukaan lantai tanpa bantuan selama setengah menit.

Bila si Kecil jatuh terduduk, beri semangat agar ia mau belajar bangkit berdiri lagi ya, Bu. Sesekali, beri ia kesempatan untuk berjalan dalam jarak dekat dengan berpegangan pada tangan Ibu.

2. Naik Turun Tangga

Karena bayi di usia ini sudah mulai belajar melangkah, si Kecil pun mungkin akan mencoba naik atau turun 1-2 buah anak tangga. Ibu dan Ayah mungkin sedikit cemas melihat “hobi” barunya ini. Namun, memanjat atau naik tangga dapat melatih keseimbangan motorik kasar dan koordinasi antara anggota gerak dan mata si Kecil, sekaligus melatih otot-otot tubuhnya agar lebih luwes bergerak lho, Bu.

Kemampuan barunya ini juga menjadi salah satu cara bayi belajar untuk lebih mandiri agar tidak terus-terusan bergantung pada orang tua atau pengasuhnya untuk berpindah tempat.

Jadi, yuk, sikapi secara positif kegemaran baru si Kecil dengan tidak buru-buru melarang atau berteriak karena panik. Sebab, teriakan atau nada tinggi Ibu bisa mengagetkan si Kecil dan membuatnya panik sehingga anak bisa kehilangan kendali dan malah jatuh. 

Beri kesempatan si Kecil untuk merasakan melakukan segala sesuatunya sendiri. Tapi, diam-diam jaga anak di belakangnya (jangan terlalu dekat juga dengannya) dan katakan, “Wah pintar sekali anak Ibu berani ya naik tangga sendiri! Lihat ke depan dan lihat tangganya yang lagi diinjak, ya, jangan lihat kemana-mana.”

Jangan sampai lengah selama menemani atau menjaga si Kecil naik-turun tangga, ya, Bu. Apalagi meninggalkan si Kecil sendirian meski hanya sepersekian detik.

Dampingi saat anak naik tangga agar Ayah dan Ibu dapat tanggap segera membantu jika ia tersandung atau terjatuh. Ajak si Kecil istirahat dengan duduk sejenak saat ia mulai lelah atau terlihat kesulitan mendaki anak tangga, ya. Jangan paksa dia menyelesaikannya. 

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

3. Mengucapkan Kata Pertama

Selain dari keterampilan motorik, perkembangan bahasa bayi di usia 11 bulan juga mengalami kemajuan, lho, Bu. 

Di bulan ini, si Kecil mungkin akan mengucapkan kata pertama mereka, biasanya berupa pengulangan suku kata “mama”, “papa”, dan “dada” yang kini sudah memiliki arti dan ia pun pahami cara menggunakannya. Misalkan, “mama” untuk memanggil Ibu dan “dada” untuk berpamitan (dadah).

Si Kecil juga sudah mulai bisa menolak jika keinginannya tidak ditanggapi, misalnya dengan berkata “no no” sambil menggelengkan kepalanya.

4. Mengikuti Perintah Sederhana

Karena ia juga semakin aktif, si Kecil akan mulai bisa membuka laci dan lemari yang bisa ia jangkau dengan mudah. Bahkan, penasaran juga dengan alat kosmetik Ibu atau perlengkapan kantor Ayah. 

Nah, ini adalah saat yang tepat juga bagi Ayah dan Ibu mulai pelan-pelan mengajarkan aturan dan konsekuensinya pada si Kecil. Sebab pada usia 11 bulan, bayi sudah memahami lebih banyak kosakata dan mulai mengerti arahan sederhana yang Ibu berikan, seperti “Ayo ambil mainannya” atau “Jangan ambil bolanya”.

Yang paling penting, tetap waspada dengan menjauhkan benda atau furnitur yang dapat membahayakan si Kecil, ya, Bu.

5. Bisa Minum dari Gelas 

Biasanya bayi berusia 9-12 bulan sudah bisa minum dari gelas. Coba Ibu biarkan si Kecil untuk minum langsung dari gelasnya, agar dia dapat belajar minum sendiri.

Jangan risau kalau airnya tumpah sampai membasahi baju si Kecil. Ini juga termasuk proses ia belajar minum dengan cara yang benar. Namun, Ibu tetap harus mengawasinya supaya bayi tidak tersedak.

6. Bisa Makan Sendiri

Selain mulai bisa minum dari gelas sendiri, si Kecil juga akan mulai penasaran memegang sendoknya ketika makan. Ibu bisa berikan sedikit porsi makanannya di piring dan beri sendok untuk digunakannya. Latih si Kecil agar ia semakin mahir untuk makan sendiri.

Baca Juga: Ketahui Umur Berapa Gigi Bayi Tumbuh dan Ciri-Cirinya

Jika ingin mengetahui lebih banyak lagi seputar perkembangan bayi di bulan ini dan bulan selanjutnya, Ibu bisa cek lewat Bebe Journey secara gratis, lho! Di sini ada banyak fitur menarik yang bisa Ibu coba untuk memantau tumbuh kembang anak, mulai dari Grafik Pertumbuhan WHO sampai tracker jadwal imunisasi dari IDAI.

Red Flag yang Harus Dikenali pada Bayi Usia 11 Bulan

Perlu dipahami jika perkembangan setiap anak itu berbeda dan setiap bayi bisa bertumbuh kembang dengan kecepatan mereka sendiri. Ada bayi yang tumbuh lebih cepat, tapi ada juga yang butuh waktu lebih banyak untuk mengasah keterampilan yang baru didapatnya. Tak perlu cemas, Bu, karena perbedaan ini masih tergolong wajar.

Namun, jika bayi menunjukkan beberapa kondisi di bawah ini pada usi 11 bulan, segeralah mengunjungi dokter anak untuk berkonsultasi:

  • Tidak bisa merangkak.

  • Tidak melakukan kontak mata dengan orang lain saat diajak bicara.

  • Tidak memberi respon saat namanya dipanggil.

  • Tidak menunjuk ke objek atau gambar, atau menggunakan gerakan seperti melambai.

  • Tidak dapat mengoceh.

Jika bayi usia 11 bulan mengalami tanda-tanda red flag seperti di atas, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter ahli. Ibu juga bisa berkonsultasi secara langsung dengan tim Bebecare yang siap 24/7 menjawab segala pertanyaan Ibu terkait tumbuh kembang, kesehatan, serta asupan gizi si Kecil.

Sampaikan segala pertanyaan yang ingin diketahui soal tumbuh kembang si Kecil agar Ibu bisa lebih maksimal mendampingi perjalanan si Kecil tumbuh hebat, ya!

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan

Bayi usia 11 bulan juga perlu diberikan stimulasi agar tumbuh kembangnya semakin optimal. Untuk terus membantu perkembangannya, Ibu bisa coba mulai melakukan beberapa aktivitas berikut ini. 

1. Ajak Si Kecil Berbicara

Untuk melatih si Kecil semakin aktif berbicara, Ibu perlu contohkan dengan sering mengajaknya berbicara. Ajak bicara si Kecil saat Ibu melakukan aktivitas sehari-hari, seperti “Ibu gantikan popok Adik dulu, ya, sudah penuh dan bau nih, biar kamu wangi lagi!” “Ayo, kita makan dulu yuk. Ibu tadi masak nasi tim ikan yang Adik suka lho”. Tujuan stimulasi ini adalah agar bayi dapat memahami kata-kata baru.

2. Bacakan Buku

Membaca buku juga salah cara untuk menstimulasi bayi usia 11 bulan. Saat membaca buku, Ibu bisa menunjuk orang atau benda dalam buku tersebut dan tanyakan pada si Kecil. Selain itu, Ibu juga dapat melibatkan bayi untuk membalik halaman pada buku itu.

3. Berikan Permainan Edukasi

Bayi sangat menyukai permainan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan si Kecil mainan yang mengasah kemampuannya. Ibu bisa memberikan mainan seperti balok tumpuk, mainan kerincing, atau finger painting untuk mendorong imajinasi dan kreativitasnya.

Baca Juga: 12 Ide Sensory Play yang Seru untuk Bayi dan Manfaatnya

4. Ajak Bermain di Luar

Bermain di luar ruangan memberikan banyak pengalaman baru untuk si Kecil. Sebab, ada banyak hal yang bisa ia eksplorasi. Meski demikian, tetap awasi si Kecil saat ia sedang bermain di luar ruangan, ya, Bu.

5. Ajari Kebiasaan yang Baik

Ibu bisa mengajarkan si Kecil kebiasaan yang baik, karena bayi usia 11 bulan mulai dapat menyerap apa yang dilihat dan didengarnya. Ajarkan kebiasaan baik seperti berdoa sebelum tidur, cuci tangan sebelum makan, hingga kebiasaan mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih.

Baca Juga: Manfaat Smell Sensory Play dan Ide Permainannya

Nutrisi yang Wajib Dipenuhi Menjelang Si Kecil 1 Tahun

Selain memberikan stimulasi yang cukup, Bunda juga perlu mengawali semua kehebatan si Kecil dengan terus memenuhi semua kebutuhan gizi pentingnya sampai awal masa kanak-kanak nanti. Sebab selain untuk bantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya, pemenuhan gizi yang baik sejak masa akhir bayi juga berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan serta mendukung daya tahan tubuh si Kecil. 

Adapun beberapa jenis nutrisi dari makanan yang dibutuhkan si Kecil menjelang usia 1 tahun agar pertumbuhannya semakin optimal adalah:

1. DHA

DHA adalah kependekan dari docosahexaenoic acid, salah satu jenis asam lemak yang termasuk dalam kelompok Omega-3

Zat ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sistem saraf, mata, dan otak anak terutama dalam awal kehidupannya. Manusia pun membutuhkan DHA untuk menjaga fungsi otak yang sehat.

Adanya DHA dapat mempermudah sel-sel saraf otak untuk mengirim dan menerima sinyal rangsangan dari seluruh tubuh. Namun sayangnya, hasil penelitian British Journal of Nutrition tahun 2016 sempat melaporkan bahwa 8 dari 10 anak Indonesia berusia di bawah 12 tahun masih kekurangan asupan DHA dan omega-3.

Padahal, di rentang usia inilah anak justru paling membutuhkan otaknya untuk berfungsi paling optimal agar si Kecil bisa lebih semangat menerima dan menyerap informasi-informasi baru yang ia dapatkan dari stimulasi sehari-hari.

Jadi, Ibu harus bisa mencukupi kebutuhan anak dari makanan sehari-hari yang lebih tinggi DHA sejak masa akhir bayi sampai setidaknya masa awal kanak-kanaknya untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.

2. Omega 3

Omega 3 juga terbukti memiliki banyak manfaat bagi fungsi kognitif si Kecil, termasuk dalam kemampuan konsentrasi, fokus alias kemampuan atensi, dan kemampuan sosialnya. Asupan omega-3 juga membantu mengoptimalkan perkembangan kosakata si Kecil.

Bahkan, peneliti dari Oxford University juga pernah membuktikan bahwa anak-anak usia prasekolah yang diberi 600 miligram omega-3 setiap hari selama empat bulan berturut-turut cenderung lebih cepat lancar membaca dibandingkan anak yang tidak mendapatkan asupan omega-3. 

Selain itu, menurut hasil studi dalam jurnal Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids, sebanyak 183 partisipan anak yang mendapat asupan asam lemak omega-3 lebih tinggi mengalami peningkatan kemampuan belajar secara verbal dan kemampuan mengingat suatu informasi atau konsep tertentu.

Manfaat omega 3 juga disebut dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh anak. Para ilmuwan telah menemukan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu merombak membran sel dalam sel-T (sel kekebalan dalam sel darah putih). Ini artinya mengonsumsi omega-3 dapat memperkuat sel-sel kekebalan untuk melawan kuman atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh untuk menyebabkan penyakit.

3. Prebiotik FOS GOS

Tahukah Ibu kalau sistem pencernaan yang baik sangat menentukan kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil? Hal ini ternyata berkat peran bakteri baik yang hidup alami di usus. Bakteri-bakteri baik tersebut membantu tubuh kita mencerna makanan, menyerap nutrisi dan menghasilkan beberapa vitamin di saluran usus, seperti asam folat, niasin, vitamin B6, dan B12, juga melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman penyakit.

Nah, untuk menjaga jumlah bakteri baik dalam usus si Kecil tetap seimbang, ia perlu asupan prebiotik FOS dan GOS yang akan menjadi makanan bagi bakteri baik. Keduanya umum difortifikasi atau ditambahkan pada produk makanan anak, seperti susu.

Penelitian yang ada menunjukkan manfaat FOS dan GOS yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Selain bekerja secara langsung menjaga sistem imun tubuh, FOS dan GOS juga membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dan mengurangi jumlah bakteri jahat di usus.

Untuk itu, pastikan menu makanan MPASI si Kecil mengandung omega-3 dan prebiotik ya, Bu!

Lalu, bayi 12 bulan akan bisa apa saja, ya? Cek perkembangannya di sini!


Referensi tambahan:

  1. 11-12 months: baby development. (2022, December 15). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/development/development-tracker-3-12-months/11-12-month.
     
  2.  Your 11-Month-Old Baby’s Development & Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-11-month-old-baby-development-and-milestones-4172881Masters, M. (2018, December 27). 11-Month-Old Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/month-by-month/month-11.aspx
     
  3. ‌Watson, S. (2009, October 22). Baby Development: Your 11-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-11-month-old
     
  4. ‌11-month-old baby: Development, Milestones & Growth. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/month-by-month/11-month-old-baby-milestones-and-development_715
     
  5. ‌IDAI | Kemampuan Motor Bayi Terkait dengan Keterampilan Kemampuan Makan. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kemampuan-motor-bayi-terkait-dengan-keterampilan-kemampuan-makan.
  6. Ajmera, R. (2019, October 9). Should Kids Take Omega-3 Supplements? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-for-kids#side-effects
  7. The. (2023). How Omega-3s Support Your Body’s Immune Response. Bioticsresearch.com. https://blog.bioticsresearch.com/how-omega-3s-support-your-bodys-immune-response#:~:text=Recently%2C%20scientists%20have%20found%20that,can%20strengthen%20the%20immune%20cells
  8. Nutri Advanced. (2022). Nutriadvanced.co.uk. https://www.nutriadvanced.co.uk/news/top-10-reasons-to-give-your-kids-omega-3/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait